This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, September 29, 2020

Jelang Debat Perdana Trump-Biden, Dolar AS Loyo Emas Bangkit!

FILE PHOTO: An employee sorts gold bars in the Austrian Gold and Silver Separating Plant 'Oegussa' in Vienna, Austria, December 15, 2017.  REUTERS/Leonhard Foeger/File Photo PT Equityworld Futures Medan- Ketika dolar AS mulai menunjukkan kehilangan keperkasaanya, harga emas kembali bangkit. Itulah yang terjadi semalam dan berlanjut hingga pagi ini Selasa (29/3/2020).
Pada 08.40 WIB, harga emas dunia di pasar spot naik 0,25% ke US$ 1.885,5/troy ons. Semalam harga bullion melesat 1,1% ketika di saat yang sama indeks dolar turun 0,4%.

Pagi ini indeks dolar yang mencerminkan posisi greenback terhadap mata uang lain terkoreksi 0,06%.



Emas dan dolar AS cenderung bergerak berlawanan atau berkorelasi negatif. Dolar AS yang melemah membuat emas menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang selain dolar sehingga bisa mendongkrak minat terhadap logam kuning itu.


Kemarin, Nancy Pelosi, Ketua DPR AS dari kubu Partai Demokrat mengatakan bahwa mereka sudah menyiapkan rancangan undang-undang untuk paket stimulus bantuan Covid-19 lanjutan senilai US$ 2,2 triliun. Namun ia tidak menjelaskan kapan voting akan dilakukan.

Reuters mengabarkan paket stimulus baru tersebut akan meliputi bantuan atau pendanaan untuk sekolah, restoran, UKM, pekerja di sektor maskapai penerbangan dan beberapa sektor lainnya.

Kabar ini juga menjadi sentimen yang positif untuk emas. Seperti yang diketahui, harga emas bisa melesat lebih dari 20% sepanjang tahun ini karena stimulus jumbo yang dikeluarkan oleh pemerintah maupun bank sentral secara global.

Kebijakan moneter yang akomodatif dengan suku bunga rendah serta dibarengi dengan quantitative easing membuat ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan. Emas yang merupakan aset untuk lindung nilai (hedging) terhadap depresiasi nilai tukar pun mendapat berkahnya.

Pelonggaran kuantitatif (QE) atau yang juga dikenal dengan money printing telah membuat trader beralih ke pasar saham dan harga aset ekuitas tersebut melonjak tinggi. Hal ini juga berlaku untuk emas. Hal ini menjadi alasan mengapa belakangan ini harga emas dan saham cenderung bergerak beriringan.

AS kini juga semakin dekat dengan pemilunya. Hari ini akan menjadi hari pertama debat pemilu antara petahana Donald Trump dengan pesaingnya dari partai Demokrat Joe Biden. Tentu ini akan menjadi momen yang disorot oleh publik global termasuk investor.

Meski harga emas terus tertekan sejak Agustus, analis dari lembaga think tank asal Inggris Capital Economics, Samuel Burman memperkirakan harga emas bakal sentuh level US$ 2.000/troy ons lagi akhir tahun.

"Karena emas tak memberikan imbal hasil, maka daya tarik aset ini akan sangat tergantung pada imbal hasil riil dari aset safe haven lain seperti obligasi pemerintah AS. Imbal hasil riil telah anjlok beberapa bulan terakhir sebagai akibat dari penurunan imbal hasil nominal dan kenaikan ekspektasi inflasi" katanya dalam sebuah laporan.

"Kami berpikir bahwa harga emas bakal naik ke atas sampai akhir tahun 2021 seiring dengan penurunan lebih dalam imbal hasil riil yang bakal memberatkan nilai dolar AS" tambahnya, mengutip Kitco News.

The Fed selaku bank sentral AS memberikan sinyal bakal menahan suku bunga rendah mendekati nol persen sampai 2023. Hal ini membuat Capital Economics memperkirakan imbal hasil nominal obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun berada di level 50 basis poin.

"Anjloknya imbal hasil ini dibarengi dengan adanya ekspektasi inflasi yang lebih tinggi seiring dengan membaiknya ekonomi AS berarti imbal hasil riilnya akan turun" kata Burman. Lebih lanjut, Burman memproyeksikan harga emas bakal ke US$ 2.100/troy ons akhir tahun depan.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, September 28, 2020

Dear Investor, Ini Tips Investasi Saham Saat Resesi

foto : CNBC Indonesia/Muhammad Sabki PT Equityworld Futures Medan- Pandemi virus corona (Covid-19) telah sangat mempengaruhi pergerakan pasar saham sejak pertama kali mewabah di Wuhan, China pada Desember lalu.

Hal itu lantaran pandemi yang sudah menginfeksi lebih dari 33 juta orang secara global per Minggu ini (27/9/2020) tersebut, telah menyebabkan ekonomi banyak negara kacau dan puluhan negara terjerat ke dalam resesi.

Namun demikian, semua masalah tersebut tidak harus dijadikan alasan untuk berhenti berinvestasi di pasar saham. Sebab, menurut Analis Indo Premier Sekuritas, Mino, ada beberapa tips investasi yang bisa dilakukan di tengah resesi seperti sekarang ini. Berikut dia ntaranya:

1. Tentukan lama waktu investasi (timeline)

Mino mengatakan hal pertama yang mesti dilakukan agar investasi tetap cuan atau menguntungkan di tengah kondisi ekonomi saat ini, adalah dengan menentukan time frame atau jangka waktu investasi.

"Jadi kalau untuk kondisi saat ini tergantung dari time frame ya. Time frame, temen-temen, kalau misalnya untuk jangka pendek, saya pikir posisinya harus sekecil mungkin ya karena fluktuasi market yang seperti ini," katanya.

"Tapi kalau misalnya kita pegang untuk jangka panjang ya, misalnya kita let's say satu tahun atau satu tahun setengah saya pikir justru saat ini bisa menjadi salah satu opsi untuk memperbesar portofolio di saham ya," katanya.

2. Tentukan porsi investasi

Mino lebih lanjut mengatakan bahwa tips lain yang juga harus diperhatikan saat berinvestasi di kondisi yang tidak pasti, adalah dengan memperhatikan ke mana dana harus diinvestasikan. Hal ini demi meminimalisir kerugian. Ia menyarankan agar dana investasi lebih banyak dihabiskan di saham-saham big cap atau saham perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar.

"Kalau misalnya agak panjang lebih dari 1 tahun, saya pikir porsi yang besar pun itu enggak ada masalah gitu. Tapi, tentunya porsi yang besar itu adalah di saham-saham yang big cap itu. Bukan saham-saham yang third liner atau second liner," katanya.

Untuk angka pembagiannya, ia menyarankan untuk menginvestasikan 99% di saham-saham big cap.

"Ya kalau untuk ke portofolio yang saham big cap saya pikir porsinya harus 99% lah. Itu harus big cap. Kemudian beberapa sektor kalau misalnya tadi berdasarkan sektor ya, misalnya consumer, consumer mungkin kalau secara porsi ini tentunya dengan time frame bahwa saya nanti pegangnya akan lebih dari 1 tahun.

"Kalau dengan seperti itu kondisi seperti itu saya akan lebih memilih memperbesar porsi di sektor yang kira-kira nanti rebound-nya akan lebih cepat. Misalnya kita taruh misalnya 60% di sektor perbankan, kemudian 30% di sektor consumer, kemudian yang lain di sektor lainnya gitu. Jadi tentunya tadi tergantung dari time frame dari masing-masing investor," katanya.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, September 24, 2020

Mayday...Mayday! Emas Babak Belur, 'Dolar is The King'

Gold bars and coins are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany,  August 14, 2019. REUTERS/Michael Dalder PT Equityworld Futures Medan- Harga emas dunia menukik ke bawah semalam akibat dolar AS yang menguat signifikan. Namun pagi ini Kamis (24/9/2020) harga emas naik tipis seiring dengan koreksi yang terjadi pada indeks dolar.
Pada 08.40 WIB, harga emas spot menguat 0,2% ke US$ 1.866,74/troy ons. Pada perdagangan kemarin, harga logam kuning itu menukik ke bawah US$ 1.900/troy ons dan ditutup di US$ 1.863,55/troy ons atau anjlok 1,84% dalam sehari.

Kini harga logam mulia emas berada di level terendahnya dalam dua bulan terakhir atau tepatnya sejak 22 Juli 2020. Kala itu harga emas berada di level US$ 1.871,75/troy ons dan sedang berada pada tren penguatan.

Dolar AS memang sedang beringas dan melibas mata uang negara lain. Hal ini tercermin dari terangkatnya indeks dolar yang mencerminkan posisi greenback di hadapan mata uang lain.

Dolar AS yang menguat membuat harga emas menjadi mahal bagi pemegang mata uang lain sehingga menekan harga emas. Oleh karena itu dolar AS dan emas bergerak berlawanan arah.

"Emas saat ini mengambil isyarat dari dolar ... dan kekuatan dolar terus membebani emas," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.

"Kami bisa melihat pengujian ulang dari posisi terendah dari awal Agustus, level technical support berikutnya adalah sekitar US$ 1.840 per ons, namun harga mendekati wilayah oversold." tambahnya, melansir Reuters.

"Ketidakpastian jangka panjang masih membayangi dan tidak ada investor yang ingin kehilangan kesempatan untuk menambahkan emas ke portofolionya ketika harga rendah," kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.

"Investor menunggu dan mengawasi apa yang akan dilakukan bank sentral utama selanjutnya. Saat ini sebagian besar kebijakan moneter dan fiskal yang tersedia telah dilaksanakan."

Pembuat kebijakan bahkan tidak akan mulai berpikir tentang menaikkan suku bunga sampai inflasi mencapai sasaran target 2%. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida pada hari Rabu.

Sementara itu, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan kebijakan moneter perlu tetap akomodatif selama beberapa tahun ke depan dan lebih banyak stimulus fiskal diperlukan untuk mendukung perekonomian.

Langkah-langkah stimulus yang meluas ini telah mendukung daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap risiko inflasi dan pelemahan mata uang.

Menariknya adalah, harga emas ambrol ketika saham-saham di AS juga tengah dilego. Aksi jual saham-saham teknologi AS membuat pasar saham Paman Sam kebakaran dini hari tadi.

Tiga indeks saham utama Wall Street kompak ditutup di zona merah dengan indeks Nasdaq Composite memimpin pelemahan sebesar 3,02%, diikuti oleh S&P 500 yang terpangkas 2,37% baru Dow Jones Industrial yang melemah 1,92%.

Fenomena ini kembali menunjukkan bahwa emas dan saham bergerak beriringan. Di saat yang sama penguatan dolar juga mengindikasikan bahwa permintaan terhadap likuiditas naik. Fenomena cash is king yang terjadi Maret lalu kembali terulang


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, September 23, 2020

RI Bakal Resesi, Gimana Caranya Cari Cuan Lewat Emas?

A Thai shopkeeper talks to customer who sold gold necklace to the gold shop in Bangkok, Thailand, Thursday, April 16, 2020. With gold prices rising to a seven-year high, many Thais have been flocking to gold shops to trade in their necklaces, bracelets, rings and gold bars for cash, eager to earn profits during an economic downturn.(AP Photo/Sakchai Lalit) PT Equityworld Futures Medan- Dalam satu abad terakhir, belum ada krisis kesehatan yang dampaknya terhadap perekonomian global seperti pandemi Covid-19 saat ini.
Transmisi virus yang sangat cepat dan meluas membuat pemerintah berbagai negara mengambil tindakan ekstrem dengan mengunci perekonomiannya (lockdown).

Konsekuensi penutupan aktivitas ekonomi ini sangatlah serius.

Lockdown membuat hantu resesi yang yang dikhawatirkan sejak 2 tahun belakangan ketika AS-China konfrontasi dagang menjadi sebuah kenyataan pahit yang harus diterima banyak orang.

Di Indonesia, sinyal resesi juga menguat setelah Menteri Keuangan Sri Mulyani memberi pernyataan soal minusnya pertumbuhan ekonomi di Q3, yakni -2,9% hingga -1,0%.

Tahun 2020 memang berlalu dengan sangat cepat.

Gara-gara Covid-19, banyak sekali yang rencana dan impian orang untuk bepergian ke berbagai tempat, membangun rumah gagal karena pendapatannya turun atau investasinya tak menghasilkan cuan (malahan rugi).

Pasar keuangan bergerak dengan gejolak yang tinggi. Volatilitas yang tinggi ini mencerminkan risiko yang dihadapi oleh seseorang jika ingin berinvestasi di aset-aset finansial. Namun investasi di masa krisis sebenarnya memberikan peluang return yang besar.

Banyak orang yang menjadi tajir justru ketika krisis terjadi dia berinvestasi.

Bahkan sampai ada ungkapan yang bunyinya begini 'the time to buy is when there's blood in the streets'. Kata-kata yang jadi legenda tersebut diungkapkan oleh salah satu anggota keluarga terkaya di muka bumi, Baron Rothschild.

Namun pertanyaannya adalah barang atau instrumen investasi apa yang harus dibeli saat ini?

Adakah 'barang' yang memang sedang diobral murah tetapi bisa memberikan imbal hasil yang fenomenal?

Jika Anda masuk ke pasar saham saat hampir seluruh orang menarik diri dari pasar keuangan di minggu terakhir Maret lalu, mungkin saat ini Anda sedang duduk santai sambil menyeruput kopi dengan tersenyum karena ada setumpuk uang yang ada di rekening Anda.

Hanya saja harga-harga saham terutama di negara-negara maju seperti AS pada sektor-sektor tertentu seperti teknologi sudah rebound tinggi dan cenderung kemahalan.

Beberapa aset ekuitas di negara berkembang seperti di Indonesia mungkin masih ada yang tergolong 'murah'.

Mengingat kelas asetnya masih sama yaitu saham, pergerakan bursa global juga akan berdampak pada pasar modal dalam negeri.

Ketika Wall Street ambruk, tak menutup kemungkinan bursa saham Tanah Air juga akan mengikuti. Bisa saja Anda memanfaatkan momentum tersebut untuk membeli, tentu harus siap amunisi.

Jika Anda adalah tipe orang yang cenderung menghindari risiko (risk averse) maka volatilitas saham yang tinggi bisa membuat jantung Anda berdegup kencang bahkan rasanya seperti mau copot.

Masih ada aset lain yang cenderung lebih aman ketimbang saham. Obligasi pemerintah. Instrumen pendapatan tetap pemerintah ini bisa memberikan imbal hasil yang menarik meski tak bisa sebesar saham karena kuponnya sudah ditentukan.

Apalagi di era pandemi seperti sekarang ini kebijakan bank sentral cenderung ultra akomodatif. Otoritas moneter di negara maju maupun berkembang banyak yang mengambil langkah 'cetak uang' melalui program yang disebut quantitative easing.

Secara sederhananya, bank sentral bakal membeli berbagai instrumen dalam bentuk bond terutama obligasi pemerintah untuk menurunkan cost of borrowing. Artinya imbal hasil atau yield obligasi pun rendah.

Di sisi lain, karena banyak membeli obligasi pemerintah aset bank sentral di sisi neraca menjadi mengembang. Cetak uang juga membuat pasokan fulus menjadi membludak. Otomatis valuasi atau nilai uang akan turun dan menyebabkan inflasi yang tinggi.

Salah satu aset yang diyakini berperan sebagai proteksi dari inflasi adalah emas.

Kinerja logam kuning sebagai aset safe haven ini begitu ciamik dalam dua tahun terakhir, ketika ada perlambatan ekonomi global.

Tahun ini saja, harga emas sudah naik 26%. Harga logam mulia bahkan sempat menyentuh level tertingginya dalam sejarah Agustus lalu di US$ 2.036/troy ons. Namun setelah mencapai puncak harga emas langsung melorot. Kini emas diperdagangkan di rentang harga sekitar US$ 1.900/troy ons.

Lantas apakah ini saat yang tepat untuk membeli emas?

Pada dasarnya, stance dovish (kebijakan tak agresif) dari bank sentral di seluruh muka bumi memang membuat ekspektasi inflasi menjadi tinggi. Ketidakpastian kapan pandemi akan berakhir, eskalasi perang dagang AS-China yang tak terlihat di mana ujungnya membuat fundamental emas semakin kokoh.

Banyak para profesional analis dan manajer investasi memberikan proyeksi yang sangat bullish pada emas.

Bank of America (BoA) memperkirakan harga emas bakal menyentuh US$ 3.000/troy ons. Jika membeli di harga sekarang, maka potensi return-nya berada di angka 58%.

Ada juga yang meramal harga emas bisa ke US$ 4.000/troy ons dalam 2 sampai 3 tahun mendatang.

Lebih bombastisnya lagi ada ramalan yang menyebut harga emas ke US$ 10.000/troy ons. Sangat menggiurkan bukan?

Tunggu dulu! Untuk mencapai level atau harga tersebut, emas butuh waktu. Apalagi tantangan emas saat ini juga banyak.

Harga emas sedang konsolidasi karena sudah menyentuh level paling tinggi sepanjang masa. Emas sedang mencari arah barunya.

Sentimen penggerak emas saat ini adalah pergerakan dolar AS, berita soal stimulus, perkembangan vaksin hingga kebijakan moneter bank sentral global.

Dolar yang menguat, stimulus yang melambat, vaksin yang semakin dekat dengan pasar hingga bank sentral yang kurang lagi dovish seperti sebelumnya akan membuat harga emas terpelanting.

Hal ini harus dipahami benar oleh Anda yang ingin berinvestasi di emas. Aman bukan berarti tanpa risiko. Fakta yang lebih mengejutkan lagi adalah pergerakan harga emas sekarang juga mulai menunjukkan korelasi yang positif dengan pergerakan harga aset-aset berisiko seperti ekuitas.

Fenomena ini mengindikasikan bahwa ada risiko tambahan yaitu tidak menutup kemungkinan kalau pasar saham ambruk, emas juga akan ikut terseret arus.


Untuk itu dalam berinvestasi di emas pun Anda membutuhkan strategi yang matang.

Lagipula emas juga berbeda dengan saham atau obligasi karena tak memberikan imbal hasil (non yielding & non-interest bearing).

Sebagai investor, Anda harus menentukan tujuan berinvestasi serta profil risiko Anda terlebih dahulu.

Sebagai aset tak berimbal hasil, Anda hanya bisa mengharapkan return dari kenaikan harga saja (capital gain).

Fungsi emas sebagai aset untuk lindung nilai (hedging) dari devaluasi nilai tukar akibat inflasi serta kinerja buruk investasi di aset-aset lain.

Namun bagaimana jika emas dan saham masih terus menunjukkan pola yang sama dan inflasi yang digadang-gadang tidak datang lantaran aggregat demand anjlok lebih dalam dari aggregat supply?

Ini adalah risiko investasi yang perlu Anda hitung.

Bagaimanapun juga emas tetaplah bagus untuk diversifikasi portofolio. Memang belakangan ini pergerakan emas cenderung searah dengan pasar saham. Ini hanya untuk kasus-kasus tertentu dan spesial saja.

Selain itu, emas juga harus dipandang sebagai nilai tukar seperti halnya mata uang yang ada saat ini seperti dolar AS, euro, yen maupun yang ada di dompet kita sebagai warga +62 yaitu rupiah.

Artinya membeli emas tetap saja tidak ada salahnya. Masalah untuk dapat cuan atau tidak itu urusan strategi Anda setelah benar-benar matang merefleksikan diri apa tujuan investasi dan profil risiko Anda.

Anda juga harus ingat, tak ada filosofi investasi yang benar-benar baru untuk menggapai cuan. Beli di harga rendah dan jual di harga tinggi. Itu hukum yang berlaku dalam kamus investasi siapapun dan untuk aset manapun. Jangan sampai kebalik ya kalau kata investor kawakan Tanah Air, Lo Keng Hong.

Membeli emas agar cuan haruslah menemukan momentum yang tepat.

Membeli emas pun tak harus dengan memborongnya dalam satu waktu. Pasar yang penuh dengan ketidakpastian memang membutuhkan strategi yang rasional tetapi juga seni untuk memprediksi kejadian di masa depan.

Oleh karena itu, jika harga emas drop karena aksi jual pasar saja akibat sentimen sementara dan tak ada perubahan dari sisi fundamentalnya, Anda bisa mulai mencicil untuk membeli emas.

Saat harga kembali anjlok, bisa dicicil lagi, asal dengan catatan fundamental emas masih kuat.

Sebenarnya untuk jangka waktu yang sangat panjang emas memiliki potential upside juga tentunya. Sehingga jika Anda adalah tipe investor yang jangka waktu investasinya sangat panjang mencicil beli emas sedikit demi sedikit bisa jadi strategi yang cocok untuk bisa mengakumulasi volume yang besar.

Di dalam negeri, akses Anda untuk membeli emas juga banyak. Bisa melalui butik-butik emas milik PT Aneka Tambang maupun Pegadaian, bisa juga Anda membeli atau mencicilnya di platform-platform e-commerce yang ada.

Ingat ya, kuncinya terletak di refleksi tujuan investasi dan profil risiko, sediakan amunisi yang cukup, beli di harga rendah yang rasional dan simpanlah emas Anda di tempat yang aman. Terakhir, bersabarlah!

Oiya jangan lupa juga saran Warren Buffet ya! Meski ia tak tertarik berinvestasi di emas karena tak memberikan imbal hasil seperti dividen di saham, sebaik-baiknya investasi adalah yang jangka waktunya sangat panjang agar cuan-nya makin kerasa


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, September 22, 2020

Wadidaw! Dolar AS Beringas, Harga Emas pun Terhempas

FILE PHOTO: An employee shows gold bullions at Degussa shop in Singapore June 16, 2017. REUTERS/Edgar Su/File Photo PT Equityworld Futures Medan-Semalam, pasar keuangan dan komoditas tertekan. Dolar AS yang bangkit menguat kembali menekan harga emas. Harga logam kuning itu merosot tajam.
Pagi ini, Selasa (22/9/2020) indeks dolar yang mengukur keperkasaan the greenback terkoreksi dan harga emas mulai bangkit. Pada 07.30 WIB harga logam mulia emas di pasar spot menguat 0,17% ke US$ 1.915,7/troy ons ketika indeks dolar turun 0,11%.

Pergerakan harga emas memang sangat sensitif terhadap dolar AS. Keduanya memiliki korelasi yang negatif. Artinya ketika dolar AS menguat maka harga emas cenderung terkoreksi. Emas yang dibanderol dalam dolar AS menjadi semakin mahal bagi pemegang mata uang lain ketika mata uang Paman Sam itu menguat.

Semalam indeks dolar menguat 0,8% dan emas terkoreksi 1,9%. Di saat yang sama, aset-aset keuangan seperti saham juga ambrol. Dini hari tadi tiga indeks saham AS ditutup di zona merah.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ambles 1,84%. Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite juga terpangkas dengan penurunan masing-masing 1,16% dan 0,13%.

"Emas seharusnya diperdagangkan lebih tinggi ketika ada permintaan safe-haven tetapi ini semacam mengulang kembali peristiwa seperti di musim semi ketika aksi jual pasar terjadi, pelaku pasar telah menjual aset secara keseluruhan," kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures kepada Reuters.

"Indeks dolar sedang naik tinggi. Itu akan membebani komoditas secara umum, jadi jika Anda melihat semua komoditas: pasar pertanian, energi, logam, semuanya berada di bawah banyak tekanan, jadi itu salah satu bagian dari persamaan ketika dolar menguat," ungkap chief market strategist Blue Line Futures, Phil Streible.

Lebih lanjut Streible mengatakan pemicunya adalah hal yang sifatnya politis. Masalah seputar mandeknya stimulus tambahan juga membuat emas tertekan bahkan merosot dari level tertingginya pada Agustus lalu.

"Ini sebuah kemunduran dan penutupan di atas US$ 1.900 diperlukan untuk menahan tekanan dalam jangka pendek, tetapi sepertinya kita mungkin harus menguji koreksi terendah di US$ 1.863 pada tahap tertentu segera." kata Tai Wong selaku kepala trading derivatif khusus logam di BMO, mengutip Reuters.

Investor sekarang menunggu pidato dari anggota komite Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, yang akan tampil di hadapan komite Kongres akhir pekan ini.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, September 21, 2020

Walah, Harga Emas Susah Tembus US$ 2.000 Lagi, Beli Gak ya?

FILE PHOTO: Gold bullion is displayed at Hatton Garden Metals precious metal dealers in London, Britain July 21, 2015. REUTERS/Neil Hall/File PhotoPT Equityworld Futures Medan-Harga emas di pagi hari awal pekan ini, Senin (21/9/2020) bergerak flat. Konsensus pasar cenderung terbelah dalam menebak harga logam kuning itu untuk minggu ini.

Pada 06.20 WIB harga emas dunia di pasar spot dibanderol di US$ 1.949,5/troy ons. Pada Jumat (18/9/2020) harga emas ditutup di US$ 1.949,7/troy ons.

Di sepanjang September, emas bergerak di rentang US$ 1.931 - US$ 1.970, lebih rendah dibanding volatilitas bulan sebelumnya dengan harga emas terendah di US$ 1.918 dan tertinggi di US$ 2.036.

Survei yang dilakukan oleh Kitco menunjukkan harga emas masih punya peluang untuk menguat minggu ini. Survei tersebut dilakukan terhadap para analis Wall Street maupun responden yang berasal dari Main Street.

Dari 14 analis Wall Street yang disurvei, 7 orang (50%) punya pandangan bullish terhadap emas. Sebanyak enam responden (43%) beranggapan harga emas bakal sideways dan hanya satu orang yang berpandangan bahwa harga emas akan turun (bearish).

Hasil survei terhadap analis Wall Street sedikit berbeda dengan jawaban responden Main Street. Dari 1.367 responden yang ikut voting secara daring (online) ada 60% responden yang menjawab harga emas naik pekan ini, 21% netral dan sisanya 18% bearish.

Salah satu profesional Wall Street yang bullish terhadap emas adalah George Gero, Managing Director dari RBC Wealth Management. Meski ia melihat prospek emas masih positif tapi harga tak akan berbalik ke arah US$ 2.000/troy ons dalam waktu dekat.

"Ada banyak masalah di dunia ini yang bisa mendorong harga emas naik lebih tinggi tetapi dengan tidak adanya stimulus baru dari the Fed, harga emas tak akan menyentuh level tersebut [US$ 2.000]" ungkapnya sebagaimana diwartakan Kitco News.

Satu-satunya orang yang menilai harga emas bakal turun pekan ini adalah Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank. Dalam sebuah laporan riset terbarunya, Ole Hansen mengatakan kebijakan bank sentral yang mengecewakan dapat membuat harga emas mengetes level support di US$ 1.900/troy ons.

Minggu lalu bank sentral paling berpengaruh di dunia itu memutuskan untuk menahan suku bunga rendahnya sampai setidaknya 2023. Jerome Powell selaku ketua the Fed mengungkapkan bahwa kebijakan moneter akan tetap akomodatif.

Tak ada sinyal lain yang dikeluarkan the Fed selain ungkapan tersebut dan perkiraan inflasi, perkembangan gdp dan angka pengangguran yang lebih baik dari perkiraan awal.

Dalam sebuah komentar, Ole Hansen juga menambahkan bahwa harga emas cenderung punya korelasi dengan pasar modal. "Emas masih dalam fase konsolidasi dengan sebagian besar input datang dari saham dan ada korelasi positif yang tinggi antara S&P dan emas," katanya.

"Kami masih melihat beberapa risiko penurunan di saham dengan fokus pada level support di bawah 11.000 di Nasdaq."

Selain sebagai aset safe haven, emas juga berperan sebagai aset lindung nilai (hedging) terhadap devaluasi mata uang karena inflasi. Stimulus jumbo yang digelontorkan oleh bank sentral terutama G4 (the Fed, ECB, BoJ, BoE) telah membuat neracanya menggelembung dan injeksi likuiditas besar-besaran ini dikhawatirkan bakal memicu inflasi yang lebih tinggi.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, September 18, 2020

Dolar AS Sedang Loyo, Ini Saatnya Serok Emas

 FILE PHOTO: Gold bullion is displayed at Hatton Garden Metals precious metal dealers in London, Britain July 21, 2015. REUTERS/Neil Hall/File PhotoPT Equityworld Futures Medan- Kebijakan moneter menjadi sentimen penggerak utama harga emas minggu ini. Usai The Fed menahan kebijakan suku bunganya, dolar AS melemah dan menjadi momentum untuk emas menguat.
Jumat (18/9/2020), harga logam mulia emas mengalami penguatan 0,49% ke US$ 1.952,2/troy ons pada 09.00 WIB. Di saat yang sama indeks dolar yang mengukur posisi the greenback terhadap enam mata uang lainnya melemah 0,08%.

Dolar AS yang melemah menjadi sentimen positif bagi emas. Pasalnya logam kuning itu dibanderol dalam dolar AS, sehingga jika mata uang Paman Sam menguat, harga emas jadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Bank sentral paling berpengaruh di dunia The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya mendekati nol persen. The Fed bahkan mengatakan bakal menahannya untuk waktu yang cukup lama setidaknya sampai 2023.

Kebijakan moneter akomodatif yang ditempuh The Fed ini diharapkan mampu Suku bunga acuan yang rendah membuat yield dan dolar AS tertekan. Opportunity cost untuk memegang aset tak berimbal hasil seperti emas pun menjadi lebih rendah.

Bahkan ancaman inflasi yang lebih tinggi di masa mendatang membuat emas menjadi instrumen yang menarik mengingat perannya sebagai aset lindung nilai (hedging) terhadap penurunan nilai mata uang.

Reuters melaporkan Bank of England  (BoE) sedang melihat lebih dekat bagaimana mereka dapat memangkas suku bunga di bawah nol karena ekonomi Inggris menghadapi tiga pukulan besar dari meningkatnya kasus Covid-19, pengangguran yang lebih tinggi dan kemungkinan kejutan Brexit baru.

Sementara itu Bank of Japan (BoJ) mempertahankan kebijakan moneter stabil dan mengisyaratkan kesiapan untuk meningkatkan stimulus jika angka pengangguran akibat pandemi meningkatkan risiko deflasi.

Ketidakpastian seputar vaksin juga jadi sentimen yang turut mewarnai pasar hari ini. Sebelumnya presiden Donald Trup menyebutkan bahwa vaksin dapat didistribusikan di AS mulai Oktober.

Namun pernyataan berbeda datang dari seorang direktur Center for Disease Control & Prevention (CDC) yang mengatakan kepada parlemen bahwa vaksinasi hanya akan dilakukan kepada segelintir orang tahun ini dan tak akan didistribusikan meluas untuk enam sampai sembilan bulan.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, September 17, 2020

Digadang-gadang ke Rp 1,9 Juta/gram, Emas Malah Melempem

 Gold bars and coins are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany,  August 14, 2019. REUTERS/Michael DalderPT Equityworld Futures Medan- Setelah bank sentral AS mengumumkan kebijakan moneternya tadi malam, hari ini harga emas malah terkoreksi lantaran dolar AS yang menguat.
Kamis (17/9/2020), harga emas turun 0,54% ke US$ 1.950/troy ons pada 09.00 WIB. Di saat yang sama indeks dolar yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang lain menguat 0,2% pagi ini.




Dolar AS bergerak berlawanan arah dengan emas. Ketika dolar AS menguat, harga emas cenderung tertekan karena penguatan the greenback membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

Dini hari tadi, sesuai dengan perkiraan, bank sentral AS (Federal Reserves/the Fed) menahan suku bunga acuannya di kisaran nol persen.

"Kami berharap dapat mempertahankan sikap akomodatif kebijakan moneter sampai hasil ini, termasuk lapangan kerja maksimum, tercapai." kata Powell, mengutip CNBC International.

Bank sentral yang dipimpin oleh Jerome Powell bahkan akan menahan suku bunga rendah untuk waktu yang lama.Para anggota komite pengambil kebijakan the Fed (FOMC) bahkan mengantisipasi suku bunga overnight akan ditahan di kisaran nol persen untuk waktu yang lama setidaknya sampai 2023.

"Dengan inflasi yang terus berjalan di bawah target jangka panjang ini, Komite akan bertujuan untuk mencapai inflasi secara moderat di atas 2 persen untuk beberapa waktu sehingga inflasi rata-rata 2 persen dari waktu ke waktu," kata FOMC dalam sebuah pernyataan, mengutip CNBC International.

Sejatinya hal ini memberikan ruang untuk emas bisa melompat lebih tinggi lagi. Namun proyeksi the Fed yang sedikit bullish terhadap perekonomian Negeri Paman Sam tahun ini membuat dolar AS bangkit dan melawan emas.

FOMC memproyeksikan penurunan PDB setahun penuh sebesar 3,7%, jauh lebih baik dari perkiraan penurunan 6,5% di bulan Juni. Namun, the Fed menurunkan prospek 2021 menjadi 4% dari 5% dan 2022 menjadi 3% dari 3,5%. FOMC mengharapkan pertumbuhan PDB 2,5% pada 2023.

Proyeksi tingkat pengangguran juga diturunkan menjadi 7,6% dari 9,3% yang sudah berada di atas angka pengangguran 8,4% untuk Agustus. Komite juga menaikkan proyeksi inflasi untuk tahun 2020 menjadi 1,2% dari 0,8% pada bulan Juni, meskipun masih belum mencapai target 2% hingga 2023.

Meski belum sanggup lagi mencapai US$ 2.000/troy ons, namun Bloomberg Intelligence memprediksi harga emas masih akan terus menguat bahkan tidak menutup kemungkinan mencapai US$ 4.000/troy ons di tahun 2023.

"Kondisi saat ini, di mana bank sentral terus menerapkan kebijakan moneter longgar menjadi fondasi yang solid bagi emas, tetapi kurang berdampak untuk perak dan tembaga. Logam untuk industri lebih terkait dengan stimulus fiskal dan bangkitnya perekonomian ekonomi global," kata Mike McGlone, ahli strategi senior komoditas di Bloomberg Intelligence, sebagaimana dilansir Kitco, dikutip Kamis (17/9/2020).

McGlone mengatakan reli harga emas baru saja dimulai, artinya kenaikan harga emas masih akan terus berlanjut.

"Emas mencapai dasar (bottom) di US$ 700 pada tahun 2008, dan mencapai puncak US$ 1.900 pada tahun 2019. Dengan kecepatan yang sama 2,7 kali dari level terendah di dekat US$ 1.470 tahun ini menunjukkan emas menuju US$ 4.000/troy ons di tahun 2023," katanya.

Meski McGlone memberikan outlook optimistis terhadap emas, tetapi ia juga memperingatkan level US$ 2.000/troy ons terbukti menjadi resisten (batas tahanan atas) yang kuat. Sehingga akan memerlukan waktu agak lama untuk menembus level tersebut.

Sebagai catatan, 1 troy ons, mengacu aturan di pasar, setara dengan 31,1 gram, sehingga besaran US$ 4.000 per troy ons dikonversi dengan membagi angka tersebut dengan 31,1 gram, hasilnya US$ 128.62 per gram. Dengan asumsi kurs rupiah Rp 14.800/US$, maka prediksi harga emas tahun ini bisa menembus Rp 1,9 juta/gram.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, September 16, 2020

Siap Serok & Cuan, Ini Saham Pilihan untuk Hari Ini

 Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Equityworld Futures Medan-Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,18% di level 5.100,86 akibat kontraksi impor yang lebih buruk dari perkiraan pasar.
BPS mengumumkan, impor Indonesia pada Agustus 2020 senilai US$ 10,74 miliar atau turun 24,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 1 triliun di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 7,9 triliun.

Sebelum memulai perdagangan Rabu ini, (16/9/2020) simak rekomendasi saham pilihan dari sejumlah broker yang dirangkum CNBC Indonesia:

1. MNC Sekuritas – Penguatan IHSG Terbatas

Penguatan IHSG sudah cenderung terbatas dan rentan untuk terkoreksi. MNC Sekuritas menginformasikan dan ingatkan bahwa masih ada gap yang terbentuk di area 5.016-5.059, di mana gap tersebut menjadi area koreksi minimal IHSG.

Tetap waspadai akan adanya koreksi lanjutan pada IHSG untuk membentuk wave [v] pada skenario biru ke arah 4.500-4.650, apabila IHSG kembali terkoreksi agresif ke bawah 4.753.

Saham pilihan:

ACES
CPIN
ASII
HOKI
Baca: Mau Menguat Lagi, IHSG Harus Lewati “Tembok Tebal” Dulu
2. Kresna Sekuritas – IHSG Uji Level 5.380

Indeks saham AS pada perdagangan kemarin ditutup menguat dengan indeks DJIA naik 0,01% dan S&P500 naik 0,52%. Pergerakan indeks ditopang oleh kenaikan saham-saham disektor teknologi dan juga beberapa rilis data ekonomi yang lebih tinggi daripada ekspektasi. Hari ini diperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 5.280 – 5.380.

Saham pilihan:

MEDC
BSDE
JSMR
ASII

3. Mega Capital Sekuritas – IHSG Bergerak Fluktuatif
Indeks berpotensi mengalami konsolidasi setelah belum mampu bertahan di atas EMA 50, di mana berpotensi menguji kembali level psikologis di 5,000. MACD cenderung melemah, tapi stochastic yang cenderung menguat berpeluang menghambat laju pelemahan indeks. Hari ini diperkirakan indeks kembali fluktuatif, cenderung melemah terbatas pada rentang 5.010 – 5.185.

Saham pilihan:

SCMA
ERAA
TPIA
SMGR

4. Binaartha Sekuritas – IHSG Berpotensi Menguat

Berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. Meskipun demikian, pergerakan IHSG telah menguji garis MA 60 sehingga berpotensi akan mengalami penguatan. Berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada 4.975 hingga 5.233.

Saham pilihan:

TLKM
ERAA
PTBA
SMGR

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, September 15, 2020

IHSG Diramal Ngacir Lagi, Cek Saham-saham Potensi Cuan Ini

 Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (14/9/20) ditutup terbang 2,89% ke level 5.161,82.
Dampak pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total yang ternyata tidak terlalu total oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjadi sentimen penggeraknya.

Investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 324 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 9,7 triliun.



Meski PSBB akan mulai diberlakukan lagi, tetapi pelaku pasar boleh sedikit lega, pasalnya tak akan ada perubahan signifikan antara PSBB besok dengan yang sudah-sudah jika mengacu pada keterangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Dalam paparannya Minggu (13/9/20), Anies mengatakan beberapa fasilitas umum yang masih tutup yaitu sekolah, tempat rekreasi dan hiburan termasuk bioskop, taman kota serta fasilitas publik lain yang kaitannya dengan kerumunan khalayak ramai.

Baca: Pascaakuisisi: Tifa Jadi KDB Tifa, Lippo Jadi Lenox Pasifik
Untuk perdagangan hari ini Selasa (15/9/2020) berikut sentimen dan saham-saham yang direkomendasikan oleh beberapa sekuritas:


Reliance Sekuritas Indonesia - Kenaikan IHSG Berlanjut

Secara teknikal pergerakan IHSG berhasil breakout Moving Average (MA) 50 hari sebagai konfirmasi penguatan lanjutan ke level target Moving Average 20 dan 200 hari. Indikator stochastic membentuk pola golden-cross pada area oversold (jenuh jual) dengan indikator RSI yang bergerak bullish reversal momentum sehingga selanjutnya secara teknikal IHSG masih berpotensi menguat.

Saham pilihan:

ANTM

ASII

BBTN

BMRI

Artha Sekuritas - Masih Banyak Ketidakpastian

IHSG diprediksi menguat. Secara teknikal candlestick membentuk long white body dan stochastic membentuk golden cross mengindikasikan potensi melanjutkan rebound. Namun diperkirakan penguatan bersifat sementara di tengah banyaknya ketidakpastian dari luar negeri dan dampak dari pemberlakuan kembali PSBB total. Pergerakan diperkirakan akan cenderung terbatas menjelang penetapan suku bunga The Fed dan Bank Indonesia.

Saham pilihan:

BSDE

BBNI

TOWR

EXCL

MNC Sekuritas - Waspadai Gerak Indeks

Waspadai pergerakan IHSG yang kami perkirakan meskipun bergerak menguat namun cenderung sudah relatif terbatas, sekalipun mengalami overshoot diperkirakan akan menuju fibo retracement di 78.6% (5.200-5.220) untuk membentuk wave [iv] pada skenario biru. Tetap waspadai akan adanya koreksi lanjutan pada IHSG untuk membentuk wave [v] pada skenario biru ke arah 4.500-4.650, apabila IHSG kembali terkoreksi agresif ke bawah 4.753.

Saham pilihan:

PTBA

INDF

WIKA

Samuel Sekuritas - Market Masih Volatil

IHSG berhasil technical rebound dari level support 4.800, dan gap up. Diperkirakan tekanan beli bisa melemah ketika uji downtrend line di kisaran 5.200. Tetap waspada volatilitas pasar masih belum stabil.

Saham pilihan:

BBCA

ASII

BBTN

INDY


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, September 14, 2020

Joss! Harga Emas Antam Termahal 3 Pekan, Rp 1,031 Juta/gram

 

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan-Harga emas produksi PT Aneka Tambang Tbk atau yang biasa dikenal dengan emas Antam hari ini, Senin (14/9/2020) stagnan dibandingkan harga pada Sabtu akhir pekan lalu.
Meski demikian, logam mulia ini berada di level tertinggi dalam 3 pekan terakhir.

Melansir data dari situs resmi logammulia.com, harga emas Antam satuan 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.031.000/batang. Harga tersebut merupakan yang termahal sejak 19 Agustus lalu.

Sementara emas dengan berat 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 97.312.000/batang atau Rp 973.120/gram.

Harga emas dunia yang masih berfluktuasi membuat harga logam mulia di dalam negeri juga tak mampu menguat banyak. Sejak mencapai rekor termahal sepanjang sejarah Rp 1.065.000/batang pada 7 Agustus lalu, harga emas malah menurun.

Memang sempat rebound hingga ke Rp 1.058.000/batang pada 19 Agustus lalu, setelahnya emas Antam kembali merosot dan tertahan di bawah Rp 1.031.000/batang.

Di pekan ini, pergerakan emas dunia kemungkinan belum akan besar hingga Kamis nanti saat bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve/The Fed) mengumumkan kebijakan moneter.

Maklum saja, kebijakan moneter The Fed merupakan salah satu faktor yang membuat harga emas dunia terbang tinggi di tahun ini.

Bos The Fed, Jerome Powell, pada Kamis (27/8/2020) malam mengubah pendekatannya terhadap target inflasi. Sebelumnya The Fed menetapkan target inflasi sebesar 2%, ketika sudah mendekatinya maka bank sentral paling powerful di dunia ini akan menormalisasi suku bunganya, alias mulai menaikkan suku bunga.

Kini The Fed menerapkan "target inflasi rata-rata" yang artinya The Fed akan membiarkan inflasi naik lebih tinggi di atas 2% "secara moderat" dalam "beberapa waktu", selama rata-ratanya masih 2%.

Dengan "target inflasi rata-rata" Powell mengatakan suku bunga rendah bisa ditahan lebih lama lagi.

Suku bunga rendah yang ditahan dalam waktu yang lama tentunya berdampak negatif bagi dolar AS, dan positif bagi emas, sehingga outlook jangka panjang emas diramal masih cerah.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, September 11, 2020

Harga Emas Nanjak Lagi, Mau Investasi? Ini Ragam Pilihannya

Karyawan gerai emas  memperbaiki perhiasan warna emas (chrome) berupa cincin di Cikini Gold Center, Jakarta Pusat, Selasa (28/7/20). harga emas Antam juga berhasil naik Rp 25.000 menjadi Rp 964.120/gram untuk emas kepingan 100 gram yang lumrah dijadikan acuan. Sedangkan untuk kepingan 1 gram berada di Rp 1.022.000/gram berhasil menembus level 1 juta per gram. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan-Harga emas, baik emas dunia maupun emas batangan di dalam negeri sedang menanjak lagi beberapa hari terakhir hari terakhir.
Melansir data Refinitiv, harga emas dunia pada perdagangan Kamis kemarin menguat 0,38% ke US$ 1.954,06/troy ons. Sementara dalam 2 hari sebelumnya menguat 0,81% dan 0,11%.

Sementara itu berdasarkan data dari situs resmi logammulia.com, emas batangan produksi PT Aneka Tambang Kemarin naik Rp 10.000/gram menjadi Rp 1.027.000/batang untuk berat 1 gram, setelah sebelumnya naik Rp 2.000/gram. Kenaikan harga emas dunia pada perdagangan Kamis berpeluang mengerek harga emas Antam hari ini, Jumat (11/9/2020)

Di tengah kondisi kemerosotan ekonomi akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-19) harga emas memang bersinar terang. Emas dunia mencetak rekor tertinggi sepanjang masa US$ 2.072,49/troy ons pada 7 Agustus lalu. Sementara emas Antam juga mencatat rekor termahal Rp 1.065.000/gram di hari yang sama.

Sepanjang tahun 2020 hingga ke rekor tersebut, emas dunia membukukan penguatan 36,62%, sementara emas Antam 38,13%.

Memang sejak mencapai rekor tersebut baik emas dunia maupun emas Antam mengalami penurunan, tetapi untuk jangka panjang harganya banyak yang memprediksi akan kembali naik bahkan jauh lebih tinggi dari rekor saat ini.

Ole Hansen misalnya, kepala strategi komoditas Saxo Bank ini memprediksi harga emas dunia akan mencapai US$ 4.000/troy ons dalam jangka panjang. Ketika emas dunia naik, harga emas batangan di dalam negeri tentunya juga akan melesat.

Sehingga emas bisa menjadi dan tetap menjadi pilihan untuk portofolio investasi. Saat ini ada pilihan dalam berinvestasi emas, yakni secara fisik atau emas online, atau mungkin bagi investor yang risk taker bisa dengan trading emas di pasar berjangka. Semua tentu memiliki karakteristik masing-masing.

Tetapi ingat jangan terkecoh dengan kalimat "harga emas selalu naik", sebab logam mulia ini juga mengalami fluktuasi harga, tetapi memang dalam jangka panjang trennya terlihat naik.

Sepanjang tahun 2013 misalnya, berdasarkan data logammulia.com, harga emas batang mengalami penurunan nyaris 10%. Emas dunia lebih parah lagi, ambles 28% berdasarkan data Refinitiv.

Investasi emas secara fisik tentunya dilakukan dengan membeli emas batangan, koin, maupun perhiasan.

Berinvestasi emas fisik dalam bentuk batangan saat ini bisa dimulai dari satuan 0,5 gram, hingga yang terbesar 1000 gram, sehingga, investasi fisik bisa terjangkau, tidak perlu modal besar, bisa mulai berinvestasi di satuan terkecil.

Namun, investasi emas fisik memiliki kelemahan dari segi penyimpanannya. Di simpan di rumah, ada risiko kehilangan oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Sementara jika disimpan di safe deposit box di bank, tentunya akan sangat amat, tetapi ada biaya tambahan yang muncul. Semua itu harus diperhitungkan jika ingin berinvestasi emas.
 
Perhiasan emas, ada anggapan jika perhiasan bukanlah bentuk investasi, ada beberapa penyebannya seperti kadar emas yang lebih rendah, adanya biaya pembuatan, serta harga jual kembalinya bisa berbeda-beda jika membeli dan menjual di toko perhiasan yang berbeda.

Tetapi, mengingat bahan dasarnya emas, perhiasan tetap bisa saja dianggap investasi, selain juga bisa digunakan untuk meningkatkan prestise. Tetapi kekuranganya, selain yang disebutkan di atas, juga sama yakni terkait isu penyimpanan.

Selain emas fisik, ada juga emas online atau tabungan emas online. PT Aneka Tambang Tbk, dan Pegadaian menyediakan platform tersebut.

PT Aneka Tambang memiliki program Brangkas (Berencana Aman Kelola Emas), sementara Pegadaian memiliki program Tabungan Emas.

Secara prinsip keduanya sama, membeli emas yang langsung disimpan di PT Antam ataupun Pegadaian. Tentunya memberikan keamanan ketimbang membeli emas fisik dan disimpan di rumah. Memang dikenakan juga biaya penyimpanan, tetapi masih lebih murah ketimbang biaya penyimpanan di safe deposit box bank.

Selain itu, pembelian emas online juga sangat terjangkau, tidak perlu membeli 0,5 gram, misalnya dengan Rp 10.000 juga sudah bisa membeli emas online, tentunya dengan berat yang sesuai. Artinya, kita bisa membeli sedikit demi sedikit.

Pembelian emas online juga bisa dicairkan dalam bentuk fisik, artinya ketika sudah memiliki emas batangan online sebesar 10 gram, bisa dijadikan fisik emas. Atau jika tidak ingin memiliki fisik emas bisa dicairkan dalam bentuk uang tunai, mirip dengan tabungan, tetapi tentunya memberikan keuntungan dari fluktuasi harga emas.

Baik emas fisik maupun emas online sama-sama memberikan keuntungan saat harga emas sedang naik, tetapi ketika emas harga turun seperti di tahun 2013 tentunya akan menderita kerugian.

Berbeda dengan emas fisik dan online transaksi emas di pasar berjangka bisa memberikan keuntungan saat harga sedang turun. Tetapi transaksi tersebut kurang tepat jika disebut investasi, lebih tepatnya trading.

Trading emas di pasar berjangka termasuk kategori high risk dan high return, sehingga lebih cocok untuk investor risk taker. Transaksi seperti ini mengacu pada pergerakan harga emas dunia, ketika harga emas sedang turun, mengambil posisi jual (short) bisa mendapatkan cuan, sementara saat harga naik mengambil posisi beli (long) bisa mendatangkan keuntungan. Hal ini disebut two ways opportunity.

Dibandingkan dengan investasi emas fisik dan online, trading emas jauh lebih menguntungkan, tetapi sebanding dengan risikonya yang besar. Untuk bertransaksi semacam ini bisa dilakukan dengan menjadi nasabah di pialang berjangka, pastikan pialang tersebut memiliki legalitas dan terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) agar keamanannya terjamin.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, September 10, 2020

Wah! Emas Bersinar Lagi, Ternyata Ini Penyebabnya

FILE PHOTO: Gold bullion is displayed at Hatton Garden Metals precious metal dealers in London, Britain July 21, 2015. REUTERS/Neil Hall/File Photo PT Equityworld Futures Medan-Harga logam mulia emas mulai merangkak naik mendekati level US$ 1.950/troy ons. Kenaikan yang terjadi sejak kemarin dipicu oleh beberapa faktor seperti pelemahan dolar hingga risiko ketidakpastian yang masih tinggi.
Kamis (10/9/2020) pukul 08.40 WIB, harga emas dunia di pasar spot bergerak naik 0,12% ke US$ 1.948,88/troy ons. Kemarin harga emas ditutup di US$ 1.946,65/troy ons.
 
Pelemahan dolar AS membawa berkah buat emas. Harga logam kuning itu bergerak berlawanan arah dengan dolar AS. Emas merupakan komoditas yang dibanderol dalam mata uang Negeri Paman Sam tersebut, sehingga ketika dolar AS menguat harga emas bakal menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Penurunan indeks dolar yang terjadi kemarin tidak terlepas dari reaksi pasar menanti kebijakan bank sentral Eropa (ECB) yang dikabarkan bakal dipublikasikan hari Kamis ini waktu setempat.

"Kami melihat beberapa retakan pada dolar setelah Bank Sentral Eropa memberi sedikit gambaran yang cerah dan emas bergerak naik" kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures, mengutip Reuters.

Indeks dolar turun 0,2% setelah Bloomberg melaporkan proyeksi pertumbuhan dan inflasi ECB yang akan dipublikasikan pada hari Kamis hanya akan menunjukkan sedikit perubahan dibandingkan dengan perkiraan bank bulan Juni.

Sementara itu dari sisi risiko, kabar bahwa AstraZeneca menghentikan sementara uji klinis vaksin tahap ketiganya untuk sementara waktu juga menjadi pendorong harga emas.

Pengembang vaksin yang bekerja sama dengan Universitas Oxford ini dikabarkan menyetop sementara uji klinis setelah seorang peserta uji di Inggris dilaporkan mengalami sakit yang serius.

AstraZeneca merupakan perusahaan yang terbilang dijagokan dalam pengembangan vaksin karena sudah masuk tahap akhir pengujuan. Kandidat vaksin miliknya bahkan mendapat pendanaan lebih dari US$ 1 miliar dari AS, sebagai gantinya Negeri Paman Sam minta jatah 300 juta dosis.

Namun dengan diberhentikannya sementara waktu uji klinis fase akhir ini membuat prospek tersedianya vaksin Covid-19 agak sedikit suram. Itu berarti bahwa outlook perekonomian ke depan juga penuh ketidakpastian serta tantangan.

Di sisi lain, jelang pemilu AS yang akan digelar 3 November nanti, Negara Adikuasa itu kembali melancarkan serangan kepada China. Kali ini AS memblokir impor kapas dan produk tomat dari wilayah Xinjiang di China barat.

Bukan hanya itu, produk turunannya termasuk benang kapas, tekstil, pakaian jadi, serta pasta tomat, dan produk lain juga akan dilarang masuk. Ini dilakukan karena tudingan produk tersebut diproduksi dengan kerja paksa yang dilakukan China ke Muslim Uighur di provinsi itu.

Dalam kampanye sebelumnya, Presiden AS Donald Trump mengangkat sebuah gagasan untuk memisahkan perekonomian AS dari China. Alasannya masih sama, AS merasa dirugikan berbisnis dengan China.

"Jadi ketika Anda menyebut kata decouple, itu adalah kata yang menarik," kata Trump pada konferensi pers Hari Buruh di Gedung Putih, Senin (8/9/2020).

"Kami kehilangan miliaran dolar dan jika kami tidak berbisnis dengan mereka, kami tidak akan kehilangan miliaran dolar. Itu disebut decoupling, jadi Anda akan mulai memikirkannya."

Ide bercerai dengan China ini menjadi ancaman bagi perekonomian global tentunya, mengingat AS dan China adalah dua raksasa ekonomi dunia.

Prospek pemulihan ekonomi global yang masih suram karena pandemi masih merebak, vaksin yang belum tersedia hingga tensi geopolitik tinggi membuat harga emas terdongkrak setelah bergerak volatil belakangan ini.

Untuk menyelamatkan perekonomian dari kejatuhan yang lebih dalam, pemerintah global dan bank sentral menggelontorkan stimulus yang masif. Kebijakan moneter ultra longgar bank sentral membuat harga emas melesat 28% sepanjang tahun ini.

"Namun reli emas ini tampaknya rapuh," kata Haberkorn, melansir Reuters. "Dari sudut pandang teknikal, kami melihat emas harus ditutup di atas US$ 1.950 agar bullish mengambil kendali." pungkasnya


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, September 9, 2020

Disengat Wall Street! IHSG Ambruk, tapi BBCA & INDF Diborong

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo) PT Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (9/9/20) dibuka turun 0,57% di level 5.214,03. Selang 10 menit penurunan IHSG semakin parah yakni 0,83% di level 5.200,68 setelah koreksi akibat aksi profit taking di bursa Wall Street tumbangkan bursa Asia.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 48 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 823 miliar.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jual bersih sebesar Rp 17 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 18 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 7 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dengan net buy sebesar Rp 5 miliar.

Selanjutnya bursa di kawasan Asia terpantau ambruk, Nikkei di Jepang terdepresiasi 1,60%, Hang Seng Index di Hong Kong turun 1,09%,  sedangkan Indeks Kospi di Korea Selatan anjlok 0,72%.

Dari dalam negeri, terdapat rilis data penjualan ritel periode Juli 2020 hari ini. Bank Indonesia (BI) memperkirakan penjualan ritel pada bulan itu terkontraksi 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/YoY).

Penjualan ritel yang lesu semakin memberi konfirmasi bahwa konsumsi rumah tangga domestik sedang bermasalah. Sebelumnya, sudah ada dua data yang menggambarkan hal itu yakni Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang masih terus di bawah 100 dan deflasi yang terjadi pada Juli-Agustus. Bahkan BI memperkirakan deflasi akan berlanjut pada September.

Bursa saham New York baru memulai perdagangan perdana pekan ini, karena kemarin libur memperingati Hari Buruh. Namun baru memulai pekan yang baru, Wall Street langsung ambles.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) tadi pagi waktu Indonesia (Selasa waktu AS) ditutup anjlok 2,25%. Sedangkan S&P 500 dan Nasdaq Composite ambrol masing-masing 2,78% dan 4,11%.

Investor di Wall Street juga cemas terhadap hubungan AS-China yang semakin memburuk. Presiden AS Donald Trump lagi-lagi mengutarakan wacana untuk putus hubungan dengan Negeri Tirai Bambu.

"Kita kehilangan miliaran dolar (saat berbisnis dengan China). Jika kita tidak berbisnis dengan mereka, maka tidak akan kehilangan miliaran dolar. Ini namanya decoupling, mungkin Anda mulai berpikir soal itu.

"Kita akan membuat AS menjadi negara industri superpower kelas dunia dan mengakhiri ketergantungan kepada China selamanya. Apakah itu dengan decoupling atau pengenaan bea masuk, yang sudah saya lakukan, kita akan menyudahi ketergantungan terhadap China. Kita tidak bisa mengandalkan China," papar Trump dalam jumpa pers di Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan

Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, September 8, 2020

Mau Trading Hari Ini? Simak Deretan Saham Potensi Cuan Ini

Perhatikan 3 Hal Agar Trading Forex Menjadi Mudah - DIDIMAX | Broker You  can Trust 

 PT Equityworld Futures Medan- Mengawali perdagangan di awal pekan ini, Senin kemarin (7/9/2020), bursa saham domestik terjerembap ke zona merah dengan pelemahan 0,18% ke posisi 5.230,19 poin.
Kekhawatiran pelaku pasar mengenai pandemi Covid-19 dan pelemahan harga minyak dunia di awal pekan ini menjadi katalis negatif yang menekan bursa saham.

Senin kemarin, pelaku pasar asing tercatat melakukan aksi jual bersih Rp 786,07 miliar. Adapun, nilai transaksi bursa secara keseluruhan mencapai Rp 6,06 triliun.



Sebelum memulai perdagangan hari ini, Selasa (8/9/2020), simak rekomendasi saham pilihan dari sejumlah broker yang dirangkum CNBC Indonesia:

MNC Sekuritas - Masih Lanjutkan Koreksi

Pergerakan IHSG secara besar diperkirakan bergerak cenderung terkoreksi, dengan catatan selama IHSG belum mampu menembus resistance (batas atas) 5.328. Target koreksi IHSG diperkirakan berada pada area 5.020-5.150 apabila ternyata IHSG menembus support (batas bawah) terdekat di area 5.178-5.187. Meskipun demikian, terdapat peluang IHSG akan menguat terbatas ke area 5.260-5.280.

Saham pilihan:

WSKT

EXCL

TINS

BBTN


Mega Capital Sekuritas - Kenaikan Cadangan Devisa

Kenaikan Cadangan Devisa di bulan Agustus ke menjadi US$ 137 miliar dari US$ 135.1 miliar tidak mampu menjaga IHSG dari kejatuhan. Investor asing kembali mencatatkan net sell senilai Rp 786 miliar dengan saham yang banyak dilepas adalah saham-saham perbankan, di antaranya BBCA dan BMRI.

Di sisi lain, investor tampaknya lebih khawatir penerimaan negara tidak akan mencapai target. Berdasarkan data Kementerian Keuangan realisasi pendapatan negara hingga Agustus 2020 hanya mencapai Rp 1,028 triliun atau turun -13.5% secara tahunan dari periode yang sama di 2018. Penerimaan pajak turun -13.5% YoY sementara penerimaan negara bukan pajak juga anjlok 13.48% YoY.

Saham pilihan:

SCMA

WIKA

IMAS

INKP


Binaartha Sekuritas - IHSG Rebound Hari Ini

IHSG berpotensi berbalik menguat pada perdagangan hari ini. Berdasarkan rasio fibonacci, level support dan resistance IHSG berada pada 5.172,37 hingga 5.293,93. Sedangkan, indikator MACD membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan Stochastic dan RSI berada di area netral.

Saham Pilihan:

BSDE

ASRI

BBCA

TKIM


Reliance Sekuritas - Menanti Arah Kebijakan ECB

Pasar menantikan katalis dari Bank Sentral Eropa (ECB) yang mungkin akan menahan suku bunga pada hari Kamis pekan ini, tetapi menunjukkan bahwa risiko penurunan telah meningkat. Hal tersebut menunjukkan pelonggaran lebih lanjut mungkin dilakukan sebelum akhir tahun ini. Data CPI (consumer price index) AS akan dirilis hari Jumat, dengan harga konsumen diperkirakan akan naik pada bulan Agustus untuk bulan ketiga berturut-turut.

Saham pilihan:

MEDC

TPIA

INKP

TLKM


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, September 7, 2020

Harga Emas Antam Masih Rp 1,02 Juta/gram, Layak Beli Gak?

Pascalebaran, Harga Emas Antam Rp917.000 per Gram PT Equityworld Futures Medan-Harga logam mulia emas produksi PT Aneka Tambang (Antam) alias emas Antam masih berada di level tinggi di atas Rp 1 juta/gram pada perdagangan pekan ini seiring dengan tingginya harga emas dunia di pasar spot global, meski kadang turun-naik. Kekhawatiran resesi global memicu harga emas dunia berada di tren naik.
Melansir data dari situs resmi logammulia.com, pada perdagangan Sabtu kemarin (5/9/2020), harga emas Antam untuk 1 gram turun Rp 1.000 menjadi Rp 1.020.000/gram.

Adapun harga emas Antam yang menjadi acuan yakni dengan berat 100 gram dibanderol Rp 96.212.000/batang atau Rp 962.120/gram.

Dalam sepekan, harga emas Antam naik Rp 8.000 dari Rp 1.012.000/gram menjadi Rp 1.020.000/gram.

Di sisi lain, dalam sepekan harga emas dunia di pasar spot malah turun 2% menjadi US$ 1.932,45/troy ons meski masih terhitung di level tinggi.

Pada periode 28 Agustus - 4 September, harga emas berada di level tertingginya US$ 1.970 pada 1 September dan terendah di US$ 1.930 pada 3 September.

Harga emas telah naik 27% sejauh ini, dibantu oleh suku bunga mendekati nol secara global dan kebijakan moneter yang ultra akomodatif, terutama dari The Fed (bank sentral AS), dan tingginya permintaan aset-aset safe-haven seperti emas, yang didorong oleh gambaran ekonomi yang suram karena pandemi Covid-19.

Menanggapi ini, Frank Holmes, CEO dari U.S. Global Investor, menilai volatilitas emas yang tinggi akhir-akhir ini tidak mencerminkan bahwa harga emas berada dalam tren turun dan seharusnya dimanfaatkan untuk mengambil aksi beli.

"Volatilitas emas menjadi peluang untuk buy on dip. Anda salah jika tak membeli emas," kata Holmes saat diwawancara oleh Kitco, dikutip Minggu (6/9/2020). Holmes memprediksi harga emas akan mencapai US$ 4.000/troy ons dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, September 4, 2020

'Combat of Giants', Emas Tak Berkutik Dihajar Dolar AS

Harga Emas Hari Ini, Rabu 2 September 2020: Emas Antam 0,5 Gram Turun Jadi  Rp560.000 - Galamedia News PT Equityworld Futures Medan-Pergerakan harga logam mulia emas sejak mencapai level tertingginya sepanjang masa cenderung volatil seperti roller coaster. Pergerakan dolar AS masih menjadi pemicu utama volatilitas emas.
Jumat (4/9/2020), harga emas dunia di pasar spot menguat 0,3% ke US$ 1.937,1/troy ons pada 08.05 WIB. Pada perdagangan kemarin harga logam kuning itu tergelincir 0,63%.

Sejak 19 Agustus, harga emas belum bisa menembus level US$ 2.000/troy ons. Harga emas cenderung volatil dan sangat sensitif terhadap pergerakan indeks dolar yang mengukur posisi mata uang dolar AS terhadap enam mata uang lain.




Harga emas dan indeks dolar memiliki korelasi yang terbalik. Artinya, ketika dolar AS menguat, maka harga emas akan cenderung tertekan. Begitu juga sebaliknya. Maklum emas merupakan salah satu komoditas yang dibanderol dalam mata uang dolar AS.

Baca: Frank Holmes: "Anda Salah Jika Tak Beli Emas"
Harga emas yang sudah tergolong tinggi menjadi semakin mahal ketika dolar AS menguat, terutama bagi pemegang mata uang lainnya. Hal ini bisa terlihat ketika indeks dolar ambrol ke level terendah dalam dua tahun, harga emas cenderung reli tak terbendung.

Di sisi lain, penurunan klaim pengangguran AS yang dilaporkan Kamis kemarin (3/9/2020) dan data manufaktur positif yang dilaporkan awal pekan ini juga turut menghambat kenaikan harga emas. Hal ini diungkapkan oleh David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures kepada Reuters.

Meski klaim pengangguran mingguan AS turun di bawah 1 juta minggu lalu untuk kedua kalinya sejak pandemi dimulai, tetapi hal ini tidak menandakan pemulihan yang kuat di pasar tenaga kerja mengingat penurunan tersebut sebagian besar mencerminkan perubahan dalam metodologi yang digunakan untuk mengatasi fluktuasi musiman pada data.

Namun data manufaktur awal pekan ini meningkatkan optimisme tentang pemulihan ekonomi. Pesanan baru untuk barang-barang buatan AS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Juli, sementara data manufaktur AS menunjukkan aktivitas yang ekspansif mendekati level tertinggi dua tahun pada bulan Agustus.

Mengacu pada data ISM, angka PMI manufaktur bulan lalu berada di 56 juga lebih baik dari posisi Juli di angka 54,2.

Selain itu, ADP mengumumkan bahwa slip gaji pekerja swasta di AS bertambah 428.000 pada Agustus. Angka ini masih jauh di bawah ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones sebelumnya yang berujung pada estimasi sebesar 1,17 juta.

Perbaikan memang ada, tetapi pejabat Federal Reserve mengatakan dukungan lebih lanjut untuk perekonomian masih diperlukan. Gubernur Fed Lael Brainard pada hari Selasa mengatakan bank sentral AS perlu melakukan upaya baru untuk membantu ekonomi mengatasi dampak pandemi dalam beberapa bulan mendatang.

"Tindakan gubernur Fed untuk memberikan lebih banyak stimulus memperkuat fakta bahwa ekonomi masih dalam krisis dan sedikit penurunan [harga] aset safe-haven seperti emas yang terjadi hanyalah konsolidasi," kata Meger.

Kendati emas telah naik 27% tahun ini karena pandemi virus corona menghantam ekonomi global, fundamental emas masih kokoh. Prospek ke depan logam kuning ini dinilai masih cerah.

"Fundamental (masih) terlihat cukup kuat untuk bullion dengan ancaman virus yang masih ada, tingkat suku bunga yang sangat rendah dan ruang untuk lebih banyak stimulus guna mendongkrak perekonomian," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA, mengutip Reuters.

Volatilitas emas yang tinggi akhir-akhir ini tidak mencerminkan bahwa harga emas berada dalam tren turun dan seharusnya dimanfaatkan untuk mengambil aksi beli. Hal ini diungkapkan oleh Frank Holmes, CEO dari U.S. Global Investor.

"Volatilitas emas menjadi peluang untuk buy on dip. Anda salah jika tak membeli emas," kata Holmes saat diwawancara oleh Kitco, Selasa (2/9/2020). Holmes memprediksi harga emas akan mencapai US$ 4.000/troy ons dalam waktu 2 sampai 3 tahun ke depan.

Prediksi tersebut didasarkan atas pergerakan emas dunia di tahun 2009-2011 saat bank sentral AS (The Fed) menerapkan kebijakan quantitative easing (QE) yang menyebabkan Balance Sheet The Fed membengkak. The Fed juga menerapkan kebijakan yang sama saat ini.


Balance Sheet yang menunjukkan nilai aset (surat berharga) yang dibeli melalui kebijakan quantitative easing. Semakin banyak jumlah aset yang dibeli, maka balance sheet The Fed akan semakin besar.

Balance Sheet The Fed mengalami lonjakan signifikan sejak September 2008, dan terus menanjak setelahnya. Agustus 2008, nilai Balance Sheet The Fed masih di bawah US$ 1 triliun, di akhir 2011 nilainya nyaris 3 triliun.

Pada periode tersebut, harga emas terus menanjak hingga mencapai rekor tertinggi sepanjang masa kala itu US$ 1.920,3/troy ons pada 6 September 2011.

Sejak Februari tahun ini, Balance Sheet The Fed kembali melonjak, sempat di atas US$ 7 triliun.

Lonjakan tersebut mirip dengan 12 tahun lalu, yang mendasari proyeksi Holmes harga emas akan ke US$ 4.000/troy ons. Ia melihat Balance Sheet The Fed masih akan terus naik hingga mencapai US$ 10 triliun.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, September 3, 2020

Ada yang Naik Ada yang Turun Nih, Cek Harga Emas di Pegadaian


 PT Equityworld Futures Medan-Harga emas batangan yang dijual di Pegadaian bervariasi ada yang naik ada yang turun pada perdagangan Kamis (3/9/2020). Harga emas di Pegadaian tersebut menunjukkan pergerakan volatil emas dunia.
Pegadaian menjual 3 jenis emas Antam, dan berbagai satuan mulai dari 0,5 gram sampai 1.000 gram. Harga per satuan tersebut juga ada yang naik ada yang turun. Selain itu, Pegadaian juga menjual emas UBS.

Selain emas dunia, kurs rupiah serta supply-demand menjadi faktor yang menentukan harga emas di Pegadaian, sehingga harga jualnya pun bervariasi.

Melansir data dari situs resmi Pegadaian, harga emas Antam standar ukuran 0,5 gram naik Rp 4.000 atau 0,71% menjadi Rp 564.000/batang. Sementara satuan lainnya mengalami penurunan, untuk 1 gram hari ini dibanderol Rp 1.068.000/batang, turun 0,19%.

Sementara itu emas Antam retro yang harganya paling volatil hari ini menguat di semua satuan. Untuk berat 1 gram dihargai Rp 997.000/batang, menguat 0,2%.

Emas Antam retro merupakan emas kemasan lama, dimana keping emas dan sertifikatnya terpisah. Emas retro ini terakhir kali diproduksi pada tahun 2018. Biasnya jenis emas Antam lawas ini memiliki volatilitas yang paling tinggi.

Kemudian emas Antam batik yang paling mahal diantara jenis lainnya hari ini stagnan lagi di Rp 1.189.000/batang untuk berat 1 gram. Emas Antam batik 1 gram tetap di harga itu dalam 3 hari terakhir.

Sementara satuan 0,5 gram naik 0,16% ke Rp 619.000/batang. Pegadaian hanya menjual emas Antam batik dengan berat 0,5 gram dan 1 gram.
Selain itu, emas UBS yang dijual Pegadaian bervariasi, satuan 0,5 gram hingga 50 gram mengalami penurunan, sementara 100 gram ke atas harganya naik.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, September 2, 2020

Positif Guys! Ada Kabar Baik dari Ekonomi AS

 PT Equityworld Futures Medan- Di tengah masifnya lonjakan angka terjangkit virus corona (Covid-19) dan resesi teknikal yang terjadi, Amerika Serikat membawa kabar baik. Sebuah survei menyatakan jika produsen AS melihat keuntungan yang jelas pada bulan Agustus setelah kehancuran akibat Covid-19.

Indeks manufaktur Institute for Supply Management (ISM) naik lebih dari yang diharapkan bulan lalu menjadi 56% dari 54,2% pada Juli, dengan metrik utama melanjutkan ekspansi setelah penutupan bisnis akibat Covid-19.

"Indeks dan ekspansi sub-indeks lebih kuat dari Juli, tapi kami masih pulih dari tingkat aktivitas yang rendah secara historis," kata ketua survei manufaktur ISM, Timothy Fiore kepada wartawan pada Selasa (1/9/2020), dikutip dari AFP.

"Saya tidak percaya kami kembali ke tempat kami sebelum virus di seluruh sektor manufaktur. Saya pikir kami berada di jalur yang baik."

Meskipun ada penurunan, manufaktur AS tetap melihat pertumbuhan 131 bulan berturut-turut, yang berakhir pada bulan April lalu.

Fiore mengatakan Agustus adalah bulan penuh pertama, di mana rantai pasokan diaktifkan kembali dan karyawan kembali ke tempat kerja, dengan banyak perusahaan telah menerapkan aturan jarak sosial untuk mencegah penyebaran virus.

Komponen utama pesanan baru melonjak 6,1 poin persentase menjadi 67,6%, sementara produksi naik sedikit menjadi 63,3%. Setiap pembacaan di atas 50% menunjukkan ekspansi. Harga naik 6,3 poin menjadi 59,5%, sementara pesanan ekspor baru juga naik menjadi 53,3%.

"Penjualan saat ini ke pasar domestik secara substansial lebih kuat dari yang diperkirakan. Kami memperkirakan resesi, tetapi ternyata tidak seperti itu," kata sebuah perusahaan produk logam fabrikasi kepada ISM.

Namun, data menunjukkan kerusakan yang masih ada akibat dampak ekonomi dramatis dari virus tersebut. Pekerjaan berada di 46,4% , hanya naik 2,1 poin dari Juli, dan Fiore mengakui bahwa perekrutan "akan menjadi agak suram untuk sementara waktu."

Fiore juga memperingatkan bahwa sektor-sektor utama yang mewakili sekitar 20% dari total output manufaktur AS, yakni peralatan kedirgantaraan, perusahaan minyak, dan gas serta pemasok perabot kantor dan gedung perkantoran, akan menghadapi permintaan yang rendah hingga akhir tahun.

"Pemulihan di bidang manufaktur terus berlanjut meskipun output tetap lemah dibandingkan dengan tingkat sebelum pandemi," kata Rubeela Farooqi dari High-Frequency Economics dalam sebuah analisis. "Prospek tetap bergantung pada jalur virus, yang dapat mengganggu aktivitas, serta pemulihan permintaan global."

Sebelumnya, perekonomian negeri Paman Sam -32,9% pada periode April - Juni. Kontraksi ini jauh lebih tajam dari kuartal I yang tercatat -5%. Demikian laporan dari Departemen Perdagangan AS yang dirilis Kamis (30/7/2020) dilansir langsung dari CNBC International.

Kontraksi tajam terjadi dalam konsumsi, ekspor, hingga investasi dan pengeluaran pemerintah. Terlihat, spending yang tergelincir cukup dalam adalah health care atau kesehatan dan barang-barang seperti pakaian dan alas kaki. Sementara penurunan investasi terdalam diakibatkan oleh loyonya sektor otomotif.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, September 1, 2020

Sentimen Covid-19 Masih Selimuti IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

 Suasana Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/7/2018).PT Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini masih diselimuti sentimen negatif, sehingga diproyeksikan akan kembali melemah. Kemarin IHSG ditutup melorot 2,02 persen pada 5.238,48. Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, IHSG hari ini masih tertekan sentimen peningkatan jumlah kasus Covid-19 di Indonesia. Munculnya mutasi virus baru yang lebih menular 10 kali lipat daripada Covid-19 yang sebelumnya, mendorong pasar bergerak turun. “Hari ini mungkin indeks akan melemah ya. Dari kemarin pasar memperhatikan virus Covid-19 menyebar 10 kali lipat lebih kuat dan sudah masuk ke 5 kota besar di Indonesi, perkembangan jumlah kasus Covid-19 ini menjadi perhatian pasar dan menekan pasar kemarin cukup dalam,” sebut Hans kepada Kompas.com, Selasa (1/8/2020). Baca juga: IHSG Diyakini Bisa Tembus Level 6.000 pada Akhir 2020 Di sisi lain, pasar global bergerak variatif dimana saham-saham perbankan turun lantaran penurunan yield obligasi terdorong oleh aksi dovish The Fed yang mempertahankan suku bunga. Namun, saham – saham teknologi menguat. Indeks Nasdaq kemarin ditutup positif karena adanya stock split. Di sisi lain, bursa saham Jepang menguat kemarin karena salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett, kembali melebarkan sayap investasinya melalui perusahaan Berkshire Hathaway Inc. Tidak tanggung Buffett memborong saham di lima perusahaan investasi asal Jepang. Hans memproyeksikan IHSG akan bergerak pada level support 5.233 sampai dengan 5.218 dan resistance pada level 5.250 sampai dengan 5.369. Berikut rekomendasi teknikal dari tiga perusahaan sekuritas untuk perdagangan di Bursa Efek Indonesia hari ini: 1. Artha Sekuritas CTRA rekomendasi buy 650 – 670, TP 810 – 830, stop loss <750. UNVR rekomendasi buy 8.200 – 8.300, TP 8.400 – 8.500, Stop Loss 8.150. MNCN rekomendasi buy 900 – 920, TP 960 – 980, stop loss 880. 2. Anugerah Mega Investama BJBR rekomendasi buy back jika break 1.200, TP 1.000 - 980, area sos 1.175 - 1.045. BRIS rekomendasi buy back jika break 1.040, TP 890 - 870, area sos 1.020 – 935. MIKA rekomendasi buy back jika break 2.450, TP 2.240 – 2.200, area sos 2.400 – 2.340. 3. Panin Sekuritas BMTR speculative buy 290, TP 300 - 322, stop loss <272. TDPM rekomendasi buy 164 - 169, TP 188 - 200, stop loss <158. RALS rekomendasi hold.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sentimen Covid-19 Masih Selimuti IHSG, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2020/09/01/080955726/sentimen-covid-19-masih-selimuti-ihsg-simak-rekomendasi-saham-hari-ini.

Sumber : https://money.kompas.com/

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan