Equityworld Futures Medan : Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin menguat tipis 7 poin setelah
sempat naik tinggi di awal perdagangan. Aksi jual investor asing
menghambat laju IHSG.
Mengakhiri perdagangan, Selasa (13/7/2015),
IHSG ditutup naik tipis 7,890 poin (0,16%) ke level 4.901,807.
Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat tipis 1,873 poin (0,22%) ke level
839,411.
Semalam Wall Street ditutup positif. Ini berarti, dalam 4
hari perdagangan berturut-turut, Wall Street positif. Pergerakan Wall
Street didorong oleh rebound harga minyak.
Indeks Dow Jones naik
75,9 poin (0,42%) ke 18.053,58. INdeks S&P 500 naik 9,35 poin
(0,45%) ke 2.108,95. Sementara indeks Nasdaq naik 33,38 poin (0,66%) ke
5.104,89.
Hari ini IHSG diperkirakan masih akan dalam tren
menguat meski dalam perdagangan yang sepi karena menjelang hari raya
Idul Fitri alias lebaran.
Pergerakan bursa-bursa di Asia pagi hari ini:
- Indeks Nikkei 225 naik 79,95 poin (0,39%) ke level 20.465,28.
- Indeks Straits Times menguat 9,05 poin (0,27%) ke level 3.325,55.
Rekomendasi untuk perdagangan saham hari ini:
Mandiri Sekuritas
IHSG ditutup di 4.901 di kisaran resistance dan membentuk pola candle stick: STAR dan dibutuhkan konfirmasi lanjutan.
Pergerakan hari ini masih tidak akan banyak berubah dan cenderung
sideways, dengan volume yang relatif rendah, mengingat hari ini
merupakan hari terakhir perdagangan sebelum libur panjang Hari Raya Idul
Fitri.
Estimasi pergerakan indeks hari ini berada di 4.860-4.927.
Untuk
indeks bursa saham Eropa; FTSE, DAX, CAC, masih belum banyak berubah
masih berada berada dikisaran resistance (down trending).
Harga minyak membentuk fase konsolidasi baru di support US$ 50,00/barel dan resistance US$ 53,00/barel.
Oso SecuritiesPada
akhir perdagangan Selasa (14/7), IHSG hanya mampu menguat tipis setelah
sebelumnya sempat down pada awal sesi kedua. IHSG menguat sebesar 0,16%
atau 7,89 poin ke level 4,901.81 yang diikuti dengan transaksi yang
semakin sepi mengingat bursa akan tutup selama libur lebaran. Para
pelaku pasar masih menunggu keluarnya data ekspor impor Indonesia bulan
Juni 2015 yang akan dirilis pada hari ini berpotensi menjadi katalis
penggerak IHSG. Sedangkan, keputusan Bank Indonesia untuk tetap menjaga
BI Rate di level 7,5% sesuai dengan ekspektasi tidak terlalu
mempengaruhi pasar. Penguatan IHSG di tengah negatifnya bursa China
menjelang dikeluarkannya data pertumbuhan ekonomi di China. Pergerakan
indeks sektoral tercatat bervariatif dimana sektor basic industry
memimpin penguatan yakni sebesar 1,36 % dan sektor agriculture yang
mengalami pelemahan paling dalam sebesar 1,54%. Investor asing
membukukan net buy sebesar Rp 17,63 miliar.
Sementara itu, bursa
Wall Street juga berakhir menguat tidak mau kalah dengan IHSG dimana
indeks Dow Jones naik sebesar 0,42% ke level 18,053.58, S&P 500 naik
sebesar 0,45% ke level 2,108.95 dan Nasdaq juga naik sebesar 0,66% ke
level 5,104.89. Penguatan terjadi di tengah menurunnya tingkat optimisme
pelaku pasar terhadap bisnis kecil di AS. Di samping itu, minusnya data
retail sales advance MoM Juni dan import price index MoM Juni ternyata
tidak membuat bursa AS jatuh.
Kami memprediksikan IHSG masih akan
terus lanjut membentuk pola uptrend di tengah penantian rilisnya data
ekspor impor Indonesia. Namun demikian kami menghimbau kepada para
investor untuk tetap berhati-hati mengingat hari ini adalah hari
terakhir bursa menjelang libur lebaran. Secara teknikal, indicator
William%R dan Stochastic Oscillator menunjukkan kenaikan. Namun,
indicator Momentum terlihat memiliki potensi membentuk deadcross. IHSG
diperkirakan akan bergerak di kisaran 4,875 – 4,940.
(ang/ang)