This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, July 30, 2020

Besok Libur, Intip Bocoran Saham Pilihan Hari Ini

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan- Kebijakan bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuan menjadi tenaga bagi bursa saham Wall Street menguat. Indeks Dow Jones terapresiasi 0,61% semalam dan ini bisa menjadi katalis positif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk berbalik menguat.

Rabu kemarin (30/7/2020), IHSG terpantau melemah 0,03% ke posisi 5.111,11 poin dengan nilai transaksi harian Rp 8,24 triliun dengan volume 11,11 miliar unit saham dan frekuensi sebanyak 700.714 kali.

Sebelum memulai perdagangan Kamis (30/7/2020) simak rekomendasi saham pilihan sejumlah broker yang dirangkum CNBC Indonesia:

MNC Sekuritas - IHSG Uji Level 5.200

IHSG ditutup terkoreksi tipis dan ditutup ke level 5.111, pergerakan korektif IHSG pun tertahan oleh MA5 dan MA20. MNC Sekuritas memperkirakan, selama IHSG tidak terkoreksi di bawah 5.030, maka IHSG masih berada pada bagian dari wave [c] dari wave 5. Hal ini berarti IHSG masih berpeluang untuk menguat kembali untuk menguji resistance 5.150-5.200.

Saham pilihan:

GGRM

BRPT

BTPS

INKP
Baca: Asing Kabur Rp 434 M Kemarin, 10 Saham Ini Ramai Dilepas!

Reliance Sekuritas - Katalis dari The Fed

Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve menggunakan semua kebijakannya untuk mendukung ekonomi AS sembari mengingatkan mengenai potensi gelombang kedua virus Corona.

The Fed mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah mendekati nol, juga mengatakan akan memperpanjang langkah-langkah darurat termasuk jalur swap likuiditas sementara untuk memastikan sistem keuangan global memiliki akses ke pasokan siap dolar AS.

Saham pilihan:

AALI

UNVR

BRPT

KAEF

Profindo Sekuritas - IHSG Tetap Bullish

Profindo Sekuritas memperkirakan, IHSG akan tetap bullish dan melaju pada rentang 5.085 - 5.143 pada perdagangan Kamis ini. Berdasarkan indikator, Stochastic menunjukkan oversold dan MACD menunjukkan histogram negatif dan netral.

Saham pilihan:

KLBF

AALI

BTPS

HMSP

Indosurya Bersinar Sekuritas - Gerak Konsolidasi IHSG

Pergerakan IHSG terlihat masih berada dalam rentang konsolidasi wajar, sedangkan peluang tekanan masih terbuka lebar mengingat capital outflow masih terjadi secara year to date, sedangkan jelang rilis kinerja emiten semester I yang disinyalir melemah juga turut menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG, hari ini IHSG masih berpotensi terkonsolidasi pada rentang 4.821 - 5.188.

Saham pilihan:

ICBP

ACES

TBIG

GGRM


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, July 29, 2020

Investor Masih Wait & See, IHSG Naga-naganya Menguat!

Ilustrasi Bursa, Pergerakan Layar IHSG di Gedung BEI Bursa Efek Indonesia  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa kemarin (28/7/20) ditutup di zona merah dengan penurunan 0,07% di level 5.112,98.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 235 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 8,3 triliun. Digabung dengan net sell di pasar nego dan tunai, maka net sell asing menembus Rp 295,09 miliar.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan investor masih akan wait and see hari ini, Rabu (29/7) terkait dengan pertemuan The Fed yang akan diadakan esok hari, ditambah dengan adanya data pertumbuhan ekonomi Amerika dan Eropa pada hari Jumat.

Dari global, Amerika dan Australia pada akhirnya melakukan konsolidasi dengan bersatu untuk melawan China dengan mengambil tindakan yang lebih tegas di kawasan Indo-Pacific.

Para pejabat senior antara Amerika dan Australia telah bertemu selama 2 hari di Washington pekan ini dan mereka sepakat untuk bekerja sama meliputi kegiatan militer yang lebih besar untuk membangun cadangan bahan bakar untuk operational militer yang secara komersial akan didanai oleh Amerika di kota utara Darwin.

Menteri Pertahanan dan Menteri Luar Negeri Australia, Linda Reynolds & Marise Payne bersama dengan Menteri Luar Negeri & Menteri Pertahanan Amerika, Michael Pompeo & Mark Esper mengatakan bahwa mereka akan mencoba untuk mengintegrasikan basic industry yang akan memperkuat hubungan operasional antara kedua negara serta hal yang terkait dengan pertahanan kedua negara

Dari segi teknikal, Reliance Sekuritas Indonesia mengemukakan IHSG bergerak pada moving average (MA) 5 hari dengan indikasi pengujian upper bollinger bands sebagai level konfirmasi penguatan lanjutan.

Meskipun dari segi pergerakan IHSG berpeluang menguat, indikator stochastic mengarah kepada pembalikan arah tren negatif dengan momentum moderate indikator RSI.

Dengan demikian IHSG diprediksi berpeluang menguat tertahan dengan support (batas bawah) 5.056 dan resistance (batas atas) 5.158.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, July 28, 2020

Vaksin Corona Segera Beredar, Harga Rp 500.000-an (Bisa Nego)

INFOGRAFIS, Kandidat Vaksin yang akan Masuk RIPT Equityworld Futures Medan- Pasar keuangan Indonesia kompak menguat pada perdagangan kemarin. Tren positif sejak pekan lalu berhasil berlanjut, setidaknya pada hari pertama pekan yang baru.

Kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0,66%. IHSG menjadi yang terbaik ketiga di Asia, hanya kalah dari Weighted Index (Taiwan) dan Kospi (Korea Selatan).

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat 0,34% di perdagangan pasar spot. Rupiah ditutup di Rp 14.490, posisi terkuat sejak 14 Juli.

Kemudian imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Indonesia cenderung turun pada perdagangan kemarin. Penurunan yield mencerminkan harga obligasi sedang naik karena tingginya permintaan.

Arus modal asing tengah mencari 'rumah' baru karena di Negeri Paman Sam cuan yang didapat semakin tipis. Ini tidak lepas dari perkembangan suku bunga yang terus dalam tren rendah.

Pekan ini, Komite Pengambil Kebijakan Bank Sentral AS (Federal Open Market Committee/FOMC) akan menggelar rapat bulanan untuk menentukan suku bunga acuan. Mengutip CME FedWatch, probabilitas Federal Funds Rate bertahan di 0-0,25% adalah 100%. Tidak ada ruang sama sekali untuk perubahan.

Ditambah lagi The Federal Reserve juga getol menggelontorkan uang ke pasar dengan membeli obligasi, baik yang diterbitkan pemerintah maupun korporasi. Tingginya permintaan membuat harga obligasi di Negeri Adidaya naik dan imbal hasilnya tertekan.

Pada pukul 00:21 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 0,5954%. Sedangkan laju inflasi tahunan pada Juni 2020 adalah 0,6%. Jadi suku bunga riil yang diterima investor (setelah dikurangi inflasi) adalah sekitar -0,05%. Membeli obligasi di AS sama saja nombok, bukannya cuan.

Bandingkan dengan Indonesia, di mana yield SBN 10 tahun ada di 6,87%. Dengan laju inflasi tahunan pada Juni 2020 yang sebesar 1,96%, maka suku bunga riil yang didapat investor adalah 4,91%. Nah, ini baru cuan...

Perkembangan tersebut membuat rupiah banyak dicari karena akan dipakai oleh pelaku pasar untuk memborong aset di pasar keuangan Indonesia, utamanya obligasi. Namun ternyata ada juga fulus yang mengalir ke pasar saham, terlihat dari beli bersih (net buy) investor asing sebesar Rp 45,37 miliar.

Beralih ke bursa saham New York, tiga indeks utama finis di zona hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,43%, S&P 500 menguat 0,74%, dan Nasdaq Composite melesat 1,67%.

Investor di Wall Street menantikan kabar terbaru dari Washington. Akhir pekan ini, semestinya paket stimulus fiskal berupa pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar US$ 600 (sekira Rp 8,69 juta) per minggu bakal berakhir. Bantuan ini sedikit banyak menopang ekonomi rumah tangga di Negeri Adidaya yang terpukul akibat pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang membuat lapangan pekerjaan menipis.

Kubu Partai Republik di House of Representatives (salah satu dari dua kamar parlemen di AS) mengajukan proposal paket stimulus baru bernilai US$ 1 triliun (Rp 14.490 triliun). Nilai BLT untuk sementara diturunkan dulu ke US$ 200 (Rp 2,89 juta) tetapi kemudian rencananya bakal naik menjadi US$ 1.200 (Rp 17,34 juta). Plus akan ada bantuan untuk usaha kecil, sekolah, dan perlindungan bagi dunia usaha.

"Kami akan bersiap. Kami akan memberikan bantuan lanjutan yang bisa mencakup 70% dari gaji para pegawai yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)," kata Mark Meadow, Kepala Staf Gedung Putih, seperti dikutip dari Reuters.

Kubu Partai Demokrat, yang menduduki kursi mayoritas di House, punya tendensi untuk menambah paket stimulus menjadi US$ 3 triliun (Rp 43.472 triliun). Nancy Pelosi, Ketua House, ingin agar BLT bisa terjamin diberikan hingga akhir tahun.

Namun yang jelas, pelaku pasar menilai eksekutif dan legislatif punya pandangan yang sama yaitu bagaimana menyelamatkan rakyat. Bagaimana pun nanti keputusannya, yang terpenting adalah BLT akan berlanjut dan mungkin bisa sampai akhir tahun ini.

"Pasar melihat ini sebagai sesuatu yang positif. Ini layaknya vaksin yang membuat kita sehat sampai akhir tahun," ujar Thomas Hayes, Managing Member di Great Hill Capital LLC yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

BLT akan memainkan peran penting dalam menjaga konsumsi rumah tangga di AS. Konsumsi rumah tangga adalah kontributor utama dalam perekonomian AS.

Pada 2018, nilai ouput ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) AS adalah US$ 20,58 triliun. Dari jumlah tersebut, 68,02% datang dari konsumsi rumah tangga.

Data ekonomi terbaru di AS juga membawa optimisme. Pada Juni 2020, pemesanan barang tahan lama (durable goods) naik 7,3% dibandingkan bulan sebelumnya. Walau melambat dibandingkan pertumbuhan Mei yang mencapai 15,1%, tetapi lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun dengan perkiraan 7%.

Pembelian barang tahan lama mengindikasikan bahwa daya beli masyarakat membaik. Orang-orang sudah mau menyisihkan penghasilannya untuk membeli barang tahan lama, berarti semakin banyak yang selesai dengan urusan perut.

Untuk perdagangan hari ini, investor patut mencermati sejumlah sentimen. Pertama tentu perkembangan pandemi virus corona.

Mengutip data Center for Systems Science and Engineering (CSSE) yang dikembangkan Universitas Johns Hopkins, jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per pukul 01:07 WIB mencapai 16.330.977 orang. Sejak pelonggran pembatasan sosial (social distancing) kasus corona memang melonjak di hampir seluruh negara. Akibatnya, beberapa negara kembali melakukan pengetatan.

Inggris telah memberlakukan wajib karantina 14 hari bagi pelancong yang baru tiba dari Spanyol. Kebijakan serupa juga diterapkan di Noerwgia, hanya masa karantinanya lebih singkat yaitu 10 hari.

Vietnam, negara yang digadang-gadang sudah menang 'perang' melawan virus corona, kini harus berjuang lagi. Per 27 Juli 2020, jumlah pasien positif corona di Vietnam adalah 431 orang, bertambah 11 orang dibandingkan hari sebelumnya.

Meski tambahan pasien baru boleh dibilang minim, tetapi Vietnam sudah melakukan langkah antisipasi dengan menerapkan karantina wilayah (lockdown) di Kota Danang. Pemerintah setempat mengevakuasi 80.000 orang, yang sebagian besar adalah turis, keluar dari kota tersebut. Proses evakuasi diperkirakan makan waktu sampai empat hari dengan mengerahkan 100 penerbangan per hari dari Danang ke 11 kota lainnya di Negeri Paman Ho.

Di Hong Kong, pemerintah kembali melarang kumpul warga lebih dari dua orang. Restoran lagi-lagi dilarang untuk melayani pelanggan yang makan dan minum di tempat, sesuatu yang sebelumnya sempat diizinkan.

Per 27 Juli 2020, jumlah pasien positif corona di eks koloni Inggris itu adalah 2.779 orang, bertambah 145 orang dibandngkan hari sebelumnya. Tambahan 145 orang pasien baru dalam sehari adalah rekor tertinggi sehingga harus disikapi dengan sangat serius.

Awalnya sempat ada harapan pada April-Mei, kala itu penyebaran virus yang bermula dari kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China tersebut mulai melambat. Akhirnya berbagai negara memberanikan diri untuk membuka 'keran' aktivitas masyarakat agar ekonomi bisa bangkit.

Namun pelonggaran ini membuat intensitas kontak dan interaksi antar-manusia meningkat. Virus pun kian mudah menyebar, sehingga terjadi lonjakan kasus baru.

Lonjakan kasus direspons dengan melakukan penutupan kembali alias reclosing. Walau tidak dalam skala semasif sebelumnya, tetapi tetap saja ada pembatasan kegiatan masyarakat. Ada risiko roda ekonomi bakal macet lagi, sehingga prospek pemulihan menjadi samar-samar.

Sentimen kedua, masih seputar wabah virus corona, ada kabar bagus dari upaya pengembangan vaksin. Moderna, perusahaan farmasi asal AS, mengumumkan bahwa vaksin anti-corona buatan mereka kemungkinan sudah siap digunakan pada akhir tahun ini. Moderna akan segera memulai uji coba tahap III yang melibatkan 30.000 relawan untuk melihat apakah vaksin aman dan efektif untuk menangkal virus corona.

"Mendapatkan vaksin yang aman, efektif, dan bisa diedarkan pada akhir tahun adalah tujuan kami. Ini adalah tujuan semua orang," kata Direktur US National Institutes of Health Francis Colliins, sebagaimana diwartakan Reuters.

Dalam uji coba sebelumnya, vaksin yang diberi nama mRNA-1273 mampu meningkatkan antibodi relawan ke level lebih tinggi ketimbang pasien yang sembuh dari serangan virus corona. Jika uji coba tahap III sukses, terbukti vaksin aman dan efektif, maka tinggal menunggu restu dari otoritas kesehatan.

Kalau nanti vaksi sudah tersedia, entah dari Moderna atau perusahaan lain, berapa harganya? Apakah bisa cukup terjangkau hingga mampu dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat?

GAVI, aliansi pengembang vaksin dunia, memperkirakan harga vaksin anti-corona paling mahal adalah US$ 40 (Rp 579.600) per dosis. Harga bisa berubah, tergantung kondisi ekonomi negara pemesan. Negara berpendapatan rendah tentu akan mendapatkan harga yang lebih murah. Bisa nego lah...

"Itu (US$ 40) adalah harga maksimal untuk negara berpendapatan tinggi, bukan harga patokan. Namun sejujurnya, belum ada yang tahu pasti berapa harganya karena akan tergantung sejauh mana vaksin bisa efektif," kata Seth Berkeley, Chief Executive GAVI, seperti dikutip dari Reuters.

Indonesia kini berstatus negara berpenghasilan menengah sehingga kemungkinan bisa mendapatkan vaksin dengan harga tidak sampai US$ 40. Ditambah kalau ada insentif fiskal seperti subsidi harga sebagian atau ditanggung seluruhnya oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maka vaksin anti-corona bisa dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

Meski merusak seluruh sendi perekonomian, baik itu sisi penawaran maupun permintaan, jangan lupa bahwa pandemi virus corona adalah masalah kesehatan. Jadi kalau aspek kesehatan sudah tertangani dengan adanya vaksin, maka krisis ekonomi gara-gara pagebluk ini juga akan segera berakhir karena masyarakat bisa kembali hidup normal seperti sedia kala


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, July 27, 2020

Mantap! Selangkah Lagi Emas Menuju US$ 2.000/Oz

Gold bars and coins are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany,  August 14, 2019. REUTERS/Michael DalderPT Equityworld Futures Medan- Hari ini rekor harga tertinggi emas sepanjang sejarah yang dicapai pada 2011 silam sudah berhasil dilampaui. Harga bullion semakin mepet ke US$ 2.000/troy ons.

Pada 09.25 WIB,

Di sepanjang tahun ini harga emas sudah naik 27,6% dan menjadi instrumen investasi dengan return yang menakjubkan. Harga emas sudah reli selama 7 minggu berturut-turut.


Harga emas dunia berpotensi menyentuh level US$ 2.000/troy ons pekan ini. Meskipun sebenarnya harga emas sudah berada di level jenuh beli (overbought), tetapi masih didukung dengan fundamental yang kuat.

Rendahnya suku bunga acuan, suku bunga riil yang sudah berada di teritori negatif, stimulus ekonomi dari bank sentral dan pemerintah pusat yang masif untuk meredam dampak pandemi Covid-19 yang berpotensi memicu inflasi tinggi di masa depan, ketidakpastian seputar kapan berakhirnya pandemi hingga ketegangan AS-China yang memicu prospek dan pemulihan ekonomi semakin suram membuat investor mencari suaka dan emaslah pilihannya.

Survei yang dilakukan oleh Kitco terhadap para pelaku pasar baik di Wall Street maupun Main Street masih meyakini harga emas bisa bullish untuk pekan ini. Dari 14 analis Wall Street yang disurvei 11 orang (79%) memperkirakan harga emas masih naik. Dua orang analis (14%) memperkirakan terjadi penurunan dan satu analis netral (7%).

Sebanyak 1.870 responden terlibat dalam survei yang dilakukan Kitco terhadap Main Street. Dari jumlah tersebut, 1.334 responden, atau 72%, memperkirakan harga emas naik minggu ini. Sebanyak 317 lainnya atau 17% mengatakan akan lebih rendah, dan ada 219 responden atau 12% netral


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan
Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, July 24, 2020

Cuan Lagi! Harga Emas Antam Hari Ini Rp 926.120/gram

Emas AntamPT Equityworld Futures Medan- Harga emas Antam hari ini, Jumat (24/7/2020) berada di Rp 926.120/gram, naik Rp 7.000 terdorong oleh meningkatnya ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dengan China, sehingga investor mencari lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi yang juga timbul akibat stimulus lebih lanjut.

Sebelumnya, pada perdagangan Kamis kemarin (23/7/2020) harga emas logam mulia acuan yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) sempat turun sebesar Rp 5.000 ke Rp 919.120 setelah lonjakan Rp 19.000 ke Rp 924.120/gram pada hari Rabu.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram menguat 0,76% berada di Rp 92,612 juta per batang dari harga sebelumnya yakni Rp 91,912 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Adapun khusus harga 1 gram emas Antam hari Jumat ini (24/7/2020) juga mengalami kenaikan yang sebesar Rp 7.000 menjadi Rp 984.000/gram setelah koreksi 0,51% atau sebesar Rp 5.000 ke Rp 977.000/gram pada hari Kamis kemarin.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini ditetapkan pada Rp 884.000/gram, naik Rp 7.000 atau 0,80% dari posisi kemarin Rp 877.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut akan dikenakan biaya PPh 22 (Pajak Penghasilan Pasal 22 atas emas batangan). Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% (untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non NPWP).


Kenaikan harga emas Antam seiring dengan penguatan harga emas dunia di pasar spot pada penutupan perdagangan hari Kamis kemarin (Jumat pagi waktu Indonesia) naik sebesar US$ 15,11 atau 0,81% ke level US$ 1.886,86/troy ons dari US$ 1.871,75/troy ons, melansir dari Refinitiv.

Harga emas dunia kemarin nyaris mendekati level resistance atau batas atas selanjutnya yang berada di level US$ 1.900/troy ons, dengan harga tertinggi harian atau intraday di level US$ 1.897,91/troy ons, mengacu data Refinitiv.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Agustus juga mengalami kenaikan yang sebesar US$ 24,90 atau sekitar 1,3% ke level US$ 1.890,00/troy ons, melansir dari RTTNews.

Selain itu harga emas juga mendapatkan dorongan kenaikan dari pelemahan indeks dolar yang merosot ke level 94,70, turun 0,3% dari penutupan sebelumnya. Pelemahan dolar terjadi setelah sebuah laporan data dari Departemen Tenaga Kerja yang menunjukkan bahwa klaim untuk tunjangan pengangguran AS meningkat untuk pertama kalinya dalam kurun enam belas minggu.

Laporan tersebut mengatakan klaim pengangguran awal melonjak menjadi 1,416 juta pada pekan yang berakhir 18 Juli 2020, meningkat sebesar 109.000 dari tingkat 1,307 juta di pekan sebelumnya, sementara ekonom mengharapkan klaim pengangguran untuk tidak berubah.

Klaim pengangguran meningkat untuk pertama kalinya sejak akhir Maret tetapi masih jauh di bawah rekor tertinggi 6,867 juta yang ditetapkan dalam pekan yang berakhir pada 28 Maret 2020 lalu.

"Pasar tenaga kerja tetap di tempat yang genting karena kasus Covid-19 melonjak di beberapa bagian negara dan langkah-langkah yang lebih ketat diadopsi guna menghambat penyebaran," kata Nancy Vanden Houten, Kepala Ekonom AS di Oxford Economics, mengutip RTTNews.

"Ini (data klaim pengangguran) memberi tahu Anda bahwa setidaknya di sini di Amerika Serikat, kita masih memiliki jalan panjang sebelum kita pulih," kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets.

Emas sering digunakan sebagai penyimpan nilai yang aman selama masa ketidakpastian geopolitik dan keuangan.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020Loker EWF Medan

Thursday, July 23, 2020

Sebelum Transaksi, Yuk Simak Kabar yang Ramai dari Pasar

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)PT Equityworld Futures Medan-- Aktivitas perdagangan di pasar saham domestik kemarin diramaikan oleh sejumlah kabar seputar industri pasar yang mempengaruhi pergerakan harga saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu informasi dari global yang mempengaruhi pasar keuangan dunia juga ikut mempengaruhi gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Nah, dini hari tadi bursa saham Wall Street menguat dan bisa menjadi katalis bagi IHSG ppada perdagangan hari ini, Kamis (23/7/2020), setelah kemarin terkoreksi tipis 0,08% ke posisi 5.110,18 poin. Nilai transaksi bursa tercatat sebesar Rp 8,24 triliun dengan volume sebanyak 9,27 miliar unit saham dan frekuensi sebanyak 706.485 kali.

Sebelum memulai perdagangan hari ini, Kamis (23/7/2020), cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia:

1.Sinar Mas Batal Masuk, UOB Jadi Pemegang Saham CCB Indonesia

Rencana grup usaha Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) yang akan menjadi salah satu pemegang saham PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (MCOR) atau CCB Indonesia batal terealisasi.

SMMA sebelumnya akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari penerbitan saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue CCB Indonesia.

Hanya saja, berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita tanggal 21 Juli 2020, pemegang saham CCB Indonesia tak ada nama Sinar Mas Multiartha.

Pemegang saham baru yakni ternyata UOB Kay Kian Pte Ltd dengan porsi saham sebanyak 3.111.132.456 saham atau 8,20% saham. Dengan harga pelaksanaan rights issue Rp 150/saham, maka dana yang digelontorkan UOB membeli saham MCOR adalah Rp 466,66 miliar.


2. BTN Rilis Obligasi Rp 1,5 T, Kuponnya Tembus 8,9%

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) menawarkan Obligasi Berkelanjutan IV. Pada tahap I Obligasi Berkelanjutan IV tahun 2020 tersebut direncanakan sebesar Rp 1,5 triliun. Dana tersebut akan digunakan untuk memperluas ekspansi kredit.

"Obligasi ini sesuai dengan Rencana Bisnis Bank (RBB) BTN tahun 2020 - 2022, yang akan digunakan perseroan untuk memperkuat bank dalam mengembangkan bisnis pembiayaan perumahan," kata Direktur Utama Bank BTN, Pahala Nugraha Mansury, dalam gelaran Investor Gathering Obligasi Berkelanjutan IV BTN di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Pahala menjelaskan BTN telah membuka penawaran sejak 10 Juli lalu dan akan berakhir pada 23 Juli mendatang.

3. Dear Nasabah! Restrukturisasi Polis Jiwasraya Mulai Agustus

PT Asuransi Jiwasraya (Persero) saat ini tengah dalam proses penyusunan rencana strategis perusahaan untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan memenuhi kewajiban kepada nasabah.

Rencana ini disusun bersama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Kementerian Keuangan selaku pemegang saham.

Direktur Utama Asuransi Jiwasraya Hexana Tri Sasongko mengatakan rencana strategis ini nantinya akan diimplementasikan ke dalam program restrukturisasi yang direncanakan akan dimulai pada Agustus 2020 setelah mendapat konfirmasi pendanaan dari pemegang saham.

4. Sikap OJK Terkait Klien Jouska yang Teriak Rugi Puluhan Juta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) angkat bicara terkait kasus kerugian investasi yang dialami sejumlah klien PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska). Regulator industri keuangan menegaskan izin usaha Jouska tidak dikeluarkan OJK.

"Jouska bukan lembaga/pelaku usaha jasa keuangan yang masuk dalam pengawasan OJK karena izin usahanya tidak dikeluarkan oleh OJK," kata Juru Bicara OJK, Sekar Putih Djarot kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/7/2020).

Sekar menambahkan, jika ada keberatan dari klien Jouska karena permasalahan investasi bisa melaporkan ke Satuan Tugas Waspada Investasi. "Sehingga apabila ada keberatan dari klien perusahaan tersebut (Jouska) yang terkait dengan kegiatan investasi dapat melaporkan kepada satgas waspada investasi untuk dapat ditindaklanjuti," tambah Sekar.

Kasus investasi yang ditangani Jouska mencuat, setelah salah satu mantan klien buka suara. Kemudian banyak bermunculan cerita yang sama yang disampaikan melalui media sosial. Tak ayal membuat perbincangan ini menjadi salah satu trending topic di media sosial.


5. Saham INAF & KAEF 3 Hari Meroket, Tembus ARA

Setelah 2 hari terakhir saham duo emiten BUMN farmasi 'mengamuk', pada perdagangan Rabu ini (22/7/2020) saham PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang merupakan anak usaha BUMN farmasi PT Bio Farma meroket.

Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, pada pukul 10.00 WIB, Rabu pagi, 'duet maut' saham farmasi pelat merah ini sama sama menyentuh batas atas maksimal kenaikan harian atau auto reject atas sebesar 25%.

Saham INAF menguat 24,92% di level Rp 1880/saham dengan nilai transaksi Rp 29,33 miliar dan volume perdagangan 16,21 juta saham.

Sementara saham KAEF juga melesat 24,78% di level Rp 2.140/saham dengan nilai transaksi 144,9 miliar dan volume perdagangan 70,22 juta saham. Batas auto reject untuk range harga saham Rp 200-5.000 adalah 25% dalam sehari. Sementara level harga Rp50-Rp200 akan dikenakan auto reject apabila terjadi kenaikan sebesar 35%.

6. Jreng! Ini Alasan Bos Jouska Kenapa Pilih Saham LUCK

Founder dan Chief Executive Office (CEO) PT Jouska Finansial Indonesia, Aakar Abyasa Fidzuno, menjelaskan analisis saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) untuk menjadi pilihan salah satu portofolio investasi.

Saat wawancara dengan CNBC Indonesia, Aakar menjelaskan dalam memberikan rekomendasi saham untuk investasi, Jouska selalu memberikan beberapa saham yang menjadi pilihan.

"Kenapa LUCK? Kita memilih beli itu misal LUCK itu lagi uptrend [menguat] kala itu di 2019. Saham yang lagi uptrend kenapa tidak untuk direkomendasikan, kemudian sampai Mei (2019) itu mereka masih bagi dividen beda lho, itu beda sama saham gocap [saham Rp 50]. Dan kita tidak merekomendasikan investasi bodong. Saham yang ada di BEI itu legal untuk dijual dan dibeli," kata Aakar, kepada CNBC Indonesia, Selasa (21/7/2020).

Terkait dengan permintaan klien untuk menjual saham LUCK, Aakar mengatakan, bahwa Jouska juga sudah memberikan rekomendasi. "Jika saat itu uptrend, maka artinya wajar untuk menjadi sebuah pilihan, apalagi jika pada masa tersebut market sedang sideways. Saham yang ada di BEI itu legal untuk dijual dan dibeli," tambah Aakar lagi


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, July 22, 2020

Vaksin Corona Bikin Saham KAEF & INAF Banyak Dilirik Broker

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Pengembangan vaksin virus Corona oleh PT Bio Farma (Persero) yang sedang dalam tahap uji klinis menjadi katalis positif yang direspons pasar.

Indeks Harga Saham Gabungan menguat cukup signifikan sebesar 1,25% ke posisi 5.111,70 pada perdagangan Selasa kemarin (21/7/2020). Nilai transaksi harian mencapai Rp 9,41 triliun dengan volume 10,25 miliar unit saham dan frekuensi perdagangan 714,233 kali.

Sebelum memulai perdagangan Rabu (22/7/2020), simak rekomendasi saham pilihan sejumlah broker yang dirangkum CNBC Indonesia:

1. MNC Sekuritas - IHSG Uji Level 5.200

IHSG telah menembus resistance terdekatnya yang berada di 5.111. Selanjutnya, MNC Sekuritas memperkirakan, IHSG akan menguji resistance berikutnya di 5.140, apabila IHSG mampu menembus 5.140 maka IHSG akan menuju ke 5.200-5.300 untuk membentuk wave [c] dari wave 5.

Saham pilihan:

    UNTR
    TKIM
    ACES
    EXCL


2. Panin Sekuritas - Ditopang Sentimen Vaksin

Penguatan IHSG ditopang oleh sentimen vaksin virus Corona tipe baru. IHSG langsung menguat dan menembus level resistance 5.100. Panin memperkirakan, pola IHSG bukan lagi rising wedge, melainkan measure moving up namun memerlukan breakout resistance pada 5.157 untuk membantu pola ini. IHSG diperkirakan bergerak menguat pada rentang 5.082 - 5.157.

Saham pilihan:

    CPIN
    INDY
    INTP
    IRRA

3. Pilarmas Investindo Sekuritas - UE Setujui Paket Stimulus

Uni Eropa menyetujui paket stimulus sebesar 750 miliar euro atau setara US$ 860 miliar kepada negara-negara yang terdampak pandemi Covid-19. Kebijakan ini ditempuh untuk mendorong perekonomian Eropa kembali bangkit dan keluar dari resesi. Dana darurat ini akan memberikan 390 miliar euro dalam bentuk hibah dan 360 miliar euro dalam bentuk pinjaman dengan bunga rendah.

Saham pilihan:

    BSDE
    INAF
    TPIA
    KLBF

Baca: IHSG Tembus 5.100, Asing Ramai Profit Taking di 5 Saham Ini

4. Erdhika Sekuritas - Penguatan Lanjutan IHSG

Pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi melanjutkan penguatan. Secara teknikal, indikator Stochastic menunjukkan terjadinya golden cross yang mengindikasikan adanya potensi penguatan. Erdika memperkirakan, IHSG akan melaju pada kisaran 5.050 - 5.170.

Saham pilihan:

    KAEF
    INAF
    BBCA
    ANTM



Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, July 21, 2020

Pembukaan Pasar: Rupiah Stagnan di Rp 14.710/US$

Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)PT Equityworld Futures Medan- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka stagnan di perdagangan pasar spot hari ini. Dolar AS bertahan di atas Rp 14.700.

Hari ini, Selasa (21/7/2020), US$ 1 dibanderol Rp 14.710 kala pembukaan perdagangan pasar spot. Sama persis dengan posisi penutupan perdagangan kemarin.


Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 07:20 WIB:

Periode        Kurs

1 Pekan        Rp 14.792,5

1 Bulan        Rp 14.920

2 Bulan        Rp 14.965

3 Bulan        Rp 15.060

6 Bulan        Rp 15.302,5

9 Bulan        Rp 15.537,5

1 Tahun        Rp 15.760

2 Tahun        Rp 16.702,4

                                                                                    
Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 20 Juli pukul 15:01 WIB:

Periode        Kurs

1 Bulan        Rp 14.860

3 Bulan        Rp 14.943


Berikut kurs dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 10:15 WIB:

Bank        Harga Beli    Harga Jual

Bank BNI    Rp 14.600    Rp 15.100

Bank BRI    Rp 14.570    Rp 15.110

Bank Mandiri    Rp 14.400    Rp 14.900

Bank BTN    Rp 14.485    Rp 14.985

Bank BCA    Rp 14.600    Rp 15.100

CIMB Niaga    Rp 14.500    Rp 15.200

Bank Panin    Rp 14.820    Rp 14.890

                      


Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, July 20, 2020

Usai Meroket, Harga Emas Antam Hari Ini Flat Rp 898.120/gram

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan- Harga emas Antam hari ini, Senin (20/7/2020) tidak berubah di Rp 898.120/gram setelah mengalami kenaikan pada hari Sabtu kemarin yang terdorong oleh melonjaknya harga emas dunia di pasar spot.

Lonjakan harga emas dunia tersebut terjadi karena kasus terinfeksi virus corona di Amerika Serikat yang mencapai rekor baru, sehingga memicu ketidakpastian tentang pemulihan ekonomi. Sementara kekhawatiran yang berkepanjangan tentang ketegangan AS dan China, dan melemahnya dolar juga berkontribusi signifikan terhadap kenaikan emas.

Sebelumnya, pada perdagangan Sabtu kemarin (18/7/2020) harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp 12.000 atau 1,35% dari harga Jumat yakni Rp 886.120/gram.
Adapun khusus harga 1 gram emas Antam di Butik Emas LM Pulo Gadung hari ini Senin (20/7/2020) tidak berubah alias stagnan atau 0% pada Rp 956.000/gram setelah kenaikan Rp 12.000 atau 1,27% dari Rp 944.000/gram pada hari Jumat sebelumnya.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram stagnan berada di Rp 89,812 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini turun Rp 2.000 atau 0,23% ditetapkan pada Rp 856.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Harga dan ketersediaan emas di tiap gerai bisa berbeda. Harga emas tersebut akan dikenakan biaya PPh 22 (Pajak Penghasilan Pasal 22 atas emas batangan). Sesuai dengan PMK No 34/PMK.10/2017, pembelian emas batangan dikenakan PPh 22 sebesar 0,45% (untuk pemegang NPWP dan 0,9% untuk non NPWP).
Harga Emas Antam 20 Juli 2020

Stagnasi harga emas Antam dipicu oleh sentimen yang campur aduk antara optimistis akan pemulihan ekonomi diimbangi dengan meningkatnya kekhawatiran jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19).

Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, July 17, 2020

India 'Merapat' ke AS, Bahas Free Trade Nih

U.S. President Donald Trump and Indian Prime Minister Narendra Modi hug at Sardar Patel Stadium in Ahmedabad, India, Monday, Feb. 24, 2020. India poured on the pageantry with a joyful, colorful welcome for President Donald Trump on Monday that kicked off a whirlwind 36-hour visit meant to reaffirm U.S.-India ties while providing enviable overseas imagery for a president in a re-election year. (AP Photo/Aijaz Rahi)PT Equityworld Futures Medan- India dan Amerika Serikat (AS) melakukan diskusi soal kemungkinan menegosiasikan sebuah kesepakatan perdagangan bebas (free trade agreement/FTA).

Keduanya, telah menunjukkan keinginan untuk menyelesaikan diskusi guna membentuk paket  dan isu sudah dibahas dalam panggilan telepon informal antara Menteri Perdagangan dan Industri India Piyush Goyal dengan Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross.


"Para menteri juga berbicara tentang diskusi perdagangan India-AS yang sedang berlangsung dan menghargai kemajuan substansial yang dibuat oleh kedua belah pihak pada sebagian besar masalah yang ada," kata Goyal dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilaporkan Times of India, Jumat (17/7/2020).

"Ada keinginan untuk menyelesaikan paket perdagangan awal yang terbatas ini dan niat untuk mewujudkan perdagangan bilateral India-AS, membahas kemungkinan FTA."

India menuntut pembebasan dari bea tinggi yang dikenakan oleh AS pada beberapa produk baja dan aluminium. Termasuk diberikan keringanan ekspor untuk produk-produk domestik tertentu di bawah Sistem Generalized of Preferences (GSP) dan akses pasar yang lebih besar untuk produk pertanian, mobil , komponen dan teknik mobil.

Di sisi lain AS juga menginginkan akses pasar  lebih besar untuk pertanian dan produk-produk manufaktur, produk-produk susu dan alat kesehatan. Selain ekonomi, AS juga telah membahas keprihatinan atas defisit perdagangan yang tinggi dengan India.


Dalam diskusi itu itu, Goyal juga membahas soal penundaan 'Perjanjian Totalisasi Jaminan Sosial AS-India'. Ia mengatakan Ross menghargai keprihatinan India, namun juga mengatakan bahwa persyaratan hukum AS harus dipenuhi oleh India dalam hal ini.

"Dia menawarkan untuk mengatur pertemuan antara Administrator Jaminan Sosial AS dan para pejabat India yang berkepentingan untuk berdiskusi dan menemukan solusi yang mungkin," kata pernyataan itu.

India telah menuntut kesimpulan awal dari perjanjian totalisasi atau Perjanjian Jaminan Sosial dengan AS. Negara itu bertujuan untuk melindungi kepentingan para profesional dari India yang berkontribusi lebih dari US$ 1 miliar setiap tahun untuk skema jaminan sosial AS.

Di bawah pakta ini, para profesional dari kedua negara akan dibebaskan dari pajak jaminan sosial ketika mereka pergi bekerja untuk waktu yang singkat di negara lain.

Goyal juga menyatakan keprihatinannya terhadap AS yang memasukkan produk-produk India tertentu (24 item) di bawah daftar Trafficking Victims Protection Reauthorization Act (TVRA) dan mengategorikan mereka sebagai 'sektor pekerja anak-anak'. Langkah itu menutup kesempatan mereka untuk memiliki kontrak dengan agen-agen pemerintah AS.

"Mengenai hal ini, Ross menawarkan untuk mengadakan pertemuan antara pejabat departemen tenaga kerja dari kedua belah pihak," kata pernyataan itu.

Lebih lanjut, Goyal mengangkat isu larangan AS terhadap impor udang hasil tangkapan liar dari India dengan alasan bahwa praktik penangkapan hasil laut yang dijalankan tidak sesuai dengan peraturan AS untuk melindungi penyu/kura-kura.

"Dia menyebutkan berbagai langkah konservasi yang diambil oleh negara-negara bagian maritim India dalam melindungi penyu pelaut. Menteri Ross menghargai keprihatinan India dan setuju untuk memfasilitasi diskusi antara para pejabat departemen negara bagian AS dan Kantor Konservasi Laut dengan Departemen Perikanan India dan Kementerian Kehutanan dan lingkungan India, dalam hal ini," katanya.

AS telah menjadi mitra dagang utama India untuk tahun fiskal kedua berturut-turut pada 2019-2020. Menurut data kementerian perdagangan, pada 2019-2020, perdagangan bilateral antara AS dan India mencapai US$ 88,75 miliar, dibandingkan dengan US$ 87,96 miliar pada 2018-2019.

AS adalah salah satu dari sedikit negara di mana India memiliki surplus perdagangan dengannya. Kesenjangan perdagangan antara kedua negara telah meningkat menjadi US$ 17,42 miliar pada 2019-2020 dari US$ 16,86 miliar pada 2018-2019, menurut data.

Pada 2018-2019, AS telah melampaui China untuk menjadi mitra dagang utama India.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, July 16, 2020

Rupiah Kayaknya Mau Melemah Lagi, Tembus Rp 14.600/US$?

Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tampaknya akan melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Tanda-tanda depresiasi rupiah sudah terlihat di pasar Non-Deliverable Market (NDF).

Berikut kurs dolar AS di pasar NDF selepas penutupan perdagangan spot kemarin dibandingkan hari ini, Kamis (16/7/2020), mengutip data Refinitiv:


Periode    Kurs 15 Juli (15:02 WIB)    Kurs 16 Juli (07:10 WIB)

1 Pekan        Rp 14.554,1        Rp 14.570

1 Bulan        Rp 14.649,1        Rp 14.660

2 Bulan        Rp 14.730,1        Rp 14.765

3 Bulan        Rp 14.820,1        Rp 14.855

6 Bulan        Rp 15.088,1        Rp 15.130

9 Bulan        Rp 15.316,1        Rp 15.335

1 Tahun        Rp 15.544,1        Rp 15.555

2 Tahun        Rp 16.483,3        Rp 16.455



Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang kali terakhir diperbarui pada 15 Juli pukul 15:00 WIB:



Periode        Kurs

1 Bulan        Rp 14.610

3 Bulan        Rp 14.650


NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot. Padahal NDF sebelumnya murni dimainkan oleh investor asing, yang mungkin kurang mendalami kondisi fundamental perekonomian Indonesia.

Bank Indonesia (BI) pun kemudian membentuk pasar DNDF. Meski tenor yang disediakan belum lengkap, tetapi ke depan diharapkan terus bertambah.

Dengan begitu, psikologis yang membentuk rupiah di pasar spot diharapkan bisa lebih rasional karena instrumen NDF berada di dalam negeri. Rupiah di pasar spot tidak perlu selalu membebek pasar NDF yang sepenuhnya dibentuk oleh pasar asing.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, July 15, 2020

Damai Dagang AS-China Sudah Mati?

Presiden Donald Trump konferensi pers COVID-19. AP/Alex BrandonPT Equityworld Futures Medan-Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump makin tegas mengatakan bahwa ia tak akan melakukan pembicaraan Fase II damai dagang dengan China. Sebelumnya kedua negara sudah melakukan perjanjian damai, Januari 2020, dan melahirkan Fase I perdamaian.

Dalam wawancara dengan CBS, sebagaimana dikutip Reuters, Trump mengaku enggan melanjutkan damai dagang dengan China. Menurutnya, ia sudah tak tertarik untuk membicarakan hal tersebut.


"Saya tidak tertarik saat ini untuk berbicara dengan China," jawab Trump ketika ditanya dalam sebuah wawancara apakah pembicaraan perdagangan Fase 2 sudah mati, pada Selasa (14/7/2020).

"Kami membuat kesepakatan perdagangan yang hebat (Fase I), tapi begitu kesepakatan selesai, tinta itu bahkan tidak kering, dan mereka menghantam kita dengan wabah," katanya merujuk pada virus corona yang menyebabkan pandemi Covid-19.

"Jadi sekarang, saya tak tertarik berbicara dengan China soal kesepakatan lain," tegasnya.

Ini merupakan kesekian kalinya Trump menegaskan keinginannya. Sebelumnya, dalam perjanjian Fase I damai, pemerintahan Trump setuju menunda kenaikan tarif pada barang China sementara Beijing juga akan meningkatkan pembelian produk AS hingga US$ 200 miliar.

Sementara itu, di hari yang sama, Trump mengaku sudah menandatangani undang-undang (UU) untuk menjatuhkan sanksi pada China, sebagai tanggapan atas keluarga UU Keamanan Hong Kong.


UU Keamanan Hong Kong sebelumnya dituding AS sebagai aturan yang mengikat kebebasan dan otonomi kota pusat keuangan itu. Pasalnya, China dapat menghukum siapapun yang dianggap "makar" dan menganggu stabilitas Hong Kong.

"Hong Kong sekarang akan diperlakukan sama dengan China daratan," kata Trump dalam pidatonya di Gedung Putih, Selasa (14/7/2020) waktu setempat, sebagaimana dikutip dari CNBC International Rabu (15/7/2020).

"Tidak ada hak istimewa khusus, tidak ada perlakuan ekonomi khusus dan tidak ada ekspor teknologi yang sensitif. Selain itu, seperti yang Anda tahu, kami menempatkan tarif besar sekarang dan sebelumnya hingga kini sudah menempatkan tarif besar ke China."

"Hong Kong, menurut saya ... karena tidak akan lagi dapat bersaing di pasar bebas. Banyak orang akan meninggalkan Hong Kong."

Selain mencabut hak istimewa Hong Kong, Trump juga akan memberi sanksi lain pada China. Di mana pejabat yang dianggap terlibat dan mendukung UU Keamanan Hong Kong akan diberi hukuman.

Bukan hanya itu. Bank manapun yang juga melakukan transaksi dengan para pejabat yang disanksi, juga akan mendapat hukuman AS.

AS-China terus berkonflik. Di 2018, keduanya terlibat perang dagang. Saat ini, mereka juga memanas di Laut China Selatan.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, July 14, 2020

Jurus Dewa Mabuk China Lawan AS: Buang Dolar, 'Tanam' Emas

FILE PHOTO:  U.S. 100 dollar banknotes and Chinese 100 yuan banknotes are seen in this picture illustration in Beijing, China, January 21, 2016. REUTERS/Jason Lee/Illustration/File PhotoPT Equityworld Futures Medan-Perselisihan Amerika Serikat dan China sudah terjadi menahun. Hal ini disadari betul oleh China.

Karenanya, China kini membuat gebrakan. Negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu dikabarkan berniat untuk "membuang dolar" dan lebih menekankan penggunaan mata uangnya, yuan, dalam berbagai transaksi.



Pasalnya ketegangannya dengan AS mungkin membuat aksesnya ke dolar AS menjadi terbatas di masa depan. Terbaru, keduanya tegang karena penerapan UU Keamanan Nasional di Hong Kong dan masalah sanksi Muslim Uighur.

Ini membuat China terancam mendapat "hukuman" lebih berat dari AS. Di Hong Kong misalnya, AS disebut akan menghapus
patokan (peg) dolar Hong Kong.

Apa lagi perusahaan dan pemberi pinjaman China sangat bergantung pada dolar. Negara ini memiliki hampir satu triliun dolar obligasi dan pinjaman luar negeri dan US$ 1,1 triliun utang bank milik negara.

Langkah ini tak main-main sebenarnya. China sudah mulai mengurangi kepemilikannya pada obligasi AS mulai tahun lalu.

Di 2019, China adalah pemegang asing terbesar. Tapi, berjalan di 2020, nilai kepemilikan China turun.

Pada April 2019, kepemilikan China di obligasi pemerintah AS tercatat US$ 1,11 triliun. Namun setahun kemudian, dari riset CNBC Indonesia, nilai kepemilikan China turun menjadi US$ 1,07 triliun. Artinya, dalam setahun kepemilikan China berkurang 3,61%.

Zhou Yongkun, seorang pejabat bank sentral China People's Bank of China, pekan lalu mengatakan bahwa China akan memperkenalkan perdagangan langsung antara yuan dan mata uang tambahan. Namun ia tidak menyebut mata uang apa yang akan menjadi mata uang tambahan tersebut.



Selain itu, regulator China juga dikabarkan sedang membangun Sistem Pembayaran Internasional China untuk menyelesaikan transaksi di luar platform berbasis dolar di mana AS memegang kendali.



Langkah-langkah yang lebih kuat dari China dapat mencakup melakukan pembayaran sebagian impor dengan yuan, melakukan investasi langsung di luar negeri dalam yuan dan memberikan pinjaman dalam renminbi (nama resmi mata uang itu).


Sejumlah pengamat menilai ini wajar. China mencari pengganti dolar dari ketidakpastian politik.

"Internasionalisasi Yuan berubah dari yang diinginkan menjadi hal yang sangat diperlukan bagi Beijing," kata Ding Shuang, kepala ekonom Standard Chartered Plc untuk wilayah greater China dan Asia utara ditulis Bloomberg, Senin (13/7/2020).

"China perlu mencari pengganti dolar di tengah ketidakpastian politik, jika tidak bangsa akan menghadapi risiko keuangan."

Hal senada juga diamini Fang Xinghai, seorang pejabat tinggi di regulator sekuritas China. Kemampuan untuk mempertahankan diri dari potensi decoupling akan ditingkatkan secara signifikan melalui internasionalisasi yuan.

Meski demikian, ada pula yang menyampaikan keraguan. Mengingat globalisasi yuan sebagian besar bergantung pada konvertibilitas di bawah akun modal.

"[Hal itu] belum siap dilakukan China," kata Yu.

Sebelumnya di 2019, China juga disebut gencar melakukan pembelian emas. Cadangan emas resmi negara ini mencapai 1.957,5 ton pada Oktober 2019


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, July 13, 2020

Trump Bikin Emas Bersinar, Harga Balik ke US$ 1.800/oz

FILE PHOTO: Gold bullion is displayed at Hatton Garden Metals precious metal dealers in London, Britain July 21, 2015. REUTERS/Neil Hall/File PhotoPT Equityworld Futures Medan- Sempat tergelincir ke bawah US$ 1.800/troy ons pada Jumat pekan lalu (10/7/2020), harga emas awal pekan ini Senin (13/7/2020) kembali melampaui level psikologis tersebut.

Pada 08.52 WIB, harga logam mulia emas di pasar spot naik 0,23% ke US$ 1.802,45/troy ons. Harga emas pekan lalu ditutup di US$ 1.798,31/troy ons. Di sepanjang tahun ini harga emas sudah naik sampai 18%.

Kenaikan harga emas ini tak terlepas dari berbagai risiko yang meliputi perekonomian global. Masih terus merebaknya pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di dunia menjadi momok serius bagi perekonomian dunia yang baru dipacu kembali dalam dua bulan terakhir.

Data kompilasi John Hopkins University CSSE pada hari ini pukul 09.04 WIB menunjukkan sudah ada 12,87 juta orang yang dinyatakan terinfeksi Covid-19 sejak awal wabah ini merebak. Tak kurang dari 568 ribu orang meninggal dunia akibat infeksi virus ganas tersebut.

Di tengah pandemi yang tak kunjung usai, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump justru mengeluarkan pernyataan yang membuat optimisme makin redup. Presiden ke-45 AS tersebut tak berpikir untuk melanjutkan negosiasi dagang dengan mitranya yakni China.

Trump menilai hubungan kedua negara sudah rusak akibat pandemi Covid-19 ini. Maklum AS saat ini menjadi negara dengan jumlah kasus infeksi terbanyak di dunia. Lebih dari 3,3 juta orang di AS dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Sebanyak 135 ribu orang meninggal dunia.

Sejak Jumat pekan lalu, jumlah kasus baru infeksi virus corona di AS selalu berada di atas 60 ribu kasus per harinya. Merasa jadi korban dari pandemi Covid-19, AS menuduh China sebagai biang kerok dari semua kejadian ini, mengingat wabah pertama kali merebak di Wuhan, China bagian tengah.

"Mereka bisa menghentikan wabah. Mereka bisa menghentikannya. (Tapi) Mereka tidak menghentikannya, "kata Trump pada Air Force One dalam perjalanan ke Florida, menurut wartawan yang hadir di pesawat, dikutip CNBC International, Minggu (12/7/2020).

Saat ditanya apakah ini akan membuat fase kedua damai dagang tetap berlanjut, trump mengatakan tak ada hal itu di benaknya. Ia mengatakan dia memikirkan hal lain, alih2 fase II damai dagang.


Tentunya dengan risiko ketidakpastian yang makin tinggi ini, investor sedang mencari suaka untuk menyelamatkan diri. Emas sebagai aset safe haven jadi semakin diminati.

Apalagi di tengah rendahnya suku bunga acuan, imbal hasil surat utang pemerintah AS yang juga dinilai kurang menarik lagi, hingga banjir stimulus fiskal dan moneter yang bisa memicu terjadinya kenaikan inflasi yang tinggi di masa depan membuat daya tarik emas semakin kuat.

"Imbal hasil surat utang pemerintah AS bertenor sepuluh tahun masih turun lebih dalam dari ekspektasi inflasi. Ini yang menjadi pendorong bagi emas untuk menguat serta jadi pelecut pada hari itu," kata Daniel Ghali, ahli strategi komoditas di TD Securities.

Setelah level US$ 1.800/troy ons dapat dilampaui, maka target harga terdekat berikutnya adalah US$ 1.900 dan US$ 2.000 per troy ons. Rekor harga emas tertinggi sepanjang masa sempat tercatat di atas US$ 1.900/troy ons. Dengan kejadian seperti sekarang ini, banyak investor dan analis yang yakin harga emas bakal melambung lebih tinggi dari rekor tersebut.

Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, July 10, 2020

Ramai Kasus Pailit Perusahaan Saat Pandemi, Ada Apa?

Suasana sidang lanjutan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) oleh Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Indosurya di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (8/7/2020). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan- Kasus perkara penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terus meningkat pada kuartal kedua tahun 2020. Di sejumlah PN Niaga di Indonesia (Jakpus, Semarag, Surabaya, Medan, dan Makassar) tercatat ada 132 kasus. Jumlah ini lebih tinggi dibanding kuartal pertama lalu yang hanya berada di 102 kasus.

Secara total, ada 233 kasus selama semester pertama tahun 2020 ini. Sudah mencakupi 55% dibanding total perkara PKPU tahun 2019 lalu sebanyak 425 kasus.
Sementara dari kasus kepailitan juga menunjukkan tren yang belum berhenti.

Hingga semester pertama tahun 2020, sudah ada 43 kasus pailit. Kasus paling banyak terjadi di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat dengan hampir setengahnya yakni 20 kasus, kemudian disusul Pengadilan Niaga Semarang dengan 16 kasus perkara. Adapun total kasus kepailitan tahun 2019 mencapai 124 kasus

Kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan karena membuktikan bahwa banyak perusahaan yang kesulitan menunaikan kewajiban pembayarannya.Pengacara dari kantor Hukum Aji Wijaya & Co, Aji Wijaya menilai munculnya banyak kasus itu tidak lepas dari pengaruh Covid-19. Banyaknya aset perusahaan yang ditempatkan pada sejumlah instrumen investasi mengharuskan mereka merugi akibat nilainya terus menurun.

"Pertama pengaruh Covid-19. Kedua ada perusahaan yang mendasarkan investasi capital market saham di pasar modal. Ya pasti jebol itu," kata Aji kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/7/2020).


Penempatan aset menjadi penentu terbesar ketahanan perusahaan untuk bertahan. Jika ditempatkan pada instrumen yang trennya menurun tentu nilainya bisa jatuh.?
"Pengaruhnya multiplier ini. Ada Covid-19 akibatkan beberapa industri slowdown bahkan tutup, beberapa berhenti," jelasnya.

Aji mengkhawatirkan kasus perkara PKPU dan pailit akan muncul terus menerus dalam beberapa waktu mendatang. Bahkan jumlahnya akan jauh lebih banyak.

Dampak Covid-19 akan semakin terlihat nantinya termasuk pada tahun depan. "Ini akan semakin banyak di 2020-2021," sebut Aji.

Jika terus bertambah, maka pengadilan niaga harus terus bersiap. Terutama Pengadilan Niaga Jakarta Pusat yang mendominasi penanganan kasus PKPU.

Sepanjang semester pertama lalu, tercatat ada 164 kasus perkara. Apalagi setelah memasuki masa Covid-19 atau kuartal kedua naik signifikan menjadi 98 kasus perkara dari kuartal pertama dengan 66 kasus


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, July 9, 2020

Gokil! Tembus US$ 1.800/Oz, Cuan Emas Tahun Ini Capai 19%

FILE PHOTO: Gold bullion is displayed at Hatton Garden Metals precious metal dealers in London, Britain July 21, 2015. REUTERS/Neil Hall/File PhotoPT Equityworld Futures Medan-Akhirnya waktu yang dinanti-nanti tiba. Kini harga emas sudah tembus ke atas level psikologis US$ 1.800/troy ons. Perdagangan kemarin menjadi sejarah harga emas cetak rekor tertingginya dalam sembilan tahun terakhir.

Namun pada perdagangan pagi ini Kamis (9/7/2020) harga emas agak sedikit terkoreksi. Pada 09.15 WIB, harga emas di pasar spot turun tipis 0,09% ke US$ 1.808,47/troy ons. Dengan harga emas di level saat ini, maka secara year to date logam mulia ini telah membukukan kenaikan hingga 19%.


Melambungnya harga emas tak terlepas dari minat investor yang tinggi. Investor banyak yang melirik emas lantaran mencari suaka dari risiko ketidakpastian global yang ada.

Bagaimanapun juga pandemi virus corona belum berakhir. Malahan dalam beberapa waktu terakhir jumlah kasus melonjak lagi. Kota-kota seperti Beijing, Leicester hingga Melbourne akhirnya menerapkan lockdown untuk menekan penyebaran virus.

Tensi geopolitik yang tinggi terutama poros Washington-Beijing, semakin dekatnya pemilihan umum Amerika Serikat (AS), kerusuhan yang merebak di berbagai negara akibat kesenjangan sosial dan ekonomi membuat prospek ekonomi jadi suram.

Kondisi tersebut membuat emas sebagai aset safe haven diborong oleh investor. Reuters melaporkan untuk Exchange Traded Fund (ETF) dengan underlying emas pada paruh pertama 2020 telah menambah posisi (holdings) emasnya sebanyak 734 ton.

Di sisi lain banjir stimulus fiskal dan moneter yang ada juga mendukung harga emas untuk menguat.

Rendahnya suku bunga acuan, banyaknya uang yang disuntikkan ke perekonomian melalui program pembelian aset keuangan (QE), pinjaman lunak oleh bank sentral, hingga bantuan sosial dan stimulus fiskal lain oleh pemerintah telah menimbulkan adanya ekspektasi inflasi yang tinggi di masa depan.

Dolar AS yang terdepresiasi hingga imbal hasil surat utang pemerintah AS yang sudah sangat rendah, bahkan dengan real rates yang jauh lebih rendah membuat opportunity cost untuk memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas menjadi murah dan bullion semakin menjadi primadona.

"Harga emas terus terdorong oleh permintaan yang meningkat meski ada data makro ekonomi yang positif dan sentimen yang cenderung risk on...Pelemahan dolar telah mendukung emas, tetapi penyokong sebenarnya harga emas adalah imbal hasil asli" kata Suki Cooper analis dari Standard Chartered Bank.

Kendati harga emas sudah naik 19% tahu ini, tetapi emas masih di bawah rekor tertingginya di US$ 1.920 pada 2011 lalu. Bagaimanapun juga analis masih memandang prospek emas jangka menengah dan panjang masih baik.

Goldman Sachs memperkirakan dalam kurun waktu 12 bulan mendatang terhitung dari Maret, harga emas akan menyentuh level US$ 1.800 dan sekarang sudah kejadian. Sementara Bank of America (BoA) memperkirakan dalam 12 bulan mendatang sejak April harga emas akan menyentuh level US$ 3.000.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, July 8, 2020

Asing Masuk & IHSG Tembus 5.000, Ini Saham yang Diborong

Pengunjung melintas dan mengamati pergerakan layar elektronik di di Jakarta, Selasa (2/1/2018).PT Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan awal pekan Senin (6/7/20) langsung dibuka naik 0,14% ke level 4.994,04. Selang 5 menit IHSG masih terpantau berada di zona hijau dengan apresiasi sebesar 0,28% di level 5.001,24 berhasil menembus level psikologisnya di angka 5.000.

Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 2,5 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 326 miliar.

Saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 4 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 16 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Astra InternasionalTbk (ASII) dengan jual bersih sebesar Rp 7 miliar dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 6 miliar.

Berlawanan arah dengan IHSG, bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau merah, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,24%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,15%, sedangkan STI Singapore naik tipis 0,02%.

Beralih ke bursa saham Amerika Serikat (AS) yakni Wall Street, pada penutupan perdagangan Selasa kemarin atau Rabu dini hari tadi waktu Indonesia masuk teritori negatif di tengah kekhawatiran pandemi virus corona.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) anjlok 396,85 poin atau 1,5% menjadi 25.890,18, Nasdaq merosot 89,76 poin atau 0,9% menjadi 10.343,89 dan S&P 500 turun 34,40 poin atau 1,1% menjadi 3.145,32.

Kekhawatiran coronavirus yang muncul kembali ketika para pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa jumlah kematian akibat pandemi mungkin mulai naik lagi.

Presiden Federal Reserve Atlanta, Raphael Bostic juga memperingatkan bahwa lonjakan kasus virus corona di negara-negara bagian selatan dan barat dapat memperlambat pemulihan ekonomi AS.

Bostic mencatat dalam sebuah wawancara dengan Financial Times bahwa bahwa data frekuensi yang tinggi telah "meratakan" kegiatan ekonomi baik dalam hal pembukaan bisnis dan mobilitas.

"Ada beberapa hal yang kami lihat dan beberapa di antaranya meresahkan dan mungkin menyarankan bahwa lintasan pemulihan ini akan menjadi sedikit lebih bergelombang daripada yang mungkin terjadi," kata Bostic.

Selanjutnya Kamar Dagang Amerika Serikat (AS) dan lebih dari 40 asosiasi perdagangan lainnya mendesak para pejabat tinggi AS dan China untuk meningkatkan upaya agar bisa membuat China memenuhi janjinya untuk menambah jumlah pembelian barang dari AS.

Janji China untuk meningkatkan pembelian itu tertuang dalam kesepakatan perdagangan Fase 1 yang ditandatangani oleh dua ekonomi terbesar dunia pada Januari lalu. Kumpulan asosiasi itu meminta China untuk memenuhi janjinya meskipun ada berbagai masalah antar kedua negara terkait pandemi virus corona (COVID-19).

Dalam sepucuk surat kepada Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada Senin (6/7/2020), kelompok itu mengatakan mereka puas dengan kemajuan sejauh ini, tetapi mendesak peningkatan signifikan dalam pembelian barang dan jasa AS oleh China.

Mereka mengatakan bahwa upaya untuk memerangi pandemi virus corona baru dan memulihkan pertumbuhan global sebagian bergantung pada keberhasilan implementasi kesepakatan perdagangan AS-China.

Apalagi kedua negara juga tengah berselisih di Laut China Selatan, di mana militer mereka telah saling meningkatkan kehadiran. Langkah ini bahkan dikhawatirkan akan memicu lahirnya konfrontasi senjata.

"Di tengah meningkatnya ketegangan bilateral di seluruh hubungan, bekerja bersama untuk meningkatkan perdagangan dan menumbuhkan perdagangan dapat memberikan manfaat penting bagi kedua negara dan membantu meningkatkan hubungan," tulis kelompok itu dalam surat mereka.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, July 7, 2020

Harga Emas Antam Bisa Tembus Rp 900.000 Lagi Gak Ya?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan- Harga emas Antam pada perdagangan Senin kemarin (6/7/2020) kembali membukukan kenaikan di tengah kekhawatiran atas lonjakan infeksi virus corona kembali menghantui pemulihan ekonomi yang baru lahir, mendorong investor untuk mencari logam safe haven.

Meski harga emas Antam hanya naik Rp 1.000 alias seceng atau 0,11% menjadi Rp 873.120/gram dari perdagangan sebelumnya. Namun, ini merupakan kenaikan untuk ketiga hari berturut.

Harga ini mengacu pada harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram yang lumrah dijadikan acuan transaksi secara umum yang naik sebesar 0,11% berada di Rp 87,112 juta dari harga sebelumnya Rp 87,012 juta per batang.

Sebelumnya, pada perdagangan Sabtu (4/7/2020) harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) ini melonjak Rp 2.000 pada Rp 872.120/gram dari harga Jumat yakni Rp 870.120/gram.


Adapun khusus harga 1 gram emas Antam Senin (6/7/2020) naik seribu ke Rp 931.000/gram setelah naik Rp 2.000 ke Rp 930.000/gram pada Sabtu.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam juga naik 0,12% atau Rp 1.000 ditetapkan pada Rp 829.000/gram, dari posisi Sabtu lalu yakni Rp 828.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Sepekan dan Semester I

Emas Antam dalam sepekan terakhir, Sabtu (27 Juni-4 Juli) ternyata mampu memberikan gain atau keuntungan hingga Rp 18.000/gram. Pada Sabtu pekan sebelumnya (27/7), harga emas Antam Rp 854.120/gram, sementara Sabtu pekan lalu (4/7) harganya Rp 872.120/gram.

Kenaikan harga emas Antam sepekan ini terjadi di tengah meningkatnya jumlah kasus terinfeksi virus corona secara global yang mencapai lebih dari 11 juta orang, memicu kekhawatiran ekonomi dunia masuk jurang resesi sehingga meningkatkan aset-aset aman seperti emas.

Kenaikan harga emas Antam seiring dengan naiknya harga emas dunia di pasar spot sepekan kemarin yang juga naik sebesar US$ 4,17 atau 0,24% ke level US$ 1.774,79/oz pada penutupan dini hari tadi dari US$ 1.770,62/oz pada penutupan perdagangan Jumat lalu (26/6/2020), mengacu data Refinitiv.


Pada periode semester I, emas dunia sempat mengalami aksi jual masif di bulan Maret hingga menjadi negatif secara year-to-date (YTD). Tetapi setelahnya, logam mulia ini kembali menanjak. Pada 30 Juni lalu, emas dunia berada di level US$ 1.780,66/troy ons, membukukan penguatan 17,38% sepanjang semester I.

Penguatan tersebut terbilang moncer, tetapi ternyata masih kalah cemerlang dibandingkan emas Antam. Harga emas Antam melesat 20,63% atau Rp 147.120/gram pada semester I.

Di akhir semester I-2020, harga emas Antam batangan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 86.012.000/batang atau Rp 860.120/gram.

Harga emas Antam pernah mencapai level di atas Rp 900.000/gram, tepatnya Rp 903.000/gram pada Senin (13/4/2020) untuk harga acuan 100 gram, kendati langsung turun keesokan harinya (Selasa, 14/4) di level Rp 899.000/gram. Pada 14 April itu, khusus harga emas Antam 1 gram juga tembus Rp 948.000/gram.


Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, July 6, 2020

Sulit Gerak, Ini Pemicu Harga Emas Belum Tembus US$ 1.800

FILE PHOTO: Gold bullion is displayed at Hatton Garden Metals precious metal dealers in London, Britain July 21, 2015. REUTERS/Neil Hall/File PhotoPT Equityworld Futures Medan- Kondisi yang masih belum kondusif membuat harga emas cenderung stabil dan kokoh di level tertingginya dalam hampir delapan tahun terakhir. Namun berbagai sentimen yang campur aduk menjadi ganjalan bagi logam mulia untuk 'melompat' lebih tinggi.

Mengawali pekan ini Senin (6/7/2020), harga emas dunia di pasar spot melemah tipis cenderung flat. Pada 08.15 WIB, harga bullion turun 0,04% ke US$ 1.774,02/troy ons. Sejak memasuki bulan Juli, harga emas ditransaksikan dengan relatif stabil.


Perkembangan terbaru seputar vaksin dan obat untuk virus corona dan rilis data ekonomi pekan lalu cenderung menjadi pemberat laju harga emas. Kandidat vaksin yang terus bertambah serta rilis hasil uji klinis yang positif membuat risk appetite investor membaik. 

Seiring dengan relaksasi lockdown yang dilakukan di banyak negara seperti Amerika Serikat (AS) dengan kasus infeksi virus yang paling banyak, ekonomi mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan.

Pada bulan Juni, Departemen Tenaga Kerja AS mencatat ada penambahan 4,8 juta lapangan kerja (non-farm payrolls). Jauh lebih tinggi dibanding bulan Mei lalu yang mengalami pertambahan 2,5 juta lapangan kerja.

Dengan pertambahan tersebut, tingkat pengangguran di AS mengalami penurunan. Pada bulan Mei tingkat pengangguran di AS tercatat mencapai 13,3%, kemudian turun menjadi 11,1% pada Juni.

Sektor manufaktur AS yang mengalami kontraksi juga sudah menunjukkan tanda ekspansi di bulan Juni. Ini tercermin dari kenaikan 9,5 poin indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur menjadi 52,6 dari sebelumnya 43,1.

Data-data tersebut mendorong harga aset-aset berisiko seperti saham mengalami penguatan. Namun, aset safe haven seperti emas tak langsung ditinggalkan, harga emas malah cenderung stabil.

Stabilnya harga emas di level tertingginya hampir dalam delapan tahun terakhir ini mengisyaratkan bahwa risiko yang besar masih meliputi pasar. Risiko itu datang dari perkembangan pandemi virus corona dan tensi geopolitik yang terjadi terutama dari poros Washington-Beijing.

Di hari Sabtu (4/7/2020) pekan lalu, WHO mencatat jumlah kenaikan kasus infeksi baru secara global mencapai rekor lebih dari 200 ribu kasus dalam kurun waktu 24 jam. Reuters melaporkan, dalam empat hari pertama bulan Juli, ada 15 negara bagian yang melaporkan kenaikan kasus.

Jumlah kasus di AS kini nyaris mencapai angka 3 juta. Data kompilasi John Hopkins University CSSE mencatat total kematian akibat virus corona di AS sudah tembus 129.904 orang sampai dengan hari ini.

WHO bahkan sempat menyarankan untuk kembali menerapkan lockdown bagi negara-negara yang mengalami lonjakan kasus baru. Lockdown telah menjadi pemicu mandeknya ekonomi global sejak bulan Maret. Jika ini dilakukan lagi maka prospek perekonomian ke depan semakin suram.

Selain itu tensi geopolitik yang tinggi juga masih jadi sorotan pelaku pasar. Hubungan AS-China yang sangat rumit mulai dari isu perdagangan, kekayaan intelektual, otonomi Hong Kong, penindasan kelompok muslim Uyghur hingga menyangkut teritor Laut China Selatan (LCS) membuat tensi semakin tereskalasi.

Latihan militer China di LCS sejak awal Juli membuat Pentagon geram. AS pun mengirimkan dua unit Aircraft Carrier ke LCS. AS menilai bahwa tindakan China bisa semakin memperburuk situasi di LCS.

Namun banyak yang melihat prospek emas masih akan bagus ke depannya, terutama ditopang oleh berbagai stimulus ekonomi yang ada. Suntikan uang ke perekonomian oleh bank sentral global melalui pemangkasan suku bunga yang agresif hingga pembelian aset-aset finansial menjadi sentimen positif bagi logam mulia.

Kebijakan ultra akomodatif yang ditembuh otoritas moneter global kemungkinan akan ditahan dalam waktu yang cukup lama sampai ekonomi benar-benar pulih. Rendahnya suku bunga membuat imbal hasil surat utang (terutama obligasi pemerintah AS) menjadi rendah.

Hal ini membuat opportunity cost untuk memegang aset emas menjadi lebih 'murah'. Selain itu bersama dengan stimulus fiskal yang ditempuh pemerintah pusat, ke depan inflasi yang tinggi juga menjadi ancaman.

Emas sebagai aset lindung nilai (hedging) mendapat berkah karena minat investor terhadap emas biasanya akan tinggi sebagai bentuk upaya untuk mencari suaka terhadap penurunan nilai mata uang.

Dalam waktu dekat, harga emas masih berpotensi bergerak ke level psikologis baru di US$ 1.800/troy ons. Untuk jangka yang lebih panjang potensi tembus ke US$ 2.000 bahkan ke US$ 3.000 per troy ons pun dinilai juga terbuka


Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, July 3, 2020

Emas Antam vs Emas Dunia, Siapa Lebih Cuan di Semester I?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan-Emas menjadi salah satu aset yang kinerjanya paling kinclong di tahun ini, di tengah pandemi penyakit virus corona (Covid-19) yang membuat perekonomian global nyungsep menuju jurang resesi.

Wajar saja, emas merupakan aset aman (safe haven) yang menjadi target investasi saat kondisi ekonomi sedang tidak pasti.

Meski demikian, perjalan emas tidak mulus di semester I-2020, emas dunia sempat mengalami aksi jual masif di bulan Maret hingga menjadi negatif secara year-to-date (YTD). Tetapi setelahnya, logam mulia ini kembali menanjak. Pada 30 Juni lalu, emas dunia berada di level US$ 1.780,66/troy ons, membukukan penguatan 17,38% sepanjang semester I.

Penguatan tersebut terbilang moncer, tetapi ternyata masih kalah cemerlang dibandingkan emas Antam. Harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang Tbk. ini melesat 20,63% atau Rp 147.120/gram.

Di akhir semester I-2020, harga emas Antam batangan 100 gram yang biasa menjadi acuan dibanderol Rp 86.012.000/batang atau Rp 860.120/gram.

Laju kenaikan harga emas diramal masih belum akan terhenti. Memasuki semester II-2020, harga emas dunia memang belum melaju kencang lagi, dan tertahan di bawah US$ 1.800/troy ons.

Tetapi, harga emas dunia pada akhirnya diramal akan melewati level tersebut.

Ole Hansen dari Saxo Bank dalam riset yang dikutip CNBC International mengatakan emas belakangan ini masih bergerak di kisaran US$ 1.700/troy ons, setelah mengalami pergerakan liar di bulan April.

Emas belum lagi mampu melesat naik seperti di bulan April, tetapi Hansen mengatakan investor yang sabar akan menuai hasil yang besar di kuartal III-2020.

Sementara itu bank investasi ternama Goldman Sachs yang baru-baru ini menaikkan target harga emas. Dalam 3 bulan ke depan Goldman memprediksi harga emas akan mencapai US$ 1.800/troy ons, kemudian dalam 6 dan 12 bulan ke depan akan mencapai US$ 1.900 dan US$ 2.000/troy ons.

Ketika harga emas dunia kembali menguat, maka harga emas Antam akan cenderung mengikuti.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, July 2, 2020

Ambles Rp 4.000, Harga Emas Antam Hari Ini Jadi Rp 857.120

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan- Harga emas Antam hari ini, Kamis (2/7/2020) turun 0,46% ke level Rp 857.120/gram atau sebesar Rp 4.000 dari harga sebelumnya mengikuti turunnya harga emas dunia di pasar spot pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi waktu Indonesia).

Harga emas dunia kemarin turun US$ 10,66 atau 0,60% menjadi US$ 1.770/oz di tengah aksi ambil untung atau profit taking setelah reli beberapa hari terakhir dan mencetak rekor tertinggi harian baru sejak Oktober 2012 di kisaran US$ 1.789/oz.

Sebelumnya, pada perdagangan Rabu kemarin (1/7/2020) harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik Rp 1.000 atau 0,12% pada Rp 861.120/gram dari harga Selasa yakni Rp 860.120/gram.

Adapun khusus harga 1 gram emas Antam hari ini Kamis (2/7/2020) turun Rp 4.000 ke Rp 915.000/gram setelah naik Rp 1.000 ke Rp 919.000/gram pada hari Rabu kemarin.

Sementara untuk harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram hari ini yang lumrah dijadikan acuan transaksi secara umum juga mengalami penurunan yang sebesar 0,46% berada di Rp 85,712 juta dari harga sebelumnya Rp 86,112 juta per batang.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini turun 0,37% atau Rp 3.000 ditetapkan pada Rp 812.000/gram, dari posisi kemarin Rp 815.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Penurunan harga emas dunia terdorong oleh laporan data Amerika Serikat (AS) yang kuat dan harapan seputar vaksin Covid-19 yang potensial melemahkan sentimen safe haven logam emas.

Di mana aktivitas manufaktur di Amerika Serikat melonjak menjadi 52,6 pada bulan Juni dari 43,1 pada Mei, dengan pembacaan di atas 50 menunjukkan ekspansi dalam aktivitas manufaktur. Ekonom memperkirakan indeks naik ke 49,5, yang masih mengindikasikan kontraksi moderat dalam aktivitas manufaktur.

Survei serupa dari Cina, Jerman dan Prancis semuanya menunjukkan pemulihan dalam aktivitas pabrik, sementara Laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP menunjukkan gaji swasta AS pada bulan Juni meningkat sebesar 2,369 juta pekerjaan.

Sementara kabar gembira vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh perusahaan bioteknologi Jerman, BioNTech, dan raksasa farmasi AS, Pfizer, telah menunjukkan potensi dan terbukti ditoleransi dengan baik dalam uji coba manusia tahap awal.

Optimisme atas potensi vaksin Covid-19 dan pembacaan data ekonomi yang lebih baik dari yang diharapkan mengangkat minat investor untuk aset berisiko, sehingga menekan safe haven


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, July 1, 2020

Wall Street Ngamuk! IHSG Berpotensi Melaju ke 5.000

Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (30/6/20) ditutup terapresiasi tipis sebesar 0,07% di level 4.905,39.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 467 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 6,9 triliun.

Sentimen terbaru di awal Juli ini yakni, saham-saham di bursa Amerika Serikat (AS), Wall Street, mencatatkan kenaikan pada hari Selasa (30/6/2020). Hal itu dikarenakan rata-rata indeks utama mencatatkan kinerja kuartalan terbaiknya dalam beberapa dekade.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 217,08 poin atau 0,9%, ditutup menjadi 25.812,88. Sementara S&P 500 melonjak 1,5% menjadi 3.100,29 dan Nasdaq Composite naik 1,9% menjadi 10.058,77. Rata-rata indeks utama mencapai level tertinggi mereka hanya kurang dari satu jam sebelum perdagangan berakhir.

Analis MNC Sekuritas, Edwin Sebayang, mengungkapkan kenaikan DJIA didorong naiknya harga saham emiten besar seperti Fedex naik 9% akibat menggembirakannya data laba atau earning dan pendapatan (revenue) di akhir perdagangan kuartal 2/2020, sehingga di sepanjang kuartal II-2020 DJIA menguat sebesar 17,8%.

Hal ini merupakan suatu pencapaian kuartalan terbaik sejak tahun 1987 di tengah serangan pandemi Covid-19 dan diberlakukannya lockdown.

Kenaikan DJIA ini berpotensi menjadi sentimen positif untuk perdagangan di awal kuartal III/2020 di tengah pencapaian jumlah tertinggi kembali korban yang terjangkiti dan tewas akibat Covid-19.

Sementara itu, di AS jumlah kasus harian akan bertambah 2x lipat jika situasi dan kondisi tidak berubah. Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, kemarin mengatakan bahwa korban baru karena wabah virus corona dapat meningkat menjadi 100.000 per hari, dan akan naik dari level saat ini yang di mana berkisar 40.000.

Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan dengan peningkatan jumlah kasus yang tinggi di Amerika, Wapres AS Mike Pence mengatakan kepada masyarakat di AS bahwa pemerintah telah siap lebih dari sebelumnya untuk membuka perekonomian.

Hal ini menunjukkan bahwa Amerika melakukan pembukaan perekonomian tanpa persiapan. Hal tersebut justru akan menekan perekonomian secara perlahan.

Sementara itu, menurut Reliance Sekuritas, Amerika akan membutuhkan lebih banyak sokongan untuk ekonominya karena tanda-tanda krisis masih akan terlihat.

Gubernur The Fed, Jerome Powell juga mengungkapkan bahwa pengendalian virus Covid-19 saat ini menjadi sangat penting dengan mulai reboundnya perekonomian.

Dari segi teknikal, sekuritas ini menyebutkan indikator Stochastic terlihat menjenuh mendekati area oversold (jenuh jual) dengan momentum indikator RSI yang bergerak flat (mendatar) pada area middle oscillator.

Dengan demikian, diperkirakan IHSG akan kembali bergerak mencoba tutup pada zona positif melanjutkan pergerakan tren jangka menengahnya hingga pengujian resistance (batas atas) psikologis, dengan support (batas bawah) di 4.879 dan resisten di 5.000.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan