Friday, October 15, 2021

Bursa Asia Mayoritas Hijau, Cuma Shanghai di Zona Merah

 Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)PT Equityworld Futures Medan-Mayoritas bursa Asia dibuka cerah pada perdagangan Jumat (15/10/2021), mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang juga ditutup cerah bergairah pada perdagangan Kamis (14/10/2021) waktu setempat.
Indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 0,81%, Hang Seng Hong Kong melonjak 0,87%, Straits Times Singapura menguat 0,29%, dan KOSPI Korea Selatan melompat 0,93%.

Namun untuk indeks Shanghai Composite China dibuka melemah 0,18% pada perdagangan pagi hari ini.


Bursa Asia cenderung mengikuti pergerakan bursa AS, Wall Street yang berhasil rebound dan ditutup melesat lebih dari 1,5% pada perdagangan Kamis (14/10/2021) waktu setempat atau dini hari tadi waktu Indonesia.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melesat 1,56% ke level 34.912,56, S&P 500 melonjak 1,71% ke posisi 4.438,24, dan Nasdaq Composite melompat 1,73% menjadi 14.823,43.

Melesatnya Wall Street didorong oleh rilis kinerja keuangan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan dan data ekonomi yang turut membantu meredakan kekhawatiran investor tentang tekanan inflasi dan perlambatan pertumbuhan.

Indeks saham sektor teknologi memberikan dorongan terbesar bagi indeks S&P 500, dengan saham Microsoft Corp dan Apple Inc menguat masing-masing naik setidaknya 2%.

Sementara, saham bank raksasa Citigroup, Bank of America Corp dan Morgan Stanley masing-masing naik 4,5%, 2,5% dan 0,8%, setelah ketiganya berhasil melampaui estimasi pendapatan kuartalan para analis.

Berbeda, saham Wells Fargo malah turun 1,8%, kendati berhasil mengalahkan estimasi analis soal kinerja keuangan perusahaan.

Saham raksasa asuransi kesehatan UnitedHealth Group Inc juga naik setelah perusahaan melaporkan hasil kinerja keuangan dan menaikkan perkiraan laba setahun penuh.

Mengenai perspektif ekonomi makro, data terbaru menunjukkan jumlah orang AS yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu turun mendekati level terendah 19 bulan.

Klaim pengangguran mingguan pada pekan yang berakhir tanggal 10 Oktober tersebut sebesar 293.000, atau pertama kali di bawah level 300.000 selama pandemi.

Di sisi lain, indeks harga produsen (PPI) AS per September terhitung lebih ringan dari perkiraan, sehingga membantu memperbaiki sentimen.

Melansir data dari Tradingeconomics,PPI AS pada periode September 2021 tercatat naik menjadi 8,6% secara tahunan (year-on-year/YoY).

Namun untuk PPI Inti periode September mengalami penurunan menjadi 0,2% secara bulanan (month-on-month/MoM). Sedangkan secara tahunan (YoY), PPI Inti AS naik sedikit menjadi 6,8%.

Secara bersamaan angka kasus virus corona (Covid-19) di AS terus menurun, dengan rerata 7-hari terakhir berada di level 86.181, lebih rendah dari rerata sebanyak 161.000 pada September ketika masih di posisi puncak.

Di lain sisi, Saham perusahaan farmasi, Moderna Inc pun naik tajam setelah panel penasihat ahli untuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) AS memilih untuk merekomendasikan suntikan penguat (booster) vaksin Covid-19 buatan Moderna untuk orang Amerika berusia 65 ke atas dan mereka yang berisiko tinggi sakit parah.

Perusahaan di Negeri Paman Sam diperkirakan akan melaporkan pertumbuhan laba kuartalan yang kuat untuk kuartal ketiga tahun ini.

Namun, di tengah prakiraan positif tersebut, investor juga ingin mengetahui soal kenaikan biaya, kekurangan tenaga kerja, dan masalah pasokan yang dialami perusahaan di tengah pandemi Covid-19.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment