Monday, July 18, 2022

Harga Emas Mulai Menanjak, Semoga Bukan Harapan Palsu

 Pegawai merapikan emas batangan di Galeri 24 Pegadaian, Jakarta, Kamis (22/4/2021). Harga emas batangan yang dijual Pegadaian mengalami penurunan nyaris di semua jenis dan ukuran /satuan.  (CNBC Indonesia/Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan-Harga emas naik tipis pada awal pekan. Pada perdagangan Senin (18/7/2022) pukul 06: 30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.709,17 per troy ons. Harga emas menguat 0,14%.
Penguatan ini menjadi kabar positif di tengah tren negatif emas pada pekan lalu. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, harga emas emas anjlok 0,15% ke posisi US$ 1.706,78 per troy ons atau terendah sejak 30 Maret 2021.

Penguatan emas pada pagi hari ini juga memperpanjang tren emas yang kerap menguat pada pagi hari tetapi kemudian amblas pada penutupan perdagangan.
Dalam sepekan, harga emas menyusut 1,4% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas juga amblas 7,1% sementara dalam setahun merosot 5,7%.

Jim Wyckoff, analis dari Kitco Metals, mengatakan emas menguat pada pagi hari ini karena melandainya dollar Amerika Serikat (AS). Dollar AS melandai ke posisi 107,8 pada pagi hari ini, terendah sejak 8 Juli 2022.

Kendati menguat, Wyckoff mengingatkan harga emas rawan pelemahan karena potensi penguatan dollar AS. Mata uang greenback diperkirakan akan menguat karena pasar berekspektasi bank sentral AS The Federal Reserve (the Fed) akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 bps bulan ini.

Dia juga menambahkan ancaman resesi bisa membuat harga emas semakin melemah. Emas memang kerap dianggap sebagai aset aman saat perekonomian memburuk. Di sisi lain, resesi juga akan menurunkan permintaan akan emas.

"Selama ini harga emas sangat tertekan karena penguatan dollar AS. Pelaku pasar sangat khawatir jika lonjakan inflasi akan meningkatkan ancaman resesi yang semakin membuat permintaan emas semakin turun," tutur Wyckoff, kepada Reuters.

Wyckoff menjelaskan ancaman sanksi Eropa untuk menghentikan impor emas Rusia memang berdampak terhadap emas. Namun, dampak positifnya terbatas.

Sebagai catatan, Uni Eropa menargetkan emas Rusia dalam paket sanksi berikutnya atau paket sanksi ketujuh.
"Sanksi Uni Eropa kepada emas Rusia tidak akan berdampak besar kepada pasokan dan permintaan emas karena Rusia juga bisa menjual emas kepada negara lainnya. Emas juga dipertukarkan," tutur Wycoff.

Sementara itu, TD Securities memperkirakan harga emas akan melemah menuju ke level pra pandemi Covid-19. Menurutnya, dollar AS memang melemah pagi ini tetapi masih dalam level tertingginya dalam 20 tahun terakhir.  Penguatan dollar AS akan membuat emas semakin mahal sehingga kurang menarik buat investor.

"Emas terus jatuh seperti kartu dalam permainan domino. Harga emas bahkan kini tengah bergerak menuju level pra-pandemi. Kenaikan suku bunga acuan The Fed akan membuat harga emas semakin tergerus," tutur TD Securities




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment