This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, January 29, 2021

Habis Berjatuhan Kemarin, Bursa Asia Dibuka Sumringah

Bursa Asia Naik karena Risalah Pertemuan Kebijakan Moneter BoJ PT Equityworld Futures Medan- Bursa saham Asia kompak dibuka menguatpada Jumat (29/1/21), menyusul penguatan bursa saham Amerika Serikat (AS) pada Kamis (28/1/21) waktu setempat, setelah sehari sebelumnya ditutup terkoreksi parah.
Tercatat indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,44%, Hang Seng Hong Kong melesat 1,38%, Shanghai Composite China tumbuh 0,63%, Straits Times Index (STI) Singapura terapresiasi 0,74%, dan KOSPI Korea Selatan melonjak 0,99%.

Di Asia, data tingkat pengangguran di Jepang Desember 2020 tercatat masih sama dengan periode sebelumnya, yakni di level 2,9%

Investor mencermati perkembangan virus corona (Covid-19) setelah perusahaan bioteknologi Novavax mengatakan bahwa vaksinnya lebih dari 89% efektif dalam melindungi terhadap Covid-19.

Sebuah studi menemukan bahwa vaksin tersebut tampaknya 85,6% efektif melawan varian Inggris. Namun, studi fase dua yang terpisah di Afrika Selatan menunjukkan bahwa vaksin tersebut hampir tidak seefektif virus baru yang menyerang negara tersebut.

Secara global, virus corona telah menginfeksi lebih dari 101,25 juta orang sementara setidaknya 2,18 juta orang meninggal dunia.

Beralih ke Barat, bursa saham Wall Street sukses ditutup menguat pada perdagangan Kamis (28/1/2021) waktu setempat, setelah rilis kinerja keuangan perusahaan-perusahaan raksasa yang kinclong serta harapan akan pemulihan ekonomi yang akan rebound dengan kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melesat 0.99% ke level 30.603,36. S&P 500 melonjak 0.98% ke posisi 3.787,38 dan Nasdaq Composite tumbuh 0,5% ke 13.337,16.

Saham-saham siklus, yang diuntungkan dengan pemulihan ekonomi yang kuat, masuk ke daftar saham yang melesat kencang pada perdagangan kemarin.

Salah satunya tak lain dan tak bukan tentunya saham perbankan dan alat pembayaran yang melesat dimana pasar memprediksi ekonomi akan membaik dalam beberapa bulan ke depan setelah kontraksi ekonomi terparah sejak 1946.

Sementara itu, di kuartal keempat Produk Domestik Bruto AS (GDP) tumbuh 4% secara tahunan, meskipun sepanjang 2020 ekonomi terkontraksi 3,5% dibandingkan dengan tahun lalu karena anjlok pada kuartal kedua.

Para Ekonomi juga bertaruh bahwa masa-masa terburuk pandemi corona akan terlewati pada kuartal pertama tahun 2021.

"Mengenai prospek GDP, pertumbuhan Q1 akan tertekan karena bulan November dan Desember 2020 menciptakan momentum yang sangat negatif ketika pergantian tahun, akan tetapi apabila bulan Februari seperti yang diprediksikan, akan menciptakan momentum yang baik untuk Q2," ujar Jefferies


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, January 28, 2021

Top China! Corona Nggak Bisa Lama-lama, Kasus Turun Drastis

 


PT Equityworld Futures Medan- China melaporkan kasus harian baru Covid-19 terendah dalam hampir tiga minggu pada Kamis (28/1/2021). Ini menunjukkan tindakan pencegahan agresif sangat membantu memperlambat wabah di provinsi timur laut negara itu.

Komisi Kesehatan Nasional mengatakan jumlah total kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di daratan turun menjadi 54 pada 27 Januari. Ini turun dari 75 kasus sehari sebelumnya. Itu merupakan kenaikan satu hari terendah sejak 33 kasus yang dilaporkan pada 8 Januari.


Komisi tersebut mengatakan 41 kasus adalah infeksi yang ditularkan secara lokal. Provinsi Heilongjiang timur laut melaporkan 28 kasus baru, sementara tetangga Jilin melaporkan sembilan kasus baru. Hebei, provinsi yang mengelilingi Beijing, melihat jumlah pasien baru turun menjadi tiga kasus.


Otoritas regional China telah menerapkan beberapa langkah pencegahan, termasuk karantina rumah, pembatasan perjalanan, dan pengujian massal sebagai tanggapan terhadap kelompok baru yang terbentuk menjelang liburan utama Tahun Baru Imlek mendatang.


Pejabat China juga terus mencegah perjalanan bahkan ketika jumlah kasus baru berkurang, berusaha membasmi wabah terburuk di China sejak Maret 2020.


Jumlah infeksi tanpa gejala, yang tidak diklasifikasikan oleh China sebagai kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, turun menjadi 28 dari 61 sehari sebelumnya.


Jumlah total kasus Covid-19 yang dilaporkan di daratan China sekarang mencapai 89.326, sementara jumlah kematian tetap tidak berubah di 4.636 kasus


Sumber : cnbcindonesia.com


PT Equityworld Medan

Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020

Loker EWF Medan

Wednesday, January 27, 2021

Kenali Jurus Sebelum Berburu Cuan: Profil Risiko Bos!

 IHSG Pagi Merosot 145 Poin, Bagaimana dengan Rupiah? 

PT Equityworld Futures Medan- Dalam beberapa waktu ke belakang, para influencer dan artis mulai menampilkan unggahan terkait investasi saham. Sejumlah nama kondang dengan 'pede-nya' memberikan rekomendasi saham tertentu.
Segelintir orang, utamanya investor pemula bahkan terungkap mulai berburu 'cuan' yang mengacu pada rekomendasi saham tertentu dari para influencer. Padahal, bukan begitu cara Anda ingin berinvestasi, Ferguso!

Head of Wealth Management Bank HSBC Indonesia Verawaty Zhao mengemukakan, para investor pemula perlu mengetahui profil risiko masing-masing sebelum mulai berinvestasi.


Zhao lantas mencontohkan bagaimana HSBC Indonesia memetakan profil risiko para investor pemula yang baru ingin memulai investasi, baik itu di pasar saham maupun pasar obligasi.

Zhao mengatakan para investor baru perlu memahami tujuan investasi yang akan dilakukan. Apakah untuk kebutuhan primer, pendidikan anak, pensiun, atau hal lainnya.

"Dari situ kami akan bergerak untuk menanyakan risikonya, berapa jumlah investasinya. Misalkan terjadi penurunan harga yang bisa ditoleransi dari investor," katanya.

Menurutnya, profil risiko memegang peranan penting dari para investor pemula. Pasalnya, berinvestasi tidak melulu hanya 'cuan' semata, namun lebih bersifat jangka panjang


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, January 26, 2021

Nahas Emas! Belum Berhenti Terhempas di Awal 2021

Trading Emas Online Di Pasar Forex: Tata Cara, Kelebihan dan Risikonya -  Cermati.com 

 PT Equityworld Futures Medan- Setiap kali harga emas mengalami apresiasi, fenomena koreksi (pull back) selalu mengikuti. Hal ini membuat harga emas cenderung stagnan belakangan ini.
Memasuki bulan Januari tahun 2021, harga emas mencapai level tertingginya pada 5 Januari lalu. Kala itu harga emas dibanderol di US$ 1.949,35/troy ons. Namun setelah itu harga emas anjlok.

Harga si logam kuning tersebut bahkan sempat drop ke level terendah pada pertengahan bulan. Di arena pasar spot emas sempat dipatok di US$ 1.826,59/troy ons pada 15 Januari 2021.

Setelah ambles harga emas berangsur menguat. Emas memang belum bisa tembus level psikologis US$ 1.900/troy ons. Namun pada pertengahan pekan lalu setidaknya harga emas tembus level US$ 1.870/troy ons.

Per hari ini, Selasa (26/1/2021), harga emas cenderung flat. Emas hanya mampu menguat tipis 0,03% dari posisi penutupan kemarin. Untuk 1 troy ons emas harganya berada di US$ 1.855,78 di pasar spot.


Kendati kondisi makroekonomi masih positif untuk emas, tetapi komoditas ini membutuhkan katalis lainnya untuk bisa bergerak merangkak naik. Salah satu yang menjadi sorotan pelaku pasar adalah kebijakan bank sentral AS Federal Reserves (The Fed).

Ketua The Fed Jerome Powell dikabarkan bakal memberikan konferensi pers pada Rabu. Pasar sempat mengkhawatirkan perubahan kebijakan moneter di AS. Kebijakan injeksi likuiditas berupa program pembelian aset sempat dikhawatirkan bakal mulai dikurangi.

Namun dalam konferensi pers Jerome Powell terakhir, rumor tersebut dibantah. Kebijakan otoritas moneter paling berpengaruh di dunia itu masih akan tetap longgar. Suku bunga acuan juga tidak akan dinaikkan setidaknya sampai tahun 2023. Itulah yang disampaikan oleh bos The Fed.

Adanya kemungkinan perubahan kebijakan moneter yang diantisipasi oleh pelaku pasar memang membuat imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS mengalami kenaikan. Hal ini membuat harga emas sebagai salah satu aset tak berimbal hasil tertekan, apalagi dibarengi dengan rebound dolar AS yang selama ini terus melemah.

Dengan kebijakan makro yang masih akomodatif seharusnya menjadi hal yang positif untuk emas. Di bawah pemerintahan Joe Biden, stimulus fiskal jumbo kemungkinan juga masih akan digelontorkan.

Namun saat ini selera para pelaku pasar sedang suka berburu risiko untuk mendapatkan cuan lebih tebal ke aset-aset seperti ekuitas hingga cryptocurrency yang membuat harganya terus mengalami kenaikan. Hal inilah juga yang membuat harga emas sulit sekali untuk kembali ke level tertingginya sepanjang sejarah (all time high).


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, January 25, 2021

"Diborong" Analis & Investor Ritel, Harga Emas Melesat!

 Hanya Turun 0,2%, Trading Emas Online Diperkirakan Akan Meningkat 

PT Equityworld Futures Medan- Harga emas dunia menguat di awal perdagangan Senin (25/1/2021) setelah pada pekan lalu melesat 1,42%. Potensi berlanjutnya kenaikan di pekan ini cukup besar melihat para analis dan investor ritel "memborong" emas.
Pada pukul 8:20 WIB, emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.858,02/troy ons, menguat 0,3% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

Penguatan emas terjadi setelah Joseph 'Joe' Biden, resmi dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 pada Rabu (20/1/2021) waktu setempat, menggantikan Donald Trump yang kalah pada pemilihan umum November 2020 lalu.

Di hari itu juga harga emas dunia melesat 1,72% ke US$ 1.870,9/troy ons. Sayangnya, pada hari Kamis dan Jumat pekan lalu, emas justru mengalami koreksi akibat penguatan dolar AS.

Baca: Terkuak! Ini 5 Alasan Kenapa Orang Tergila-gila Sama Bitcoin
Selain pelantikan Biden, Senat AS yang sebelumnya dikuasai oleh Partai Republik, kini dikuasai oleh Partai Demokrat. Sehingga blue wave atau kemenangan penuh Partai Demokrat berhasil dicapai.

Parlemen AS menganut sistem dua kamar, House of Representative (DPR) yang sudah dikuasai Partai Demokrat sejak lama, dan Senat yang pada rezim Donald Trump dikuasai Partai Republik.

Dengan dikuasainya DPR dan Senat, tentunya akan memudahkan dalam mengambil kebijakan, termasuk dalam meloloskan paket stimulus fiskal US$ 1,9 triliun.

Alhasil, emas langsung melesat begitu Biden dilantik, sebab stimulus fiskal merupakan bahan bakar untuk menguat. Di bulan Maret 2020 lalu, pemerintah AS, saat itu di bawah komando Presiden Trump, menggelontorkan stimulus fiskal senilai US$ 2 triliun, emas yang sebelumnya mengalami aksi juga mulai meroket hingga menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49 pada 7 Agustus 2020.

Para analis dan investor ritel melihat stimulus fiskal yang akan digelontorkan di era Joe Biden juga akan membuat emas melesat. Hal tersebut terlihat dari survei mingguan yang dilakukan Kitco.

Survei yang dilakukan terhadap 15 analis di Wall Street, menunjukkan 60% memberikan proyeksi bullish (tren naik) di pekan ini, sementara yang memprediksi harga emas akan turun (bearish) sebanyak 20%, dan yang memberikan outlook netral sebanyak 20%.

Sementara itu survei yang dilakukan terhadap investor ritel atau yang disebut Main Street, dengan jumlah partisipan sebanyak 1.581 orang, menunjukkan 67% memberikan proyeksi bullish, 17% bearish, dan 15% netral.


Dengan demikian analis dan investor ritel kompak "memborong" emas dengan mayoritas memprediksi harganya akan kembali menguat di pekan ini.

Selain stimulus fiskal, stimulus moneter yang longgar juga menjadi pemicu penguatan harga emas. Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) menjadi salah satu bank sentral yang paling jor-joran. The Fed memangkas suku bunga hingga menjadi <0,25%, dan menambah stimulus moneter dengan program pembelian aset (quantitative easing/QE) senilai US$ 120 miliar per bulan.

The Fed akan mengumumkan hasil rapat kebijakan moneter pertama di tahun ini pada Kamis (28/1/2021) dini hari waktu Indonesia, dan akan menentukan pergerakan harga emas.

"Fundamental saat ini mendukung emas, khususnya kebijakan moneter longgar yang diterapkan di seluruh dunia. Dalam jangka pendek dan menengah, stimulus tersebut akan membawa harga emas naik secara dramatis, sebab logam mulia dan likuiditas global memiliki korelasi yang kuat," kata Adrian Day, presiden dan CEO Adrian Day Asset Management, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (22/1/2021).


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, January 22, 2021

Harga Emas Belum Bisa Naik Kencang, Ini Biang Keroknya

4 Perbedaan Investasi Saham dan Investasi Emas | KoinWorks Blog 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga emas sedang berada di fase konsolidasi. Kendati melemah pada perdagangan pagi ini, Jumat (22/1/2021) harga emas masih belum banyak beranjak dari level penutupan kemarin.
Emas masih stabil ditransaksikan di atas US$ 1.850/troy ons di pasar spot. Pada 09.05 WIB harga emas turun 0,3% ke level US$ 1.864,4/troy ons.

Pelantikan Joe Biden sebagai presiden AS ke-46 membuat harga emas melesat. Pelaku pasar melihat peluang yang besar bahwa stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun akan bisa digoalkan. Kombinasi Biden, Janet Yellen dan Kongres yang dikuasai oleh Partai Demokrat memang memungkinkan hal itu terjadi.

Ditambah dengan kebijakan bank sentral Federal Reserves (The Fed) yang akomodatif lewat suku bunga rendah dan program pembelian aset senilai US$ 120 miliar per bulan yang dikenal dengan quantitative easing (QE) membuat likuiditas di sistem keuangan menjadi ample.

Dalam pandangan kaum monetarist secara teori peningkatan pasokan uang hanya akan menimbulkan inflasi apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini ketika lockdown banyak diterapkan di berbagai negara untuk menekan penyebaran pandemi Covid-19 yang berakibat pada tingkat utilisasi pabrik yang lebih rendah dari normal.

Emas sebagai salah satu aset lindung nilai diuntungkan dengan potensi kenaikan inflasi. Apalagi jika melihat biaya peluang untuk memegang aset investasi lain seperti obligasi pemerintah AS yang memberikan imbal hasil riil negatif, saham yang valuasinya dinilai terlalu tinggi hingga volatilitas Bitcoin yang liar.

Kondisi ini semua masih mendukung harga emas untuk menguat ke depannya. Vaksinasi juga belum sepenuhnya bisa mengangkat kinerja perekonomian global sehingga masih butuh waktu untuk bisa kembali pulih.

Namun di sisi lain juga dinilai bakal membawa prospek pertumbuhan yang lebih positif untuk AS. Hal ini memungkinkan untuk dolar AS menjadi naik. Greenback merupakan musuh bagi emas. Ketika dolar AS menguat maka harga emas cenderung tertekan.

Pelaku pasar masih membutuhkan waktu untuk melihat data-data ekonomi terbaru. Sampai saat ini outlook perekonomian masih penuh ketidakpastian meski tahun ini banyak yang optimis akan lebih positif dibanding tahun lalu.

Bagaimanapun jika kinerja ekonomi dan aset-aset investasi masih akan dipengaruhi oleh seberapa cepat virus Corona menyebar luas, seberapa cepat vaksinasi dilakukan, dan kemampuan pemerintah untuk menggelontorkan stimulus


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, January 21, 2021

Pesta Cuan di Bursa Asia, tapi Sayang Hang Seng Merah

 PT Equityworld Futures Medan- Bursa saham Asia mayoritas dibuka menguat pada perdagangan Kamis (21/1/21), mengikuti bursa saham Wall Street yang ditutup melonjak pada Rabu (20/1/21) waktu setempat pasca pelantikan Presiden Amerika Serikat (AS) terpilih Joe Biden.
Tercatat hanya indeks Hang Seng Hong Kong yang dibuka di zona merah, yakni melemah tipis 0,15%. Sedangkan sisanya dibuka di zona hijau, indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,66%, Shanghai Composite China tumbuh 0,22%, Straits Times Index (STI) Singapura terapresiasi 0,16%, dan KOSPI Korea Selatan melesat 0,79%.

Pelaku pasar di kawasan Asia kemungkinan sedang menunggu dan memantau pernyataan dari Bank of Japan (BoJ) terkait kebijakan moneternya yang diperkirakan akan dilaksanakan sekitar pukul 11:00 waktu setempat atau pukul 10:00 WIB.


Sementara itu, data ekspor-impor Negeri Sakura telah dirilis pada pagi hari ini. Dilansir dari Trading Economics, data ekspor Jepang periode Desember 2020 tumbuh ke angka 2%, dari sebelumnya terkontraksi 4,2% (year-on-year/yoy). Sedangkan impor Jepang pada Desember 2020 masih kontraksi 11,6% (yoy).

Beralih ke AS, bursa saham Wall Street ditutup menggembirakan pada perdagangan Rabu (20/1/21) waktu setempat, setelah Presiden terpilih Joe Biden resmi menjadi Presiden AS ke-46.

Indeks Nasdaq memimpin dengan penguatan nyaris 2% ke 13.457,25. Sementara Dow Jones menguat 0,83% ke 31.188,38, indeks S&P 500 melesat 1,39% ke 3.651,85.


Dengan stimulus tersebut diharapkan perekonomian AS bisa bangkit lebih cepat, begitu juga dengan penanggulangan Covid-19.

"Isu lainnya bisa mundur dulu dikalahkan oleh perhelatan di Washington karena investor mencari perubahan kebijakan yang besar ke depannya dan outlook pemerintahan yang baru," tutur Kepala Perencana Pasar TD Ameritrade JJ Kinahan kepada CNBC International.

Proposal stimulus Biden memasukkan bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 1.400 ke warga AS dan perpanjangan tunjangan penganggur serta bantuan untuk pemerintahan lokal dan negara bagian. Demikian juga dengan dana penanggulangan pandemi dan program vaksinasi.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, January 19, 2021

Redup & Tak Bergairah, Begini Potret Emas yang Dilibas Dolar

 Dollar AS Nyaris Rp 17.000, Harga Emas Capai Rp 900.000 Per Gram -  Kronologi.id 

PT Equityworld Futures Medan-  Harga emas cenderung tertekan dan susah bangkit karena masih dibayangi oleh penguatan dolar AS dan peningkatan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun yang menjadi acuan.
Emas dan dolar AS merupakan aset yang memiliki korelasi negatif. Artinya ketika dolar AS menguat harga emas cenderung tertekan, begitu juga sebaliknya. Hubungan ini sudah terbentuk di pasar dalam waktu yang lama.

Harga logam mulia emas dibanderol dalam mata uang Paman Sam. Ketika greenback menguat maka harga emas menjadi lebih mahal terutama bagi investor yang menggunakan mata uang lain.


Alasan lainnya adalah emas merupakan aset yang digunakan untuk lindung nilai dari kinerja ekonomi yang memburuk atau adanya kemungkinan inflasi yang tinggi akibat pelemahan dolar AS.

Pada saat yang sama harga emas juga tertekan oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang membuat biaya peluang memegang aset tak berimbal hasil seperti emas meningkat.

Hari ini, Selasa (19/1/2021) harga emas dunia mengalami kenaikan. Namun apresiasinya masih cenderung tipis. Di arena pasar spot harga emas menguat 0,12% ke US$ 1.839/troy ons pada 08.00 WIB.

Indeks dolar yang mengukur posisi greenback terhadap mata uang lain masih di atas 90 dan yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun tetap bertahan di atas 1%. Inilah yang membuat harga emas seolah 'ogah' untuk balik menguat ke atas level US$ 1.850.


Minat pelaku pasar terutama para pengelola dana seperti hedge funds terhadap emas juga mulai surut. Menurut data dari Commodity Futures Trading Commission (CFTC) para manajer investasi mulai memangkas eksposur bullish mereka terhadap emas.

CFTC menunjukkan bahwa hedge funds memangkas posisi beli (long) mereka terhadap emas dan meningkatkan posisi jual (short) terhadap emas. Hal ini tercermin dari penurunan kontrak berjangka di pasar sebanyak 36.039 kontrak menjadi 131.057.

Posisi short terhadap emas memang masih lebih sedikit secara jumlah. Namun mengalami kenaikan sebesar 2.296 kontrak menjadi 52.823. Lagi-lagi pemicunya adalah dolar AS dan surat utang pemerintah AS.

"Emas mengalami penurunan dramatis terhadap aksi beli bersih (net long) setelah spekulan ketakutan oleh lonjakan imbal hasil obligasi sepuluh tahun di atas 1% dan dolar yang lebih kuat," kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank kepada Kitco News.

Selain itu pelaku pasar juga tengah menanti testimoni yang akan disampaikan oleh mantan bos The Fed Janet Yellen yang terpilih menjadi Menteri Keuangan AS Selasa ini waktu setempat.

Testimoni Yellen akan menjadi sinyal bagi pelaku pasar tentang arah kebijakan fiskal negara dengan perekonomian terbesar di dunia itu ke depan yang juga sekaligus akan berpengaruh terhadap psikologi pasar termasuk pada pergerakan dolar AS


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, January 18, 2021

Awas! Dolar AS Ngamuk, Harga Emas Sedang Dibanting

4 FAKTA Terbaru Budi Said Crazy Rich Surabaya Kehilangan Emas 1,1 Ton, PT  Antam Ganti Rugi Rp 814 M - Surya 

 PT Equityworld Futures Medan-  Harga emas mengalami koreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (18/1/2021). Para analis di Wall Street memperkirakan harga emas masih akan terkoreksi di sepanjang minggu.
Penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah Paman Sam menjadi pemicu utama longsornya harga logam kuning tersebut. Kini di pasar spot harga emas dibanderol di US$ 1.820/troy ons pada 08.00 WIB.


Di saat yang sama indeks dolar yang mengukur posisi greenback terhadap mata uang lain berada di posisi 90,8 dan imbal hasil nominal obligasi AS untuk seri acuan tenor 10 tahun meningkat ke 1,097%.

Dolar AS dan emas merupakan aset yang bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS menguat maka harga emas cenderung melemah, begitu juga sebaliknya.

Peningkatan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga membuat emas tertekan karena aset yang tak berimbal hasil ini menanggung kenaikan biaya peluang (opportunity cost) kendati yield riilnya masih negatif.

Pekan lalu Presiden terpilih AS Joe Biden menjabarkan Stimulus tersebut akan mencakup tambahan bantuan langsung tunai (BLT) senilai US$ 1.400 untuk masyarakat AS.

Namun dengan kondisi wabah Covid-19 yang belum bisa dijinakkan, bahkan justru semakin meluas dan memicu terjadinya lockdown, ada kemungkinan banyak pihak yang jauh lebih memilih uang tunai ketimbang memegang aset-aset lain.

Ada kekhawatiran bahwa kejadian Maret tahun lalu akan terulang, ketika hampir semua aset-aset keuangan dilego dan investor lebih pilih uang tunai sehingga membuat dolar AS menguat signifikan.

Survei yang dilakukan oleh Kitco terhadap analis di Wall Street menunjukkan bahwa sebagian besar dari mereka meramal harga emas akan turun atau stagnan pada pekan ini.

Sebanyak 37,5% analis Wall Street memperkirakan harga emas akan bearish pekan ini. Sebanyak 37,5% lainnya netral dan sisanya bullish. Berbeda dengan Wall Street, survei yang dilakukan terhadap Main Street justru menunjukkan responden masih optimis harga emas berpeluang naik.

Sebanyak 54,4% dari 1.701 responden yang disurvei oleh Kitco mengatakan bahwa mereka optimis harga emas naik. Sebanyak 23,7% responden cenderung menilai harga emas bearish sementara 21,9% sisanya netral.

"Perspektif ekonomi jangka pendek masih terlihat bermasalah, itulah sebabnya orang-orang takut dan kembali ke uang tuna. Pasar menjadi rentan. Namun saya melihat US$ 1.825 sebagai level support. Begitu Biden naik dan uang mulai mengalir, Saya sangat konstruktif terhadap [prospek] logam," kata Peter Hug Direktur Trading Logam Kitco.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, January 15, 2021

Biden Tebar Duit US$ 1,9 T, Emas Antam Bisa Melesat Lagi Nih!

 Inilah Keunggulan dan Kelemahan Trading Emas Online di Pasar Forex 

PT Equityworld Futures Medan- Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. naik tipis pada perdagangan Jumat (15/1/2021), setelah ambrol kemarin. Namun, ke depannya ada kabar baik yang bisa membuat harga logam mulia kembali melesat.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 956.000/batang, naik 0,1%. Kemarin emas ini ambrol lebih dari 1%.

Sementara satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini naik 0,11% ke Rp 89.812.000/batang atau Rp 898.120/gram.
Harga emas dunia kemarin naik 0,16% ke US$ 1.846,26, setelah bergerak naik-turun, berlawan dengan pergerakan indeks dolar AS.

Di awal perdagangan kemarin, indeks dolar AS sempat turun 0,31%, tetapi berbalik naik 0,25%, sebelum akhirnya melemah ke 0,13% ke 90,239.

Pergerakan tersebut mengindikasikan pelaku pasar masih menimbang-nimbang kemana dolar AS akan melangkah di tahun ini.

Sebab, ada "bisik-bisik" di pasar jika bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan memangkas nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) di akhir tahun ini, yang berpeluang membuat dolar AS perkasa. Di sisi lain, semakin banyak analis mata uang yang memprediksi dolar AS masih akan melemah hingga 2 tahun ke depan.

Kabar baik bagi emas dari Amerika Serikat (AS) kemarin. Presiden AS terpilih Joseph 'Joe' Biden pada Kamis waktu setempat Efeknya sudah langsung terlihat, pagi ini harga emas dunia menguat 0,23%.

Dengan tambahan stimulus fiskal, maka jumlah uang yang beredar di AS akan bertambah, dan secara teori dolar AS akan melemah.

Analis dari Edelweiss Wealth Management, Sahil Kapoor, mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli emas, sebab harganya akan naik ke US$ 2.800/troy ons dalam beberapa tahun ke depan.

"Kami percaya kemungkinan dolar AS rebound dalam jangka pendek bisa dimanfaatkan untuk berinvestasi emas. Emas bisa dibeli di kisaran US$ 1.850/troy ons, dan kami percaya harga emas akan menguat ke US$ 2.600 sampai US$ 2.800/troy ons dalam beberapa tahun ke depan," kata Kapoor sebagaimana dilansir Kitco, Selasa (12/1/2021).
"Dalam jangka panjang, emas dalam fase bullish (tren naik), yang sangat didukung pelemahan nilai dolar AS," tambahnya.

Selain menekan dolar AS, stimulus fiskal juga menjadi bahan bakar bagi emas untuk menanjak. Pada bulan Agustus tahun lalu, emas dunia mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons, salah satu pemicunya adalah stimulus fiskal jilid I di AS yang digelontorkan pada bulan Maret 2020, sebesar US$ 2 triliun.

Sehingga saat stimulus yang dijanjikan Biden cair, maka harga emas berpotensi melesat lagi, dan emas Antam juga ikut terkerek.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, January 14, 2021

Mau Investasi Saham Bingung Pilih Broker, Simak Ini Tips-nya

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Bagi Anda yang baru mulai berinvestasi di saham, pemilihan broker atau perusahaan sekuritas menjadi masalah sendiri. Broker saham merupaan perantara bagi investor untuk jual - beli saham yang anda miliki, karena tidak bisa jual beli langsung melalui Bursa Efek Indonesia.
Ketua Asosiasi Analis Efek Indonesia, Edwin Sebayang membeberkan tips untuk pilih-pilih broker saham yang aman.

sekuritas yang minimal Rp 250 miliar. Ibarat buku 4 kalau bank. Kasta tertinggi sekuritas minimal MKDB Rp 250 miliar," katanya kepada CNBC Indonesia TV, Selasa (12/1/2021).

Kedua, bisa dilihat kalau sekuritas atau broker yang dipilih di 'beking' grup besar. Jadi jika terjadi sesuatu misal gagal bayar bisa dibantu oleh induk usaha tersebut. Ketiga pilih broker yang memiliki management yang solid.

"Keempat, punya research department yang bagus, paling sedikit bisa cover 70% bobot IHSG. Yang kelima, pilih sekuritas yang memiliki aplikasi yang punya banyak fungsi," tambahnya.

Edwin menjelaskan, pentingnya aplikasi sekuritas untuk bertransaksi diera digital. Dimana semakin sedikit campur tangan manusia, semakin banyak pula keuntungan yang bisa didapat oleh nasabah.

Jika dibandingkan dengan cara yang konvensional menggunakan dealer, transaksi dengan cara online lebih murah biaya transaksinya. Perlu diperhatikan juga untuk nasabah, sekuritas suka melakukan perang tarif fee transaksi untuk strategi marketingnya, hal ini bisa di manfaatkan nasabah untuk mencari mana yang lebih menguntungkan.

Perlu diingat, semakin besar transaksi bisa samkin murah fee transaksinya. "Bisa saja dapat fee transaksi 0,1% - 0,2%, tapi rata-rata 0,16% - 0,28% hingga 0,15% - 0,28% itu yang paling murah saat ini. Dan itu tergantung dari besaran transaksi investor," kata Edwin.

Di era digital ini, yang terpenting menurut Edwin adalah fasilitas trading yang ditawarkan oleh sekuritas, terutama aplikasi trading yang lebih canggih. Saat ini Sudah ada fasilitas trading yang robotic yang memberikan otomasi dalam perdagangan serta pantauan pergerakan saham.

Salah satu service yang bisa diterima investor adalah dengan layanan komunikasi dua arah dari sekuritasnya. Seperti yang dilakukan oleh perusahaan sekurtiasnya dengan membuka grup whatsapp yang berisikan segala macam informasi perdagangan serta berkomunikasi langsung dengan manager cabang atau analis.

Edwin mengingatkan, sekuritas juga harus memberikan pelatihan rutin untuk menggunakan aplikasinya. Serta edukasi nasabah untuk menganalisis fundamental Serta bagaimana money management yang baik. Sehingga nasabah terhindar dari aksi transaksi yang berdasarkan 'katanya'.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, January 13, 2021

Dolar AS Loyo & Bitcoin Ambrol, Emas Siap Tancap Gas

Bitcoin Sebagai Emas Digital. Sejak dahulu kala, emas telah dipandang… | by  digitalexchange.id | Medium 

 PT Equityworld Futures Medan-  Harga emas di pasar spot menguat pada pagi hari ini, Rabu (13/1/2021). Dolar AS yang mulai kendor memberi momentum emas untuk naik. Di saat yang sama,
Harga emas dunia menguat 0.13% ke US$ 1.858,96/troy ons. Indeks dolar yang menjadi tolok ukur greenback drop 0,41%. Emas sempat anjlok dari level tertingginya dalam dua bulan saat indeks dolar mengalami technical rebound dan menyentuh level 90.


Emas dan dolar AS punya korelasi negatif yang kuat. Artinya saat dolar AS menguat harga emas cenderung melemah, begitu juga sebaliknya. Emas memang ditransaksikan dalam dolar AS, sehingga penguatan dolar AS akan membuat emas menjadi lebih mahal terutama bagi investor lain yang tidak memegang mata uang tersebut.

Kemudian penguatan dolar AS mengindikasikan adanya kemungkinan bahwa pasar melihat prospek perekonomian yang lebih bagus ke depan. Kecenderungan penguatan dolar AS juga mencerminkan kebutuhan likuiditas yang tinggi seperti halnya yang terjadi saat pasar anjlok pada Maret tahun lalu.

Sejarah historis penggunaan emas sebagai salah satu tools moneter juga turut membentuk hubungan antara dolar AS dan emas. Tren pelemahan mata uang Paman Sam juga dikaitkan dengan potensi inflasi yang tinggi sehingga investor beralih untuk memegang bentuk uang lain yang bisa digunakan untuk lindung nilai, dalam hal ini emas.

Permintaan emas selain untuk perhiasan dan berbagai aplikasi industri lain ditopang oleh kebutuhan sebagai salah satu kelas aset untuk diversifikasi dalam investasi. Namun minat investor terhadap emas sangat bergantung pada biaya peluang (opportunity cost) memegang aset minim risiko lain seperti obligasi pemerintah.

Di pasar obligasi, kenaikan yield surat utang pemerintah AS terutama untuk tenor 10 tahun yang sering jadi acuan juga membebani harga emas. Imbal hasil nominal obligasi pemerintah AS tenor tersebut naik ke 1%, setelah sekian lama tertekan dan sempat turun ke bawah 0,5%.

Kenaikan imbal hasil nominal tersebut turut menekan harga emas, meski sejatinya jika dikalkulasi lebih lanjut imbal hasil riilnya masih negatif karena inflasi di AS 1,2%. Hal inilah yang membuat emas masih punya peluang menguat saat dolar AS mulai kendor dan yield obligasi menurun.

Volatilitas Bitcoin yang tinggi juga menjadi risiko bagi para investor. Setelah menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah (all time high), kini harga aset spekulatif Bitcoin mulai menunjukkan tanda-tanda crash.


Bitcoin tidak hanya dilirik oleh investor ritel saja. Adanya tren adopsi teknologi digital yang semakin kencang di kalangan masyarakat global terutama saat pandemi Covid-19 membuat prospek mata uang digital menjadi cerah.

Inilah salah satu alasan mengapa banyak yang bertaruh lewat Bitcoin selain untuk lindung nilai dari kemungkinan inflasi tinggi akibat kebijakan moneter akomodatif dan fiskal ekspansif. Peran Bitcoin sebagai aset untuk hedging memang menyaingi emas.

Saat harga emas terkoreksi dan ada aliran dana keluar (outflow) dari produk investasi dengan underlying emas berupa Exchange Traded Fund (ETF) senilai hampir US$ 7 miliar kuartal akhir tahun lalu, investor terutama institusi mulai memarkirkan uangnya ke Bitcoin. JP Morgan mencatat ada inflow sekitar US$ 3 miliar ke Bitcoin.

Namun karena bersifat spekulatif dan volatilitasnya tinggi dan kini harganya anjlok signifikan, emas masih menjadi aset yang minim risiko meski tidak memberikan imbal hasil seperti dividen pada saham dan kupon pada obligasi.

Sehingga secara keseluruhan dengan kebijakan makroekonomi yang masih akan akomodatif, valuasi saham yang sudah terbilang ketinggian, volatilitas Bitcoin yang tidak karuan hingga imbal hasil obligasi riil yang banyak jatuh ke teritori negatif masih menguntungkan bagi emas.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, January 12, 2021

Nahas, Emas Gagal Take Off Saat Bitcoin & Saham Tesla Ambrol

Emas Meroket karena Harga Bitcoin Merosot, Siapa yang akan Menang? -  CoinDaily 

 PT Equityworld Futures Medan-  Harga emas cenderung stagnan pada perdagangan pagi ini, Selasa (12/1) setelah melorot tajam belakangan ini. Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS dan greenback jadi pemantiknya meski volatilitas Bitcoin meningkat tajam.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS acuan bertenor 10 tahun kini sudah naik ke 1%. Pasca tertekan hebat ke level terendah dalam dua setengah tahun dolar AS mengalami technical rebound. Indeks dolar bangkit ke level 90.

Kenaikan imbal hasil dan dolar AS membuat biaya peluang (opportunity cost) memegang aset tak berimbal hasil seperti emas meningkat. Alhasil harganya tertekan. Sepanjang awal tahun ini harga logam kuning itu telah merosot 2,5%.


Hari ini harga emas di arena pasar spot cenderung tak bergerak. Pada 07.40 WIB, harga emas dibanderol di US$ 1.845,3/troy ons atau menguat sangat tipis 0,02%.


Wall Street ditutup di zona merah pagi ini. Indeks S&P 500 drop 0,66%. Dow Jones Industrial Average (DJIA) terkoreksi 0,29%. Sementara itu Nasdaq Composite yang berisikan saham-saham teknologi AS memimpin pelemahan dengan penurunan sebesar 1,25%.

Valuasi yang sudah tergolong tinggi memang berpotensi menyebabkan pasar saham mengalami koreksi sehat.

Sebagai informasi, menggunakan metrik valuasi yang dikembangkan oleh peraih nobel ekonomi Robert J Shiller pada 2013 yang dikenal dengan Cyclically Adjusted Price to Earning (CAPE) ratio, rasio harga terhadap earning S&P 500 saat ini sudah mencapai 34,7x.

Saat ini S&P 500 ditransaksikan dengan valuasi tertingginya dalam kurun waktu hampir 20 tahun terakhir setelah dot.com bubble crash tahun 2000. Bahkan S&P 500 sudah di atas rata-rata CAPE ratio-nya yang berada di angka 16,78x.

Saham-saham teknologi AS yang sudah meroket menjadi tumbal pagi tadi. Saham produsen mobil listrik besutan Elon Musk yaitu Tesla drop 7,82%. Tesla saat ini ditransaksikan di 90 kali arus kasnya. Valuasi yang sangat mahal tentunya.

Di sisi lain Bitcoin yang menjadi aset spekulatif juga crash. Harga satu unit Bitcoin anjlok 15% lebih dalam satu hari. Baik Bitcoin maupun saham Tesla belakangan ini menjadi primadona di kalangan pelaku pasar dan menjadi saingan emas yang selama ini dikenal sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi tinggi.

Investor dan para trader memburu cuan yang lebih tebal untuk melindungi asetnya dari kemungkinan inflasi tinggi akibat kebijakan moneter akomodatif dan fiskal ekspansif yang ditempuh pemerintah AS. Bitcoin dan Saham Tesla menjadi pilihannya.

Namun saat keduanya jatuh, harga emas masih susah bangkit karena dihimpit oleh dolar AS dan imbal hasil obligasi pemerintah AS yang naik. Nahas memang nasib emas saat ini harus terombang-ambing di tengah volatilitas pasar yang meningkat


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, January 11, 2021

Emas Ambles, Investor Pindah Borong Saham Tesla & Bitcoin

Habis Pak Jokowi Bertitah, Terbitlah Lonjakan Harga Emas: Mahal Parah! 

 PT Equityworld Futures Medan-  Harga logam mulia emas anjlok signifikan minggu lalu. Koreksi sebesar 2,54% membuat harga emas anjlok ke bawah US$ 1.900/troy ons. Investor kini beralih ke aset-aset yang memberikan cuan lebih tebal dan cenderung spekulatif.
Pada perdagangan perdana pekan ini, Senin (11/1/2021), harga logam mulia emas mengalami lanjut melemah dengan koreksi0,25 sebesar %. Harga emas dibanderol di US$ 1.843,4/troy ons di pasar spot pukul WIB.

Menurut sebagian analis kenaikan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS dan rebound indeks dolar membuat harga emas loyo. Maklum emas merupakan aset yang tak memberikan imbal hasil.

Minat (appetite) untuk memegang aset berupa komoditas emas sangat tergantung pada biaya peluangnya (opportunity cost). Kenaikan imbal hasil instrumen pendapatan tetap pemerintah AS bertenor 10 tahun dan greenback membuat opportunity cost emas meningkat.

Kini yield nominal obligasi pemerintah AS yang menjadi acuan tersebut tembus 1% dan indeks dolar menguat kembali ke level 90. Tren pelemahan dolar AS diperkirakan berlanjut di tahun ini.

Dolar AS diproyeksikan melemah 5-10% di tahun 2021 setelah ambles 6,7% tahun lalu. Namun koreksi yang sudah sangat dalam memang berpotensi menimbulkan fenomena technical rebound mengingat harga suatu aset tak akan mungkin secara terus menerus melemah maupun meningkat.

Kemungkinan inflasi yang tinggi akibat kebijakan moneter ultra longgar dan kebijakan fiskal ekspansif pemerintah global terutama AS membuat investor memburu aset-aset bercuan tebal.

Emas yang dulunya dianggap sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi kini mendapat saingan. Pertama adalah saham. kemungkinan tambahan stimulus fiskal membuat saham-saham AS terangkat.

Indeks S&P 500 berhasil menguat 1,83% di pekan pertama tahun 2021 di saat harga emas terkoreksi dalam. Selain saham investor juga mengalihkan sebagian asetnya ke cryptocurrency Bitcoin. Capital gain Bitcoin sepanjang pekan lalu bahkan lebih dari 25% mengalahkan saham.

Banyak pihak yang menilai pasar saham AS dan Bitcoin sedang berada di fase bubble. Namun bukan berarti bubble tersebut akan pecah dalam waktu yang singkat dan segera.

Adanya inflow besar-besaran ke aset Bitcoin membuat harganya terbang dan menyentuh level tertingginya sepanjang masa. Sekarang tidak hanya investor ritel saja yang melirik Bitcoin. Para fund manager pun sudah memasukkan Bitcoin ke dalam aset yang harus dimiliki.

Menurut Kepala Strategi Pasar The Money Stocks Gareth Soloway, sekarang investor lebih memilih membeli saham Tesla dan Bitcoin karena memberikan imbal hasil yang lebih menarik.

Meskipun fundamental emas memang kuat dengan berbagai kebijakan makroekonomi yang masih akan akomodatif di tahun ini, tetapi emas harus bersaing dengan aset-aset lainnya.

Ketika bubble aset lain mulai pecah, tak menutup kemungkinan investor bakal kembali memilih emas untuk hedging. Namun juga tak menutup kemungkinan para pemilik modal lebih tertarik untuk memegang uang tunai (cash). Hanya saja kapan periode crash akan terjadi belum bisa dipastikan


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, January 8, 2021

Top! Harga Bitcoin Tembus Rekor Sepanjang Sejarah, Rp500 Juta

Harga Bitcoin Naik, Tembus Rp500 Juta per Koin 

 PT Equityworld Futures Medan- Bitcoin kian menunjukkan eksistensinya sebagai komoditas investasi. Harga cryptocurrency paling populer itu melonjak tajam dan tak henti mencetak harga tertinggi sepanjang sejarah.
Setelah sebelumnya tembus US$ 35.000 atau setara dengan Rp 490 juta per koin (kurs Rp 14.000/US$), kali ini harga Bitcoin menembus US$ 37.700 atau Rp 528 juta per koin, mencapai rekor tertinggi baru pada Kamis (7/1/2021).

Dengan kenaikan Bitcoin itu, berhasil mengangkat nilai total seluruh pasar cryptocurrency di atas US$ 1 triliun untuk pertama kalinya.


Menurut data dari Coindesk, dikutip CNBC International, harga koin digital itu mencapai level tertinggi sepanjang masa di US$ 37.739,08 sekitar pukul 1:44 malam, waktu Singapura, hanya beberapa jam setelah melewati angka US$ 36.000.

Harga Bitcoin naik lebih dari 5% dari hari sebelumnya sekitar pukul 14:42 waktu Singapura. Harga cryptocurrency ini juga naik sekitar 29% sejak awal 2021 dan dalam 12 bulan terakhir telah melonjak lebih dari 380%.

Sementara itu, nilai seluruh pasar cryptocurrency, yang terdiri dari Bitcoin dan koin digital lainnya seperti Ether dan Tether, melampaui US$ 1 triliun untuk pertama kalinya pada Kamis pagi, menurut data dari Coinmarketcap.

Kebangkitan Bitcoin telah dikaitkan dengan sejumlah faktor termasuk lebih banyak pembelian dari investor institusi besar. Investor terkenal seperti Paul Tudor Jones, misalnya, telah membeli Bitcoin.

Banyak pelaku pasar menyebut cryptocurrency mirip dengan "emas digital", aset safe haven potensial dan lindung nilai terhadap inflasi.

Dalam catatan penelitian terbaru, JPMorgan mengatakan Bitcoin dapat mencapai US$ 146.000 atau setara dengan Rp 2 miliar/koin dalam jangka panjang karena bersaing dengan emas sebagai mata uang "alternatif".

Ahli strategi bank investasi mencatat bahwa Bitcoin harus menjadi jauh lebih tidak stabil untuk mencapai harga ini. Bitcoin dikenal dengan perubahan harga yang liar.

 

Gagasan tentang bitcoin sebagai lindung nilai terhadap inflasi juga terus mendapatkan kekuatan karena pemerintah di seluruh dunia memulai program stimulus fiskal skala besar. Analis berpendapat hal ini dapat menyebabkan lonjakan inflasi.

"Bull run terbaru di bulan Januari ini pasti akan menarik perhatian manajer aset untuk mendiversifikasi lebih banyak aset mereka ke crypto karena mereka tertarik untuk menemukan investasi alternatif, seperti cryptocurrency atau emas, untuk melindungi nilai inflasi dan risiko geopolitik," Simons Chen, direktur eksekutif investasi dan perdagangan di perusahaan layanan keuangan cryptocurrency Babel Finance, kepada CNBC.

"Sejumlah besar investor ritel juga telah mengikuti perlombaan baru-baru ini karena mereka takut kehilangan peluang untuk memperoleh keuntungan yang cepat dan mudah dari kenaikan harga terbaru," tambahnya.

Tetapi beberapa kritikus Bitcoin - seperti David Rosenberg, ekonom dan ahli strategi di Rosenberg Research - menyebut Bitcoin sebagai gelembung.

"Pergerakan parabola dalam Bitcoin dalam periode waktu yang singkat, menurut saya untuk keamanan apa pun, sangat tidak normal," kata Rosenberg kepada CNBC.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, January 7, 2021

Ada PSBB Ketat & 7 Kabar Buat Bekal Trading Hari Ini

 Seorang pria mengamati layar pergerakan perdagangan saham di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (24/11/2020). Bursa Efek Indonesia mencatatkan pertumbuhan investor baru di bursa yang signifikan, dimana ada penambahan lebih dari 1 juta Single Investor Identification (SID) saham, reksa dana dan obligasi sehingga total investor sudah mencapai 3,5 juta. Digitalisasi di segala platform menjadi yang terpenting dan mengedukasi masyarakat agar semakin banyak yang berminat untuk berinvestasi di pasar modal. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)PT Equityworld Futures Medan- Rencana pemerintah kembali memberlakukan kebijakan direspons negatif pelaku pasar.
Alhasil, pada perdagangan Rabu kemarin (6/1/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 1,16% ke level 6.065,68 poin. IHSG kemarin bahkan sempat menyentuh level di bawah 6.000 setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan kebijakan tersebut.

Data perdagangan mencatat, kemarin nilai transaksi mencapai Rp 19,49 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,53 juta kali. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp 698,48 miliar.


Selain soal PSBB ketat, ada sejumlah aksi korporasi yang menjadi perhatian investor. Untuk itu, cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis (7/1/2021):

1. BCA Bekukan Rekening Grab Toko

PT Bank Central Asia (BCA) mengambil tindakan cepat atas adanya dugaan penggelapan dana oleh Investor Grab Toko yang membuat konsumen belum mendapatkan barang elektronik yang dibayar. Bank swasta terbesar itu memutuskan untuk membeku rekening Grab Toko.

Dalam pengumuman resminya, BCA mengungkapkan keputusan ini sebagai respons terhadap informasi yang beredar mengenai penipuan di salah satu toko e-commerce yang salah satu rekening penerima dananya menggunakan rekening BCA.

"Dapat kami sampaikan bahwa dalam menjalankan operasional perbankan, BCA senantiasa mengikuti ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. BCA telah melakukan penundaan transaksi atas rekening toko e-commerce yang bersangkutan sehingga rekening tersebut untuk sementara tidak dapat melakukan transaksi," ungkap BCA dalam keterangan resminya, Rabu (6/1/2021).

Baca: Saat Raffi Ahmad & Ari Lasso Kompak Bantah Pom-pom Saham MCAS
2. Garuda Restrukturisasi Utang ke AP & Pertamina

Emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menyepakati penyelesaian proses restrukturisasi kewajiban atau utang usaha terhadap PT Angkasa Pura 1 (Persero), PT Angkasa Pura 2 (Persero) dan PT Pertamina (Persero ).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, restrukturisasi tersebut sebagai bagian dari komitmen sinergitas BUMN dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya melalui dukungan terhadap akselerasi kinerja Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional.

"Restrukturisasi ini tentunya kami harapkan dapat menunjang upaya penyehatan kondisi finansial Garuda Indonesia khususnya melalui optimalisasi performa likuiditas Perseroan," kata Irfan, dalam keterangan pers, Rabu (6/1/2021).

3. Dear Investor, Ini Harga IPO Widodo Makmur, Tertarik Borong?

Perusahaan yang bergerak di bisnis poultry, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU) akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan melepas sebanyak 5.923.076.900 saham baru ke publik setara dengan sebanyak-banyaknya 35% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Widodo Makmur Unggas menawarkan harga IPO berkisar antara Rp 142 sampai Rp 200.

Dengan harga tersebut, maka dari IPO ini, perseroan berpotensi meraih dana sebesar Rp 841,07 miliar sampai dengan Rp 1,18 triliun.

Bersamaan dengan pelaksanaan penawaran umum perdana, WMU juga akan melakukan penjatahan saham melalui program alokasi saham pegawai atau Employee Stock Allocation (ESA).

Baca: Momentum Meredup & PSBB Ketat Lagi, IHSG ke Bawah 6.000?
4. Usai Caplok Broker AS, Emiten Hary Tanoe Cari Duit Lagi

PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP), holding bisnis keuangan Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo, berencana menambah modal lewat mekanisme private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan target dana hampir Rp 400 miliar.

"Dengan ini diumumkan bahwa sebagaimana telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada 20 Juni 2019, dalam rangka pelaksanaan PMTHMETD, perseroan bermaksud untuk menerbitkan sebanyak 2.857.999.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100," tulis manajemen BCAP, dikutip dari BEI, Rabu (6/1/2020).

Adapun jadwal pelaksanaan yakni, pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa HMETD pada 12 Januari 2021 dan pemberitahuan hasil Pelaksanaan Penambahan Modal tanpa HMETD pada 14 Januari 2021.

Rencana pemerintah kembali memberlakukan kebijakan direspons negatif pelaku pasar.
Alhasil, pada perdagangan Rabu kemarin (6/1/2021), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi 1,16% ke level 6.065,68 poin. IHSG kemarin bahkan sempat menyentuh level di bawah 6.000 setelah Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengumumkan kebijakan tersebut.

Data perdagangan mencatat, kemarin nilai transaksi mencapai Rp 19,49 triliun dengan frekuensi sebanyak 1,53 juta kali. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih senilai Rp 698,48 miliar.


Selain soal PSBB ketat, ada sejumlah aksi korporasi yang menjadi perhatian investor. Untuk itu, cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai transaksi pada perdagangan Kamis (7/1/2021):

1. BCA Bekukan Rekening Grab Toko

PT Bank Central Asia (BCA) mengambil tindakan cepat atas adanya dugaan penggelapan dana oleh Investor Grab Toko yang membuat konsumen belum mendapatkan barang elektronik yang dibayar. Bank swasta terbesar itu memutuskan untuk membeku rekening Grab Toko.

Dalam pengumuman resminya, BCA mengungkapkan keputusan ini sebagai respons terhadap informasi yang beredar mengenai penipuan di salah satu toko e-commerce yang salah satu rekening penerima dananya menggunakan rekening BCA.

"Dapat kami sampaikan bahwa dalam menjalankan operasional perbankan, BCA senantiasa mengikuti ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia. BCA telah melakukan penundaan transaksi atas rekening toko e-commerce yang bersangkutan sehingga rekening tersebut untuk sementara tidak dapat melakukan transaksi," ungkap BCA dalam keterangan resminya, Rabu (6/1/2021).

2. Garuda Restrukturisasi Utang ke AP & Pertamina

Emiten maskapai BUMN, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk telah menyepakati penyelesaian proses restrukturisasi kewajiban atau utang usaha terhadap PT Angkasa Pura 1 (Persero), PT Angkasa Pura 2 (Persero) dan PT Pertamina (Persero ).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, restrukturisasi tersebut sebagai bagian dari komitmen sinergitas BUMN dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya melalui dukungan terhadap akselerasi kinerja Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional.

"Restrukturisasi ini tentunya kami harapkan dapat menunjang upaya penyehatan kondisi finansial Garuda Indonesia khususnya melalui optimalisasi performa likuiditas Perseroan," kata Irfan, dalam keterangan pers, Rabu (6/1/2021).

3. Dear Investor, Ini Harga IPO Widodo Makmur, Tertarik Borong?

Perusahaan yang bergerak di bisnis poultry, PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU) akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perseroan melepas sebanyak 5.923.076.900 saham baru ke publik setara dengan sebanyak-banyaknya 35% dari modal yang ditempatkan dan disetor setelah IPO. Widodo Makmur Unggas menawarkan harga IPO berkisar antara Rp 142 sampai Rp 200.

Dengan harga tersebut, maka dari IPO ini, perseroan berpotensi meraih dana sebesar Rp 841,07 miliar sampai dengan Rp 1,18 triliun.

Bersamaan dengan pelaksanaan penawaran umum perdana, WMU juga akan melakukan penjatahan saham melalui program alokasi saham pegawai atau Employee Stock Allocation (ESA).

4. Usai Caplok Broker AS, Emiten Hary Tanoe Cari Duit Lagi

PT MNC Kapital Indonesia Tbk. (BCAP), holding bisnis keuangan Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo, berencana menambah modal lewat mekanisme private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) dengan target dana hampir Rp 400 miliar.

"Dengan ini diumumkan bahwa sebagaimana telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan pada 20 Juni 2019, dalam rangka pelaksanaan PMTHMETD, perseroan bermaksud untuk menerbitkan sebanyak 2.857.999.000 saham baru dengan nilai nominal Rp100," tulis manajemen BCAP, dikutip dari BEI, Rabu (6/1/2020).

Adapun jadwal pelaksanaan yakni, pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa HMETD pada 12 Januari 2021 dan pemberitahuan hasil Pelaksanaan Penambahan Modal tanpa HMETD pada 14 Januari 2021.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, January 6, 2021

Tuh Kan! Harga Emas Antam Naik, Sekarang Dekati Rp 1 Juta

 Harga Emas Menguat di saat Dolar Lesu : Okezone Economy 

PT Equityworld Futures Medan- Seperti yang sudah diperkirakan, harga logam mulia PT Aneka Tambang Tbk atau dikenal sebagai emas Antam akhirnya menguat. Rabu (6/1/2021), harga dasar emas batangan Antam naik Rp 6.000 atau menguat 0,62% dibanding kemarin.
Berdasarkan update di situs Logammulia.com, harga 1 gram emas batangan Antam dibanderol di Rp 981.000 pada 09.15 WIB. Untuk harga NPWP (+pajak 0,45%) emas Antam dibanderol di Rp 985.000/gram. Sementara untuk harga non-NPWP (+pajak 0,9%) di Rp 989.000/gram.


Di sepanjang tahun 2020, harga emas Antam melesat 35% lebih. Animo masyarakat untuk membeli emas di tengah pandemi Covid-19 dan adanya resesi memang tinggi. Permintaan terhadap aset safe haven tersebut turut mendongkrak harganya.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas Antam seperti harga emas dunia dan pergerakan nilai tukar. Namun karena berasal dari kelas aset yang sama, harga emas Antam punya korelasi kuat dengan harga emas dunia.

Kenaikan harga emas Antam 'mengekor' kenaikan harga emas dunia yang kini sudah hampir menyentuh level US$ 1.950/troy ons. Fundamental emas memang kuat ditopang dengan suku bunga yang rendah, tren pelemahan dolar AS dan imbal hasil riil aset safe haven lain (obligasi pemerintah AS) yang negatif.

Ekspektasi inflasi tinggi juga menjadi sentimen yang mengerek harga emas mengingat fungsinya juga sebagai salah satu aset lindung nilai dari kenaikan harga. Namun kini emas punya saingan.

Investor tidak hanya ritel bahkan institusi mulai melirik Bitcoin sebagai alternatif aset lindung nilai terhadap inflasi yang tinggi. JP Morgan memproyeksikan untuk jangka panjang harga Bitcoin bisa tembus US$ 146 ribu.

Namun kenaikannya yang pesat dan selalu tembus rekor tertinggi baru belakangan ini memang rawan terjadi koreksi. Ketika harga Bitcoin dan saham ambles, maka investor akan lebih memilih emas sebagai aset lindung nilai terhadap kinerja investasi di aset lain.

Akibatnya harga emas bisa melesat lagi. Harga emas diproyeksikan bisa tembus ke level tertingginya di atas US$ 2.000/troy ons tahun ini. Jika ramalan tersebut terjadi tak menutup kemungkinan harga emas Antam bisa balik ke Rp 1 juta/gram.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, January 5, 2021

Dear Investor, Ini 10 Reksa Dana Paling Cuan & Tekor 2020

Kenapa Perlu Investasi Reksa Dana? 

 PT Equityworld Futures Medan- Tahun 2021 sudah hadir dan menyisakan banyak sentimen negatif di sepanjang tahun lalu. Di dunia investasi, khususnya reksa dana, tekanan juga masih terjadi kendati masih ada produk reksa dana yang performanya jauh di atas Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Tahun lalu, Meski demikian, koreksi IHSG secara year to date (YTD) hanya minus 5,09%.

Pada akhir perdagangan tahun lau, ada 143 saham naik, 365 saham melorot, dan 118 saham stagnan dengan nilai transaksi Rp 14,51 triliun dan volume perdagangan 24,71 miliar saham.


Asing tercatat masuk alias beli bersih Rp 508,02 miliar di pasar reguler. Selama tahun berjalan, asing sudah kabur mencapai Rp 61,01 triliun, sementara itu selama setahun terakhir asing kabur Rp 58,45 triliun di pasar reguler.

Lantas bagaimana kinerja reksa dana?

Ternyata, reksa dana yang paling mencetak keuntungan di tahun lalu, melebihi IHSG adalah reksa dana berbasis obligasi, alias reksa dana pendapatan tetap.

Baca: Yusuf Mansur Mau Ikuti Hary Tanoe, Beli Broker Wall Street?
Mengacu data Infovesta Utama, reksa dana pendapatan tetap (fixed income) memberikan return hingga 10,35%, jauh di atas kinerja IHSG yang minus 5,09%, dan kinerja Infovesta Government Bond Index 9,81%. Reksa dana jenis ini mayoritas ditempatkan di produk obligasi, baik korporasi maupun negara (Surat Utang Negara/SUN).

Berikutnya reksa dana pasar uang (money market) dengan return 4,67%. Reksa dana jenis ini mayoritas berisi produk pasar keuangan, deposito, dan obligasi di bawah 1 tahun.

No    Nama Indeks    Kinerja YTD 30 Desember 2020
(31 Desember 2019 - 30 Desember 2020) (%)    Kinerja MoM 30 Desember 2020
(30 November 2020 - 30 Desember 2020) (%)
1    Indeks Harga Saham Gabungan    -5,09    6,53
2    Infovesta 90 Balanced Fund Index    0,28    3,88
3    Infovesta 90 Equity Fund Index    -6,93    6,19
4    Infovesta 90 Fixed Income Fund Index    10,35    1,30
5    Infovesta 90 Money Market Fund Index    4,67    0,29
6    Infovesta Corporate Bond Index    5,80    0,47
7    Infovesta Government Bond Index    9,81    1,16
Sumber: Infovesta

Head of Research Infovesta, Wawan Hendrayana, menjelaskan, kinerja reksa dana pendapatan tetap yang melesat karena reksa dana berbasis obligasi terutama obligasi negara masih menjadi yang paling optimal kinerjanya, dibanding reksa dana saham dan campuran.

"Tahun 2021 memberikan harapan dengan vaksinasi yang ujungnya adalah pulihnya aktivitas masyarakat dan perbaikan ekonomi. Namun faktor ketidakpastian masih sangat tinggi terutama di kuartal 1, distribusi dan efikasi vaksin akan menjadi sorotan, dan meski vaksinasi sesuai harapan, belum tentu sektor ekonomi akan segera pulih," katanya, kepada CNBC Indonesia, Senin (4/1/2021).
Berdasarkan data Infovesta, berikut data reksa dana saham dan campuran terbaik dan terburuk di sepanjang tahun 2020.
REKSA DANA SAHAM TERBAIK 2020

No    Nama Reksa Dana Saham    Kinerja YTD 30 Desember 2020
(31 Desember 2019 - 30 Desember 2020) (%)
1    Pool Advista Kapital Syariah    46,01
2    Valbury Equity I    29,09
3    Pool Advista Ekuitas Optima Syariah    28,76
4    Simas Equity Syariah    27,57
5    Aurora SMC Equity    23,72
6    Pan Arcadia Dana Saham Bertumbuh    22,88
7    Cipta Saham Unggulan    21,46
8    Pan Arcadia Dana Saham Syariah    20,62
9    Millenium MCM Equity Sektoral    20,41
10    Sucorinvest Sharia Equity Fund    19,81

REKSA DANA SAHAM TERBURUK 2020

1    Pacific Equity Progresif Fund VI    -37,45
2    Emco Saham Barokah Syariah    -40,14
3    Narada Saham Indonesia II    -42,64
4    Pacific Saham Syariah III    -42,69
5    Sucorinvest Equity Prima Fund    -43,78
6    Narada Saham Berkah Syariah    -55,59
7    Emco Pesona    -67,24
8    Emco Growth Fund    -69,11
9    Narada Saham Indonesia    -69,69
10    Emco Mantap    -77,14
REKSA DANA CAMPURAN TERBAIK 2020

No    Nama Reksa Dana Campuran    Kinerja YTD 30 Desember 2020
(31 Desember 2019 - 30 Desember 2020) (%)
1    SAM Mutiara Nusa Campuran    68,43
2    Sucorinvest Citra Dana Berimbang    29,37
3    Mega Asset Madania Syariah    28,57
4    Simas Balance Syariah    28,44
5    Trimegah Balanced Absolute Strategy    22,87
6    Aurora Balance    21,18
7    Panin Dana Syariah Berimbang    21,12
8    Sucorinvest Anak Pintar    20,79
9    Shinhan Supreme Balance Fund    20,65
10    Jarvis Balanced Fund    16,44
REKSA DANA CAMPURAN TERBURUK 2020

1    Capital Balanced Fund    -16,75
2    Batavia Prima Campuran    -17,38
3    Star Balanced II    -19,69
4    Asia Raya Syariah Berimbang Pemberdayaan Ekonomi Umat    -19,69
5    Pacific Balance Fund III    -21,05
6    Insight Generate Balanced Fund    -21,26
7    Jasa Capital Campuran Harmonis    -24,35
8    Capital Sharia Balanced    -25,27
9    Minna Padi Keraton Balance    -37,21
10    Narada Campuran I    -51,09

Berdasarkan data Infovesta, berikut data reksa dana pendapatan tetap dan pasar uang terbaik dan terburuk di sepanjang tahun 2020.
REKSA DANA PENDAPATAN TETAP TERBAIK 2020

No    Nama Reksa Dana Pendapatan Tetap    Kinerja YTD 30 Desember 2020
(31 Desember 2019 - 30 Desember 2020) (%)
1    Mega Asset Mantap Plus    32,13
2    Mega Dana Pendapatan Tetap    19,49
3    MNC Syariah Pendapatan Tetap    19,30
4    Mega Dana Ori Dua    19,21
5    Simas Pendapatan Prima    18,32
6    Batavia Pendapatan Tetap Utama Syariah    17,94
7    Sucorinvest Bond Fund    17,25
8    Shinhan Sukuk Syariah I    17,08
9    Bahana Prime Income Fund    16,88
10    MNC Dana Pendapatan Tetap V    16,33

REKSA DANA PENDAPATAN TETAP TERBURUK 2020

1    HPAM Pendapatan Tetap Prima    0,79
2    Danareksa Melati Pendapatan Tetap II    0,56
3    Pendapatan Tetap Utama    0,55
4    Mandiri Pendapatan Tetap Obligasi Negara    0,28
5    Batavia Dana Obligasi Gemilang    -0,03
6    PNM Sukuk Negara Syariah    -0,16
7    Syailendra Pendapatan Tetap Optima    -1,02
8    Avrist Prime Income Fund    -2,45
9    Mega Dana Stabil    -8,96
10    Valbury Fixed Income I    -45,35
REKSA DANA PASAR UANG TERBAIK 2020

No    Nama Reksa Dana Pasar Uang    Kinerja YTD 30 Desember 2020
(31 Desember 2019 - 30 Desember 2020) (%)
1    Trimegah Pundi Kas 10    7,71
2    Sucorinvest Sharia Money Market Fund    6,81
3    GAP Money Market Fund    6,78
4    Mega Dana Kas    6,67
5    Sucorinvest Money Market Fund    6,58
6    KISI Money Market Fund    6,36
7    Insight Money    6,34
8    Syailendra Providentia Money Market Fund    6,19
9    Capital Money Market Fund    6,12
10    PNM DANA TUNAI    6,07
REKSA DANA PASAR UANG TERBURUK 2020

1    HPAM Pasar Uang Dinamis    0,67
2    Trimegah Kas Syariah 2    0,67
3    PNM Dana Kas Platinum    0,51
4    Bahana Kas Syariah Fund    0,49
5    Batavia Dana Kas Cemerlang    0,11
6    Insight Fund Cash (I-CASH)    -0,85
7    BNI-AM Likuid Prioritas Syariah    -0,85
8    Mega Asset Multicash Syariah    -1,06
9    Danareksa Seruni Pasar Uang Syariah Dana Haji    -2,66
10    PNM Arafah    -5,55


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan