Wednesday, December 22, 2021

Bursa Asia Mulai Bergairah Lagi, Hang Seng Melesat 1%

 Bursa Asia Melemah Tiga Sesi Beruntun 

PT Equityworld Futures Medan-Bursa Asia dibuka cenderung positif pada perdagangan Rabu (22/12/2021), di mana investor masih terus menilai dampak dari virus corona (Covid-19) varian Omicron meskipun kekhawatiran investor terkait Omicron sudah mulai berkurang.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,35%, Hang Seng Hong Kong melesat 1,06%, Shanghai Composite China bertambah 0,24%, Straits Times Singapura tumbuh 0,29%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,64%.

Bursa Asia pada perdagangan hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang berhasil ditutup melesat pada perdagangan Selasa kemarin waktu AS, setelah selama tiga hari sebelumnya terkoreksi akibat lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.



Di lain sisi, harga minyak mentah dunia pun kembali menguat sebesar 2,5% atau kembali melewati angka psikologis US$ 70 per barel pada perdagangan kemarin.

Omicron terlacak sudah menyebar di 43 dari 50 negara bagian di AS dan di 90 negara dunia. Rasio penyebaran mencapai 1,5 kali dalam 3 hari terakhir, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Varian terbaru virus Covid-19 tersebut kini menyumbang 73% infeksi di AS.

Sementara itu dari pasar surat utang pemerintah AS, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah (Treasury) tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar sedikit pulih ke level 1,46% setelah sebelumnya sempat ambles hingga 1,36% pada akhir pekan lalu. Imbal hasil dan harga obligasi bergerak berkebalikan.

Artinya, harga sempat melejit karena diburu oleh pemodal yang resah melihat kenaikan risiko ekonomi terkait pandemi. Namun keresahan tersebut sedikit berkurang sehingga mereka melepas aset aman (safe haven) tersebut untuk kembali belanja aset berisiko seperti saham.

"Pasar bereaksi terhadap posisi jenuh jual dalam jangka pendek.. Omicron dan efeknya yang belum terukur menciptakan volatilitas signifikan, obligasi jenuh beli, saham jenuh jual," tutur Timothy Lesko, kepala Granite Investment Advisors seperti dikutip CNBC International.

Investor juga mengases prospek pertumbuhan ekonomi AS di bawah Presiden Joe Biden. Senat akan melakukan pemungutan suara untuk menyetujui program jaring pengaman sosial ala Biden di tengah pandemi dan kebijakan perubahan iklim pada Januari.

Sejauh ini, anggota Senat dari Partai Demokrat yakni Senator Joe Manchin menyatakan penolakannya. Ada dugaan bawa Partai Demokrat, partai pengusung Biden, bakal memberikan alternatif dengan menyusun proposal paket stimulus yang nilainya lebih rendah


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment