This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Thursday, December 30, 2021

Era Baru Bursa RI, Saham Teknologi jadi Incaran Investor

Perusahaan Perikanan Era Mandiri (IKAN) IPO Siap 'Nyebur' di Bursa Saham -  Market Bisnis.com 

 PT Equityworld Futures Medan-Sepanjang tahun 2021, jumlah perusahaan yang melantai di pasar modal domestik cukup bergairah. Momentum kebangkitan ekonomi pasca pandemi jadi momentum perusahaan-perusahaan besar membidik dana jumbo melalui pasar modal.
Tak mengherankan, berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) nilai penawaran umum saham sudah mencapai Rp 62,61 triliun sampai dengan 20 Desember 2021 yang terdiri dari 54 perusahaan.

Salah satu IPO yang cukup menyedot perhatian pelaku pasar adalah PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) pada Agustus tahun ini.


Bukalapak menjadi perusahaan e-commerce unicorn asal Indonesia pertama yang melantai perdana di BEI dengan menawarkan sebanyak 25% saham ke publik dengan harga Rp 850 per saham. Dari IPO ini, perusahaan yang didirikan Ahmad Zaky ini meraih dana segar sebesar Rp 21,90 triliun dan sejauh ini menjadi rekor untuk perolehan dana IPO erbesar di pasar modal domestik.

Eks Direktur Utama Bukalapak, Rachmat Kaimudin menjelaskan, IPO ini juga menjadi tonggak sejarah bagi perseroan. Sejak awal, Bukalapak punya visi untuk lebih mengembangkan agar Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) naik kelas.



Fokus perseroan, setelah IPO adalah mengembangkan ekosistem Bukalapak, baik di marketplace maupun dengan mitra Bukalapak. Rachmat juga menjelaskan, saat ini nilai transaksi e-commerce Indonesia masih didominasi di lima kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu, Bukalapak juga mengembangkan mitra Bukalapak dengan melakukan digitalisasi warung yang ternyata punya potensi pertumbuhan yang cukup besar.

"Kita akan terus melanjutkan strategis bisnis, mengembankan ekosistem Bukalapak dan mitra, menambah produk, layanan mitra dan fitur agar UMKM bisa lebih banyak lagi punya akses modal yang lebih baik, bisnis proses, berbelanja lebih baik lagi," kata Rachmat.

Dari IPO ini, perseroan menggunakan dana sekitar 66% akan digunakan untuk modal kerja, sekitar 15% akan dialokasikan untuk entitas anak perseroan, PT Buka Mitra Indonesia, 15% untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan 15% untuk Buka Investasi Bersama. Lalu 1% untuk PT Buka Pengadaan Indonesia, 1% untuk Bukalapak Pte Ltd dan 1% untuk PT Five Jack Indonesia.


Melantainya Mitratel di Bursa RI

Selanjutnya, IPO anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel juga menjadi perhatian pasar sekaligus mengakhiri 'puasa' IPO BUMN dengan emisi jumbo sejak tahun 2013 lalu.

Mitratel telah menetapkan harga penawaran umum perdana saham di harga Rp 800 per saham. Perseroan berencana melepas sebanyak 18,91 miliar saham atau setara dengan 22,64%dari modal disetor. Dengan demikian, dari IPO ini, perseroan meraih dana segar senilai Rp 18,79 triliun.

Direktur Utama Telkom Ririek Ardiansyah mengungkapkan, pelepasan saham MTEL berpotensi mendongkrak valuasi induk usaha. Selain itu, valuasi Mitratel diperkirakan bakal meningkat secara signifikan pasca-go public.

"Itu yang kami harapkan dan jadi motif utama kami untuk meng-IPO-kan Mitratel," ujarnya, dalam rapat dengar pendapat beberapa waktu lalu di Komisi VI DPR.

Lebih jauh Ririek menambahkan, Mitratel mengantongi kontrakbacklogsewa menara telekomunikasi sekitarRp 30,7 triliun hingga 2030. Nilai kontrak ini menjadi modal kinerja perseroan menujugo public.

Beberapa nama perusahaan lain yang melantai di pasar modal tahun ini juga memperoleh dana IPO jumbo antara lain, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) yang memperoleh dana IPO sebesar Rp 3,67 triliun.

Selanjutnya, produsen cat merek Avian, PT Avia Avian Tbk (AVIA) juga memperoleh dana IPO sebesar Rp 5,77 triliun dengan melepas sebanyak 6,20 miliar saham di harga Rp 930 per saham. Tak hanya itu, perusahaan agribisnis PT FAP Agri Tbk (FAPA) juga memperoleh dana IPO sebesar Rp 1 triliun dengan melepas 544,41 juta saham di harga Rp 1.840 per saham.

Tren ramainya IPO jumbo, terutama perusahaan teknologi di tahun depan diperkirakan masih akan semarak. Perusahaan yang dikabarkan sedang dalam proses IPO adalah GoTo dan Traveloka di 2022 mendatang.
Terkait permohonan IPO dari GoTo dan Traveloka, BEI menyatakan belum dapat menjawab ataupun menyampaikan secara spesifik nama Perusahaan yang akan melakukan IPO sampai dengan perusahaan mendapatkan ijin publikasi dari OJK. Kedua perusahaan ini santer dikabarkan akan melangsungkan IPO pada tahun depan.

"Pada prinsipnya kami menyambut baik perusahaan yang akan melakukan fund raising di pasar modal yang berasal dari berbagai sektor maupun size perusahaan. Kami berkomitmen untuk menjadikan BEI sebagai house of growth bagi seluruh karakteristik perusahaan-perusahaan potensial di Indonesia," imbuhnya.


Nyoman optimistis, aktivitas pencatatan saham di bursa akan lebih baik di 2022. Hal ini ditopang oleh pertumbuhan ekonomi di tahun depan yang diperkirakan akan mencapai 4,7 - 5,5% atau meningkat dibandingkan tahun 2021 sebesar 3,2 - 4,0%.

Selanjutnya, keberlanjutan perbaikan ekonomi domestik dan global serta indikator-indikator di pasar modal Indonesia yang relatif baik, telah menimbulkan antusiasme bagi para pelaku pasar modal.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, December 27, 2021

Harga Emas Kayaknya Mulai Mager Nih...

Cara Mudah Beli Emas Batangan Secara Online 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga emas dunia bergerak turun pada perdagangan pagi ini. Ke depan, bagaimanakah prospek harga sang logam mulia?
Pada Senin (27/12/2021) pukul 07:59 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.807,11/troy ons. Turun 0,06% dari posisi akhir pekan lalu.

Namun koreksi ini tidak menutup fakta bahwa harga emas sedang dalam tren menanjak. Dalam sepekan terakhir, harga naik 1% secara point-to-point. Selama sebulan ke belakang, harga bertambah 1,25%.




Wang Tao, Analis Komoditas Reuters, memperkirakan level support harga emas ada di kisaran US$ 1.782-1.801/troy ons. Sedangkan level resistance di rentang US$ 1.815-1.830/troy ons.

"Harga emas sepertinya akan bergerak netral saja di kisaran US$ 1.801-1.815/troy ons. Setelah fase konsolidasi ini selesai, maka akan bisa terlihat ke mana arah pergerakan berikutnya," sebut Wang dalam risetnya.

Apabila harga emas tembus ke atas US$ 1.815/troy ons, lanjut Wang, maka akan memberi konfirmasi terhadap uptrend. Target boleh dipasang di US$ 1.830-1.848/troy ons. Namun jika harga malah turun ke bawah US$ 1.801/troy ons, tambah Wang, maka akan menjadi sinyal downtrend.

Akan tetapi, Wang menilai arah harga emas lebih cenderung naik karena sudah mampu menembus titik resistance US$ 1.803/troy ons. Ini bisa membuat harga naik sampai US$ 1.831/troy ons.

"Semakin tinggi harga naik, emas akan mampu membalikkan risiko bearish menjadi potensi bullish," tegas Wang.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, December 24, 2021

Ngeri! Penipuan di Dunia Cryptocurrency Capai Rp107 T di 2021

Investasi Uang Kripto, Lo Kheng Hong: Saya Tidak Berani Beli : Okezone  Economy 

 PT Equityworld Futures Medan- Laporan terbaru dari firma riset, Chainalysis mengungkapkan bahwa penipuan di dunia cryptocurrency telah menghasilkan lebih dari US$ 7,7 miliar atau Rp 107 triliun dari investor sepanjang tahun 2021 ini.

Secara total, penipuan kripto naik 81 persen dibanding tahun 2020. Bentuk penipuan yang paling umum adalah peretasan akun dan penipuan proyek aset kripto yang melarikan diri dengan uang investor.

Untuk menghindari peretasan dan penipuan diindustri aset kripto, Tokocrypto juga mewajibkan pakai 2FA SMS dan Google Authenticator sebagai pelapis keamanan ganda.

Google Authenticator punya banyak kelebihan, karena lebih aman dari peretasan. Sistem keamanannya terenkripsi, tidak tergantung jaringan pihak ketiga, praktis dan kompatibel untuk seluruh sistem operasi smartphone.

"Verifikasi dua langkah yang dilengkapi dengan Google Authenticator akan jauh lebih aman. Selain lebih aman daripada SMS, aplikasi autentikasi lebih cepat tanpa bergantung dengan sinyal dan operator seluler," ungkap Rieka Handayani, VP Corporate Communication Tokocrypto.

Tokocrypto sendiri telah mengantongi sertifikat ISO 27017 yang merupakan standar guna membuat layanan berbasis cloud yang lebih aman dan mengurangi resiko terkait masalah keamanan. Sebelumnya, Tokocrypto juga telah berhasil meraih ISO 27001.

Infografis: Aksi Tipu-tipu di Dunia Kripto Paling Gempar di DuniaFoto: Infografis/Aksi Tipu-tipu di Dunia Kripto Paling Gempar di Dunia/Arie Pratama

Bursa Kripto Indonesia

Sektor investasi aset kripto di Indonesia akan kembali bergeliat dan memasuki babak baru. Jika tidak ada halangan, pemerintah dalam hal ini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) akan meluncurkan bursa kripto paling lambat awal tahun 2022.

Bagaimana efek dari industri investasi aset kripto sendiri?

Ketua Asprakindo, yang juga COO Tokocrypto, Teguh Kurniawan Harmanda, mengatakan memang saat ini bisa kita lihat bahwa aset kripto bertumbuh secara positif. Dengan pertumbuhan yang cukup masif ini, salah satu yang ditargetkan adalah hadirnya bursa kripto di Indonesia.

"Kami sangat mendukung hal ini karena dengan adanya bursa kripto akan sangat membantu meningkatkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di aset kripto serta menciptakan iklim ekosistem aset kripto yang matang. Di sisi lain, ini menunjukkan bahwa aset kripto menjadi salah satu instrumen investasi yang diakui dan potensial bagi pemerintah," kata pria yang akrab disapa Manda, Kamis (23/12).

Layaknya bursa saham, bursa kripto akan menjadi pasar, di mana aset-aset kripto ditransaksikan. Masyarakat punya lebih banyak pilihan untuk menginvestasikan dananya, tak sebatas pada instrumen investasi konvensional, seperti saham, reksa dana, obligasi, emas, dan properti.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wall Street Cerah, Bursa Asia Bergairah

Wall Street: S&P 500 Menembus Rekor Tertinggi Karena Kekhawatiran Omicron  Surut 

 PT Equityworld Futures Medan-Mayoritas bursa Asia kembali dibuka menghijau pada perdagangan Jumat (24/12/2021), menyusul kembali positifnya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis kemarin waktu setempat jelang libur Natal tahun 2021
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,13%, Hang Seng Hong Kong melesat 0,7%, Shanghai Composite China naik tipis 0,03%, Straits Times Singapura bertambah 0,13%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,4%.

Dari Jepang, bank sentral Jepang (Bank of Japan/BoJ) melaporkan inflasi inti dari sektor konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) periode November 2021 naik menjadi 0,5% secara tahunan (year-on-year/YoY), dari sebelumnya pada periode yang sama tahun 2020 sebesar 0,1%.



Kenaikan IHK inti Jepang pada bulan lalu menjadi kenaikan yang tercepat dalam kurun dua tahun terakhir, didorong oleh kenaikan harga komoditas global yang semakin meluas.


Meskipun inflasi cenderung meninggi, tetapi BOJ tetap tidak akan menarik stimulus moneternya dalam waktu dekat. Hal ini karena inflasi di Negeri Matahari Terbit masih jauh dari target yang ditentukan oleh BoJ, yakni di angka 2%.

IHK inti Jepang yang masih berada di kisaran nol persen terjadi karena sebagian besar perusahaan tetap berhati-hati dalam membebankan biaya kepada konsumen, di tengah kekhawatiran bahwa rumah tangga masih cenderung menahan belanjanya.

Pada pekan lalu, BoJ mempertahankan kebijakan suku bunga acuannya yang masih longgar. Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda juga menekankan kesiapannya untuk mempertahankan suku bunga rendah, bahkan ketika bank sentral di negara maju lainnya mulai bersikap hawkish.


Baca: Masalah Suku Bunga, Bank Sentral Jepang Ketinggalan Jauh

Jepang cenderung tertinggal dari negara-negara maju lainnya dalam hal pemulihan ekonomi dari pandemi virus corona (Covid-19) tahun lalu yang menghantam ekonomi, dengan produk domestik brutonya (PDB) sempat menyusut 3,6% pada Juli-September lalu. Hal ini karena pengeluaran konsumen dan output yang lemah akibat terjadinya lonjakan infeksi Covid-19 dan masalah rantai pasokan global.

Di lain sisi, pasar saham Asia juga cenderung mengikuti pergerakan bursa AS, Wall Street yang kembali ditutup cerah pada perdagangan Kamis kemarin waktu AS, di mana indeks S&P 500 kembali mencetak rekor terbarunya pada kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 0,55% ke level 35.950,559, S&P 500 terapresiasi 0,62% ke posisi 4.725,80, dan Nasdaq Composite melesat 0,85% menjadi 15.653,37.

Reli terjadi setelah studi dari Afrika Selatan (Afsel), Inggris, dan Skotlandia menunjukkan bahwa penderita Omicron memiliki peluang terkecil dibanding varian lain dalam memicu pemburukan keadaan yang mamaksa penderita harus dirujuk ke rumah sakit.

Di Afsel, penderita Omicron memiliki peluang 80% bergejala ringan sehingga tidak harus 'mondok' ke rumah sakit. Sementarara di Inggris, peneliti di Universitas Edinburg menunjukkan bahwa pasien rawat inap akibat Omicron ternyata 68% lebih rendah dari kasus varian Delta.

Investor juga masih merespons positif dari penyetujuan obat Covid-19 buatan Pfizer oleh Balai Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA) AS.

Rabu lalu, FDA telah menyetujui peredaran obat Covid-19 besutan Pfizer. Studi menunjukkan bahwa obat berbentuk pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid sehingga penderita tak perlu 'mondok' di rumah sakit. Lalu pada Kamis kemarin, izin serupa diterbitkan bagi Merck.

Saham yang diuntungkan dari pembukaan kembali ekonomi memimpin di pembukaan seperti Hiltn Worldwide yang melesat hingga 9,8% sepekan ini. Saham perbankan dan teknologi juga menguat seperti Microsoft dan Nvidia.

Pembalikan ke atas (rebound) tersebut membawa indeks Wall Street mencetak reli minggu ini dan membentuk pola Santa Rally, karena perdagangan hari ini di AS diliburkan jelang libur Natal.

"Sekali pasar berbalik menguat, mereka yang memborong saham di kala koreksi [dip buyers] tak akan mau melewatkan kesempatan ketika Santa Rally terjadi," tutur Jim Paulsen, Kepala Perencana Investasi Leuthold Group, seperti dikutip CNBC International.

Dari data ekonomi AS, belanja konsumsi personal (personal consumption expenditures/PCE) per November diumumkan menguat 0,6% secara bulanan (month-on-month/MoM), sementara secara tahunan (YoY) tumbuh 4,7% atau sedikit lebih tinggi dari ekspektasi pasar di level 4,5%.

Klaim tunjangan pengangguran per pekan lalu berada di angka 205.000 atau sesuai dengan ekspektasi. Sementara itu, penjualan barang tahan lama per November naik 2,5%, atau lebih tinggi dari estimasi Dow Jones yang memperkirakan angka 1,5%.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, December 23, 2021

Duh! Harga Bitcoin & Ethereum Ambles, Saat yang Lain Terbang

 Bitcoin Bangkit Setelah 5 Hari Berturut-Turut - Bukan Rekayasa Sosial 

PT Equityworld Futures Medan- Harga kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) secara mayoritas terpantau cerah pada perdagangan Kamis (23/12/2021) pagi hari waktu Indonesia, karena optimisme investor kembali bertambah setelah adanya kabar positif soal obat perawatan pasien Covid-19.
Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:20 WIB, Bitcoin dan Ethereum sedikit terkoreksi dan koin digital (token) Terra dan Avalanche berbalik arah ke zona merah.

Bitcoin melemah 0,76% ke level harga US$ 48.423,26/koin atau setara dengan Rp 687.610.292/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.200/US$), Ethereum terkoreksi 2,11% ke level US$ 3.952,31 atau Rp 56.122.802/koin, Terra ambles 5,18% ke US$ 86,8/koin (Rp 1.232.560/koin), dan Avalanche merosot 3,25% ke US$ 121,7/koin (Rp 1.728.140/koin).



Sedangkan sisanya kembali diperdagangkan di zona hijau pada hari ini. Binance Coin menguat 0,94% ke US$ 534,07/koin (Rp 7.583.794/koin), Solana bertambah 0,7% ke US$ 179,75/koin (Rp 2.552.450/koin), XRP melesat 2,33% ke US$ 0,9663/koin (Rp 13.721/koin), dan Cardano melonjak 3,25% ke US$ 1,33/koin (Rp 18.886/koin).



Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto
Pergerakan harga Bitcoin sedikit berubah pada pagi hari ini, di mana investor secara mayoritas masih optimis setelah adanya kabar positif soal obat perawatan pasien virus corona (Covid-19).

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (Food and Drug Administration/FDA) disebut sudah memberikan izin darurat terkait obat Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer, di mana obat tersebut diklaim efektif mencegah dan menurunkan tingkat keparahan infeksi.

Studi menunjukkan bahwa obat dalam bentuk pil tersebut memiliki efektivitas hingga 89% untuk meringankan gejala Covid-19 sehingga tak perlu mondok di rumah sakit.

CEO Pfizer, Albert Bourla mengatakan bahwa obat yang direkomendasikan untuk orang yang berisiko tinggi Covid-19 dapat tersedia untuk pasien paling cepat akhir pekan ini.

Pfizer telah mengirimkan beberapa pil ke AS, sehingga mereka dapat diresepkan segera setelah adanya izin darurat dari FDA. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS diharapkan segera menyetujui penggunaan darurat dari obat tersebut dan juga mengesahkan distribusinya.

Kabar positif lainnya juga datang dari AS, di mana Presiden AS Joe Biden dalam konferensi pers pada Selasa lalu menyerukan warga AS mendapatkan suntikan penguat vaksin, mengklaim bahwa penerima akan "amat sangat terlindungi."

Dia juga menegaskan bahwa pemerintah tak akan melakukan pembatasan sosial (lockdown) ketat seperti yang pernah diberlakukan sebelumnya. Hal ini memicu optimisme di bursa AS tadi malam.

Keith Buchanan, Manajer Portofolio Globalt Investments, mengatakan bahwa varian Omicron tak memicu persoalan separah varian Delta sehingga pemulihan ekonomi yang berjalan tak serta-merta bergantung pada stimulus.

"Ia menguji apakah ekonomi dan pasar bisa mempertahankan kinerja meski kebijakan moneter dan fiskal tidak selonggar sebelumnya," tuturnya seperti dikutip CNBC International.

Sementara itu, token yang terkait dengan protokol layer 1 dan sistem penskalaan, yakni Polygon (MATIC) dan Terra (LUNA) menjadi bintang pasar pada Rabu kemarin.

Kedua koin tersebut telah menghasilkan return 30 hari yang kuat, meskipun baru-baru ini terjadi aksi jual pasar yang lebih luas.

Harga MATIC mencapai rekor tertinggi pada Rabu pagi waktu Asia, menurut data dari CoinGecko, setelah pertukaran desentralisasi populer Uniswap mengumumkan peluncurannya di Polygon.

"Munculnya protokol ini baru-baru ini terjadi ketika pertumbuhan kontrak pintar yang digunakan di Ethereum telah berhenti," kata perusahaan butik riset kripto, Delphi Digital menulis dalam newsletter-nya pada Rabu (22/12/2021) kemarin.

Sementara di token LUNA sempat mencetak rekor tertinggi barunya di level US$ 97,77 per keping pada sekitar pukul 18:00 WIB.

Namun setelah mencetak rekor tertinggi barunya, investor pun langsung melakukan aksi ambil untung (profit taking) dan membuat harga LUNA terkoreksi ke kisaran level US$ 87 per keping

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Prospek Emas dan Perak Tahun Depan: B Aja Tuh...

 PT Equityworld Futures Medan-Konsultan logam mulia independen Metals Focus memprediksi harga rata-rata emas, perak, dan platinum akan datar tahun depan. Sementara harga rata-rata palladium akan turun.
Logam mulia telah mengalami kenaikan harga yang dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Emas dan perak dipandang sebagai investasi yang aman, didorong oleh pandemi virus corona dan suku bunga terendah. Sementara harga paladium terdongkrak oleh kekurangan pasokan selama bertahun-tahun dan platinum oleh prospek permintaan positif.

Metals Focus mengatakan bahwa bahwa harga rata-rata emas dan platinum akan naik 1% lebih tinggi pada 2022 dibanding 2021. Sementara harga rata-rata perak akan naik 2%. Harga palladium diperkirakan akan turun 10% pada 2022.

Pertumbuhan harga emas dan perak diperkirakan positif pada awal tahun 2022. Namun akan turun kembali seiring kebijakan kenaikan suku bunga Federal Reserve AS (The Fed). Kebijakan ini akan mendorong yield obligasi dan membuat logam menjadi tidak menarik.

Peningkatan permintaan akan menopang laju harga platinum tahun depan. Sementara persediaan yang rendah akan mendukung harga palladium


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, December 22, 2021

Diserbu! Bitcoin Dkk Unjuk Gigi, Terra-Avalanche Melonjak 12%

Wamendag : Cryptocurrency Potensial Jadi Pendapatan Negara 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga Bitcoin dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) lainnya terpantau cerah bergairah pada perdagangan Rabu (22/12/2021) pagi hari waktu Indonesia, karena kekhawatiran investor terkait virus corona (Covid-19) varian Omicron sudah mulai berkurang
Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:20 WIB, hanya kripto berjenis stablecoin yang masih turun tipis pada perdagangan pagi hari ini.

Bitcoin melonjak 4,4% ke level harga US$ 49.065,01/koin atau setara dengan Rp 699.176.393/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.250/US$), Ethereum melesat 3,08% ke level US$ 4.054,22 atau Rp 57.772.635/koin.



Berikutnya Solana melompat 5,29% ke US$ 180,07/koin (Rp 2.565.998/koin), XRP terbang 10,5% ke US$ 0,95/koin (Rp 13.538/koin), dan Terra serta Avalanche meroket hingga lebih dari 12% pada pagi hari ini.


Kripto
Pada hari ini, Bitcoin kembali mencoba untuk menembus level psikologisnya di US$ 50.000, di mana pada sekitar pukul 06:00 WIB, Bitcoin sempat kembali menembus kisaran level US$ 49.000. Tetapi hingga pukul 09:20 WIB, Bitcoin masih belum mampu menembus kisaran level US$ 50.000.

Sedangkan Ethereum berhasil menyentuh kembali kisaran level US$ 4.000 pada pagi hari ini.

Positifnya pasar kripto pada pagi hari ini cenderung mengikuti pergerakan pasar saham global yang juga cenderung positif, karena kekhawatiran investor terkait perkembangan seputaran virus corona (Covid-19) varian Omicron mulai mereda. Tetapi, investor juga tetap waspada terkait Covid-19 varian Omicron.

Omicron terlacak sudah menyebar di 43 dari 50 negara bagian di Amerika Serikat (AS) dan di 90 negara dunia. Rasio penyebaran mencapai 1,5 kali dalam 3 hari terakhir, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Varian terbaru virus Covid-19 tersebut kini menyumbang 73% infeksi di AS.


Di lain sisi, meredanya kekhawatiran pasar juga ditandai dengan naiknya kembali imbal hasil (yield) surat utang pemerintah AS (Treasury) pada perdagangan kemarin. Yield Treasury bertenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar sedikit pulih ke level 1,46%, setelah sebelumnya sempat ambles hingga 1,36% pada akhir pekan lalu.

Selain itu, sentimen pendorong positifnya pasar kripto pada hari ini yakni potensi berakhirnya larangan perdagangan kripto yang diperkuat oleh pemerintah China.

"Dengan Huobi menyelesaikan proses keluar dari China pekan lalu, tekanan jual dari Asia tampaknya mulai melambat," tulis Babel, perusahaan pemberi pinjaman kripto yang berbasis di Hong Kong dalam buletin mingguannya, Selasa (21/12/2021) kemarin.

Sebelumnya pada September lalu, perusahaan pertukaran kripto Huobi mengatakan bahwa mereka akan memensiunkan semua penggunanya yang ada di China daratan pada akhir tahun ini, setelah China mengumumkan langkah-langkah yang lebih keras pada perdagangan kripto.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Bursa Asia Mulai Bergairah Lagi, Hang Seng Melesat 1%

 Bursa Asia Melemah Tiga Sesi Beruntun 

PT Equityworld Futures Medan-Bursa Asia dibuka cenderung positif pada perdagangan Rabu (22/12/2021), di mana investor masih terus menilai dampak dari virus corona (Covid-19) varian Omicron meskipun kekhawatiran investor terkait Omicron sudah mulai berkurang.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,35%, Hang Seng Hong Kong melesat 1,06%, Shanghai Composite China bertambah 0,24%, Straits Times Singapura tumbuh 0,29%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,64%.

Bursa Asia pada perdagangan hari ini cenderung mengikuti pergerakan bursa saham Amerika Serikat (AS) yang berhasil ditutup melesat pada perdagangan Selasa kemarin waktu AS, setelah selama tiga hari sebelumnya terkoreksi akibat lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron.



Di lain sisi, harga minyak mentah dunia pun kembali menguat sebesar 2,5% atau kembali melewati angka psikologis US$ 70 per barel pada perdagangan kemarin.

Omicron terlacak sudah menyebar di 43 dari 50 negara bagian di AS dan di 90 negara dunia. Rasio penyebaran mencapai 1,5 kali dalam 3 hari terakhir, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO). Varian terbaru virus Covid-19 tersebut kini menyumbang 73% infeksi di AS.

Sementara itu dari pasar surat utang pemerintah AS, imbal hasil (yield) obligasi pemerintah (Treasury) tenor 10 tahun yang menjadi acuan pasar sedikit pulih ke level 1,46% setelah sebelumnya sempat ambles hingga 1,36% pada akhir pekan lalu. Imbal hasil dan harga obligasi bergerak berkebalikan.

Artinya, harga sempat melejit karena diburu oleh pemodal yang resah melihat kenaikan risiko ekonomi terkait pandemi. Namun keresahan tersebut sedikit berkurang sehingga mereka melepas aset aman (safe haven) tersebut untuk kembali belanja aset berisiko seperti saham.

"Pasar bereaksi terhadap posisi jenuh jual dalam jangka pendek.. Omicron dan efeknya yang belum terukur menciptakan volatilitas signifikan, obligasi jenuh beli, saham jenuh jual," tutur Timothy Lesko, kepala Granite Investment Advisors seperti dikutip CNBC International.

Investor juga mengases prospek pertumbuhan ekonomi AS di bawah Presiden Joe Biden. Senat akan melakukan pemungutan suara untuk menyetujui program jaring pengaman sosial ala Biden di tengah pandemi dan kebijakan perubahan iklim pada Januari.

Sejauh ini, anggota Senat dari Partai Demokrat yakni Senator Joe Manchin menyatakan penolakannya. Ada dugaan bawa Partai Demokrat, partai pengusung Biden, bakal memberikan alternatif dengan menyusun proposal paket stimulus yang nilainya lebih rendah


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, December 20, 2021

Ini 3 Aksi Tipu-tipu di Dunia Kripto Paling Gempar di Dunia

 ANALYSIS] Will cryptocurrency market undergo major shakeup? 

PT Equityworld Futures Medan- Penipuan di dunia Decentralized Finance (De-Fi) atau kripto semakin meningkat. Di sepanjang tahun 2021 tercatat setidaknya ada US$ 10 miliar uang investor yang lenyap di dunia kripto.
Nilai tersebut tentulah sangat fantastis mengingat jika di-rupiah-kan nilainya mencapai Rp 143 triliun. Kasus penipuan yang dilaporkan di dunia digital yang relatif baru ini terus meningkat seiring dengan semakin banyaknya orang yang mendepositkan uangnya di dunia De-Fi.

Sebagai catatan, dalam dua tahun terakhir saja jumlah uang didepositkan di dunia De-Fi naik hampir 5x dari US$ 500 juta menjadi US$ 247 miliar.

Beberapa aksi tipu-tipu terbesar di dunia De-Fi yang pernah tercatat dalam sejarah bahkan membuat investor merugi sampai US$ 4,4 miliar atau setara dengan Rp 62,92 triliun dengan kurs rupiah sekarang (Rp 14.300/US$).

Berberapa kerugian terbesar yang mencapai puluhan triliun tersebut disumbang oleh beberapa koin atau token berikut ini :


Bitconnect

Sejauh ini Bitconnect merupakan scam terbesar di dunia kripto yang pernah tercatat sepanjang sejarah. Nilai kerugian ditaksir mencapai US$ 3,45 miliar atau setara dengan Rp 49,33 triliun.

Bitconnect menjadi contoh kasus penipuan terbesar saat koin ini listing lewat mekanisme Initial Coin Offering (ICO).

Parahnya lagi, investor dijanjikan mendapatkan return pasti sebesar 40% jika membeli Bitconnect. Usut punya usut ternyata Bitconnect hanyalah skema ponzi yang merugikan investor puluhan triliun.


Pincoin

Selanjutnya di posisi kedua ada Pincoin sebuah token kripto asal Vietnam. Saat peluncuran token ini berhasil mengumpulkan dana sebesar US$ 870 juta atau setara dengan Rp 12,44 triliun.

Dana tersebut berhasil dikumpulkan dari 32.000 investor. Dengan kalkulasi sederhana maka rata-rata setiap investor telah mendepositkan uangnya sebesar Rp 388,8 juta.

Alih-alih diberikan imbal hasil berupa cash, investor justru mendapat token lain bernama iFan sebelum orang di balik Pincoin benar-benar menghilang bersama uang dari investor.


ACChain

Menduduki peringkat ketiga ada token bernama ACChain yang dikembangkan di Shenzen, China. Lewat mekanisme ICO, pengembang berhasil mendapatkan suntikan dana sebesar US$ 80 juta (Rp 1,14 triliun).

Namun selang tak berapa lama, foto kantor ACChain bocor dan anehnya kantor tersebut tak ubahnya sebuah ruangan kosong tanpa aktivitas apapun. Setelah itu perusahan pengembang hilang begitu saja tanpa jejak.

Selain tiga kasus di atas sebenarnya masih banyak lagi skandal penipuan di dunia kripto yang membuat gempar.

Dari kasus-kasus tersebut seharusnya investor belajar bahwa tidak semua token kripto itu aman, sehingga perlu analisis mendalam sebelum memutuskan untuk membeli aset digital yang satu ini, apalagi jika tokennya tidak populer atau baru akan diluncurkan.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Simak 6 Kabar Ini, Bisa Jadi Panduan Cari Cuan

Forex png images | PNGWing 

 PT Equityworld Futures Medan-Terdapat sejumlah kabar yang layak disimak investor, mulai dari kabar terbaru rencana penawaran umum saham unicorn RI hingga aksi korporasi emiten lainnya.
CNBC Indonesia telah merangkum tujuh peristiwa emiten pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (17/12/2021) untuk menjadi bahan pertimbangan sebelum perdagangan hari ini, Senin (20/12/2021) dibuka.




1. Siap Melantai di BEI, GoTo Sudah Tunjuk 2 Underwriter IPO

Grup GoTo dikabarkan telah menunjuk penjamin emisi (underwriter) untuk membantu pengumpulan dana sekitar US$ 1 miliar atau Rp 14,3 triliun (asumsi kurs Rp 14.300/US$) dalam proses penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa Tanah Air.

Melansir Bloomberg, Jumat (17/12/2021), menurut sumber anonim, Goto telah memilih dua perusahaan sekuritas, PT Mandiri Sekuritas dan PT Indo Premier Sekuritas, sebagai penjamin emisi untuk IPOdi bursa lokal yang diperkirakan dilaksanakan pada tahun depan.


2. Indosat & 2 Perusahaan Lain Digugat Sandiaga Uno, Ada Apa?

Perusahaan telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) digugat oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Gugatan ini dilayangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Berdasarkan Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP), gugatan ini bernomor 779/Pdt.G/2021/PN Jkt.Pst, didaftarkan pada 14 Desember 2021.

Indosat digugat bersama dengan PT Sisindosat Lintasbuana sebagai dua pihak yang turut tergugat. Sedangkan tergugat utama adalah PT Grahalintas Properti.


3. Ekspansi? Adaro Akuisisi Saham CITA Senilai Rp 358,76 M

Perusahaan pertambangan milik Boy Thohir, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) membeli 3,7% saham PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA) dengan nilai pembelian sebesar Rp 358,76 miliar. Pembelian saham ini dilakukan dengan tujuan investasi dengan target nantinya tingkat pengembaliannya yang lebih baik dibanding investasi konservatif.

Dalam keterangan yang disampaikan Corporate Secretary Adaro Mahardika Putranto, investasi ini dilakukan pertimbangan bisnis smelter milik CITA dinilai menjanjikan untuk jangka panjang sejalan dengan peningkatan harga komoditas.

"Perseroan memilih berinvestasi kepada saham CITA karena Perseroan berpendapat bahwa bisnis Metallurgical Grade Bauxite dan Smelter Grade Alumina merupakan bisnis yang menjanjikan dalam jangka panjang seiring dengan perbaikan perekonomian global dan peningkatan harga komoditas," tulis Mahardika, dikutip Jumat (17/12/2021).


4. Waskita Siap Rights Issue, Berapa Harga Kalo Mau Tebus?

Perusahaan konstruksi PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menerbitkan saham baru sebanyak 9.295.430.298 melalui mekanisme penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue). Harga yang ditetapkan untuk menebus saham baru ini senilai Rp 620/saham.

Berdasarkan prospektus yang dirilis perusahaan, dari rights issue ini perusahaan akan memperoleh dana senilai Rp 11,93 triliun.

Pemegang saham yang tidak merealisasikan haknya dalam aksi korporasi ini akan mengalami dilusi kepemilikan sebesar 58,7%.


Baca: Kredit Sindikasi BMRI Tembus Rp 157 T per November

5. Kredit Sindikasi BMRI Tembus Rp 157 T per November

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan total kredit sindikasi yang melibatkan perseroan sampai dengan November 2021 mencapai Rp 157,01 triliun.

Dari jumlah tersebut, emiten bank BUMN bersandi BMRI ini mendapatkan porsi pembiayaan sindikasi senilai Rp 60,48 triliun.

SVP Corporate Solution Group Bank Mandiri Erwanza Nirwan mengungkapkan, perseroan optimistis, pertumbuhan kredit sindikasi akan terus mengalami peningkatan seiring dengan mulai membaiknya iklim ekonomi yang sejalan dengan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.


6. IM2 Dibubarkan, Karyawan Kecewa & Bagaimana Nasibnya?

Pembubaran anak usaha PT Indosat Tbk (ISAT), PT Indosat Mega Media (Indosat M2) masih menyisakan sejumlah persoalan. Salah satunya belum ada kejelasan mengenai nasib hak-hak karyawan.

Perwakilan Serikat Pekerja IM2, Denny mengungkapkan rasa kekecewaannya kepada manajemen Indosat selaku pemegang saham mayoritas yang belum sama sekali menyinggung mengenai mitigasi maupun rencana atau solusi yang menyangkut karyawan.

Pasalnya, imbas dari pembubaran itu, sebanyak 350 lebih karyawan IM2 mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) secara tiba-tiba. Sampai dengan akhir Desember, masih ada 93 orang karyawan lagi yang akan di-PHK.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, December 17, 2021

Joss! Menuju Tahun Baru Harga Emas Antam Meroket!

 Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini, Senin 24 Mei 2021 - Market Bisnis.com 

PT Equityworld Futures Medan- Lama tertekan ataupun naik tipis-tipis saja, harga emas batangan produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. akhirnya naik tajam pada perdagangan Jumat (17/12). Bahkan kenaikan tersebut bisa terus berlanjut hingga awal tahun depan, sebab harga emas dunia diperkirakan akan meroket.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan melesat Rp 7.000/batang. Emas dengan berat 1 gram dijual Rp 934.000/batang, secara persentase melesat 0,74%.

PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.


Berikut daftar lengkap harga emas batangan di Butik LM Graha Dipta Pulo Gadung, berdasarkan situs logammulia.com.

Harga emas dunia kemarin melesat lebih dari 1,2% dan nyaris menembus US$ 1.800/troy ons. Penguatan tersebut melanjutkan hari sebelumnya setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) mengumumkan kebijakan moneternya.

The Fed mengumumkan tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) diperbesar menjadi US$ 30 miliar setiap bulannya dari saat ini US$ 15 miliar. QE The Fed saat ini nilainya US$ 90 miliar sehingga mulai bulan Januari QE The Fed nilainya sebesar US$ 60 miliar, dan terus dikurangi setiap bulannya, hingga berakhir di bulan Maret.

Kemudian untuk suku bunga, dilihat dari Dot Plot anggota Federal Open Market Committee (FOMC), akan ada tiga kali kenaikan suku bunga di tahun depan.

Dengan kenaikan suku bunga sebanyak 3 kali, riil yield di Amerika Serikat masih akan negatif tahun depan, yang menguntungkan bagi emas.


Saat ini yield Treasury tenor 10 tahun berada di 1,4582%. Jika tahun depan The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali sebesar 75 basis poin, hitung-hitungan kasar yield Treasury juga akan ikut naik 75 basis poin sehingga menjadi sekitar 2,2%.

Sementara inflasi di tahun depan, The Fed memperkirakan sebesar 2,6%, lagi-lagi hitungan kasar, riil yield di AS masih akan negatif sekitar 0,4%.

Itu jika The Fed menaikkan suku bunga sebanyak 3 kali. Sementara ketua The Fed, Jerome Powell, mengatakan suku bunga akan dinaikkan jika pasar tenaga kerja maksimum sudah tercapai.

Artinya, jika kondisi pasar tenaga kerja maksimum belum tercapai, The Fed bisa jadi akan menunda menaikkan suku bunga. Ketika pasar tenaga kerja sudah sesuai dengan target, maka suku bunga akan dinaikkan maksimal 3 kali.

Bank Standar Chartered, menyatakan setelah pengumuman tersebut saatnya emas kembali bersinar. Di kuartal I-2022, harga emas diprediksi akan mencapai US$ 1.875/troy ons, atau naik sekitar 4% dari level saat ini. Jika prediksi tersebut jitu, harga emas Antam juga akan mengikuti kenaikan tersebut, meski dengan persentase yang berbeda, bisa lebih besar atau kecil.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Bitcoin Cs Kena 'Hukum', Investor Lari ke Yang Lebih Cuan

How to Invest in Bitcoin: Is BTC a Good Investment? | StormGain 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga Bitcoin, Ethereum, dan kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) lainnya kembali diperdagangkan di zona merah pada perdagangan Jumat (17/12/2021) pagi waktu Indonesia, setelah pada Kamis kemarin sempat rebound ke zona hijau.
Pasar kripto yang kembali terkoreksi terjadi karena investor cenderung merespons negatif dari sikap bank sentral Inggris yang menaikan suku bunga acuannya semalam.

Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:20 WIB, hanya koin digital Solana dan dua koin digital stablecoin yakni Tether dan USD Coin yang masih diperdagangkan di zona hijau pada pagi hari ini.

Solana melesat 1,13% ke level harga US$ 178,88/koin atau setara dengan Rp 2.566.928/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.350/US$).

Sedangkan sisanya kembali terkoreksi pada pagi ini. Bitcoin merosot 2,53% ke level US$ 47.733,55/koin atau Rp 684.976.443/koin, Ethereum melemah 1,75% ke US$ 3.964,96/koin (Rp 56.897.176/koin), Cardano ambles 4,34% ke US$ 1,24/koin (Rp 17.794/koin), dan Polkadot ambles 4,29% ke US$ 25,85/koin (Rp 370.948/koin).

Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto
Reli Bitcoin dan kripto big cap lainnya hanya terjadi sejenak saja setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) menyetujui percepatan pengurangan pembelian aset (quantitative easing/QE) atau tapering pada bulan ini.

Penurunan terjadi setelah bursa saham AS kembali terkoreksi, di tengah rencana bank sentral di negara maju untuk memerangi inflasi yang tinggi.

"Bitcoin dan [Big Tech] seperti kembali dihukum hari ini karena investor mengalokasikan kembali beberapa taruhan berisiko mereka yang lebih menguntungkan," kata Edward Moya, analis senior pasar Amerika di OANDA, dikutip dari CoinDesk.

"Pasar kripto terlihat adanya banyak reposisi dan itu mengarah ke beberapa tekanan jual yang tidak diinginkan, tetapi prospek jangka menengah dan panjang masih tetap ada," tambah Moya.

Selain itu, bank sentral Inggris (Bank of England/BoE) yang telah menaikan suku bunganya pada malam kemarin juga menjadi sentimen negatif di pasar kripto pada hari ini.

Sebelumnya, BoE telah menaikkan suku bunga acuannya dari 0,1% menjadi 0,25%. Hal ini juga menjadi kenaikan yang pertama di antara bank sentral negara maju sejak era pandemi di tengah lonjakan inflasi negara tersebut.

Pemicu perubahan kebijakan moneter menjadi ketat tersebut terjadi setelah inflasi Inggris per November menyentuh level tertinggi 10 tahun pada 5,1% atau lebih tinggi dari target BoE yang memperkirakan angka 2%, dan juga lebih tinggi dari posisi Oktober sebesar 4,2%.

Di sisi lain, ekonomi diperkirakan masih aman, dengan angka tenaga kerja di mana sebanyak 257.000 pekerja terserap di perekonomian Inggris per November.

Padahal sebelumnya, pasar (dalam polling Reuters) menduga bahwa suku bunga acuan akan ditahan di level 0,1% menyusul merebaknya kasus Omicron.

Meskipun BoE menaikan suku bunga acuannya, tetapi di bank sentral Eropa (Europe Central Bank/ECB) mengumumkan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level 0%.

ECB sejalan dengan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), di mana mereka akan memangkas pembelian obligasi dan mereka juga tetap berjanji untuk melanjutkan dukungan kebijakan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk ekonomi Zona Euro hingga tahun 2022.

Pembelian obligasi di bawah Program Pembelian Darurat Pandemi (PEPP) senilai 1,85 triliun euro (US$ 2,19 triliun) yang akan berakhir pada Maret 2022, akan dipotong pada kuartal berikutnya saat skema tersebut berakhir.

Namun, pembelian obligasi di bawah Program Pembelian Aset (APP), akan ditingkatkan untuk berfungsi sebagai jembatan pelonggaran kuantitatif hingga akhir PEPP, setelah berlanjut dengan kecepatan bulanan sebesar 20 miliar euro.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, December 16, 2021

Yes! Harga Kripto Mulai Bergairah Lagi, Ini Penyebabnya

 BI: Banyak Negara Tidak Akui Kripto sebagai Currency tapi Aset : Okezone  Economy 

PT Equityworld Futures Medan- Mayoritas kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) pada perdagangan Kamis (16/12/2021) pagi waktu Indonesia kembali cerah bergairah, karena investor dapat bernafas lega setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) mengumumkan keputusan moneternya untuk periode kedepan.
Melansir data dari CoinMarketCap per pukul 09:00 WIB, hanya koin digital stablecoin yang terkoreksi pada perdagangan pagi hari ini.

Bitcoin menguat 1,98% ke level harga US$ 49.060,21/koin atau setara dengan Rp 701.561.003/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.300/US$), Ethereum melesat 5,53% ke level US$ 4.050,66/koin atau Rp 57.924.438/koin, Solana terbang 10,85% ke US$ 178,31/koin (Rp 2.549.833/koin), dan Avalanche yang kembali masuk dalam jajaran 10 besar meroket 17,81% ke US$ 104,3/koin (Rp 1.491.490/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto
Bitcoin dan kripto big cap lainnya kembali diperdagangkan di zona hijau pada pagi hari ini, setelah bank sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempercepat program pengurangan pembelian asetnya (quantitative easing/QE) atau tapering mulai bulan ini.

Seluruh pelaku pasar di cryptocurrency mengamati keputusan The Fed dengan cermat karena banyak yang percaya bahwa sikap The Fed yang cenderung hawkish biasanya dianggap menjadi tren bearish untuk aset berisiko, termasuk kripto.


Harga Bitcoin dan kripto lainnya sempat turun tajam dalam beberapa pekan terakhir karena investor khawatir tentang adanya potensi sikap The Fed yang lebih hawkish kedepannya.

Namun, harga kripto berhasil naik setelah pasar mengetahui keputusan The Fed, meskipun di Bitcoin masih belum mampu kembali ke kisaran level US$ 50.000 pada hari ini. Sedangkan harga Ethereum pada pagi hari ini berhasil kembali ke kisaran level US$ 4.000.

Sebelumnya pada dini hari tadi waktu Indonesia, bank sentral paling powerful di dunia tersebut mengisyaratkan pelepasan yang lebih agresif dari pembelian obligasi bulanannya, seperti yang diharapkan oleh pasar sebelumnya dan memperkirakan adanya kenaikan suku bunga secara bertahap pada tahun depan.

The Fed mengumumkan bahwa mereka akan tetap melakukan tapering pada kecepatan yang lebih cepat di tengah kenaikan inflasi yang berkelanjutan.

The Fed hanya akan membeli obligasi pemerintah sebesar US$ 60 miliar per bulan mulai Januari 2022, turun dari tingkat Desember sebesar US$ 90 juta dan mengatakan bahwa kemungkinan akan melanjutkan skema tersebut di bulan-bulan mendatang.

Langkah itu dilakukan ketika The Fed sedang bergulat dengan tingkat inflasi yang terus meninggi dalam hampir empat dekade terakhir.

Percepatan tapering dapat membuka ruang untuk kenaikan suku bunga pertama pada tahun depan. The Fed juga memberi isyarat bahwa anggotanya melihat ada potensi tiga kenaikan suku bunga pada tahun 2022.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell pun mengatakan dalam konferensi persnya bahwa tantangan The Fed lainnya yakni pasar tenaga kerja yang belum sepenuhnya pulih, di mana angka partisipasi angkatan kerja di Negeri Paman Sam masih cenderung melambat.

"Kami tidak akan kembali ke ekonomi yang sama seperti yang kami alami pada Februari 2020. ... Pasar tenaga kerja dan ekonomi pascapandemi secara umum, dan tingkat pekerjaan maksimum yang konsisten dengan stabilitas harga berkembang dari waktu ke waktu," kata Powell.

Di lain sisi, dari kripto alternatif (altcoin), kripto Avalanche (AVAX) kembali berhasil mengungguli koin digital (token) 'meme', yakni Dogecoin pada pagi hari ini, di mana harga Dogecoin sendiri sempat melesat dan juga sempat kembali masuk ke 10 besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya.

Namun pada pagi hari ini, Dogecoin kembali terhempas ke posisi 11, sedangkan di posisi ke-10 diduduki oleh Avalanche. Dari Kapitalisasi pasarnya, token Avalanche pada pagi hari ini mencapai US$ 25,36 miliar, sedangkan kapitalisasi pasar Dogecoin mencapai US$ 24,03 miliar.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wall Street Rebound, Bursa Asia Ikut Mengekor ke Zona Hijau

 Songsong Sidang The Fed, Gerak Bursa Asia Relatif Irit 

PT Equityworld Futures Medan-Mayoritas bursa Asia dibuka menghijau pada perdagangan Kamis (16/12/2021), mengikuti rebound-nya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (15/12/2021) waktu setempat setelah bank sentral AS mengumumkan kebijakan moneternya pada dini hari tadi waktu Indonesia.
Indeks Nikkei Jepang dibuka melesat 1,47%, Shanghai Composite China naik 0,14%, Straits Times Singapura menguat 0,18%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,63%.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melemah 0,31% pada perdagangan hari ini.



Dari Jepang, ekspor dilaporkan melonjak signifikan pada November lalu. Menteri Keuangan Jepang melaporkan ekspor Negeri Matahari Terbit melonjak signifikan menjadi 20,5% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada bulan lalu, dari sebelumnya pada Oktober lalu sebesar 9,4%.

Ekonom sebelumnya memperkirakan bahwa kenaikan ekspor Jepang sebesar 21%. Pada basis penyesuaian musiman, ekspor naik 5,3% dari bulan sebelumnya.

Perdagangan Jepang yang membaik menambah tanda-tanda bahwa ekonomi global berada pada pijakan yang kokoh bahkan ketika gangguan rantai pasokan terus berlanjut.

Meskipun ekspor Jepang berhasil melonjak, tetapi masih terganggunya rantai pasokan global terus mempengaruhi produsen. Perusahaan produsen mobil ternama di dunia, yakni Toyota Motor kembali memangkas produksinya pada bulan ini karena kekurangan suku cadang.

Di lain sisi, data pembacaan awal (flash reading) aktivitas manufaktur Jepang periode Desember 2021 yang tercermin pada Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Manager's Index/PMI) versi Jibun Bank (Markit) dilaporkan berkontraksi tipis menjadi 54,2, dari sebelumnya pada bulan lalu di angka 54,5.

"Produsen dan perusahaan jasa mengisyaratkan tingkat output yang lebih rendah dan pertumbuhan pesanan baru dibandingkan dengan November," kata Annabel Fiddes, direktur asosiasi ekonomi di IHS Markit, dikutip dari Channel News Asia.

Namun, sebagian besar bursa Asia pada hari ini cenderung menguat, menyusul bursa saham AS, Wall Street yang berhasil rebound dan ditutup melesat pada perdagangan kemarin.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 1,08% ke level 35.927,43, S&P 500 melonjak 1,63% ke posisi 4.709,84, dan Nasdaq Composite meroket 2,15% menjadi 15.565,58.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) resmi mengumumkan hasil rapat dua harinya pada dini hari tadi waktu Indonesia, di mana The Fed mengisyaratkan pelepasan yang lebih agresif dari pembelian obligasi bulanannya, seperti yang diharapkan oleh pasar dan memperkirakan adanya kenaikan suku bunga secara bertahap pada tahun depan.

The Fed mengumumkan bahwa mereka akan tetap mengurangi pembelian asetnya (quantitative easing/QE) atau tapering pada kecepatan yang lebih cepat di tengah kenaikan inflasi yang berkelanjutan.

The Fed hanya akan membeli obligasi sebesar US$ 60 miliar per bulan mulai Januari 2022, turun dari tingkat Desember sebesar US$ 90 juta dan mengatakan bahwa kemungkinan akan melanjutkan skema tersebut di bulan-bulan mendatang.

Langkah itu dilakukan ketika bank sentral paling powerful di dunia tersebut sedang bergulat dengan tingkat inflasi tertinggi dalam hampir empat dekade terakhir. Dengan ini, maka The Fed diperkirakan akan mempercepat tapering-nya pada bulan ini.

Percepatan tapering dapat membuka ruang untuk kenaikan suku bunga pertama pada tahun depan. The Fed juga memberi isyarat bahwa anggotanya melihat ada potensi tiga kenaikan suku bunga pada tahun 2022.

Namun, Ketua The Fed Jerome Powell pun mengatakan dalam konferensi persnya bahwa tantangan The Fed lainnya yakni pasar tenaga kerja yang belum sepenuhnya pulih, di mana angka partisipasi angkatan kerja di Negeri Paman Sam masih cenderung melambat.

Tetapi Powell mengatakan bahwa The Fed masih tepat untuk memutar kembali beberapa kebijakan era pandemi.

"Kami tidak akan kembali ke ekonomi yang sama seperti yang kami alami pada Februari 2020. ... Pasar tenaga kerja dan ekonomi pascapandemi secara umum, dan tingkat pekerjaan maksimum yang konsisten dengan stabilitas harga berkembang dari waktu ke waktu," kata Powell


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, December 15, 2021

The Fed Kayanya Ga Main-main, Tapering Segera Mulai

 Wall Street Ambruk Jelang Pertemuan The Fed 

PT Equityworld Futures Medan-Bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan mengumumkan perubahan kebijakan dramatis yang akan membuka jalan bagi kenaikan suku bunga pertama tahun depan, Rabu (15/12/2021) waktu setempat atau Kamis (16/12/2021) waktu RI.

Mengutip CNBC International, The Fed kemungkinan akan mempercepat tapering (pengurangan nilai program pembelian asset (quantitative easing/QE)) yang mengurangi stimulus moneter.


The Fed diperkirakan meningkatkan tapering hingga menjadi US$ 30 miliar per bulan, sehingga QE akan menjadi nol dalam waktu 4 sampai 5 bulan. Setelah QE selesai, maka langkah selanjutnya adanya menaikkan suku bunga.

Bukan Hanna itu, The Fed kemungkinan juga akan memberikan deskripsi baru tentang bagaimana bank sentral itu memandang kenaikan inflasi AS yang signifikan, dan tak lagi memandangnya sebagai "hal sementara".

Kenaikan harga di AS akan dilihat sebagai ancaman yang lebih besar bagi perekonomian. Di mana sebelumnya inflasi AS di November mencatat rekor 6,8%.

"Saya pikir mereka dapat menaikkan suku bunga pada tahun 2022," kata Rick Rieder, kepala investasi pendapatan tetap global di BlackRock.

"Saya pikir data akan menentukan kapan mereka mulai. Saya tidak berpikir The Fed memiliki gagasan bahwa mereka harus memulai pada kuartal tertentu," katanya lagi.

Dia mengatakan The Fed bisa menaikkan dua kali pada 2022. Dilanjutkan tiga hingga empat kali pada 2023.

Survei yang dilakukan Reuters menunjukkan mayoritas ekonom memperkirakan suku bunga akan dinaikkan pada kuartal III-2022, tetapi ada beberapa yang melihat kenaikan di kuartal I-2022 yang artinya dalam 3 bulan ke depan.

Survei tersebut dilakukan pada 3 sampai 8 Desember, dan menunjukkan The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,25% - 0,5% di kuartal III-2022. Kemudian, akan ada 3 kali kenaikan lagi, yakni di kuartal IV-2022, serta kuartal I dan II-2023.

Suku bunga The Fed (Fed Funds Rate/FFR) akan berada di 1,25% - 1,5% pada akhir 2023.

Skenario kenaikan suku bunga dua hingga tiga kali di tahun depan memang sudah diantisipasi pelaku pasar yang terlihat di perangkat FedWatch milik CME Group.

Tetapi, ceritanya tentu akan berbeda jika The Fed menaikkan suku bunga dalam waktu dekat. Hasil survei Reuters menunjukkan sebanyak 16 orang ekonom melihat kenaikan suku bunga pertama akan dilakukan pada kuartal II-2022, sementara 5 ekonom memperkirakan kenaikan di kuartal I-2022.

Sebagai perbandingan, survei yang sama dilakukan satu bulan sebelumnya menunjukkan hanya 5 ekonom yang melihat suku bunga dinaikkan di kuartal II-2022, dan satu orang saja yang melihat kenaikan sekitar Januari-Maret 2022.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Bursa Asia Masih Lesu, tapi Nikkei Mulai Semangat

 Bursa Asia cenderung melemah 

PT Equityworld Futures Medan-Mayoritas bursa Asia dibuka melemah pada perdagangan Rabu (15/12/2021), di tengah masih terkoreksinya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada Selasa (14/12/2021) waktu setempat dan setelah adanya kabar bahwa varian Omicron menyebar lebih cepat dari varian virus corona (Covid-19) sebelumnya.
Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka turun tipis 0,07%, Shanghai Composite China melemah 0,21%, Straits Times Singapura turun 0,17%, dan KOSPI Korea Selatan terkoreksi 0,33%.

Sedangkan untuk indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,12% pada perdagangan hari ini.

Dari China, beberapa data ekonomi akan dirilis pada hari ini, diantaranya yakni data penjualan ritel periode November 2021 dan data produksi industrial periode November 2021.

Di lain sisi, perusahaan bioteknologi BeiGene akan memulai debut-nya di indeks Shanghai dengan papan layaknya Nasdaq versi China. Sebelumnya, BeiGene sudah terdaftar di bursa saham Hong Kong dan bursa saham AS, yakni di indeks Nasdaq.


Sementara itu dari perkembangan virus corona (Covid-19) varian Omicron, Pfizer mengumumkan bahwa obatnya untuk perawatan pasien Covid-19 terbukti efektif dalam analisis akhir, termasuk terhadap varian Omicron baru.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) kembali memperingatkan pada Selasa kemarin bahwa varian Omicron tampaknya menyebar lebih cepat dari varian Covid-19 sebelumnya.

Bursa saham Asia yang masih terkoreksi pada hari ini terjadi di tengah kembali terkoreksinya bursa saham Negeri Paman Sam, Wall Street pada perdagangan Selasa kemarin waktu AS, karena panasnya kembali inflasi AS dari sektor produsen (producer price index/PPI) pada November lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup turun 0,17% ke level 35.589,328, S&P 500 melemah 0,67% ke posisi 4.637,91, dan Nasdaq Composite kembali ambles 1,06% menjadi 15.249,21.

Saham teknologi menjadi pemberat utama Wall Street pada Selasa kemarin. Saham Microsoft ambles 3,2%, sedangkan saham perangkat lunak Adobe ambruk 6,6%. Saham Netflix, Apple dan Amazon semuanya mengakhiri sesi di teritori negatif juga.

Koreksinya kembali Wall Street pada perdagangan kemarin disebabkan oleh rilis data inflasi AS dari sektor produsen (producer price index/PPI) periode November 2021 yang kembali melonjak 9,6% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Adapun PPI AS pada bulan lalu lebih besar dari perkiraan ekonom dalam polling Dow Jones yang memperkirakan kenaikan 9,2%.

Sementara secara basis bulanan (month-on-month/mom), PPI Negeri Paman Sam pada bulan lalunaik 0,8%, juga di atas ekspektasi pasar di angka 0,5%.

Pembacaan inflasi dari sektor produsen yang juga memanas terjadi jelang rapat bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) selama dua hari yang dimulai pada Selasa kemarin.

Pada Rabu (15/12/2021) siang waktu AS atau Kamis (16/12/2021) dini hari waktu Indonesia, The Fed akan merilis risalah dari rapat tersebut, dengan proyeksi triwulanan untuk ekonomi AS, inflasi dan suku bunga. Ketua The Fed, Jerome Powell juga akan mengadakan konferensi pers.

Investor akan mengamati dengan cermat komentar dari The Fed, di mana bank sentral paling powerful di dunia tersebut berencana untuk mempercepat program pengurangan pembelian asetnya (quantitative easing/QE) atau tapering.

Proses tapering sudah mulai dilakukan oleh The Fed pada akhir November lalu. Artinya, hingga QE menjadi nol, diperlukan waktu selama 8 bulan atau perkiraannya akan berakhir pada Juni 2022. Namun, The Fed berpotensi mempercepat tapering, sehingga QE akan menjadi nol dalam waktu 4 sampai 5 bulan saja


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, December 13, 2021

Yah! Pasar Kripto Loyo, Harga Bitcoin & Ethereum Turun

Harga Kripto Tren Naik, Cuma Cardano yang Keok 

 PT Equityworld Futures Medan- Harga mayoritas kripto berkapitalisasi pasar besar (big cap) kembali terkoreksi pada perdagangan Senin (13/12/2021) pagi hari waktu Indonesia, karena investor cenderung kembali menahan selera risikonya sembari menanti hasil rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) pada Rabu (15/12/2021) waktu AS.
Berdasarkan data dari CoinMarketCap pukul 09:20 WIB, hanya koin digital stablecoin, Polkadot, dan Terra yang masih menguat pada pagi hari ini.

Polkadot melesat 4,13% ke level harga US$ 28,85/koin atau setara dengan Rp 413.998/koin (asumsi kurs hari ini Rp 14.350/US$) dan Terra menguat 3,52% ke level US$ 60,50/koin atau Rp 868.175/koin.



Sedangkan sisanya kembali terkoreksi cenderung tipis pada hari ini. Bitcoin melemah 0,84% ke level US$ 48.795,49/koin atau Rp 700.215.282/koin, Ethereum merosot 1,36% ke US$ 3.987,24/koin (Rp 57.216.894), dan Cardano ambles 5,25% ke US$ 1,31/koin (Rp 18.799/koin).


Berikut pergerakan 10 kripto besar berdasarkan kapitalisasi pasarnya pada hari ini.

Kripto
Meskipun pada perdagangan Minggu (12/12/2021) kripto big cap sempat pulih sejenak, tetapi pada pagi hari ini kembali cenderung terkoreksi, walaupun koreksinya juga masih cenderung tipis.

Kembali terkoreksinya kripto big cap pada pagi hari ini terjadi karena investor cenderung wait and see sembari memantau rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) yang akan dimulai pada Selasa (14/12/2021) besok dan berakhir pada Rabu (15/12/2021).


Investor memantau kebijakan terbaru dari bank sentral Negeri Paman Sam (Federal Reserve/The Fed), meskipun mereka sudah memprediksi bahwa The Fed pada bulan ini masih akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya di level rendah.

Namun, investor lebih melihat dari laju pengurangan pembelian obligasi atau tapering, di mana The Fed berencana untuk mempercepat tapering, sehingga penguarangannya bertambah menjadi US$ 30 miliar.

Nilai QE bank sentral paling powerful di dunia ini sebesar US$ 120 miliar, dan tapering sudah mulai dilakukan pada November lalu. Artinya, hingga QE menjadi nol diperlukan waktu selama 8 bulan.

The Fed diperkirakan akan meningkatkan tapering hingga menjadi US$ 30 miliar per bulan, sehingga QE akan menjadi nol dalam waktu 4 sampai 5 bulan. Selain itu, The Fed juga diprediksi akan memberikan indikasi agresif menaikkan suku bunga di tahun depan.

Untuk saat ini, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga dua hingga tiga kali di tahun depan.

Berdasarkan perangkat FedWatch milik CME Group, pasar melihat ada probabilitas sebesar 42,4% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (0,25%) menjadi 0,25% - 0,5% pada Juni 2022.

Kemudian, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada bulan September dan Desember 2022, masing-masing sebesar 25 basis poin.

Namun, kabar cenderung baik juga hadir di pasar kripto, di mana pemerintahan AS Joe Biden pada Selasa (7/12/2021) lalu menerbitkan sebuah dokumen yang disebut "Strategi Amerika Serikat untuk Melawan Korupsi.", salah satu proposal untuk membantu memerangi korupsi adalah pembentukan "Tim Penegakan Cryptocurrency Nasional" yang akan menangani penyalahgunaan kriminal kripto.

Sehari setelahnya, yakni pada Rabu (8/12/2021) lalu membawa lebih banyak berita menarik bagi penggemar kripto yang taat hukum.

Delegasi CEO dari enam perusahaan kripto teratas, termasuk Coinbase, Circle, FTX, dan Paxos, mengunjungi Kongres AS untuk membahas pentingnya kripto dan peraturan dalam sidang selama lima jam.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Ada "Monster" Lepas Kendali, Emas Diramal ke US$ 3.000

 Harga Emas Dunia Jatuh, Terdampak Langkah Investor | KlikPositif.com -  Media Generasi Positif 

PT Equityworld Futures Medan-Harga emas dunia sepanjang pekan lalu mencatat penurunan tipis 0,07% ke US$ 1.782,51/troy ons. Dengan demikian, sudah 4 pekan beruntun emas mengalami penurunan.
Meski demikian, harga emas dunia diperkirakan akan terbang ke US$ 3.000/troy ons akibat inflasi yang tinggi di Amerika Serikat (AS). Hal tersebut diungkapkan oleh Christopher Ecclestone, Principal and Mining Strategist di Hallgarten & Co.

Ecclestone melihat inflasi sebagai "monster" yang lepas dari kandang, dan akan sulit untuk dikendalikan. Bank sentral AS (The Fed) juga dikatakan akan sulit untuk mengendalikan inflasi.



Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat lalu melaporkan inflasi berdasarkan consumer price index (CPI) di bulan November tumbuh 6,8% year-on-year (yoy) menjadi yang tertinggi dalam nyaris 4 dekade terakhir. Tidak hanya di Amerika Serikat, inflasi tinggi sudah melanda banyak negara di dunia.

"Monster inflasi sudah lepas, dan memerlukan usaha yang besar untuk mengembalikannya ke kandang. Hal itu akan memberikan dampak yang besar ke pasar properti, begitu juga dengan perusahaan yang punya leverage tinggi. Kita sudah melihat pasar properti crash di China," kata Ecclestone, sebagaimana dilansir Kitco, Jumat (10/12).
Ia juga melihat harga emas akan mulai menanjak ketika harga properti turun.

"Jika inflasi terus naik, orang-orang akan mencari tempat untuk menginvestasikan uang mereka, khususnya ketika harga properti berhenti naik atau mulai menurun. Properti sudah menjadi aset safe haven selama 30 tahun bagi perekonomian Barat. Mereka akan mencari investasi yang lain (emas)," tambahnya.

Emas diperkirakan akan mencapai US$ 2.000/troy ons pada tahun depan, dan dalam 5 tahun ke depan mencapai US$ 3.000/troy ons.

"Harga emas pada akhirnya akan naik karena orang-orang tidak percaya dengan mata uang fiat. Saya tidak akan kaget jika kita melihat emas naik ke US$ 2.000/troy ons dalam 12 bulan ke depan. Outlook saya untuk 5 tahun ke depan emas akan mencapai US$ 3.000/troy ons," kata Ecclestone.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, December 10, 2021

Alhamdulillah! Bill Gates Sebut Covid-19 Akan Berakhir 2022

 PT Equityworld Futures Medan-  Filantropi dan pendiri Microsoft, Bill Gates mengungkapkan kapan Covid-19 kemungkinan berakhir. Menurutnya pandemi di dunia akan berakhir pada pertengahan tahun 2022 mendatang.
Menurutnya, infeksi atas pandemi di dunia kemungkinan akan menurun dalam jumlah terkecil di akhir tahun depan. Saat itu, tingkat infeksi juga turun di bawah tingkat flu musiman.

Ini diucapkan Bill Gates dalam Forum Ekonomi Baru Bloomberg pada November lalu. "Angka kematian dan infeksi turun cukup drastis karena terbentuk kekebalan alami, vaksin dan pengobatan oral," jelasnya, dikutip dari Yahoo Finance, Jumat (10/12/2021).



Namun pandemi berakhir dengan cepat jika tidak ada varian berbahaya yang muncul lagi nantinya.

Sayangnya baru-baru ini varian Omicron menyebar setelah diidentifikasi di Afrika Selatan. Omicron juga telah ditetapkan WHO sebagai variant of concern atau VoC.

Selain itu Bill menambahkan yang harus diselesaikan untuk pandemi adalah mengenai vaksin. Menurutnya, pasokan vaksin akan terselesaikan tahun depan tapi ada masalah lain yaitu soal cara pendistribusian.

"Vaksin merupakan berita yang sangat baik, dan kendala besar akan teratasi pada pertengahan tahun depan. Namun harus diatasi soal logistik dan permintaan," jelas Bill Gates


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Asing Kabur dari Bursa RI, Gegara The Fed Percepat Tapering?

 IHSG ditutup merosot ikuti bursa Asia, pasar nantikan evaluasi PPKM -  ANTARA News 

PT Equityworld Futures Medan- Di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengawali Desember dengan positif, investor asing tercatat getol melakukan jual bersih (net sell) selama sepekan terakhir.
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berhasil naik 0,91% ke posisi 6.643,932 selama sepekan terakhir, setelah terapresiasi dalam 4 hari berturut-turut. Namun, asing melakukan jual bersih Rp 769,56 miliar di pasar reguler. Kemarin saja, investor asing ramai-ramai keluar dari bursa domestik dengan catatan net sell Rp 106,41 miliar di pasar reguler.


Aksi jual oleh asing tersebut terjadi di tengah wacana bank sentral Amerika Serikat (AS) atau yang dikenal dengan Federal Reserve (The Fed) akan mempercepat laju tapering atau pengurangan nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) seiring inflasi AS yang terus melonjak tinggi.

"Saat ini perekonomian sangat kuat dan inflasi juga sangat tinggi, oleh karena itu menurut pandangan saya akan tepat jika mempertimbangkan menyelesaikan tapering lebih cepat, mungkin beberapa bulan lebih awal," kata ketua The Fed, Jerome Powell di hadapan Senat AS, sebagaimana diwartakan CNBC International, Selasa (30/11).

Powell juga mengatakan akan membahas mengenai percepatan tapering di bulan ini.

"Saya mengharapkan The Fed akan mendiskusikan percepatan tapering pada rapat bulan Desember," tambah Powell.

Nilai QE The Fed saat ini sebesar US$ 120 miliar, dan tapering sudah mulai dilakukan pada November lalu. Artinya, hingga QE menjadi nol diperlukan waktu selama 8 bulan.

The Fed kini diperkirakan akan meningkatkan tapering hingga menjadi US$ 30 miliar per bulan, sehingga QE akan menjadi nol dalam waktu 4 sampai 5 bulan. Selain itu, The Fed juga diprediksi akan memberikan indikasi agresif menaikkan suku bunga di tahun depan.

Untuk saat ini, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga dua hingga tiga kali di tahun depan.

Sebelumnya, kebijakan moneter longgar dengan memasok uang lebih banyak ke pasar dilakukan The Fed untuk membantu ekonomi AS yang terkontraksi akibat pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun lalu.


Apakah Bakal Tapering without The Tantrum?

Hal ini lantas mengundang pertanyaan: apakah langkah agresif The Fed turut membuat asing bergegas meninggalkan pasar modal RI atau malah aksi jual asing tersebut adalah hal wajar?

Berkaca pada kejadian 2013 lalu, ketika The Fed melakukan tapering, maka aliran modal akan keluar dari negara emerging market (pasar negara berkembang) dan kembali ke Negeri Paman Sam. Hal tersebut berisiko memicu gejolak di pasar finansial global.

Di tahun 2013, The Fed yang saat itu dipimpin Ben Bernanke mulai mengumumkan tapering pada pertengahan tahun, dan baru dieksekusi pada bulan Desember. QE The Fed saat itu akhirnya resmi berakhir pada pada Oktober 2014.

Setelahnya, muncul spekulasi kenaikan suku bunga The Fed di pasar finansial hingga di tahun 2015.

Menurut catatan CNBC Indonesia, sejak Bernanke mengumumkan tapering Juni 2013 nilai tukar rupiah terus merosot hingga puncak pelemahan pada September 2015.

Di akhir Mei 2013, kurs rupiah berada di level Rp 9.790/US$ sementara pada 29 September 2015 menyentuh level terlemah Rp 14.730/US$, artinya terjadi pelemahan lebih dari 50%. IHSG saat awal taper tantrum juga mengalami aksi jual. Pada periode Mei-September 2013 IHSG jeblok hingga 23%.

Lalu, bagaimana dengan tapering kali ini? Apakah akan disertai dengan tantrum di emerging market? Ataukah hanya tapering tanpa gejolak signifikan di pasar finansial alias tapering without the tantrum?

Sejumlah analis dan kalangan pasar modal menilai tapering a la The Fed kali ini tidak akan seseram pada 2013.

Direktur PT Syailendra Capital Fajar R. Hidajat, misalnya, mengatakan kepada CNBC Indonesia pada November lalu, efek tapering pada 2021 tidak akan seperti tapering pada 2013 hingga 2015.

Ia mengatakan, tapering pada 2021 akan memberikan upsite. Sementara pada market akan mengalami sedikit volatilitas, terutama pada Semester I-2022.

"Tapi bisa jadi mungkin tapering effect tidak akan memberikan efek yang sangat signifikan. Bottom line volatility, semua sekuritas akan kena efek, tapi efeknya mungkin tidak seperti tapering pertama," ungkap Fajar dalam CNBC Indonesia Award 2021 'The Best Securities and Asset Management Companies', Selasa (23/11/2021).

Senada, Head of Investment Information PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Roger mengungkapkan, dampak tapering terhadap pasar saham di Indonesia dinilai tidak akan terlalu signifikan.

Pasalnya, investor cenderung lebih mencermati laporan keuangan di kuartal ketiga dan data perekonomian domestik yang mulai menunjukkan pemulihan seperti indeks PMI Indonesia yang berada di level tertinggi 57,2.

Baca: Jangan Panik! AS Bawa Kabar Baik Soal Covid Varian Omicron
"Dampak tapering tidak terlalu signifikan bagi market Indonesia. Kalau terjadi capital outflow tidak berdampak signifikan bagi IHSG," ungkap Roger, Kamis (4/11/2021).

Selain itu, menurut catatan Tim Riset CNBC Indonesia, kendati The Fed diperkirakan agresif dalam menaikkan menormalisasi kebijakan moneternya, nyatanya tidak serta merta membuat dolar AS merajalela. Rupiah masih cukup kuat jika melihat pergerakannya yang mampu menguat 3 hari beruntun di pekan ini.

Tapering yang Dibayangi Omicron & 'Hantu' Inflasi
Namun, perlu disimak juga bahwa inflasi AS yang tinggi--yang turut membuat The Fed mempertimbangkan untuk mempercepat laju tapering--terus menggentayangi pasar.

Para pelaku pasar menanti rilis data inflasi di Negeri Paman Sam malam ini.

Rilis data tersebut bisa menggambarkan seberapa "bebal" inflasi tinggi di AS yang bisa mempengaruhi kebijakan moneter The Fed. Hasil survei Wall Street memprediksi inflasi akan melesat 6,7% year-on-year (yoy) yang merupakan level tertinggi dalam 40 tahun terakhir.

Selain soal inflasi AS, sebenarnya sentimen pelaku pasar masih cukup bagus, sebab galur anyar virus corona (Covid-19) Omicron dikatakan hanya menimbulkan gejala ringan.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mengatakan, meski tidak menimbulkan gejala yang parah, Omicron lebih mudah menyebar dan ada risiko tingkat keterisian rumah sakit akan meningkat.

"Bahkan jika tingkat keparahannya sama atau bahkan berpotensi lebih rendah daripada varian Delta, diyakini rawat inap akan meningkat jika lebih banyak orang terinfeksi dan akan ada jeda waktu antara peningkatan insiden kasus serta peningkatan kasus kematian," ujar lembaga kesehatan global itu dikutip Straits Times, Kamis (9/12/2021).

Dengan demikian, perkembangan kabar tapering dan penyebaran virus Covid-19 Omicron masih akan terus membayangi mood investor ke depan.

Window Dressing Desember Bakal Diganggu Omicron?

Nah, pertanyaan terakhir, apakah faktor musiman (seasonality) dari IHSG di penghujung tahun di mana IHSG biasanya berakhir positif akan diganggu oleh kabar soal Covid-19 Omicron?

Menurut data yang dihimpun Tim Riset CNBC Indonesia, jika melihat faktor musiman Desember maka kecenderungan IHSG mencatatkan koreksi terbilang sangat minim. Dalam 10 tahun terakhir (2011-2020) kinerja bulanan IHSG konsisten positif dengan rerata imbal hasil 3,23%.

Salah satu faktor pendorong fenomena ini adalah aktivitas mempercantik portofolio para fund manager yang lebih dikenal dengan istilah window dressing. Biasanya kenaikan IHSG juga akan dilanjutkan ke awal tahun berikutnya dan fenomena ini dinamai January Effect.

Saham-saham yang menjadi sasaran window dressing bulan Desember adalah saham blue chip yang nilai kapitalisasi pasarnya besar sehingga bobotnya terhadap indeks juga besar.

Melihat data historis di atas, IHSG bisa berpeluang besar kembali mencatatkan kinerja positif di akhir tahun. Namun, di tengah adanya Omicron dan juga isu tapering di atas yang sedikit-banyak akan mempengaruhi sentimen pasar, tidak tertutup pula peluang IHSG terkoreksi pada bulan ini.

Singkatnya, investor masih akan terus mengamati perkembangan virus Omicron dan pagebluk Covid-19 secara keseluruhan--berikut kebijakan moneter ala The Fed ke depan


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan