This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, June 29, 2021

Saat Kripto Titan Hancur Lebur Jadi Peringatan untuk Bitcoin

ETH Mencapai $ 2700 ATH Baru - CoinShark 

 PT Equityworld Futures Medan- Aset titan menjadi perhatian pelaku pasar karena harganya anjlok ke ke US$ 0 pada Kamis (17/6/2021) lalu. Pada Minggu (27/6/2021) harga Titan berada di US$ 0,0000000456.
Titan merupakan token DeFi buatan Iron Finance, yang beroperasi di jaringan Polygon. Ambrolnya Titan juga memakan korban investor kawakan, Mark Cuban.

"Saya juga terpukul, sama seperti yang lainnya," kata Cuban melalui Twitternya.


Kepada CNBC International, Cuban mengatakan ambrolnya Titan hingga ke US$ 0 akibat bisnis yang dijalankan dengan buruk. Menurutnya, orang orang gagal memahami bahwa DeFi adalah sebuah bisnis sama seperti yang lainnya.

Aset kripto memiliki volatilitas yang ekstrim. Namun nilai aset kripto yang anjlok hingga 100% seperti dialami Titan, yang dikatakan terjadi akibat panic selling, sangat jarang terjadi.

Selanjutnya pada hari yang sama dengan amblesnya Titan, Bitcoin hanya turun 2%. Meskipun belakangan harganya merosot lebih dalam, di mana Bitcoin sempat ambrol ke bawah US$ 30.000/koin pada 22 Juni lalu atau lima hari setelah titan hangus.

Meski demikian, pergerakan Titan dikatakan tidak bisa digunakan untuk memperkirakan Bitcoin. Sebab, Titan bukan merupakan mata uang kripto melainkan token DeFi.

Selanjutnya untuk Bitcoin memiliki blockhain sendiri, di mana mata uang kripto tersebut berada di layer satu. Sementara token seperti titan berada di atas layer satu blockchain, yang karakterisitiknya lebih mirip dengan surat berharga, yang berkaitan dengan penggalangan dana, serta memberikan hak suara pada pemiliknya.

Salah satu yang membuat token seperti titan rapuh adalah tidak memiliki blockchain sendiri. Apalagi, jaringan Polygon merupakan protokol baru dirilis tahun ini.

"Anda tidak bisa membandingkan proyek yang baru saja berkembang dengan blockchain lain yang sudah super, super terstruktur dan sudah ada dalam waktu yang lama," kata Chief Operating Officer di UnifyIT, Jorge Cortes, organisasi spesialis pengembangan proyek berbasis blockchain


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Harga Emas Dunia Masih Anteng, Emas Antam Apa Kabar?

Harga Emas Dunia Melonjak, Kini Kembali Berkilau : Okezone Economy 

 PT Equityworld Futures Medan-Harga emas dunia masih bergerak di situ-situ saja dalam beberapa hari terakhir, alhasil harga emas Antam juga tidak banyak naik ataupun turun.
Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. hanya turun Rp 1.000/gram pada hari ini.
Melansir data dari logammulia.com, emas batangan ukuran/satuan 1 gram dijual Rp 932.000/batang turun 0,11% dibandingkan harga kemarin. Sejak Selasa (22/6/2021) pekan lalu, harga emas ini hanya bergerak di kisaran Rp 930.000 sampai 934.000/batang.

PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan hari ini juga turun 0,11% di Rp 87.412.000/batang atau Rp 874.120/gram.

Harga emas dunia pada perdagangan Senin kemarin melemah tipis 0,12% ke US$ 1.778,17/troy ons. Tetapi jika melihat sejak Selasa lalu, logam mulia ini hanya naik turun di kisaran US$ 1.770 hingga 1.794/troy ons, atau sekitar US$ 24 saja.

Hal tersebut tentunya berbeda jauh dari pertengahan Juni yang jeblok lebih dari 7% atau US$ 134 hanya dalam tempo 6 hari.

Harga emas dunia yang bergerak di situ-situ saja dalam beberapa hari terakhir menjadi indikasi pelaku pasar sedang menanti petunjuk lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi AS. Maklum saja, hal itu terkait dengan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) serta kenaikan suku bunga.

Pada pekan lalu, inflasi berdasarkan personal consumption expenditure (PCE) di AS kembali meroket. Inflasi PCE merupakan salah satu acuan The bank sentral AS (The Fed) dalam menetapkan waktu tapering ataupun suku bunga.

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (25/6/2021) melaporkan inflasi inti PCE di bulan Mei tumbuh 3,4% year-on-year (YoY). Pertumbuhan tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 1992.

Perekonomian yang mulai membaik, bahkan lebih cepat dari prediksi The Fed, serta low base effect, membuat inflasi meroket. The Fed sendiri sudah merubah proyeksi kenaikan suku bunganya, dari yang sebelum akan menaikkan di 2024, menjadi ke 2023, bahkan tidak menutup kemungkinan di tahun depan.

Sementara untuk tapering masih menjadi tanda tanya kapan akan dilakukan.

Selain data inflasi PCE, data tenaga kerja juga menjadi acuan The Fed. Data tersebut akan dirilis Jumat pekan ini, sehingga wajar emas masih bergerak dalam rentang sempit. Pergerakan besar baru akan terjadi setelah rilis data tenaga kerja Jumat malam, dan akan berdampak pada emas Antam di hari Sabtu


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, June 28, 2021

Asa Baru Aset Kripto, Dipimpin Ethereum Menguat Berjamaah

Ethereum Diprediksi Jadi Salah Satu Aset Kripto Incaran Tahun Ini 

 PT Equityworld Futures Medan-Harga mata uang kripto (cryptocurrency) terpantau bergerak positif pada perdagangan Senin (28/6/2021) pagi waktu Indonesia, setelah pada pekan lalu sempat bergerak di zona merah.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:01 WIB, mayoritas pergerakan harga tujuh kripto dengan kapitalisasi terbesar bergerak menguat.

Bitcoin melesat 4,49% ke level US$ 34.352,14/koin atau setara dengan Rp 496.388.423/koin (asumsi kurs Rp 14.450/US$), Ethereum melonjak 5,42% ke US$ 1.968,90/koin (Rp 28.450.605/koin), Binance Coin menguat 0,68% ke US$ 286,92/koin (Rp 4.145.994/koin).


Berikutnya Cardano tumbuh 2,06% ke posisi US$ 1,32/koin atau setara dengan Rp 19.074/koin, Ripple terapresiasi 2,39% ke US$ 0,6402/koin (Rp 9.251/koin), dan Dogecoin bertambah 3,26% ke US$ 0,2558/koin (Rp 3.696/koin).

Sementara untuk koin digital Tether terpantau melemah cenderung stagnan di level US$ 1 per koinnya atau setara dengan Rp 14.450 per koinnya.

Pada pekan lalu, mayoritas kripto terbesar masih tercatat melemah, di mana dari tujuh kripto dengan kapitalisasi terbesar, Ripple menjadi yang terbesar dalam pelemahan kripto pada pekan lalu, yakni ambles hingga 15,08%. Sedangkan pelemahan yang terkecil dibukukan oleh kripto Tether yang melemah tipis 0,02%.

Pekan lalu, kabar kurang baik datang dari Inggris, di mana Badan Regulasi Keuangan (Financial Conduct Authority/FCA) Inggris resmi melarang operasional marketplace kripto Binance.

"Binance Markets Limited tidak diizinkan untuk melakukan aktivitas yang diatur di Inggris," demikian laporan FCA dilansir CNN Business.

"Tidak ada entitas lain di Grup Binance yang memegang segala bentuk otorisasi, pendaftaran atau lisensi Inggris untuk melakukan aktivitas yang diatur di Inggris," tegas pernyataan FCA itu.

Sebetulnya, perdagangan mata uang kripto tidak diatur secara langsung di Inggris. Namun, aktivitas terkait lainnya, seperti menjual derivatif, masih membutuhkan persetujuan otoritas keuangan setempat.

Pernyataan FCA sekaligus memperingatkan investor Inggris tentang volatilitas pasar kripto.

"Berhati-hatilah terhadap iklan online dan di media sosial yang menjanjikan pengembalian investasi tinggi dalam aset kripto," imbuh FCA.

Sementara itu, kecemasan akan kembali terjadinya crypto winter kini muncul dibenak para pelaku pasar. Crypto Winter pernah dialami Bitcoin pada 2018 silam, ketika harganya ambrol lebih dari 70%, kemudian stagnan cenderung menurun hingga April 2019.

Spekulasi akan kembali terjadinya musim dingin bagi aset kripto tersebut semakin menguat setelah Bitcoin pada 22 Juni lalu menembus ke bawah US$ 30.000, tepatnya di US$ 28.800 yang merupakan level terendah sejak 22 Januari lalu.

Jika dilihat dari rekor tertinggi sepanjang masa US$ 64.899,97 yang dicapai pada 14 April lalu, hingga ke level terendah tersebut, Bitcoin sudah ambrol lebih dari 55% dalam tempo 2 bulan saja.

Meski demikian, banyak analis mengatakan Bitcoin tidak akan mengalami crypto winter lagi, sebab kondisi di 2018 dengan saat ini susah jauh berbeda.

"Kita tidak akan pernah melihat crypto winter lagi. Ada lebih banyak kegunaan, adopsi, dan diversifikasi di industri kripto saat ini ketimbang tahun 2014 atau 2018," kata Mati Greenspan, manajer portofolio dan pendiri Quantum Economics, sebagaimana dilansir CNBC International, Selasa (22/6/2021)

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Harga Emas Galau, Kayaknya Bisa Sampai Weekend Deh...

 Yuk Kenal Lebih Dekat dengan Emas Batangan, Investasi Tepat untuk Panen  Cuan! 

PT Equityworld Futures Medan-Harga emas dunia naik tipis hampir flat di perdagangan pasar spot hari ini. Sang logam mulia masih bingung menentukan arah karena menunggu rilis data penting pada akhir pekan ini.
Pada Senin (28/6/2021) pukul 07:20 WIB, harga emas berada di US$ 1.780,85/troy ons. Naik tipis 0,03% dibandingkan posisi akhir pekan lalu.

Akhir-akhir ini bukan momentum yang baik buat emas. Harga komoditas ini turun 0,1% secara point-to-point dalam sepekan terakhir. Selama sebulan ke belakang, koreksi harga mencapai nyaris 7%.

Perkembangan harga emas akan ditentukan oleh arah pergerakan mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Hubungan keduanya bertolak belakang, saat dolar AS menguat maka harga emas turun, demikian pula sebaliknya.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dengan dolar AS. Misalnya, ketika dolar AS terapresiasi maka emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Akibatnya, permintaan emas menurun sehingga harganya terkoreksi.

Sentimen utama yang akan menggerakkan dolar AS pekan ini adalah rilis data ketenagakerjaan yatu pembukaan lapangan kerja non-pertanian (Non-Farm Payroll) dan tingkat pengangguran periode Juni 2021. US Bureau of Labor Statistics akan mengumumkannya pada Jumat malam waktu Indonesia.
Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan perekonomian AS akan membuka 675.000 lapangan kerja bulan ini. Lebih banyak ketimbang bulan lalu yang sebanyak 599.000.

Saat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) sedang ganas-ganasnya menyerang AS, sebanyak 22,36 juta lapangan kerja hilang hanya dalam tempo dua bulan yakni Maret dan April 2020. Selepas itu, kondisi terus membaik dan AS berangsur membuka 'keran' aktivitas masyarakat (reopening).

Akan tetapi, lapangan kerja yang tercipta sejak Mei 2020 hingga Mei 2021 baru 14,73 juta. Berarti masih ada sekitar 7,63 juta rakyat AS yang belum kembali bekerja. Jumlah yang tentu tidak sedikit.

"Saya memperkirakan kita akan melihat banyak penyerapan tenaga kerja pada musim gugur ini. Sebab, tiga faktor yang menyebabkan kelangkaan pasokan tenaga kerja yaitu penutupan sekolah dan tempat penitipan anak, kekhawatiran terhadap virus corona, serta tambahan tunjangan dari pemerintah akan mulai hilang," papar Neel Kashkari, Presiden Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) Minneapolis, sebagaimana diwartakan Reuters.

Kembalinya para pekerja ini, lanjut Kashkari, akan berkontribusi dalam menurunkan angka inflasi. Saat ini AS mengalami tekanan inflasi karena permintaan melonjak tajam sementara pasokan masih terbatas, salah satunya karena kekurangan tenaga kerja.

Pada Mei 2021, inflasi Negeri Stars and Stripes mencapai 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy). Ini adalah laju tercepat sejak Juni 2008.


Oleh karena itu, Kashkari menilai tekanan inflasi yang dialami AS hanya bersifat sementara. Cuma transisi (transitory) dari periode krisis ke pemulihan.
"Jika 7, 8, atau 10 juta rakyat AS yang saat ini belum bekerja tidak akan kembali bekerja, maka saya akan khawatir terhadap laju inflasi. Namun saya yakin mereka akan kembali," tegas Kashkari.

Percepatan laju inflasi yang dipandang hanya sementara membuat Komite Pembuat Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) masih nyaman untuk menerapkan kebijakan moneter ultra-longgar seperti yang berlaku sekarang. Suku bunga acuan rendah mendekati 0%, plus penggelontoran likuiditas melalui pembelian surat berharga (quantitative easing) senilai US$ 120 miliar per bulan.


Situasi ini tidak menguntungkan buat dolar AS. Suku bunga rendah akan membuat imbalan berinvestasi di aset-aset berbasis dolar AS menjadi ikut rendah. Sedangkan quantitative easing menyebabkan pasokan dolar AS melimpah sehingga 'harganya' turun.

Apabila ini yang terjadi, maka harga emas bakal diuntungkan. Namun ingat, data ketenagakerjaan AS baru dirilis akhir pekan ini. So sembari menunggu akhir pekan, harga emas sepertinya masih akan gamang

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, June 25, 2021

Gokil, Harga Emas Hitam Naik Lagi! Tertinggi Sejak 2018 Nih

Emas Hitam | SJAHPOETRA 

 PT Equityworld Futures Medan-  Harga minyak dunia kembali bergerak naik pada perdagangan hari ini. Prospek peningkatan permintaan mendongkrak harga si emas hitam.
Pada Jumat (25/6/2021) pukul 07:53 WIB, harga minyak jenis brent berada di US$ 75,76/barel. Naik 0,26% dan berada di posisi tertinggi sejak 30 Oktober 2018.

Sedangkan yang jenis light sweet harganya US$ 73,48/barel, naik 0,25%. Harga light sweet berada di titik tertinggi sejak 1 Oktober 2018.

Harapan akan kebangkitan ekonomi dunia setelah hantaman pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) semakin nyata. IHS Markit mengumumkan pembacaan awal atau flash reading angka aktivitas manufaktur yang dicerminkan oleh Purchasing Managers' Index (PMI). Hasilnya lumayan.

Amerika Serikat (AS), misalnya, diperkirakan membukukan PMI manufaktur 62,6 pada bulan ini. Jika terwujud, maka akan menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan yang dimulai pada 2009.

Faktor lain yang mengatrol harga minyak adalah perkembangan hubungan AS-Iran. Sepertinya relasi Washington-Teheran belum akan normal dalam waktu dekat, karena keduanya belum mencapai kesepakatan soal pencabutan sanksi.
Kala AS diperintah oleh Presiden Donald Trump, hubungan kedua negara memburuk. AS keluar dari perjanjian nuklir dengan Iran, plus menjatuhkan sejumlah sanksi kepada Negeri Persia.


Namun di bawah pemerintah Presiden Joseph 'Joe' Biden, hubungan itu coba diperbaiki. AS dan Iran tengah kembali ke meja perundingan.

Mahmoud Vaezi, Kepala Staf Kepresidenan Iran, mengklaim bahwa negaranya sudah mencapai kesepakatan dengan AS. Artinya, sanksi terhadap Iran akan segera dicabut, termasuk larangan ekspor minyak.

"Kesepakatan sudah tercapai untuk mencabut seluruh sanski yang dijatuhkan oleh Trump," tegas Vaezi, sebagaimana diwartakan Reuters.

Namun, ternyata sepertinya itu hanya klaim sepihak. Perundingan memang sedang berjalan, tetapi belum ada kesepakatan.

"Dalam negosiasi hal serumit ini, terkadang para diplomat membuat naskah yang berisi isu-isu utama. Sekali lagi, tidak ada yang disepakati sampai semua disepakati," ujar seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri AS kepada Reuters.

Artinya, sanksi terhadap Iran masih berlaku, termasuk ekspor minyak. So, pasokan minyak dari Iran belum akan masuk ke pasar dunia, suplai belum akan bertambah. Pasokan yang segini-segini saja, plus permintaan yang melonjak, tentu membuat harga bergerak ke utara


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Emas Dunia Tak Jelas Mau ke Mana, Harga Emas Antam Mager

Lagi, Harga Emas Dunia Sentuh Rekor dalam 6 Tahun! 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga emas dunia kembali bergerak liar pada perdagangan Kamis kemarin, naik dan turun cukup tajam dalam waktu singkat. Pergerakan yang sama terjadi sejak Selasa lalu, alhasil harga emas Antam stagnan pada perdagangan Jumat (25/6/2021).
Melansir data dari logammulia.com, emas Antam satuan 1 gram hari ini dibanderol RP 932.000/batang, sama persis dengan harga kemarin. Emas batangan yang dijual PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ini tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan dijual Rp 87.412.000/batang atau Rp 874.120/gram.

Naik turun harga emas Antam sangat dipengaruhi pergerakan harga emas dunia. Pada perdagangan Kamis, harga emas dunia melemah 0,2% ke US$ 1.775,18/troy ons, setelah sebelumnya sempat menguat ke US$ 1.787,71/troy ons.


Emas Batangan    Harga per Batang    Harga per Gram
0,5 Gram                   Rp 516.000        Rp 1.032.000
1 Gram                     Rp 932.000           Rp 932.000
2 Gram                     Rp 1.804.000        Rp 902.000
3 Gram                     Rp 2.681.000        Rp 893.667
5 Gram                     Rp 4.435.000        Rp 887.000
10 Gram                    Rp 8.815.000     Rp 881.500
25 Gram                    Rp 21.912.000     Rp 876.480
50 Gram                    Rp 43.745.000     Rp 874.900
100 Gram                   Rp 87.412.000     Rp 874.120
250 Gram                   Rp 218.265.000    Rp 873.060
500 Gram                   Rp 436.320.000    Rp 872.640
1000 Gram    Rp 872.600.000    Rp 872.600
Naik turunnya harga emas dunia belakangan ini terjadi akibat kebingungan pasar mengenai kebijakan moneter bank sentral AS (The Fed). Pada pekan lalu, The Fed memberikan proyeksi suku bunga akan naik dua kali di tahun 2023, bahkan ada kemungkinan naik di tahun 2022.

Tetapi di pekan ini, ketua The Fed Jerome Powell mengatakan tidak akan terburu-buru menaikkan suku bunga hanya karena inflasi yang sedang tinggi saat ini.

"Kami tidak akan menaikkan suku bunga hanya karena kekhawatiran kemungkinan percepatan laju inflasi. Kami akan menunggu lebih banyak bukti mengenai inflasi. Percepatan laju inflasi saat ini belum mencerminkan ekonomi secara keseluruhan, tetapi adalah efek langsung dari reopening," jelas Powell.

Tetapi Rabu lalu, dua pejabat teras bank sentral AS (The Fed), Raphael Bostic (Presiden The Fed Atlanta) dan Michelle Bowman (Anggota Dewan Gubernur The Fed), menyatakan tekanan inflasi boleh saja cuma sementara. Namun dampaknya akan terasa dalam waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

"Berbagai data terbaru membuat saya memajukan proyeksi (perkiraan kenaikan suku bunga acuan). Saya memperkirakan suku bunga sudah perlu naik pada akhir 2022. Meski temporer, tekanan inflasi akan terjadi dalam waktu yang lebih lama dari perkiraan. Bukan hanya 2-3 bulan tetapi bisa 6-9 bulan," ungkap Bostic, sebagaimana diwartakan Reuters.

"Saya setuju bahwa tekanan inflasi disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan peningkatan permintaan akibat pembukaan kembali aktivitas masyarakat (reopening). Jika situasi sudah lebih stabil, lebih seimbang, tekanan ini memang akan berkurang. Namun saya sulit memperkirakan kapan itu terjadi, yang jelas akan memakan waktu," tambah Bowman, juga dikutip dari Reuters.

Pernyataan keduanya kembali memunculkan spekulasi The Fed akan melakukan tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) dalam waktu dekat. Selain kenaikan suku bunga, tapering juga merupakan musuh utama emas yang membuat harganya merosot


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, June 24, 2021

Siapkan Duit, Borong Emas Yuk! Harganya Makin Murah Lho...

 Inilah Perbedaan Trading Forex, Emas, dan Saham - Kompasiana.com 

PT Equityworld Futures Medan-  Harga emas dunia di pasar spot turun lagi. Keperkasaan mata uang dolar Amerika Serikat (AS) membuat sang logam mulia tidak berdaya.
Pada Kamis (24/6/2021) pukul 07:20 WIB, harga emas di pasar spot berada di US$ 1.777,66/troy ons. Turun 0,06% dibandingkan posisi hari sebelumnya.

Tren koreksi harga emas belum berhenti. Dalam sebulan terakhir, harga emas di pasar spot ambles 6,39% secara point-to-point.

Harga emas punya hubungan berbanding terbalik dengan pergerakan dolar AS. Saat mata uang Negeri Paman Sam menguat, emas melemah.

Ini karena emas adalah komoditas yang dibanderol dengan dolar AS. Jadi saat dolar AS menguat, harga emas jadi lebih mahal bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas turun, demikian pula harga.


Kebetulan itu yang sedang terjadi sekarang. Pada pukul 07:25 WIB, Dollar Index (yang menggambarkan posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) menguat 0,01%. Dalam sebulan terakhir, indeks ini melesat 2,41%.

Penyebab kebangkitan dolar AS adalah kembalinya isu seputar pengetatan kebijakan alias tapering off oleh bank sentral The Federal Reserve/The Fed. Dua pejabat teras The Fed, Raphael Bostic (Presiden The Fed Atlanta) dan Michelle Bowman (Anggota Dewan Gubernur The Fed), menyatakan tekanan inflasi boleh saja cuma sementara. Namun dampaknya akan terasa dalam waktu lebih lama dari perkiraan sebelumnya.

"Berbagai data terbaru membuat saya memajukan proyeksi (perkiraan kenaikan suku bunga acuan). Saya memperkirakan suku bunga sudah perlu naik pada akhir 2022. Meski temporer, tekanan inflasi akan terjadi dalam waktu yang lebih lama dari perkiraan. Bukan hanya 2-3 bulan tetapi bisa 6-9 bulan," ungkap Bostic, sebagaimana diwartakan Reuters.

"Saya setuju bahwa tekanan inflasi disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan peningkatan permintaan akibat pembukaan kembali aktivitas masyarakat (reopening). Jika situasi sudah lebih stabil, lebih seimbang, tekanan ini memang akan berkurang. Namun saya sulit memperkirakan kapan itu terjadi, yang jelas akan memakan waktu," tambah Bowman, juga dikutip dari Reuters.

Pernyataan Bostic dan Bowman membuat hantu' taper tantrum yang sempat pergi kini datang lagi. Dibayangi oleh potensi kenaikan suku bunga, investor berpaling ke dolar AS karena ada harapan berinvestasi di mata uang ini akan memberikan cuan gede.

Saat dolar AS berjaya, korbannya tidak hanya mata uang lain. Emas pun ikut menderita.
Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wall Street Mixed, Bursa Asia Dibuka Flat! KOSPI Naik

Dear Investor Angkatan Covid-19, Bursa Saham Bukan Meja Judi 

 PT Equityworld Futures Medan- Bursa Asia dibuka cenderung mendatar pada perdagangan Kamis (24/6/2021), di tengah variatifnya bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street karena investor cenderung bimbang akibat data ekonomi terbaru yang dirilis cenderung beragam.
Tercatat indeks Hang Seng Hong Kong dibuka menguat 0,25%, Straits Times Singapura naik tipis 0,04%, dan KOSPI Korea Selatan tumbuh 0,25%.

Sementara untuk Nikkei Jepang dibuka melemah 0,2% dan Shanghai Composite China dibuka turun tipis 0,06%.

Beralih ke Wall Street, tiga indeks utama ditutup bervariasi cenderung melemah pada perdagangan Rabu (23/6/2021) waktu setempat.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 0,21% ke level 33.874,24 dan S&P 500 turun 0,11% ke 4.241,84.

Sementara untuk Nasdaq Composite tetap bertahan di zona hijau dengan bertambah 0,13% ke posisi 14.271,73. Nasdaq kembali mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Data ekonomi terbaru di Negeri Paman Sam yang campur aduk membuat investor bimbang menentukan langkah. Akibatnya, bursa saham New York hanya mampu bergerak tipis-tipis.

IHS Markit mengumumkan data pembacaan awal (flash reading) angka Purchasing Managers' Index (PMI) periode Juni 2021. PMI manufaktur AS diperkirakan berada di 62,6, skor tertinggi sepanjang sejarah pencatatan yang dimulai pada Oktober 2009.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka tandanya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi.

Indikator PMI menunjukkan pertumbuhan yang impresif pada bulan ini, menutup kinerja kuartal II-2021 yang sangat menggembirakan. Pemesanan baru (new orders) terus tumbuh, meski melambat, di tengah keterbatasan kapasitas dunia usaha.


"Ini menyebabkan harga barang dan jasa naik sangat tinggi, karena kurangnya pasokan semakin terasa. Dunia usaha masih terus mencoba untuk memenuhi permintaan akibat stok yang semakin berkurang. Kuartal II-2021 mungkin akan menjadi puncak pertumbuhan ekonomi, tetapi sepertnya tidak untuk inflasi," sebut Chris Williamson, Chied Business Economist IHS Markit, seperti dikutip dari keterangan tertulis.

Namun di sisi lain, ada data yang bernada sebaliknya. Penjualan rumah baru pada Mei 2021 tercatat 769.000 unit, turun 5,9% dibandingkan bulan sebelumnya dan menjadi angka terendah sejak Mei tahun lalu.

Penurunan penjualan disebabkan oleh harga yang naik. Rata-rata harga rumah baru di AS pada Mei 2021 adalah US$ 374.000 (sekira 5,4 miliar dengan asumsi US$ 1 setara dengan Rp 14.454 seperti kurs tengah Bank Indonesia 23 Juni 2021), melonjak 18,1% dibandingkan Mei 2020. Harga ini sudah di luar kemampuan sejumlah calon pembeli rumah pertama.

"Dua data tersebut menimbulkan perdebatan di pasar. Apakah tekanan inflasi yang terjadi saat ini temporer saja atau permanen? Saya memperkirakan keraguan ini akan berlanjut hingga musim laporan keuangan selanjutnya," kata JJ Kinahan, Chief Market Strategist di TD Ameritrade, seperti dikutip dari Reuters


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, June 23, 2021

BPK Minta BP Jamsostek Cut Loss 6 Saham Ini, Cek Faktanya!

Kondisi BPK Terkini (CNBC Indonesia/Trisusilo) PT Equityworld Futures Medan- Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan beberapa permasalahan signifikan dalam pengelolaan investasi pada BPJS Ketenagakerjaan (BPJS TK) alias BP Jamsostek. Hal ini berdasarkan pemeriksaan pada tahun 2018-November 2020.
BPK menilai permasalahan dalam berinvestasi terutama di reksa dana dan saham, mengakibatkan BPJS TK kehilangan kesempatan memperoleh hasil pengembangan dana secara optimal.

Hal ini disebabkan ketidakjelasan keputusan cut loss (menjual saham saat rugi) atau take profit (menjual saat untung), menanggung risiko tinggi apabila reksa dana yang dimiliki 100% mengalami penurunan kinerja atau rugi tanpa adanya sharing risiko.


Potensi loss yang tinggi dari investasi saham dan reksa dana ini dinilai BPK, berpotensi tidak dapat memenuhi dana amanat dari para peserta program jaminan sosial terutama program JHT (Jaminan Hari Tua) dan JP (Jaminan Pensiun).

Oleh karenanya, BPK merekomendasikan kepada Direktur Utama BPJS TK membuat mekanisme cut loss secara jelas dan tegas, sehingga dapat dijadikan pedoman pengambilan keputusan. Juga melakukan cut loss di beberapa saham.

"Mempertimbangkan untuk melakukan take profit atau cut loss saham-saham yang tidak ditransaksikan antara lain saham SIMP [Salim Ivomas Pratama], KRAS [Krakatau Steel], GIAA [Garuda Indonesia], AALI [Astra Agro Lestari], LSIP [London Sumatera Indonesia] , dan ITMG [Indo Tambangraya Megah]," tulis BPK dalam laporan IHPS Semester II-2020 yang dikutip, Selasa (22/6/2021).

Bagaimana sebenarnya kinerja ke-enam saham tersebut sehingga BPK menyarankan BPJS TK untuk melakukan aksi ambil untung ataupun aksi jual rugi di saham-saham tersebut?

Simak tabel berikut, mengacu data Bursa Efek Indonesia, per perdagangan Selasa kemarin (22/6).

Ternyata saham-saham BPJS TK yang disebut oleh BPK tersebut rata-rata memiliki kinerja yang negatif baik sejak awal tahun maupun selama 3 tahun terakhir.

Tercatat dari 6 saham tersebut yang sejak 3 tahun lalu masih memiliki kinerja positif hanyalah KRAS yang memang akhir-akhir ini terus melesat setelah perseroan membukukan kinerja keuangan yang positif.

Laporan keuangan KRAS mencatat bahwa tahun 2020 menjadi tahun pertama perseroan berhasil membukukan laba selama beberapa tahun terakhir setelah dipimpin oleh Direktur Utama baru, Silmy Karim.

Berlanjut di kuartal pertama tahun 2021 pun perseroan masih mampu lanjut membukukan kinerja yang positif dengan keberhasilan mencetak laba US$ 22 juta atau senilai Rp 318 miliar.

Sisanya saham-saham yang disebut BPK tersebut terpaksa terkoreksi dalam tiga tahun terakhir di mana koreksi paling parah dibukukan oleh ITMG yang ambruk 47% dan AALI yang tumbang 41% selama 3 tahun terakhir.

Sedangkan apabila berbicara kinerja tahun ini, saham KRAS lagi-lagi memimpin apresiasi setelah melesat 35% sejak awal tahun.

Di tahun ini kenaikan harga batu bara juga berhasil menguntungkan emiten batu legam ITMG sehingga harga sahamnya sejak awal tahun menanjak 5%.

Sementara itu untuk koreksi paling parah di tahun ini dibukukan oleh tak lain dan tak bukan emiten maskapai penerbangan GIAA yang ambruk 44% sejak awal tahun akibat hantaman pandemi Covid-19.

Saham GIAA juga saat ini sedang disuspensi oleh regulator setelah penundaan pembayaran sukuk yang diterbitkan oleh perseroan


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Gak Kompak! Harga Bitcoin Rebound, Ripple Masih Ambruk

 PT Equityworld Futures Medan- Harga mata uang kripto (cryptocurrency) bergerak beragam pada perdagangan Rabu (23/6/2021) pagi waktu Indonesia, setelah sehari sebelumnya mayoritas diperdagangkan di zona merah.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:00 WIB, pergerakan harga tujuh kripto dengan kapitalisasi terbesar cenderung bergerak mixed.

Bitcoin melesat 3,65% ke level US$ 33.821,23/koin atau setara dengan Rp 488.716.774/koin (asumsi kurs Rp 14.450/US$), Ethereum menguat 1,34% ke US$ 1.980,62/koin (Rp 28.619.959/koin), Tether naik tipis 0,07% ke US$ 1/koin (Rp 14.450/koin), dan Dogecoin juga naik tipis 0,09% ke US$ 0,1975/koin (Rp 2.854/koin).


Sementara untuk Binance Coin terpantau melemah 0,58% ke posisi US$ 279,40/koin atau setara dengan Rp 4.037.330/koin, Cardano turun 0,28% ke US$ 1,22/koin (Rp 17.629/koin), dan Ripple ambles 6,28% ke US$ 0,5839/koin (Rp 8.437/koin).

Pasar kripto pada Selasa kemarin sempat berjatuhan karena adanya sentimen negatif dari tindakan keras China terhadap industri kripto, di mana China mulai lebih keras menindak segala bentuk transaksi dan proses penambangan kripto.

"Alasan utama aksi jual adalah tindakan keras di China pada operasi pertambangan dan layanan perbankan," tulis Simon Peters, analis di platform multi-investasi eToro kepada CoinDesk.

Tekanan regulasi dari China selalu menjadi hambatan bagi pasar kripto, itulah sebabnya penurunan hampir 50% dari tertinggi sepanjang masa mengejutkan beberapa analis.

"Kabar dari China mengenai penambangan dan perdagangan kripto mungkin tampak dramatis bagi investor baru, sementara mereka yang berpengalaman harus terbiasa dengan perkembangan berita ini selama beberapa tahun terakhir," tulis Sean Rooney, kepala penelitian di manajer aset kripto Valkyrie, dikutip dari CoinDesk.

Pada Senin (21/6/2021) lalu, Bank Sentral China (People Bank of China/PBoC) telah mendesak beberapa perusahaan pembayaran dan bank, termasuk Bank Industri dan Komersial China, Bank Pertanian China, dan Alipay milik Alibaba Group, untuk melarang mereka memberikan layanan mata uang kripto.

Selama beberapa hari terakhir, pemerintah China memang telah meningkatkan upayanya untuk mengendalikan industri kripto di negaranya.

Sebelumnya, tambang Bitcoin di Sichuan ditutup sejak Minggu (20/6/2021) setelah pihak berwenang di provinsi barat daya China memerintahkan penghentian penambangan kripto. Lebih dari 90% kapasitas penambangan bitcoin China diperkirakan akan ditutup.


Langkah di Sichuan terjadi setelah langkah serupa juga diterapkan di wilayah Mongolia Dalam dan Yunnan China, serta seruan dari Beijing untuk melarang penambangan kripto di tengah kekhawatiran atas konsumsi energinya yang besar.

Ini bukan pertama kalinya China lebih keras terhadap industri kripto, tetapi komentar PBoC menunjukkan bagaimana regulator China meningkatkan pemantauan dan tekanan pada lembaga keuangan yang terkait dengan kripto.

Pada tahun 2017 silam, China melarang pertukaran kripto lokal dan memaksa mereka untuk pindah ke luar negeri. Namun, pelarangan itu tidak menghentikan trader kripto di China untuk membeli dan menjualnya, meskipun hal itu menambah masalah lebih kompleks pada perdagangan kripto.

Sementara itu, beberapa analis lainnya masih optimis dengan Bitcoin, di mana mereka optimis pelemahan ini akan cepat berlalu.

"Bitcoin saat ini diperdagangkan kira-kira sepertiga di bawah garis tren eksponensial jangka panjangnya, sebuah fenomena yang hanya dipamerkan 20% dalam sejarah Bitcoin," kata Stephen Kelso, kepala pasar di ITI Capital dilansir dari CoinDesk.

"Mengingat kekuatan pasar dan permintaan akan aset kelangkaan untuk melindungi kekayaan, ITI percaya ini adalah peluang pembelian yang menarik bagi investor." tambahnya.

Untuk saat ini, level support Bitcoin masih berada di level US$ 30.000, meskipun secara teknikal Bitcoin menunjukkan kenaikan terbatas menuju US$ 34.000 hingga US$ 36.000


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, June 22, 2021

Joss! Harga Emas Antam Hari Ini Akhirnya Melesat 1% Lebih

 PT Equityworld Futures Medan- Emas Antam melanjutkan kinerja positif awal pekan kemarin pada perdagangan Selasa (22/6/2021), bahkan mencatat kenaikan harga yang tajam. Harga emas dunia yang rebound menjadi pemicu kenaikan harga emas batangan yang produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk.
Harga emas Antam ukuran/satuan 1 gram hari ini melesat 0,98% ke Rp 932.000/batang, setelah naik 0,33% kemarin. Sementara itu emas Antam satuan 100 gram yang biasa menjadi acuan naik 1,04% ke Rp 87.412.000/batang atau Rp 874.120/gram.

Selain itu, PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram.


Emas Batangan    Harga per Batang    Harga per Gram
0,5 Gram    Rp 516.000    Rp 1.032.000
1 Gram    Rp 932.000    Rp 932.000
2 Gram    Rp 1.804.000    Rp 902.000
3 Gram    Rp 2.681.000    Rp 893.667
5 Gram    Rp 4.435.000    Rp 887.000
10 Gram    Rp 8.815.000    Rp 881.500
25 Gram    Rp 21.912.000    Rp 876.480
50 Gram    Rp 43.745.000    Rp 874.900
100 Gram    Rp 87.412.000    Rp 874.120
250 Gram    Rp 218.265.000    Rp 873.060
500 Gram    Rp 436.320.000    Rp 872.640
1000 Gram    Rp 872.600.000    Rp 872.600
Harga emas dunia pada perdagangan Senin kemarin menguat 1,11% ke US$ 1.782,94/troy ons setelah ambrol lebih dari 6% sepanjang pekan lalu. Laju penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang tertahan membuat emas mampu menguat, selain itu aksi bargain hunting juga mulai muncul.

Indeks dolar AS Senin kemarin merosot 0,35% setelah melesat 1,84% sepanjang pekan lalu. Emas dunia dibanderol dengan dolar AS, harganya akan lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya saat the greenback melemah, sehingga permintaanya berpotensi meningkat.

Selain itu, melihat posisinya di level terendah sejak pertengahan April lalu tentunya emas akan terlihat lebih murah lagi, dan memicu aksi bargain hunting.

Pasca pengumuman kebijakan moneter bank sentra AS (The Fed) pada pekan lalu, harga emas memang sedang mengalami tekanan. Maklum saja, The Fed memproyeksikan suku bunga akan naik pada 2023, lebih cepat dibandingkan proyeksi sebelumnya tahun 2024.

Bahkan, suku bunga akan dinaikkan sebanyak dua kali, masing-masing 25 basis poin menjadi 0,75%. Kenaikan suku bunga di AS akan membuat emas yang merupakan aset tanpa imbal hasil menjadi tidak menarik. Selain itu opportunity cost dalam berinvestasi di emas juga menjadi meningkat.

Meski demikian, beberapa analis justru melihat ambrolnya harga emas sebagai peluang untuk membeli kembali.

"Kami telah menunggu lama koreksi harga ini dan perlahan kami akan mulai membeli emas," kata Philip Streible, kepala strategi investasi di Blue Line Futures, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (18/6/2021).

Alhasil, harga emas dunia kemarin berhasil melesat dan turut mengerek emas Antam
Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Cari Cuan? Simak 10 Kabar Pasar Ini, Merger Axiata-IPO Emas

Monday, June 21, 2021

Liar! Harga Emas di Pegadaian Anjlok hingga 3%, Ini Daftarnya

 PT Equityworld Futures Medan-Harga emas batangan yang dijual Pegadaian bergerak liar sejak pekan kemarin, melesat tinggi kemudian berbalik ambrol.
Harga logam mulia di dalam negeri sedang dalam tekanan akibat anjloknya harga emas dunia, yang menjadi salah satu pemicu liarnya harga emas batangan di Pegadaian.

Sepanjang pekan lalu, harga emas dunia yang merosot lebih dari 6% ke US$ 1.763,34/troy ons. Tetapi, harga logam mulia di dalam negeri juga dipengaruhi nilai tukar rupiah dan supply-demand yang membuat harganya berfluktuasi.


Melansir data dari situs resmi Pegadaian, harga jual emas acuan hari ini merosot 3,29% ke Rp 882.000/gram setelah melesat 3,4% kemarin. Sementara itu harga beli mengalami penurunan 2,29% setelah kemarin naik 2,34%.

Baca: Ibu-ibu Kumpul! Harga Emas Antam Ambruk 3%, Saatnya Borong?
Pegadaian menjual 3 jenis emas Antam dan emas UBS berbagai ukuran dan satuan.

Emas Antam jenis standar dijual mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 0,5 gram hari ini dijual Rp 533.000/batang.

Kemudian emas Antam jenis retro, satuan 0,5 gram dijual Rp 497.000/batang. Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018.

Pegadaian menjual emas ini mulai satuan 0,5 gram hingga 100 gram.

Satuan    Harga Antam    Harga Antam Retro    Harga Antam Batik    Harga UBS
0.5    Rp533.000    Rp497.000    Rp606.000    Rp499.000
1.0    Rp961.000    Rp930.000    Rp1.118.000    Rp933.000
1.06    Rp0    Rp0    Rp0    Rp0
2.0    Rp1.859.000    Rp1.842.000    Rp0    Rp1.852.000
2.5    Rp0    Rp0    Rp0    Rp0
2.13    Rp0    Rp0    Rp0    Rp0
3.0    Rp2.761.000    Rp2.736.000    Rp0    Rp0
4.0    Rp0    Rp0    Rp0    Rp0
4.25    Rp0    Rp0    Rp0    Rp0
5.0    Rp4.567.000    Rp4.546.000    Rp0    Rp4.575.000
8.0    Rp0    Rp0    Rp8.433.000    Rp0
10.0    Rp9.075.000    Rp9.035.000    Rp0    Rp9.100.000
20.0    Rp0    Rp0    Rp0    Rp0
25.0    Rp22.554.000    Rp22.458.000    Rp0    Rp22.704.000
50.0    Rp45.025.000    Rp44.834.000    Rp0    Rp45.315.000
100.0    Rp89.966.000    Rp89.588.000    Rp0    Rp90.594.000
250.0    Rp224.637.000    Rp0    Rp0    Rp226.417.000
500.0    Rp449.054.000    Rp0    Rp0    Rp452.299.000
1000.0    Rp898.066.000    Rp0    Rp0    Rp903.621.000
Ada lagi emas Antam jenis batik, yang paling mahal diantara semua emas batangan di Pegadaian. Tetapi, Pegadaian hanya menjual satuan 0,5 gram, 1 dan 8 gram saja. Satuan 0,5 gram dijual Rp 606.000/batang.

Terakhir emas UBS, tersedia mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan 0,5 gram dijual Rp 499.000/batang.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Gila-gilaan! Suntikan Modal Ventura ke Kripto Tembus Rp 202 T

 PT Equityworld Futures Medan-Perusahaan jasa keuangan Hong Kong sekaligus partner dari perusahaan trading kripto Coinbase, Amber Group, mendapatkan pendanaan baru senilai US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,44 triliun (asumsi Rp 14.400/US$), karena derasnya dukungan investor terhadap perusahaan jasa keuangan tersebut.
Pendanaan tersebut makin mencerminkan besarnya dukungan perusahaan modal ventura (venture capital) ke perusahaan kripto (cryptocurrency).

Menurut data dari PitchBook pada kuartal kedua tahun 2021, investasi modal ventura ke dalam cryptocurrency dan start-up blockchain mencapai US$ 14 miliar (setara Rp 202 triliun) atau naik drastis dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020 sebesar US$ 600 juta atau Rp 8,6 triliun.


Terkait dengan Amber Group, setelah mendapatkan pendanaan, maka saat ini, perusahaan start-up yang berbasis di Hong Kong tersebut bisa dikatakan memiliki valuasi sebesar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,4 triliun.

Bank investasi China, Renaissance memimpin putaran dengan partisipasi dari investor terkenal lainnya termasuk Tiger Global Management yang berbasis di New York. Investor ventura Coinbase juga terlibat dalam putaran ini.

Baca: Goks! Investor Kripto Tembus 6,5 Juta, Salip Saham-Reksa Dana
Minat terhadap mata uang kripto, khususnya Bitcoin memang meningkat tahun ini karena investor institusional baik yang kecil maupun yang besar mulai masuk ke aset kripto pada tahun ini.

Perusahaan pemroses pembayaran, Square dan perusahaan pembuat mobil listrik, Tesla termasuk di antara perusahaan yang telah membeli Bitcoin.

Tetapi setelah menyentuh rekor tertinggi di level US$ 64.829,14 pada April lalu, Bitcoin kini telah jatuh hampir setengahnya dan belum mampu kembali ke level tersebut.

Model bisnis Amber Group

Amber Group biasanya menjual produk kepada investor institusional dan individu kaya, termasuk perdagangan algoritmik dan produk pinjaman.

Alih-alih menjadi perusahaan pertukaran mata uang kripto yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan koin digital individu, CEO Amber Group Michael Wu mengatakan perusahaan akan membawa slogan "pengalaman perbankan pribadi untuk pelanggannya setiap hari."

Wu mengatakan perusahaan akan menawarkan kepada investor sejumlah produk cryptocurrency yang berbeda-beda untuk diinvestasikan.

Amber Group akan menargetkan perolehan laba bersih perseroan sebesar US$ 500 juta atau sekitar Rp 7,2 triliun pada akhir tahun ini.

Menurut Wu, sekitar 70% dan 80% laba perusahaan berasal dari margin bunga bersih. Amber Group mengambil simpanan pelanggan dan menawarkan tingkat bunga kepada mereka.

Mereka kemudian meminjamkan uang dari kumpulan deposito ke entitas lain dengan tingkat bunga yang lebih tinggi dan menghasilkan uang dari selisihnya (spread). Sementara sekitar 15% laba berasal dari trading fee.

Saat ini, mayoritas investor adalah investor institusi. Wu mengatakan Amber Group sedang berupaya untuk mendapatkan investor individu.

Ini 5 Aset Kripto Favorit Penantang Bitcoin & Ethereum"Kami tidak menganjurkan spekulasi berat atau penggunaan leverage yang tinggi, namun kami ingin pelanggan kami menjadi investor jangka panjang yang fokus pada manajemen risiko dan mendapatkan hasil yang stabil dan menarik," kata Wu dikutip dari CNBC International.

Menerapkan strategi akuisisi

Wu mengatakan bahwa modal kerja baru akan digunakan untuk "mempekerjakan lebih agresif" dan untuk membuat akuisisi strategis di berbagai bidang seperti keamanan siber.

Tetapi Wu mengatakan perusahaan juga sedang mencari untuk mengakuisisi perusahaan lain yang memiliki lisensi peraturan di yurisdiksi tertentu, yang dapat memungkinkan Amber Group memasuki pasar baru.

Regulasi investasi cryptocurrency tentunya berbeda-beda di seluruh dunia dan cukup terfragmentasi.

"Saya pikir regulasi selalu menjadi tantangan bagi industri ini karena ini adalah industri yang sangat global, Kita harus tetap terdepan atau setidaknya tetap waspada terhadap peraturan yang berbeda. Kami selalu mengambil pendekatan yang sangat konservatif untuk itu." kata Wu kepada CNBC International


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, June 18, 2021

Usai Jiper Soal The Fed, Pasar Hadapi Dua Situasi Buruk Ini


 PT Equityworld Futures Medan-Pelaku pasar berada dalam kewaspadaan pada Kamis (17/6/2021) terlihat dari koreksi di bursa saham, pasar uang, sementara imbal hasil (yield) obligasi pemerintah menguat. Hari ini, tekanan masih besar terutama dipicu kabar buruk pandemi.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup dengan depresiasi 10,1 poin (+0,17%) ke 6.068,44 setelah nyaris sepanjang hari berada di zona merah. Tercatat 327 saham terkoreksi, 179 lain terapresiasi, dan 145 sisanya stagnan.


Nilai transaksi tercatat meningkat sebesar Rp 13,5 triliun, dibandingkan dengan posisi Rabu (Rp 12 triliun). Namun, kekhawatiran seputar taper tantrum-berupa kaburnya dana asing ke negara maju-justru menerpa pemodal lokal, mengingat investor asing malah mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 181 miliar di pasar reguler.


Para pemodal asing tersebut terutama melakukan pembelian di saham PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebesar Rp 133 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 126 miliar. Sebaliknya, penjualan terjadi pada saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) yang dilego Rp 36 miliar dan PT BFI Finance Tbk (BFIN) senilai Rp 34 miliar.


Koreksi IHSG mengikuti tren global dan regional, mengingat mayoritas bursa Asia kemarin juga melemah, kecuali bursa Hong Kong dan China yang bertahan di jalur hijau menyambut rilis data ekspor China per Mei yang melaporkan lonjakan ekspor sebesar 27,9% secara tahunan.


Koreksi terjadi merespons pengumuman bank sentral Amerika Serikat (AS) yang menaikkan ekspektasi inflasi pada tahun 2021 dan memperkirakan penaikan suku bunga acuan bisa dilakukan pada 2023.


Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) tak mengubah suku bunga acuannya (Fed Funds Rate) di level mendekati nol, yakni 0-0,25%, tetapi mengindikasikan bahwa kenaikan bisa terjadi secepatnya pada 2023 sebanyak dua kali.


Padahal pada Maret lalu, Ketua The Fed, Jerome Powell menyatakan tidak akan ada kenaikan suku bunga acuan setidaknya sampai dengan 2024. Dokumen dot plot yang menunjukkan ekspektasi anggota FOMC mengindikasikan bahwa kenaikan bisa terjadi dua kali pada 2023.


Di dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG), sesuai dengan ekspektasi pasar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan BI 7 Day Reverse Repo Rate ditahan di 3,5%.


Namun, investor di pasar uang memilih posisi short (jual) rupiah, sehingga kurs Mata Uang Garuda itu sempat anjlok nyaris 1% mendekati Rp 14.400/US$. Di penutupan perdagangan, rupiah melemah 0,81% ke Rp 14.350/US$, yang juga merupakan terburuk di Asia. Mata Uang Tanah Air ini sudah melemah 4 hari beruntun.


Sementara itu, harga mayoritas Surat Berharga Negara (SBN) ditutup melemah kecuali SBN berjangka pendek tenor 1 tahun dan 3 tahun. Yield SBN bertenor 1 tahun turun 1,9 basis poin (bp) ke 3,5% sedangkan SBN berjatuh tempo 3 tahun turun 6,3 bp ke 4,494%.


Sebaliknya, yield SBN tenor 10 tahun yang merupakan acuan pasar naik 1,6 bp ke 6,476%. Yield berlawanan arah dari harga sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang melemah, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.


Bursa saham Amerika Serikat (AS) berakhir di zona merah pada perdagangan Kamis (17/6/2021), karena investor masih khawatir melihat perubahan rencana pengetatan moneter bank sentral AS dan kenaikan proyeksi inflasi sementara klaim pengangguran memburuk.

Departemen Tenaga Kerja melaporkan bahwa klaim tunjangan pengangguran pekan lalu sebesar 412.000 unit, atau bertambah dari posisi sepekan sebelumnya 375.000, dan masih lebih buruk dari ekspektasi Dow Jones sebanyak 360.000.


Indeks S&P 500 pun melemah 0,4% ke 4.221,86 karena pasar masih jiper setelah bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) terindikasi akan menaikkan suku bunga acuan hingga dua kali pada 2023. Padahal sebelumnya pada Maret mereka menyebutkan akan menaikkan suku bunga acuan secepatnya pada 2024.




Rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) juga memperkirakan inflasi tahun ini bakal lebih tinggi dari perkiraan semula, menjadi 3,4% atau jauh di atas target jangka panjangnya sebesar 2%. Inflasi yang tinggi ini menjadi pemicu The Fed menjadi lebih agresif (hawkish)menaikkan suku bunga.


Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 210 poin (-0,6%) menjadi 33.823,45 dipicu ambruknya saham komoditas seperti Dow yang terbanting 3%. Saham-saham komoditas tertekan karena suku bunga yang tinggi akan menekan reli pasar komoditas, sementara China berusaha menekan harga komoditas dunia untuk mencegah lonjakan inflasi.


"Komoditas telah menjadi investasi populer tahun lalu karena investor telah mengoleksinya untuk lindung nilai terhadap inflasi. Kemungkinan banyak investor yang terpengaruh dengan hasil rapat The Fed dan respon dolar AS memicu mereka menimbang-nimbang ulang," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, kepada CNBC International.


Namun, Nasdaq menguat 0,87% menjadi 14.161,35 dipicu aksi buru saham teknologi. Saham Tesla melompat 1,9%, Amazon melesat 2,2% sedangkan Facebook loncat 1,6%. Saham perbankan seperti Wells Fargo dan Citigroup juga naik karena kenaikan Fed Funds Rate bagi perbankan berarti kenaikan margin keuntungan yang bisa didapatkan ke depannya.


Powell tak memberikan acuan mengenai kapan pengurangan pembelian (tapering) obligasi dari pasar sekunder bakal dimulai. Dia hanya menyatakan bahwa pemulihan ekonomi terus dipantau dan akan membuat "pemberitahuan awal" sebelum mengumumkan kebijakan tersebut.


Bagi legenda hedge fund David Tepper kepada CNBC International, The Fed sudah melakukan kebijakan yang bagus dan "pasar saham masih baik-baik saja untuk sekarang." Faktanya, indeks S&P 500 hanya terpaut 1% dari level tertinggi sepanjang masa.


Kemarin investor khawatir menghadapi indikasi bank sentral AS bakal mempercepat kenaikan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) dari 2024 menjadi 2023, dua kali pula. Kekhawatiran tersebut selayaknya mereda karena sebuah indikasi bukanlah kebijakan. Ia hanya mengarahkan sentimen, sehingga mempengaruhi realitas pasar, meski belum menjadi nyata.

Investor semestinya sadar bahwa risiko terbesar 'inflasi dan suku bunga tinggi AS' terhadap pasar modal nasional adalah fenomena pembalikan modal (capital outflow), yang kita kenal sebagai taper tantrum di mana Federal Reserve (The Fed) mengurangi pembelian obligasinya di pasar karena menilai ekonomi AS membaik dan sudah tak perlu disuntik dengan likuiditas.


Banyak yang terlupa menangkap sinyal lain yang lebih penting dari keriuhan The Fed kemarin, yakni pembalikan arah kebijakan The Fed berarti ekonomi AS membaik. Ketika ekonomi Negara Adidaya ini membaik maka dampak positifnya akan berantai ke seluruh dunia. Eksesnya bagi pasar modal, adalah dana panas yang membanjir-akibat suntikan The Fed-bakal mudik.




Ketika dana keluar dari pasar modal negara berkembang, termasuk Indonesia, maka terjadilah koreksi. Namun ada satu flaw yang membuat kekhawatiran Kamis kemarin jadi lebai: dana asing belum berbalik. Di bursa saham malah ada net buy asing ratusan miliar.


The Fed sendiri terlihat belajar dari kesalahan 2013 dengan bakal mengadakan "pemberitahuan awal" rencana tapering. Ada peluang besar tapering ke depan tak akan berujung pada tantrum, melainkan tranquility.


Jadi, jelas bahwa arah kebijakan The Fed semestinya secara fundamental dipandang lebih positif, dan tidak membahayakan ekonomi global. Namun, bukan berarti IHSG hari ini bakal menguat. Ekses ke pasar global masih ada dari sisi penguatan dolar AS yang menekan pasar komoditas.


Maklum saja, komoditas diperdagangkan dalam dolar AS, sehingga ketika dolar AS makin mahal maka ongkos untuk membelinya jadi lebih mahal, sehingga permintaan cenderung tertekan. Inilah risiko yang membayangi pasar di perdagangan penghujung pekan.


Indeks dolar, yang mengukur nilai tukar mata uang AS tersebut terhadap mitra dagang utamanya, melompat 1,6% sejak The Fed mengumumkan hasil rapatnya dini hari kemarin. Selain karena dolar AS yang menguat, rontoknya komoditas terjadi setelah China berusaha mengintervensi harga, demi menjaga inflasi di Negeri Panda tidak melejit.


Harga kontrak komoditas yang mengalami tekanan terbesar adalah paladium yang anjlok lebih dari 11% dan platinum yang drop 7% lebih. Harga emas drop 4% lebih ke US$1.774,8 per troy ons. Timah dan nikel tertekan 2%, masing-masing menjadi US$30,275 dan US$ 17.202,5 per ton. Harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) ikut drop 1% ke RM3.370/ton.


Ini menjadi kabar buruk bagi emiten komoditas terutama emiten logam mineral yang memproduksi nikel dan emas. Emiten energi cenderung variatif karena harga minyak yang turun lebih dari 1% tak diikuti oleh harga batu bara yang masih menguat 1% lebih ke US$ 118,4/ton.


"Rumor sejak Maret bahwa State Reserve Bureau (SRB) China akan melepas cadangan logam non-besi ke pasar akhirnya terbukti pada 16 Juni. Ditambahi dengan kebijakan The Fed pada 17 Juni (merespons indeks PPI Mei) maka harga saham material anjlok, hingga 5-10%," tulis firma investasi Jefferies dalam laporan risetnya.


Di luar itu, ada kabar buruk dari dalam negeri seputar penanganan pandemi. Per Kamis kemarin, Kementerian Kesehatan melaporkan total pasien positif corona di Tanah Air mencapai 1.950.276 orang, bertambah 12.624 orang dari hari sebelumnya, menjadi kenaikan harian tertinggi sejak 30 Januari 2021.


Perkembangan ini membuat rata-rata tambahan pasien positif dalam 14 hari terakhir menjadi 8.082 orang per hari. Melonjak dibandingkan rerata 14 hari sebelumnya yaitu 5.588 orang setiap harinya. Fasilitas Kesehatan di Indonesia pun diprediksi bisa tumbang dalam waktu 2-4 minggu. Ini dapat terjadi jika pengendalian pandemi tanah air tidak diperketat.


Jika kondisinya tak terkendali, maka pemerintah berpeluang melakukan pengetatan aktivitas masyarakat, yang bakal berujung pada tersendatnya kembali aktivitas ekonomi dan memicu kontraksi berkelanjutan pada kuartal II-2021.


"Jika tak ada containment, tidak ada pengendalian yang tepat dan cepat saya bisa katakan 2 minggu sampai 1 bulan lagi kita sudah akan kolaps," kata Kabid Pengembangan Profesi Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia, Masdalina Pane di kanal Youtube BNPB, Kamis (17/6/2021).


Berikut beberapa data ekonomi yang akan dirilis hari ini:

Penjualan otomotif Indonesia per Mei (tentatif)

Inflasi Jepang per Mei (06:30 WIB)

Pengumuman suku bunga acuan Jepang per Mei (10:00 WIB)

Penjualan ritel Inggris per Mei (13:00 WIB)

Berikut sejumlah agenda emiten yang akan berlangsung hari ini:


RUPST PT Mandom Indonesia Tbk/TCID (09:00 WIB)

RUPST PT Kobexindo Tractors Tbk/KOBX (09:00 WIB)

RUPST PT Pelangi Indah Canindo Tbk/PICO (10:00 WIB)

RUPST PT Voksel Electric Tbk/VOKS (14:00 WIB)

RUPST PT Tunas Ridean Tbk/TURI (14:00 WIB)

RUPST PT Selamat Sempurna Tbk/SMSM (14:00 WIB)

RUPSLB PT Rockfields Properti Indonesia Tbk/ROCK(14:00 WIB)

RUPST PT Buana Finance Tbk/BBLD (14:00 WIB)


Sumber : cnbcindonesia.com


PT Equityworld Medan

Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020

Loker EWF Medan

7 Kesalahan Yang Sering Dilakukan Investor Pemula

 


PT Equityworld Futures Medan-Investasi saham saat ini menjadi satu pilihan masyarakat terutama milenial yang baru ingin berinvestasi. Hal ini terlihat dari peningkatan investor milenial selama pandemi Covid-19. Meski demikian ada beberapa hal yang harus diperhatikan investor pemula ketika terjun ke investasi saham.

Pasalnya, masih banyak investor pemula yang belum berinvestasi secara ideal dan berinvestasi hanya karena tergiur iming-iming beberapa insentif pemasaran, seperti misalnya lewat kode referral (member get member).


Ada beberapa kesalahan investor pemula yang biasa ditemui, di antaranya adalah sebagai berikut:


1. Tidak memiliki rencana keuangan dan tujuan investasi


Berinvestasi bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan, tetapi tujuan utama berinvestasi adalah untuk memenuhi kebutuhan finansial di masa depan. Jika tidak memiliki perencanaan keuangan yang matang dan tujuan investasi yang jelas, investor seringkali melakukan kesalahan dalam berinvestasi dan akhirnya merugi. Seperti misalnya menjual portofolio sahamnya untuk kebutuhan dana darurat (yang seharusnya sudah dipisahkan sejak awal) atau bahkan rela berutang untuk dapat memulai investasinya.


2. Menunda Berinvestasi


Seringkali ada berbagai alasan yang terlontar untuk menunda investasi, dengan alasan menunggu momen yang tepat. Padahal, seiring berjalannya waktu, IHSG misalnya cenderung selalu naik dalam jangka panjang dan membuat harga-harga saham, terutama saham yang berkualitas, menjadi semakin sulit terjangkau.


3. Miskonsepsi Investasi


Masih banyak investor pemula yang belum bisa membedakan antara investing dengan saving (menabung), trading, dan gambling (judi). Pasalnya, masih banyak yang tergiur dengan iming-iming "investasi zero/low risk, high return". Akibatnya, banyak investor pemula yang kemudian berinvestasi di produk yang tidak memiliki underlying asset atau future cash flow. Pada akhirnya investasi yang dilakukan tidak dapat memenuhi tujuan keuangannya.


INFOGRAFIS, 6 Alasan ini Buat Orang Kaya Makin Nafsu Berinvestasi SahamFoto: Infografis/Investasi Saham/Edward Ricardo

4. Gampang Menyerah


Investasi di pasar saham seringkali dikatakan untuk mendapatkan untung cepat, sehingga ketika sekalinya rugi, investor akan langsung meninggalkannya. Mereka merasa investasi saham bukan untuknya, karena sudah rugi. Padahal, strategi investasi saham pun harus dipelajari seperti analisis fundamental dan tenikal. Prinsip ini sering dilupakan oleh investor pemula, yang menyebabkan mereka berinvestasi hanya mengikuti rekomendasi orang lain, ingin hasil yang instan, dan sebagainya.


5. Melupakan Risiko


Prinsip high risk, high return sebenarnya tidak hanya berlaku untuk investasi. Ironisnya, masih banyak investor pemula yang terlalu fokus terhadap iming-iming imbal hasil yang ditawarkan (expected return) dan melupakan potensi risiko yang dihadapinya, seperti yang terjadi di cryptocurrency belakangan ini. Hal ini juga berlaku di alokasi portofolio yang tidak terdiversifikasi, seperti misalnya hanya terdiri dari saham-saham dari sektor yang sama.


6. Emosional



Investor pemula seringkali melakukan sebuah tindakan investasi karena faktor emosi. Biasanya karena melihat tren pasar yang berkembang, tanpa menganalisisnya lebih dulu, sehingga hanya ikut-ikutan. Akibatnya, emosi ini membuat investor pemula membeli terlalu banyak jenis saham, terlalu terikat secara emosional dengan saham tertentu, atau bahkan melakukan kesalahan yang dibahas sebelumnya: terjebak di investasi bodong.


7. Menggunakan Teknik yang Salah


Agar hasil investasi optimal, seorang investor pemula perlu menggunakan strategi/metode yang tepat. Namun, sayangnya banyak yang terjebak di saham-saham yang belum mereka kenal atau bahkan dengar, memilih untuk menggunakan analisis teknikal terlebih dahulu sebelum analisis fundamental, tidak mempertimbangkan trading cost yang tentunya menggerus imbal hasil portofolio, tidak ingin cutloss walaupun diperlukan, dan bahkan tidak memperhatikan perkembangan portofolionya selama ini.


Head of Market Development Indo Premier, Banyu Adiputra, menjelaskan bahwa beberapa kesalahan ini wajar dilakukan oleh investor dan calon investor pemula, karena masih minimnya referensi dan ajakan untuk berinvestasi secara tepat, termasuk tentang kapan saat yang tepat untuk memulainya.


"Tentunya kita sebagai investor di pasar modal juga sering mengalami hal ini. Namun, yang paling penting adalah bagaimana agar kita dapat cepat belajar dari kesalahan tersebut dan tentunya salah satunya adalah dengan menggunakan referensi yang tepat untuk belajar investasi. Hal inilah yang mendasari kami (Indo Premier) untuk memberikan perhatian lebih kepada kualitas dan bukan kuantitas investor baru lewat berbagai konten dan kelas-kelas edukasi agar #SemuaBisaInvestasi", ujarnya.



Sumber : cnbcindonesia.com


PT Equityworld Medan

Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020

Loker EWF Medan

Thursday, June 17, 2021

Ampun Uncle Powell! Harga Emas Antam Jeblok 1% Lebih Nih

 


PT Equityworld Futures Medan- Harga emas Antam jeblok lebih dari 1% pada perdagangan Kamis (17/6/2021) mengikuti ambrolnya harga emas dunia. Pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menjadi pemicu merosotnya harga logam mulia.

Emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. ukuran/satuan 1 gram turun hingga 1,28% ke Rp 928.000/batang. Level tersebut merupakan yang terendah sejak 6 Mei lalu.


Pegadaian menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Emas ukuran 100 gram yang biasa jadi acuan merosot 1,36% ke 87.012.000/batang.

Emas Batangan Harga per Batang Harga per Gram

0,5 Gram          Rp 514.000         Rp 1.028.000

1 Gram         Rp 928.000         Rp 928.000

2 Gram         Rp 1.796.000         Rp 898.000

3 Gram         Rp 2.669.000         Rp 889.667

5 Gram         Rp 4.415.000         Rp 883.000

10 Gram         Rp 8.775.000         Rp 877.500

25 Gram         Rp 21.812.000 Rp 872.480

50 Gram         Rp 43.545.000 Rp 870.900

100 Gram Rp 87.012.000 Rp 870.120

250 Gram Rp 217.265.000 Rp 869.060

500 Gram Rp 434.320.000 Rp 868.640

1000 Gram         Rp 868.600.000 Rp 868.600


Penurunan harga emas Antam tersebut lebih baik ketimbang emas dunia yang jeblok hingga 2,5% kemarin. Penyebabnya, The Fed yang mengindikasikan akan suku bunga bisa naik 2 kali di tahun 2023.


Proyeksi terbaru tersebut lebih cepat ketimbang yang diberikan bulan Maret lalu yakni kenaikan suku bunga pertama dilakukan di 2024.


Kenaikan suku bunga membuat emas menjadi tidak menarik, sebab merupakan aset tanpa imbal hasil. Selain itu, pasca pengumuman kebijakan moneter tersebut, indeks dolar AS kemarin melesat nyaris 1% ke 91,395 yang semakin memukul harga emas.


Sementara itu tapering atau pengurangan nilai pembelian aset (quantitative easing/QE) masih belum terjawab. Bank sentral pimpinan Jerome Powell ini menyebutkan mengenai masalah tapering, tetapi menyiratkan sudah mendiskusikan hal tersebut.


Tetapi, jika suku bunga akan dinaikkan lebih cepat dari sebelumnya, artinya tapering juga kemungkinan besar akan lebih cepat, terjadi di semester II tahun ini. Apalagi The Fed juga menaikkan proyeksi inflasi tahun ini menjadi 3,4% dari sebelumnya 2,4%.


"Jika The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 2 kali di tahun 2023, mereka harus mulai melakukan tapering lebih cepat untuk mencapai target tersebut. Tapering dalam laju yang moderat kemungkinan akan memerlukan waktu selama 10 bulan, sehingga perlu dilakukan di tahun ini, dan jika perekonomian menjadi sedikit panas, maka suku bunga bisa dinaikkan lebih cepat lagi," kata Kathy Jones, kepala fixed income di Charlers Schwab, sebagaimana dilansir CNBC International, Rabu (17/6/2021).


Tapering juga merupakan musuh utama emas. Pernah terjadi pada tahun 2013, saat itu harga emas dunia anjlok tajam


Sumber : cnbcindonesia.com


PT Equityworld Medan

Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020

Loker EWF Medan

Wadidaw! Pusing Tujuh Keliling, Harga Kripto Kembali Amble

 


PT Equityworld Futures Medan- Mayoritas harga mata uang kripto (cryptocurrency) kembali bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis (17/6/2021) pagi waktu Indonesia, termasuk Bitcoin yang kembali melemah, setelah pada perdagangan Rabu (16/6/2021) pagi sempat menguat.

Berdasarkan data dari Investing pukul 09:00 WIB, Bitcoin kembali ambruk 3,47% ke level harga US$ 38.669,60/koin atau setara dengan Rp 550.518.565/koin, setelah sebelumnya sempat melesat 3% dan kembali ke level harga di atas US$ 40.000 pada perdagangan Rabu pagi kemarin.


Sedangkan Ethereum ambles 4,34% ke posisi US$ 2.413,16/koin (Rp 32.348.254/koin), Binance Coin terkoreksi 1,79% ke US$ 353,62/koin (Rp 5.036.800/koin), Litecoin merosot 2,47% ke US$ 169,23/koin (Rp 2.410.551/koin).


Berikutnya Chainlink ambrol 2,46% ke US$ 23,66/koin (Rp 337.144/koin), Cardano terpangkas 1,62% ke US$ 1,519/koin (Rp 21.618/koin), Ripple melemah 0,41% ke US$ 0,858/koin (Rp 12.198/koin), dan Dogecoin terdepresiasi 1,89% ke US$ 0,309/koin (Rp 4.392/koin)


Pasar kripto pada perdagangan Rabu kemarin sebagian besar melemah, kecuali Bitcoin yang sempat melesat hingga 3%, setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif.


Namun, kenaikan Bitcoin kemarin hanya bersifat sementara dan kini juga ikut melemah bersama dengan kripto lainnya.


Hal ini karena investor cenderung mundur dari aset berisiko dan para trader berfokus pada proyeksi terbaru dari bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang berencana akan menaikan suku bunga acuannya hingga dua kali tahun 2023, lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya pada Maret lalu.


"Perkiraan ekonomi yang ditingkatkan masih mendukung argumen bahwa The Fed dapat mengumumkan rencana pengurangan pembelian obligasi yang bergantung pada kemajuan pada akhir musim panas, dengan pengurangan sebenarnya dimulai pada Januari," tulis Edward Moya, analis pasar senior di Oanda, dalam e-mail ke CoinDesk.


Moya memprediksi bahwa aset berisiko, termasuk cryptocurrency akan mengalami tekanan dalam jangka pendek, karena tanda-tanda inflasi yang mengkhawatirkan. Kenaikan harga dapat mengakibatkan pengurangan pembelian obligasi oleh The Fed yang lebih cepat dari perkiraan.


Trader memiliki lebih banyak kesiapan dengan ekspektasi The Fed untuk kenaikan suku bunga sebelumnya. Pasar kripto terus menghadapi tekanan dari regulator, tidak hanya dengan China.


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat AS telah membentuk gugus tugas untuk membahas berbagai permasalahan tentang kripto.


"Kami terlibat dengan regulator dan pakar untuk melakukan analisis secara mendalam ke dalam industri yang kurang dipahami dan diatur secara minimal ini," kata Ketua Komite Jasa Keuangan DPR dan anggota DPR AS dari partai Republik, Maxine Waters.


Sementara itu di Korea Selatan, otoritas bursa setempat telah menghentikan perdagangan mata uang kripto tertentu karena adanya pengetatan peraturan.


Langkah terbaru itu mengikuti tindakan keras yang sedang berlangsung di pasar kripto, termasuk denda yang dikenakan pada karyawan kedapatan melakukan perdagangan di platform mereka sendiri.


Tindakan keras regulasi dapat membebani harga kripto dan membuat penasihat keuangan tetap berada di posisi netral.


Faktanya, lebih dari 90% penasihat keuangan independen yang disurvei oleh Opinium tidak akan merekomendasikan investasi di kripto atau saham 'meme'.



Sumber : cnbcindonesia.com


PT Equityworld Medan

Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020

Loker EWF Medan

Wednesday, June 16, 2021

Nyungsep 3 Hari, Siap-siap Besok Harga Emas Antam 'Meledak'!

Merosot Rp16.000, Harga Emas Antam Rp961.000 per Gram (24 November 2020) 

 PT Equityworld Futures Medan-Jelang pengumuman kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) Kamis dini hari waktu Indonesia, harga emas dunia terus menurun.
Dampaknya harga emas Antam mengekor, sejak Senin hingga hari ini, Rabu (16/6/2021) terus mengalami penurunan. Kamis besok harga emas Antam berpotensi "meledak" atau mengalami pergerakan besar, entah itu melesat atau merosot.

Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. untuk satuan 1 gram hari ini turun 0,32% dibandingkan harga Selasa kemarin ke Rp 940.000/batang.


PT Antam menjual emas batangan mulai satuan 0,5 gram hingga 1.000 gram. Satuan yang biasa dijadikan acuan, 100 gram, hari ini dijual Rp 88.212.000/batang atau Rp 882.120/gram, turun 0,34%.

Baca: IHSG Lebil! Sempat Dibuka Merah, tapi Berhasil Pindah Hijau
Emas Batangan    Harga per Batang    Harga per Gram
0,5 Gram              Rp 520.000              Rp 1.040.000
1 Gram                 Rp 940.000              Rp 940.000
2 Gram                 Rp 1.820.000           Rp 910.000
3 Gram                 Rp 2.705.000           Rp 901.667
5 Gram                 Rp 4.475.000           Rp 895.000
10 Gram               Rp 8.895.000            Rp 889.500
25 Gram               Rp 22.112.000          Rp 884.480
50 Gram               Rp 44.145.000         Rp 882.900
100 Gram             Rp 88.212.000         Rp 882.120
250 Gram             Rp 220.265.000       Rp 881.060
500 Gram             Rp 440.320.000       Rp 880.640
1000 Gram           Rp 880.600.000       Rp 880.600

Harga emas dunia pada perdagangan Selasa kemarin turun 0,39% ke US$ 1.858,69% dan pagi ini turun lagi lebih dari 0,2%. Perdagangan emas dunia masih panjang, hingga Kamis dini hari besok setelah bank sentral AS (The Fed) mengumumkan kebijakan moneter.

Sehingga, harga emas akan mengalami pergerakan besar dan berdampak pada harga emas Antam besok.

Pasar saat ini masih bingung, apakah The Fed akan melakukan tapering dalam waktu dekat karena inflasi sudah melesat di AS, atau masih mempertahankan sikapnya yang menganggap tapering masih terlalu dini.

Tapering bisa menimbulkan gejolak di pasar finansial global yang disebut taper tantrum.

Salah satu investor papan atas Paul Tudor Jones, memberikan pandangannya apa yang akan dilakukan merespon pengumuman The Fed. Jones merupakan salah satu investor yang masuk dalam buku Market Wizard atau "Penyihir Pasar" karangan Jack Schwager.

The Fed sebelumnya menyatakan tingginya inflasi hanya bersifat sementara, bagi sang "penyihir pasar" hal tersebut tidak masuk akal.

"Inflasi yang dikatakan sementara tidak seperti yang saya lihat. Saya khawatir dengan inflasi dikatakan sementara saat supply sedang rendah dan demand yang tinggi," kata Jones sebagaimana dilansir Kitco Senin, (14/6/2021).

Menurut pendiri Tudor Investment ini, jika The Fed sekali lagi mengabaikan tingginya inflasi di AS, maka ia akan memborong komoditas, mata uang kripto serta emas.
"Jika The Fed mengatakan 'kami berada di jalur yang tepat, semua baik-baik saja', maka saya akan all in untuk aset-aset yang ditopang inflasi. Saya mungkin akan membeli komoditas, mata uang kripto, dan emas," tambah Jones.

Artinya, harga emas kemungkinan akan melesat jika apa yang dikatakan Jones terjadi, dan harga emas Antam juga akan terdorong naik.

Namun, Jones juga memperingatkan akan terjadinya taper tantrum jika The Fed tidak lagi mengatakan inflasi yang tinggi bersifat sementara.

"Jika mereka mengatakan 'kami sudah memiliki data, kami sudah mencapai tujuan, atau kami berada di jalur yang sangat cepat untuk mencapai target full employment, maka kalian akan menghadapi taper tantrum. Kalian akan melihat aksi jual di aset fixed income, begitu juga pasar saham yang akan mengalami koreksi," kata Jones.

Taper tantrum merupakan kabar buruk bagi emas. Pernah terjadi di tahun 2013, harga emas saat itu merosot hingga 45% dari rekor tertingginya. Kabar buruk juga bagi emas Antam


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Mayoritas Kripto Ambles, Bitcoin Berjaya di Atas US$ 40.000

Geger Investor Kripto Salip Saham, Netizen: Saham 24 Jam dong 

 PT Equityworld Futures Medan- Mayoritas harga mata uang kripto (cryptocurrency) bergerak di zona merah pada perdagangan Rabu (16/6/2021) pagi, kecuali Bitcoin yang masih bertahan di zona hijau.
Berdasarkan data dari Investing pukul 09:00 WIB, hanya Bitcoin yang masih menguat pada pagi hari ini, yakni menguat 0,35% ke level US$ 40.067/koin atau setara dengan Rp 570.254.645/koin.

Sementara sisanya mengalami pelemahan pada pagi hari ini. Ethereum melemah 1,92% ke US$ 2.522,65/koin (Rp 35.914.000/koin), Binance Coin merosot 2% ke US$ 360,06/koin (Rp 5.124.983/koin), Litecoin terjatuh 2,36% ke US$ 173.54 (Rp 2.467.824/koin).



Berikutnya Chainlink ambruk 2,86% ke US$ 24,28/koin (Rp 345.525/koin), Cardano terkoreksi 1,77% ke US$ 1,544/koin (Rp 21.954/koin), Ripple turun 0,48% ke US$ 0,861/koin (Rp 12.253/koin), dan Dogecoin ambles 2,19% ke US$ 0,315/koin (Rp 4.479/koin).

Pasar kripto cenderung mengikuti pelemahan pasar saham Amerika Serikat (AS) yang juga ditutup melemah pada perdagangan Selasa (15/6/2021) waktu setempat, di tengah buruknya data penjualan ritel sementara inflasi dari sisi produsen meningkat.

Penjualan ritel AS periode Mei anjlok 1,3% atau lebih buruk dari proyeksi ekonom dalam polling Dow Jones yang mengestimasikan koreksi sebesar 0,7%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat AS belum sepenuhnya pulih meski inflasi meningkat.

Sementara itu, inflasi ke depan-yang tercermin dari indeks harga produsen (Producer Price Index/PPI) per Mei-berpeluang tumbuh. Indeks PPI dilaporkan naik 6,6% yang merupakan level tertinggi sepanjang sejarah.

Angka itu melampaui proyeksi pasar dalam polling Trading Economics yang mengestimasikan angka 6,4%. Secara bulanan, PPI menguat 0,8% yang juga lebih tinggi dari estimasi pasar berdasarkan polling Dow Jones yang berada di level 0,6%.

Di sisi lain, pelaku pasar menanti kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang bakal mengakhiri rapat Komite Pasar Terbuka Federal (Federal Open Market Committee/FOMC) malam ini.

Bank sentral terkuat di dunia tersebut diperkirakan tidak akan mengubah suku bunga, tetapi pasar memantau komentar para pejabatnya seputar inflasi dan kemungkinan pengurangan pembelian (tapering) surat berharga di pasar sekunder.

Di lain sisi, Bitcoin pagi ini masih mampu menguat dan kembali mendominasi pasar kripto karena masih didorong oleh sentimen dari komentar CEO Tesla, Elon Musk yang akan mempertimbangkan kembali pembayaran Bitcoin untuk pembelian mobil Tesla, dengan syarat proses penambangan Bitcoin harus menggunakan energi bersih.


Selain itu, investor dan beberapa analis masih optimis Bitcoin akan melanjutkan penguatannya setelah berhasil break di level harga US$ 40.000, sementara yang lain melihat ada tanda-tanda momentum kenaikan yang lebih kuat kedepannya.

"Bitcoin berada pada level tertinggi sejak Mei lalu, ini pemulihan yang luar biasa, tetapi aset kripto lainnya belum mampu menerobos ke level tertingginya," tulis Simon Peters, analis di platform trading multi-aset eToro, dalam email kepada CoinDesk.

Bahkan, miliarder pemodal ventura sekaligus investor Bitcoin Tim Draper pun berani memprediksi Bitcoin akan menyentuh hingga US$ 250.000 atau Rp 3,5 miliar (asumsi Rp 14.200/US$) pada akhir 2022 atau awal 2023 mendatang.

Draper percaya akan lebih banyak orang menggunakan Bitcoin saat itu.

"Saya pikir saya akan benar dalam hal ini. Saya akan benar-benar benar atau benar-benar salah [tetapi] saya cukup yakin bahwa itu mengarah ke sana," kata Draper, dikutip dari CNBC International, Rabu (16/6/2021).

Di lain sisi, investor institusional telah mengukir masa depan keuangan kripto dan menjadi pengingat seberapa cepat industri berkembang melampaui perubahan hariannya, meskipun sekitar 81% dari para fund manager yakin bahwa Bitcoin masih berada dalam fase bubble.

Integrasi cryptocurrency ke dalam industri jasa keuangan yang ada dapat meningkatkan sentimen meskipun sering terjadi volatilitas harga


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan