This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, June 30, 2020

Rupiah Boleh Menguat Hari Ini, Besok?

Dollar-Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot. Namun jangan lengah, karena penguatan hari ini mungkin hanya oase kecil di tengah gurun pasir yang luas dan belum terlihat di mana ujungnya.

Pada Selasa (30/6/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.150 kala pembukaan pasar spot. Rupiah menguat 0,14% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, rupiah menutup perdagangan pasar spot dengan depresiasi 0,14% di hadapan dolar AS. Pelemahan tersebut membuat rupiah terdepresiasi selama tiga hari perdagangan beruntun terhadap mata uang Negeri Paman Sam. Selama tiga hari itu, pelemahan rupiah adalah 0,64%.

Oleh karena itu, rupiah punya ruang untuk mencatatkan technical rebound. Rupiah yang sudah 'murah' kembali menarik di mata investor sehingga mata uang Ibu Pertiwi seksi lagi.

Sepertinya ini pula yang terjadi di pasar saham New York. Dini hari tadi, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melonjak 2,32%, S&P 500 terdongrak 1,47%, dan Nasdaq Composite melesat 1,2%.

Mirip-mirip dengan rupiah, Wall Street juga sudah terkoreksi parah akhir-akhir ini. DJIA, misalnya, walau hari ini menguat tajam tetapi dalam sepekan terakhir masih terkoreksi 2,14% secara point-to-point. Bisa dibayangkan betapa dalamnya pelemahan DJIA sehingga lonjakan di atas 2% belum bisa menalangi.

Penguatan di pasar keuangan global hari ini sepertinya adalah pelipur lara belaka. Ke depan, sangat mungkin pasar akan kembali mengalami koreksi dalam karena satu masalah besar belum selesai: pandemi virus corona (Coronavirus Disease-19/Covid-19).

Di sejumlah negara, kasus corona bertambah cukup pesat. Di Inggris, misalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat jumlah pasien positif corona per 29 Juni adalah 311.155 orang. Bertambah 901 orang (0,29%) dibandingkan posisi sehari sebelumnya.

Peningkatan jumlah kasus membuat Kota Leicester kembali mengetatkan pembatasan sosial (social distancing) yang sempat dilonggarkan. Sir Peter Soulsby, Wali Kota Leicester, memutuskan untuk menutup lagi restoran dan pub.

"Kota Leicester masih akan tertutup setidaknya sampai dua pekan ke depan, lebih lama dibandingkan daerah-daerah lain. Sepertinya kami masih akan menerapkan pembatasan setelah 4 Juli," kata Soulsby, seperti dikutip dari BBC.

Saat ini, terdapat 2.987 pasien positif corona di kota yang menaungi klub juara Liga Primer Inggris musim 2015/2016 tersebut. Sebanyak 866 kasus atau sekira 29% terjadi dalam dua pekan sebelum 23 Juni.

Kondisi di Inggris juga terjadi di negara-negara lain seperti AS dan Jerman. Sejumlah daerah kembali menutup keran aktivitas masyarakat akibat lonjakan kasus corona.

Apa yang sangat dikhawatirkan oleh seluruh dunia lambat laun menjadi kenyataan: gelombang serangan kedua (second wave outbreak). Ini membuat proses pemulihan ekonomi menjadi buram, semakin tidak jelas.

Oleh karena itu, sangat wajar Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi ekonomi 2020 dari awalnya -3% menjadi -4,9%. Sebab, dampak dari pandemi virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini ternyata lebih parah dari perkiraan sebelumnya.

Ke depan, situasi masih penuh ketidakpastian sehingga pasar keuangan dunia tetap akan diwarnai guncangan. Hari ini boleh saja ada penguatan, tetapi besok siapa yang tahu?


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, June 29, 2020

Kasus Corona Sudah di Atas 10 Juta, Harga Emas Siap Terbang!

A customer puts gold bar on basket for sell to the gold shop in Bangkok, Thailand, Thursday, April 16, 2020. With gold prices rising to a seven-year high, many Thais have been flocking to gold shops to trade in their necklaces, bracelets, rings and gold bars for cash, eager to earn profits during an economic downturn.(AP Photo/Sakchai Lalit)PT Equityworld Futures Medan- Jumlah kasus infeksi virus corona kini sudah menembus angka 10 juta orang di dunia. Pertambahan jumlah kasus baru yang terjadi akhir-akhir ini membuat investor mencari perlindungan ke aset safe haven seperti emas.

Mengawali pekan ini Senin (29/6/2020), harga emas dunia di pasar spot melemah tipis 0,12% ke US$ 1.768,8/troy ons. Di saat yang sama pada 09.00 WIB harga emas berjangka Comex menguat 0,24% ke US$ 1.776,7/troy ons.

Meski melemah, harga emas spot masih tetap berada di rentang level tertingginya dalam tujuh setengah tahun terakhir. Harga logam mulia terssebut pun kian mendekati level psikologis US$ 1.800/troy ons.

Negara-negara seperti Amerika Serikat dan India terus melaporkan lonjakan jumlah kasus baru beberapa hari terakhir. Kenaikan kasus yang terjadi harus membuat Texas mengurungkan niat untuk membuka kembali perekonomiannya.

Seluruh bar diminta untuk menutup operasinya, sementara restoran diminta untuk tetap beroperasi tetapi dengan kapasitas setengahnya.

"Pada saat ini, jelas bahwa peningkatan kasus sebagian besar didorong oleh jenis kegiatan tertentu, termasuk warga Texas yang berkumpul di bar," kata Gubernur Texas Greg Abbott sebagaimana diwartakan CNBC International.

Florida juga mengumumkan akan melarang warganya berkumpul di bar setelah negara bagian tersebut melaporkan adanya lonjakan kasus baru yang hampir mencapai angka 9.000. Di Arizona, jumlah kasus melonjak 5,4%, melampaui rata-rata tujuh hari di 2,9%.

Dengan adanya risiko ketidakpastian ini investor memilih berlindung mencari suaka. Emas adalah pilihannya. Minat investor terhadap emas yang tinggi membuat harganya ikut melambung.

Bank investasi global Goldman Sachs memperkirakan bahwa harga emas akan tembus US$ 1.800/troy ons dalam waktu 12 bulan.

Faktor lain yang turut mendukung penguatan harga emas adalah laporan Dana Moneter Internasional (IMF) yang merevisi turun proyeksi ekonomi global tahun 2020 menjadi terkontraksi 4,9%.

Tak hanya itu, IMF dalam laporan Global Financial Stability-nya mengungkapkan bahwa antara pasar keuangan dan ekonomi terjadi diskoneksi.

Reli saham yang terjadi pasca 23 Maret lalu dinilai lembaga keuangan global tersebut rapuh dan rawan koreksi. Koreksi yang dimaksud adalah terpangkasnya harga aset keuangan 10% atau lebih.

"Mengacu pada pemodelan yang dibuat oleh staf IMF, perbedaan antara harga pasar dan valuasi fundamentalnya berada di level tertinggi dalam sejarah hampir di seluruh negara maju untuk pasar saham dan surat utangnya, meski yang terjadi justru sebaliknya untuk saham di beberapa negara berkembang" tulis laporan tersebut.

Ahli strategi ekuitas Citi, Tobias Levkovich, di hari Jumat, merilis hasil survei manajer dana institusional baru yang mengungkapkan kekhawatiran yang signifikan. Mereka mempertahankan uang tunai dua kali rata-rata untuk jangka jangka panjang.

Hanya sepertiga responden yang berpikir S&P akan kembali ke level awal Juni di atas 3.200 pada akhir tahun dan, ketika ditanya apakah pasar akan mengalami 20% drop atau 20% reli menunjuukan bahwa 70% manajer investasi memperkirakan penurunan sebesar 20%.

Di sepanjang tahun ini harga emas dunia telah menguat lebih dari 16%. Dengan adanya risiko ketidakpastian yang tinggi serta ancaman inflasi yang juga tinggi akibat rendahnya suku bunga hingga banjir stimulus fiskal dan moneter, prospek emas jangka panjang masih menarik.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, June 26, 2020

Breaking! Ledakan Dahsyat Guncang Iran, Ada Apa?

Ledakan di fasilitas militer iran (Dok. Twitter @2_ordu)PT Equityworld Futures Medan- Sebuah ledakan besar terjadi di di sebuah area militer sensitif di Tehran, ibu kota Iran. Ledakan ini dikabarkan The New York Times melalui jurnalisnya Farnaz Fassihi.

"Sebuah laporan mengatakan bahwa ada ledakan besar terjadi di Iran di area Parchin- sebuah pangkalan militer di mana Iran melakukan aktivitas nuklir," tulisnya Jumat (26/6/2020).

Ia pun memberikan video bagaimana ledakan terjadi pada dini hari. Di mana suara ledakan dengan api besar terdengar hingga pemukiman warga sipil dengan mengutip sumber lokal.

Parchin adalah komplek militer yang menjadi rumah produksi sejumlah roket di Iran. Kawasan itu juga kerap dijadikan area untuk melakukan pengujian nuklir.

Sementara itu, dikutip dari Reuters, dalam sebuah pidato di televisi lokal, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Iran Davoud Abdi membenarkan ada ledakan yang terjadi. "Ledakan itu terjadi di "area publik" Parchin," katanya.

Menurutnya ledakan ada di area penyimpanan gas di kawasan itu. Abdi mengatakan api berhasil dikendalikan dan tidak ada korban.

Dia tidak memberikan informasi apa pun tentang penyebab ledakan itu, termasuk kemungkinan uji nuklir tengah dilakukan. Rekan kami sudah di lokasi dan melakukan investigasi dengan hati-hati," katanya.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, June 25, 2020

Emas Rekor Lagi, Harga Emas Antam Bisa Gak Tembus Rp 900.000?

PT Equityworld Futures Medan- Harga emas dunia mencetak rekor penutupan tertinggi lagi di tahun ini pada perdagangan Selasa pekan ini. Adanya risiko penyebaran pandemi penyakit akibat virus corona (Covid-19) gelombang kedua masih menjadi penopang penguatan harga emas dunia.

Penguatan harga emas dunia berkaitan dengan keunggulan emas yang biasa menjadi aset aman (safe haven) sehingga ketika investor dihadapkan pada kekhawatiran Covid-19, emas mulai diburu lagi dan membuat harganya melesat.

Harga emas dunia pada perdagangan Selasa lalu menguat 0,69% ke US$ 1.766,51/troy ons yang merupakan rekor penutupan perdagangan tertinggi tahun ini. Harga logam mulia ini juga berada di level tertinggi dalam 7,5 tahun terakhir, dan sejak awal tahun sudah melesat lebih dari 16%.

Secara teknikal, emas sudah berhasil break out level US$ 1.744/troy ons yang merupakan batas atas pola Rectangle pada hari Senin, tetapi masih di bawah level tertinggi intraday tahun ini di US$ 1.764,55/troy ons yang dicapai pada 18 Mei lalu.

Selasa lalu, level tertinggi intraday tersebut akhirnya ditembus, sehingga peluang berlanjutnya penguatan emas semakin besar. Terbukti, emas hari ini kembali melanjutkan penguatan, pada pukul 16:30 WIB Rabu kemarin, berada di level US$ 1.775,79/troy ons, menguat 0,54% di pasar spot, melansir data Refinitiv.


Pola Rectangle menjadi indikasi emas berada dalam fase konsolidasi atau bergerak sideways, dengan batas bawah di US$ 1.670/troy ons. Rentang batas bawah ke batas atas pola Rectangle sebesar US$ 74, jadi ketika batas atas berhasil ditembus maka target penguatan emas juga sebesar US$ 74 dari batas atas US$ 1.744/troy ons.

Artinya, target penguatan emas ketika pola Rectangle ditembus adalah US$ 1.818/troy ons, lebih tinggi dari level psikologis US$ 1.800/US$.

Sementara itu, indikator Stochastic kembali masuk ke wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.

Level US$ 1.744 kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat, selama bertahan di atasnya, peluang emas ke US$ 1.818/troy ons masih tetap terjaga.

Emas Antam

Dari dalam negeri, harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) pada Rabu kemarin (24/6/2020) naik hingga 0,94% atau sebesar Rp 8.000 menjadi Rp 858.120/gram dari perdagangan Selasa di level Rp 850.120/gram.

Sebelumnya pada perdagangan Selasa, harga emas Antam naik meski hanya 0,12% atau Rp 1.000 dari posisi harga Senin yakni Rp 849.120/gram.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam kemarin, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram naik 0,94% berada di Rp 85,812 juta dari harga kemarin Rp 85,012 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Adapun khusus harga 1 gram emas Antam hari Rabu juga naik Rp 8.000 menjadi Rp 916.000/gram setelah naik Rp 1.000 ke Rp 908.000/gram pada hari Selasa kemarin.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam pun naik 1,25% atau Rp 10.000 ditetapkan pada Rp 809.000/gram, dari posisi kemarin Rp 799.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Harga emas Antam pernah mencapai level di atas Rp 900.000/gram, tepatnya Rp 903.000/gram pada Senin (13/4/2020) untuk harga acuan 100 gram, kendati langsung turun keesokan harinya (Selasa, 14/4) di level Rp 899.000/gram. Pada 14 April itu, khusus harga emas Antam 1 gram juga tembus Rp 948.000/gram


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, June 24, 2020

Unstoppable! Harga Emas Rekor Lagi, Sudah Dekati US$ 1.800

Gold bars are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany,  August 14, 2019. REUTERS/Michael DalderPT Equityworld Futures Medan-Lonjakan kasus baru infeksi virus corona di berbagai belahan dunia membuat emas terus melanjutkan relinya. Kini harga emas cetak rekor tertinggi lagi untuk tahun ini dan kian dekati US$ 1.800.

Harga emas sejak Jumat pekan lalu (19/6/2020) hingga hari ini terus melesat tajam. Pada 08.25 WIB, Rabu (24/6/2020) harga emas dunia di pasar spot menguat 0,31% ke US$ 1.771,9/troy ons. Ini merupakan harga tertinggi dalam tujuh setengah tahun terakhir.


Dalam dua pekan terakhir Texas, Arizona dan Nevada terus mencetak rekor kasus infeksi baru. Sementara itu Reuters melaporkan ada 10 negara bagian AS lain yang juga melaporkan adanya kenaikan kasus mulai dari Florida hingga Arizona.

Kasus di AS meningkat hingga 25% pada pekan yang berakhir di 21 Juni 2020 dibanding minggu sebelumnya. Kenaikan jumlah kasus ini membuat investor was-was kalau gelombang kedua wabah benar-benar terjadi.

Meskipun ada kekhawatiran yang meliputi pasar. Namun penasihat ekonomi Gedung Putih Lary Kudlow mengatakan bahwa tidak ada gelombang kedua wabah di Negeri Paman Sam.

"Memang ada beberapa hotspot, kami terus menanganinya dan kami sekarang tahu caranya. Kita sudah bertahan dan melalui musim dingin, tidak ada second wave yang bakal datang," tegas Kudlow.

Sementara menurut Presiden AS ke-45 Donald Trump, peningkatan kasus lebih diakibatkan oleh peningkatan tes yang dilakukan. Hal ini diungkapkan mantan taipan properti AS itu lewat akun twitternya.

"Kasus naik di AS karena kita melakukan tes jauh lebih banyak dari negara lain dan terus meningkat" cuit Trump. "Dengan jumlah tes yang sedikit maka kita akan punya kasus yang lebih rendah pula" tambahnya.

Bagaimanapun juga ancaman gelombang kedua wabah memang jadi risiko yang harus diwaspadai mengingat vaksin yang efektif sampai saat ini belum tersedia untuk publik.

Meski dini hari tadi Wall Street ditutup dengan penguatan akibat data ekonomi yang bagus. Logam mulia emas masih menjadi instrumen investasi yang menarik dan layak dimasukkan ke dalam portofolio.

Data penjualan rumah baru AS memang ciamik. Penjualan rumah baru pada Mei 2020 melonjak 16,6% dibandingkan bulan sebelumnya menjadi 676.000 unit. Jauh di atas konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan pertumbuhan 2,9%.

Banyak pihak yang optimis bahwa ekonomi AS sedang berada di fase pemulihan. Namun risiko ketidakpastian seputar wabah masih ada. Hal ini membuat investor mencari suaka ke aset safe haven, emas lah pilihannya.

Menambah sentimen positif untuk emas, pemerintah dan bank sentral masih akan menggelontorkan stimulus untuk menyelamatkan perekonomian. Kubu Partai Demokrat di House of Representatives (salah satu kamar di parlemen AS) menyampaikan proposal stimulus infrastruktur senilai US$ 1,5 triliun.

Rencananya, stimulus ini akan digunakan untuk pembangunan jalan, jembatan, pelabuhan, energi, sekolah dan berbagai proyek lain.Pembahasan akan segera dimulai, dan apabila berjalan mulus akan disahkan dalam beberapa pekan ke depan.

Ketua House of Representaives (DPR AS) Nancy Pelosi mengungkapkan akan memperjuangkan pengesahan proposal ini sebelum reses pada 4 Juli.

Dengan adanya banjir stimulus fiskal dan moneter serta suku bunga rendah, maka kemungkinan inflasi yang tinggi ke depan terbuka lebar. Investor sedang mencari aset lindung nilai (hedging) terhadap depresiasi mata uang dan emas lah pelariannya.

Emas memang dilirik oleh investor di tengah kondisi yang serba tidak pasti seperti sekarang ini. Sehingga wajar saja jika harganya ikut terdongkrak. Apabila harga emas terkoreksi untuk sementara waktu, itu justru dimanfaatkan investor untuk membeli aset ini.

Ke depan prospek jangka panjang emas masih menarik. Dengan harga emas di posisi saat ini, maka bukan tak mungkin bahwa emas bisa menyentuh level US$ 1.800/troy ons dalam waktu dekat.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, June 23, 2020

Rekor! Pagi Ini Harga Emas Tertinggi 2020, Sudah Cuan 15,8%

Gold bars and coins are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany,  August 14, 2019. REUTERS/Michael DalderPT Equityworld Futures Medan-Harga emas dunia kembali reli. Investor kembali mencemaskan perkembangan terbaru pandemi corona yang baru-baru ini jumlah kasusnya meningkat lagi.

Selasa (23/6/2020), harga emas di pasar spot naik 0,07% setelah kemarin melesat 1%. Pada 08.30 WIB harga logam mulia emas dibanderol US$ 1.756,4/troy ons. Jika harga emas tetap bertahan di kisaran sekarang atau bahkan menguat maka ini akan jadi harga penutupan tertinggi untuk tahun ini.

Bagaimanapun juga harga emas sudah menguat signifikan. Secara year to date, harga bullion telah terapresiasi sebesar 15,8%. Kini harga emas berada di level tertingginya sejak 7,5 tahun terakhir.

Jumlah orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona di dunia sudah mencapai angka lebih dari 9 juta orang. Peningkatan jumlah kasus terbanyak dilaporkan di Amerika Utara dan bagian selatan (Amerika Latin).

Beberapa negara yang sudah mengalami penurunan jumlah kasus per hari seperti Jerman, Australia dan China juga kembali melaporkan adanya peningkatan. Kenaikan kasus terjadi seiring dengan relaksasi lockdown dan pembukaan kembali ekonomi.

Kasus yang meningkat membuat investor khawatir pemulihan ekonomi akan terganggu. Hal ini membuat investor memburu kembali emas sebagai aset minim risiko.

"Ada fenomena flight to safety ke emas" kata Bob Haberkorn senior market strategist di RJO Futures, sebagaimana diwartakan Reuters. "Kenaikan kasus infeksi virus corona secara global membuat harga emas tembus US$ 1.750, jika hari ini harga ditutup di atas US$ 1.765 maka level US$ 1.800 tidak akan terlalu jauh" tambahnya.

Di sisi lain bank sentral AS the Fed juga mewanti-wanti jika wabah tak segera dapat dikendalikan maka angka pengangguran di Negeri Paman Sam masih akan tinggi. The Fed telah membabat suku bunga ke kisaran nol persen.

Tak hanya itu bank sentral pimpinan Jerome Powell itu juga menerapkan kembali program pembelian aset keuangan (QE) dengan nilai tak terbatas yang meliputi pembelian surat utang pemerintah, efek beragun aset, ETF obligasi korporasi hingga obligasi korporasi melalui pendekatan indeksasi.

The Fed terus memompa uang ke perekonomian agar likuiditas terjaga. Ini merupakan bentuk upaya penyelamatan ekonomi oleh bank sentral. Dengan suku bunga rendah dan banjir stimulus ini maka potensi kenaikan inflasi yang tinggi di masa mendatang menjadi risiko lain yang dihadapi investor.

Emas sebagai aset lindung nilai (hedging) ketika mata uang mengalami depresiasi akibat inflasi menjadi semakin menarik bagi investor. Sehingga wajar saja jika prospek jangka panjang emas masih menarik.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, June 22, 2020

Kasus Corona Global Tembus Rekor, Rupiah Ikut Tekor

Ilustrasi UangPT Equityworld Futures Medan-Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah di perdagangan pasar spot hari ini. Apa boleh buat, sentimen yang beredar di pasar memang cenderung negatif.

Pada Senin (22/6/2020), US$ 1 dihargai Rp 14.050 kala pembukaan pasar spot. Sama persis posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu alias stagnan.

Namun tidak butuh waktu lama bagi rupiah untuk masuk zona merah. Pada pukul 09:04 WIB, US$ 1 setara dengan Rp 14.080 di mana rupiah melemah 0,21%.

Sepanjang minggu kemarin, rupiah melemah lebih dari 1% di hadapan dolar AS secara point-to-point. Mayoritas mata uang Asia lainnya juga melemah, tetapi tidak ada yang separah rupiah

Hari ini, sentimen yang beredar di pasar sedang kurang enak. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan bahwa penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) kembali dalam tren meningkat.

"Hampir separuh dari peningkatan kasus berasal dari Benua Amerika. Dunia sedang dalam fase berbahaya, virus masih menyebar dengan cepat, masih mematikan, dan mudah menular," tegas Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, sebagaimana diberitakan Reuters.

Kekhawatiran itu beralasan. Jumlah pasien corona memang kembali meningkat.

Menurut catatan WHO, jumlah pasien positif corona di seluruh dunia per 21 Juni adalah 8.708.008 orang. Bertambah 183.020 (2,15%) orang dibandingkan hari sebelumnya.

Tambahan 183.020 dalam sehari kasus menjadi rekor tertinggi sejak WHO mendokumentasikan kasus corona pada 21 Januari. Sementara pertumbuhan 2,15% menjadi laju paling cepat sejak 18 Juni.

Dari tambahan pasien baru yang lebih sebanyak 183.020 orang itu, 116.041 orang di antaranya ada di Benua Amerika. Artinya, Benua Merah menyumbang 63,4% dari tambahan kasus corona di seluruh dunia.


Padahal dunia masih merasakan euforia setelah pemerintahan di berbagai negara melonggarkan pembatasan sosial (social distancing). Masyarakat yang selama berbulan-bulan #dirumahaja kini mulai bisa kembali beraktivitas meski harus mematuhi protokol kesehatan.

Namun kehidupan normal yang baru (new normal) ternyata membawa konsekuensi peningkatan penularan virus corona. Maklum, virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini akan semakin mudah menular ketika terjadi peningkatan interaksi dan kontak antar-manusia.

Oleh karena itu, muncul kekhawatiran bahwa jikalau kasus corona terus bertambah dalam jumlah yang signifikan, maka social distancing akan kembali diketatkan. Masyarakat kudu kembali ke rumah. Bekerja, belajar, dan beribadah di rumah. Aktivitas publik menjadi sangat terbatas, bahkan boleh dibilang hampir mati suri.

Ketika aktivitas sangat terbatas, maka sama saja menghentikan laju roda perekonomian. Harapan new normal akan membawa pemulihan ekonomi mulai paruh kedua 2020 menjadi buram.

Ketidakpastian masih sangat tinggi, karena ada risiko social distancing kembali digalakkan. Semakin lama orang-orang berdiam di rumah, maka resesi hampir pasti berlangsung dalam waktu yang lebih lama. Hampir mustahil ekonomi dunia melesat pada 2021 kalau social distancing diketatkan lagi.

Persepsi semacam ini yang kemungkinan pelaku pasar bakal bersikap wait and see. Lebih baik menunggu terlebih dulu sampai ada kejelasan lebih lanjut, jangan melakukan apa-apa sampai ada kepastian.

Akibatnya, arus modal enggan mampir ke pasar keuangan negara-negara berkembang di Asia. Rupiah pun berisiko untuk kembali ke jalur merah.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, June 19, 2020

Jangan Kaget! Harga Emas Antam 19 Juni 2020 Ambles Rp 5.000

Ilustrasi emas (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Equityworld Futures Medan-Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini, Jumat (19/6/2020), turun 0,59% atau sebesar Rp 5.000 menjadi Rp 837.120/gram dari perdagangan Rabu kemarin di level Rp 842.120/gram.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram turun 0,59% berada di Rp 83,712 juta dari harga kemarin Rp 84,212 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini juga turun Rp 6.000 dan ditetapkan pada Rp 784.000/gram, dari posisi kemarin Rp 790.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Berikut adalah harga logam mulia antam untuk berbagai acuan :

Gram     per Batangan (Rp)         per Gram (Rp)
1000     835.600.000 (-5.000.000)     835.600 (-5.000)
500     417.820.000 (-2.500.000)     835.640 (-5.000)
250     209.015.000 (-1.250.000)     836.060 (-5.000)
100     83.712.000 (-500.000)         837.120 (-5.000)
50     41.895.000 (-250.000)         837.900 (-5.000)
25     20.987.000 (-125.000)         839.480 (-5.000)
10     8.445.000 (-50.000)         844.500 (-5.000)
5     4.255.000 (-25.000)         851.000 (-5.000)
3     2.570.001 (-15.000)         856.667 (-5.000)
2     1.730.000 (-10.000)         865.000 (-5.000)
1     895.000 (-5.000)         895.000 (-5.000)
0.5     477.500 (-2.500)         955.000 (-5.000)

Sumber : hargaemas.org

Baca: 7 Hari Harga Emas Ngos-ngosan, Apakah Tanda Jenuh Naik?

Faktor yang mendorong pergerakan harga emas Antam antara lain permintaan, sentimen global dan domestik serta harga emas dunia. Dalam 7 hari terakhir harga emas dunia cenderung stabil di tengah berbagai gempuran kabar baik dan buruk secara bersamaan.

Kabar buruk datang menyusul terjadinya lonjakan kasus infeksi virus corona di AS dan China dalam beberapa hari terakhir. Di Beijing, lebih dari 100 kasus baru dilaporkan hingga 16 Juni lalu. Pemerintah memutuskan untuk menutup sekolah serta membatalkan jadwal penerbangan di bandara internasional Beijing.

Kabar baiknya adalah banjir stimulus oleh pemerintah dan bank sentral masih akan dilakukan untuk menyelamatkan perekonomian. Bank sentral AS the Fed mengatakan akan melakukan berbagai cara untuk menyelamatkan perekonomian Negeri Adidaya.

Kabar paling baru menyebutkan the Fed akan mulai membeli obligasi korporasi. The Fed kini tak hanya fokus pada Wall Street saja. Namun the Fed sudah turun ke jalan dan mengulurkan tangannya ke sektor riil.

Sebelumnya saat mengumumkan hasil rapat pengambil kebijakan the Fed (FOMC) ketua Jerome Powell mengatakan bank sentral akan menahan suku bunga acuan mendekati nol persen untuk waktu yang agak lama setidaknya hingga 2022.

Suku bunga yang rendah serta program pelonggaran kuantitatif yang ditempuh oleh bank sentral global berpotensi menyebabkan terjadinya tingkat inflasi yang tinggi di masa mendatang. Emas sebagai aset lindung nilai pun menjadi semakin menarik, sehingga prospek jangka panjangnya pun masih cerah.

Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, June 18, 2020

Emas Sedang Ngos-ngosan, Pagi Ini Harga Tak Gerak

Gold bars are stacked in the safe deposit boxes room of the Pro Aurum gold house in Munich, Germany,  August 14, 2019. REUTERS/Michael DalderPT Equityworld Futures Medan-Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas tak beranjak dari level penutupan kemarin. Sentimen yang campur aduk membuat harga emas dunia cenderung stabil beberapa hari terakhir.

Kamis (18/6/2020), harga emas dunia di pasar spot flat. Pada 08.00 WIB, emas dibanderol di harga yang sama dengan posisi penutupan kemarin di US$ 1.726,27/troy ons. Harga emas cenderung stabil di pekan ini.


Sentimen memang sedang campur aduk. Rilis penjualan ritel bulan Mei Amerika Serikat (AS) yang melonjak 17,7% dibanding bulan April memang jadi tanda ekonomi Negeri Paman Sam sedang on track pada periode pemulihan menyusul terciptanya 2,5 juta lapangan kerja di bulan yang sama.

Namun di sisi lain prospek ekonomi ke depan masih diliputi dengan ketidakpastian terutama dari perkembangan kasus pandemi corona. Ketua bank sentral AS the Fed Jerome Powell mengatakan akan menggunakan berbagai cara untuk menyelamatkan perekonomian.

Kebijakan yang paling baru adalah the Fed akan membeli obligasi korporasi langsung di pasar sekunder. Padahal sebelumnya the Fed hanya membeli Exchange Traded Fund (ETF)-nya saja.

Selain itu the Fed juga akan menahan suku bunga acuan mendekati nol persen untuk waktu yang agak lama, setidaknya hingga 2022. the Fed menilai ekonomi AS butuh waktu untuk pulih kembali.

Kongres AS setidaknya telah mengalokasikan hampir US$ 3 triliun dolar bantuan keuangan dan the Fed telah memompa triliunan dolar stimulus untuk meredam dampak ekonomi akibat merebaknya wabah corona di AS.

Di sisi lain ancaman seputar gelombang kedua wabah juga masih menjadi sorotan pelaku pasar. Hingga 16 Juni kemarin, Beijing melaporkan sudah ada tambahan 137 kasus infeksi corona baru yang disinyalir berasal dari pasar makanan Xinfadi.


Pemerintah terus berupaya untuk menangani wabah agar tidak menyebar luas. Reuters melaporkan, aktivitas penerbangan di bandara internasional di Beijing di tutup dan orang-orang yang sudah terlanjur memesan tiket kereta akan mendapat refund.

Jika melihat risiko ketidakpastian yang masih besar seperti saat ini, maka sebenarnya prospek emas masih positif. Emas merupakan aset minim risiko (safe haven) yang diburu oleh investor kala kondisi ekonomi sedang tidak kondusif.
Baca: Harga Emas Dunia Diprediksi Mentok US$ 2.000/oz, Yakin Gak?

Di sisi lain rendahnya suku bunga, banjir stimulus yang diberikan oleh pemerintah dan bank sentral global juga menjadi faktor lain yang membuat prospek emas masih cerah.

Untuk saat ini tekanan deflasi memang tinggi. Namun ke depan ada potensi inflasi yang tinggi terjadi, sehingga emas sebagai aset lindung nilai (hedging) jadi kian menarik untuk dibeli.

Afshin Nabavi selaku senior vice president trader logam mulia di MKS SA mengatakan investor memanfaatkan momentum saat ini untuk trading emas di US$ 1.730 - US$ 1.735 di rentang atas dan US$ 1.710 - US$ 1.715 di rentang bawah


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, June 17, 2020

Dibuka Lesu, Rupiah Langsung Bangkit!

A Balinese man makes a Hindu offering outside a shop which offers currency exchange services in Kuta, on the resort island of Bali, Indonesia  April 30, 2018. REUTERS/Johannes P. ChristoPT Equityworld Futures Medan- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot pagi ini. Optimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi yang membuncah membuat pelaku pasar berkerumun di sekitar aset-aset berisiko yang menjanjikan cuan gede.

Pada Rabu (17/6/2020), US$ 1 setara dengan Rp 14.060 kala pembukaan pasar spot. Rupiah melemah 0,29% dibandingkan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Namun rupiah tidak betah lama-lama di di zona merah. Pada pukul 09:04 WIB, US$ 1 dihargai Rp 14.000 di mana rupiah menguat 0,14%.

Hari ini, sepertinya mood pasar sedang bagus. Ini sudah terlihat di bursa saham New York. Dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat tajam 2,04%, S&P 500 melesat 1,9%, dan Nasdaq Composite menanjak 1,75%.

Data ekonomi terbaru di AS mendongrak risk appetite di pasar. Pada Mei 2020, penjualan ritel di Negeri Paman Sam melonjak 17,7% dibandingkan bulan sebelumnya (month-to-month/MtM). Secara year-on-year (YoY) memang masih turun 6,08% tetapi jauh lebih baik dibandingkan April yang anjlok nyaris 20%.

Perbaikan penjualan ritel menunjukkan bahwa ada harapan perekonomian AS bisa pulih dengan cepat setelah dihajar oleh pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Begitu AS menerapkan pelonggaran pembatasan sosial (social distancing), roda ekonomi bisa langsung berputar dengan cepat.

"Penjualan ritel adalah penyebab utama yang membuat pasar melesat. Namun aroma stimulus juga membantu," kata Ryan Detrick, Senior Market Strategist di LPL Financial yang berbasis di North Carolina, seperti dikutip dari Reuters.
Sebelumnya, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) mengumumkan akan mengubah skema pembelian obligasi korporasi dengan memasukkan pendekatan indeksasi. Artinya, The Fed akan membeli obligasi korporasi di pasar sekunder yang kemudian menciptakan portofolio baru yang berbasis indeks pasar. The Fed akan menyerap obligasi korporasi berdasarkan indeks yang terbangun dari aset dengan rating minimum tertentu, tenor tertentu, dan berbagai kriteria lainnya.

Kemudian bank sentral Jepang (BoJ) berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas pinjaman kepada korporasi hingga US$ 1 triliun dari sebelumnya sekitar US$ 700 miliar. Haruhiko KUroda, Gubernur BoJ, juga menegaskan siap meningkatkan jumlah fasilitas tersebut jika memang dibutuhkan.

Sementara dari penanganan virus corona, ada kabar baik yaitu pemberian obat dexamethasone terbukti mampu menurunkan risiko kematian pasien hingga sepertiga. Pemberian dexamethasone dalam dosis rendah dapat meningkatkan harapan hidup pasien positif virus corona.

"Pasien yang menggunakan ventilator yang diberikan dexamethasone bisa menghindari risiko kematian, ini bisa menyelamatkan nyawa. Harganya pun tidak mahal," kata Martin Landray, Profesor di Oxford University, seperti dikutip dari Reuters.

Berbagai kabar baik ini menjadi penyebab investor enggan bermain aman. Arus modal mengalir deras ke pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Hasilnya jelas, rupiah kembali nyaman menapaki jalur hijau.

"Kita mendapatkan kabar baik dalam upaya memerangi Covid-19. Reopening dan data yang sangat bagus memberi petunjuk bahwa pemulihan sudah terjadi dan lebih cepat dari perkiraan sebelumnya," tambah Detrick.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, June 16, 2020

IHSG Pesta Pora, Awal Perdagangan Melesat 2% Lebih

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan selasa (16/6/20) dibuka terbang 1,26% ke level 4.877,55 selang 5 menit IHSG melanjutkan kenaikannya sebesar 2,37% di level 4.930,62.
Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 12 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 882 miliar.
Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 43 miliar.
Sejalan dengan gerak IHSG bursa di kawasan Asia juga terpantau mayoritas hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 3,24%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 3,25%, sedangkan STI Singapore juga menanjak 2,38%.
Bahan bakar kenaikan IHSG hari ini datang dari bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada Senin (16/6/2020), berkat kebijakan agresif bank sentral AS yang baru diumumkan tadi malam. Indeks Dow Jones Industrial Average naik 157,62 poin, atau 0,6%, ke 25.763,16. Indeks S&P 500 tumbuh 0,8% menjadi 3.066,59 sedangkan Nasdaq melompat 1,4% ke 9.726,02.
Setelah sempat melemah tajam pada awal perdagangan, situasi berbalik setelah The Fed mengatakan pihaknya akan membeli obligasi korporasi di pasar sekunder, memperluas pembelian surat utang korporasi dari semula hanya di pasar primer.
“The Fed akan selalu mencoba dan menunjukkan siapa yang berkuasa di sini.. Ia terus membuktikan bahwa ia bisa melakukan hal baru dan efektif, dan telah menjadi pendorong utama pasar sekarang,” tutur Ilya Feygin, perencana investasi senior WallachBeth Capital.
Produk reksa-dana yang bisa diperdagangkan di bursa saham (Exchange Traded-Fund/ETF) iShares iBoxx naik lebih dari 1% setelah pengumuman itu. Produk dengan aset dasar (underlying asset) obligasi layak investasi itu naik setelah pengumuman The Fed.
Akan tetapi hari ini secara fundamental masih akan ada kabar buruk dari dalam negeri, kali ini bersumber dari sektor ritel. Bank Indonesia bakal merilis laporan survei penjualan eceran per April. Menurut Tradingeconomics, penjualan ritel periode itu bakal anjlok 11,8% atau lebih buruk dari Maret.
Dalam survei Maret, Indeks Penjualan Riil (IPR) berada di level 219,9 alias terkontraksi 4,5%. Ini mengindikasikan bahwa penjualan ritel masih lesu akibat pandemi Covid-19. Penurunan terutama terjadi pada penjualan subkelompok komoditas sandang yang terkontraksi -42,8%, turun dalam dibanding periode sebelumnya yang tumbuh 34,3%.
Dengan belum adanya perubahan terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) pada April, maka tak ada alasan untuk berharap penjualan ritel berbalik menguat. Hal serupa juga terjadi di AS yang juga dijadwalkan merilis data penjualan ritel (per Mei) yang diprediksi tertekan 24,6%, setelah sebelumnya melemah 21,6%.
Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan
Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, June 15, 2020

Corona Serang China Lagi, Batu Bara Tertekan

Coal barges are pictured as they queue to be pull along Mahakam river in Samarinda, East Kalimantan province, Indonesia, August 31, 2019. Picture taken August 31, 2019. REUTERS/Willy KurniawanPT Equityworld Futures Medan- Pekan lalu harga batu bara termal Newcastle untuk kontrak yang ramai ditransaksikan ditutup mengalami kenaikan. Meski naik, harga komoditas ini masih berada dalam tekanan.

Jumat (12/6/2020) harga batu bara dibanderol US$ 52,95/ton. Harga batu bara naik 1,05% dibanding harga penutupan periode perdagangan sebelumnya. Saat ini harga batu bara masih berada level terendahnya sejak 11 Mei 2020.


Mengacu pada laporan Reuters Insight Dry Freight, impor batu bara China bulan Mei turun 20% dibanding periode yang sama tahun lalu. Volume impor batu bara Negeri Tirai Bambu justru menurun saat permintaan untuk pembangkit listrik dan kebutuhan industri mulai membaik.

Setelah mengimpor secara besar-besaran April lalu, China mulai mengambil langkah untuk membatasi impor batu bara melalui penerapan kuota dan pengecekan dan pembatasan impor untuk kualitas tertentu bagi industri hilir.

Impor China bulan Juli diperkirakan akan anjlok 25% dibanding periode yang sama 2019 seiring dengan langkah China untuk mendorong permintaan domestik.

Beralih ke Indonesia sebagai salah satu negara eksportir batu bara selain Australia, total volume ekspor pada 5 bulan pertama tahun ini tercatat mencapai 175,15 juta ton. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan ekspor batu bara RI tahun ini mencapai 435 juta ton, lebih rendah dibanding tahun lalu sebesar 458,8 juta ton.

Kini pasar juga diliputi kekhawatiran akan terjadinya gelombang kedua wabah. China kembali melaporkan adanya lonjakan kasus baru beberapa hari terakhir. Reuters melaporkan kenaikan kasus baru tersebut disinyalir berasal dari klaster pasar makanan Xinfadi Beijing.

Hampir tidak ada kasus virus corona baru di kota tersebut selama hampir dua bulan sampai infeksi baru kembali dilaporkan pada 12 Juni, dan sejak itu jumlah total telah meningkat menjadi 51, melansir Reuters.

Lonjakan kasus baru juga terjadi di Negeri Paman Sam. Alabama melaporkan rekor jumlah kasus baru untuk hari keempat berturut-turut hingga hari Minggu. Alaska, Arizona, Arkansas, California, Florida, North Carolina, Oklahoma dan South Carolina semuanya memiliki jumlah kasus baru dalam tiga hari terakhir, menurut penghitungan Reuters.

Banyak pejabat kesehatan publik yang mengaitkan kenaikan kasus baru tersebut dengan pertemuan selama liburan akhir pekan Memorial Day pada akhir Mei. Di Louisiana, yang merupakan salah satu hot spot virus sebelumnya, kasus baru kembali meningkat dengan lebih dari 1.200 - dan menjadi yang tertinggi sejak 21 Mei.

Secara nasional, ada lebih dari 25.000 kasus baru yang dilaporkan pada hari Sabtu, tertinggi sejak 2 Mei. Lonjakan kasus ini sebagian karena adanya peningkatan yang signifikan dalam pengujian selama enam minggu terakhir.

Jika gelombang kedua wabah benar-benar terjadi dan kembali membuat lockdown diterapkan, maka ekonomi akan makin terpuruk. Permintaan terhadap komoditas melambat dan disrupsi rantai pasok global kembali terjadi.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, June 12, 2020

Harga Emas Antam Melorot Jadi Rp 828.120/gram, Beli Gak Nih?

Emas Antam (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)PT Equityworld Futures Medan- Harga emas logam mulia acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari Jumat ini (12/6/2020) turun 0,84% atau sebesar Rp 7.000 menjadi Rp 828.120/gram dari perdagangan Kamis kemarin di level Rp 835.120/gram.

Sebelumnya pada perdagangan Kamis kemarin, harga emas Antam naik 1,46% atau Rp 12.000 dari posisi harga Rabu yakni Rp 823.120/gram.

Berdasarkan pencatatan data harga Logam Mulia di gerai Jakarta Gedung Antam di situs logammulia milik Antam hari ini, harga tiap gram emas Antam ukuran 100 gram turun 0,84% berada di Rp 82,812 juta dari harga kemarin Rp 83,512 juta per batang.

Emas Antam kepingan 100 gram lumrah dijadikan acuan transaksi emas secara umum, tidak hanya emas Antam. Harga emas Antam di gerai penjualan lain bisa berbeda.

Adapun khusus harga 1 gram emas Antam hari Jumat ini (12/6/2020) turun Rp 7.000 menjadi Rp 886.000/gram setelah naik Rp 12.000 ke Rp 893.000/gram pada hari Kamis kemarin.

Di sisi lain, harga beli kembali (buyback) emas Antam hari ini juga turun 0,89% atau Rp 7.000 ditetapkan pada Rp 777.000/gram, dari posisi kemarin Rp 784.000/gram. Harga itu menunjukkan harga beli yang harus dibayar Antam jika pemilik batang emas bersertifikat ingin menjual kembali investasi tersebut.

Namun jika membandingkan dengan harga emas yang sempat mencapai rekor Rp 895.000/gram yang dicapai pada Jumat 3 April 2020, maka harga emas Antam hari ini sudah jatuh Rp 66.880. Ini adalah harga emas acuan 100 gram. Sementara itu, pada 3 April tersebut, khusus harga 1 gram emas Antam juga naik tembus Rp 944.000/gram.

Saat itu harga emas Antam tembus rekor seiring dengan harga emas dunia yang kembali naik ke atas level psikologis US$ 1.600 per troy ons pada 3 April tersebut.

Penurunan harga emas Antam hari ini seiring dengan turunnya harga emas dunia di pasar spot pada penutupan perdagangan hari Kamis kemarin (Jumat pagi waktu Indonesia) yang turun sebesar US$ 9,09 atau 0,53% menjadi US$ 1.727,15/troy ons setelah naik US$ 21,92 atau 1,28% menjadi US$ 1.736,24/troy ons sebelumnya, melansir dari Refinitiv.

Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman bulan Agustus justru naik US$ 19,10 atau sekitar 1,1% pada US$ 1.739,80/troy ons setelah turun US$ 1,20 atau 0,1% ke US$ 1.720,70/troy ons sebelumnya, melansir dari RTTNews.

Penurunan harga emas dunia kemarin menyusul aksi ambil untung (profit taking) setelah reli 3 hari berturut.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, June 11, 2020

Investor Mulai Khawatir, IHSG Jadi Ragu untuk Lanjut Reli

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan-Di akhir perdagangan kemarin, Rabu (10/6/2020), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkapar di zona merah. Tertekan sejak awal perdagangan, IHSG anjlok 2,27% ke level 4.920,68 karena aksi profit taking para investor setelah reli panjang selama dua pekan.

Investor asing kembali mencatatkan aksi jual bersih sebanyak Rp 517 miliar di pasar reguler. Nilai transaksi mencapai Rp 10,78 triliun.

Pada perdagangan hari ini sentimen datang dari Amerika Serikat. Pilarmas Investindo Sekuritas menyebut The Fed masih akan mempertahankan tingkat suku bunga rendah tahun ini. Meskipun ada potensi untuk mengalami kenaikkan, namun mungkin akan terjadi pada kisaran tahun 2022.


Hal tersebut disampaikan oleh Jerome Powell dalam konferensi persnya kemarin usai pertemuan bank sentral.

Dia juga menyampaikan proyeksi perekonomian Amerika mengenai tingkat pengangguran di Amerika akan mengalami penurunan menjadi 9,3% dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, dari sebelumnya 13,3% pada bulan Mei lalu, dan akan kembali menurun hingga 6,5% pada tahun 2021.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Amerika akan mengalami kontraksi sebesar 6,5% tahun ini sebelum pada akhirnya mengalami kenaikan sebesar 5% pada tahun depan. Dan mengenai inflasi, tentunya akan berada di bawah target The Fed yaitu 2% hingga 2022.

Dari dalam negeri, menurut Reliance Sekuritas Indonesia, investor mencemaskan kondisi LDR bank saat ini terpantau cukup tinggi, dimana rata-rata diatas 80%. Sehingga dengan tingkat LDR tersebut, dikhawatirkan penarikan dana akan terganggu, terutama dalam jumlah besar.

Selanjutnya investor menanti langkah kebijakan bank sentral untuk pemulihan ekonomi akibat dampak dari virus corona. OECD mengatakan ekonomi global akan terkontraksi 6% di tahun ini.

Artha Sekuritas menyebutkan investor mulai mencemaskan kenaikan jumlah positif Covid-19 di Indonesia yang mulai meningkat setelah pelonggaran PSBB. Karena hal tersebut indeks diperkirakan akan bergerak melemah.

Dari segi teknikal, MNC Sekuritas menyebutkan selama IHSG belum mampu menguat di atas 5.140, maka diperkirakan saat ini pergerakan IHSG sedang berada di wave A dari wave (2), dimana IHSG masih akan cenderung terkoreksi namun relatif terbatas.

Pergerakan IHSG diperkirakan IHSG akan rebound untuk membentuk wave B terlebih dahulu ke arah 4.950-5.015. Perhatikan support IHSG di 4.850 dan 4.747, apabila IHSG terkoreksi melebihi level support tersebut, bukan tidak mungkin IHSG akan kembali ke area 4.400-4.500.

Hari ini indeks diperkirakan akan bergerak di kisaran support 4.850 dan 4.747 serta resisten di 5.010 dan 5.050.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan
Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, June 10, 2020

Sikat Emas! Wall Street Sedang Berdarah-darah, Waktunya Beli

A Thai shopkeeper talks to customer who sold gold necklace to the gold shop in Bangkok, Thailand, Thursday, April 16, 2020. With gold prices rising to a seven-year high, many Thais have been flocking to gold shops to trade in their necklaces, bracelets, rings and gold bars for cash, eager to earn profits during an economic downturn.(AP Photo/Sakchai Lalit)PT Equityworld Futures Medan-Bank sentral Negeri Paman Sam The Fed dijadwalkan akan memberikan pengumuman kebijakan moneternya dini hari nanti. Menunggu proyeksi ekonomi Negeri Adidaya ke depan, logam mulia emas ditransaksikan stagnan pagi ini.

Rabu (10/6/2020) harga emas dunia di pasar spot menguat tipis cenderung stagnan. Pada 07.30 WIB harga emas naik 0,02% ke US$ 1.714,7/troy ons. Harga emas sudah reli dalam dua hari terakhir dan kembali ke level psikologisnya setelah jatuh di bawah US$ 1.700/troy ons pekan lalu.

Ada potensi harga emas menguat karena bursa saham sedang terkoreksi.

Kejatuhan harga emas pekan lalu dipicu oleh rilis data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang mantap minggu lalu. Secara tak terduga, penciptaan lapangan kerja di bulan Mei bertambah 2,5 juta. Angka ini jelas berbanding terbalik dengan estimasi ekonom yang memperkirakan lapangan kerja masih akan berkurang sebanyak 8 juta.

Investor kembali punya optimisme dan berburu aset-aset berisiko. Wall Street pun reli tak terbendung menyambut kabar gembira tersebut. Namun euforia tersebut agaknya terhenti dini hari tadi. Saham-saham di bursa New York mulai terkena profit taking.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) melemah 1,07% dan S&P 500 terpangkas 0,78%. Sementara itu saham-saham teknologi malah menguat dengan Nasdaq mencatatkan apresiasi sebesar 0,29%.

Kini pasar kembali menyorot Jerome Powell dan komite pengambil kebijakan (FOMC) The Fed. Berdasarkan piranti FedWatch CME Group, 85% pelaku pasar melihat adanya peluang suku bunga di tahan di kisaran sekarang 0 - 0,25%.

Sebenarnya yang ditunggu dari pertemuan The Fed lebih ke proyeksi ekonomi ke depan, seperti proyeksi pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi hingga prospek lapangan kerja di AS.

Jika The Fed menilai bahwa outlook ke depan masih akan gloomy maka emas sebagai aset safe haven berpeluang menguat, meski data penciptaan lapangan kerja AS (non-farm payrolls) menunjukkan hal yang sebaliknya.

Bagaimanapun juga The Fed dan bank sentral global telah jor-joran memberikan stimulus untuk menyelamatkan perekonomian dari kejatuhan akibat lockdown besar-besaran yang memicu roda perekonomian berjalan lambat dan hampir terhenti.

Stimulus masif ini membuat investor melirik emas selaku aset lindung nilai (hedge) terhadap inflasi dan depresiasi nilai tukar. "Kami melihat jumlah likuiditas global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan hal ini menjadi landasan yang sangat mendukung untuk emas." kata David Meger, director of metals trading di High Ridge Futures, melansir Reuters.

Kendati optimisme bahwa ekonomi akan pulih kian terasa, prospek emas untuk jangka panjang dinilai masih positif. Bank investasi terkemuka Credit Suisse menaikkan perkiraan harga emas dunia pada Jumat pekan lalu (5/6/2020).

Bank investasi yang didirikan sejak tahun 1856 ini menilai beberapa faktor pendorong harga emas di antaranya imbal hasil (yield) yang masih rendah dan negatif, depresiasi dolar AS dan tekanan inflasi.

Harga emas diprediksi akan naik lagi ke US$ 1.750/troy ons pada kuartal ketiga dari US$ 1.560/troy ons sebelumnya dan naik ke US$ 1.775/troy ons pada kuartal keempat dari US$ 1.600/troy ons sebelumnya. Sementara itu, Credit Suisse juga melihat harga emas rata-rata di level US$ 1.701/troy ons untuk setahun penuh, naik dari US$ 1.570/troy ons sebelumnya.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, June 9, 2020

Ekonomi Global Bangkit, Rupiah Ikut Terungkit

Dollar-Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat di perdagangan pasar spot hari ini. Kepercayaan diri investor terhadap pemulihan ekonomi semakin tebal sehingga minat untuk mengoleksi aset-aset berisiko pun bertambah.

Pada Selasa (9/6/2020), US$ 1 setara dengan Rp 13.850 kala pembukaan pasar spot. Sama persis dengan posisi penutupan perdagangan hari sebelumnya atau stagnan.

Namun rupiah tidak betah berlama-lama di zona merah. Pada pukul 09:08 WIB, US$ 1 dihargai Rp 13.840 di mana rupiah menguat tipis 0,07%.


Kemarin, rupiah gagal mempertahankan momentum penguatan karena hanya bisa finis stagnan di Rp 13.850/US$. Padahal rupiah sempat menguat seiring rilis cadangan devisa yang menggembirakan.


Namun hari ini sepertinya sulit untuk membendung laju penguatan rupiah. Pasalnya, risk appetite investor sedang melambung.

Tingginya risk appetite ini terlihat di bursa saham New York. Pada dini hari tadi waktu Indonesia, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 1,7%, S&P 500 naik 1,2%, dan Nasdaq Composite bertambah 1,13%. Bahkan Nasdaq sudah mencatatkan kenaikan 10,64% secara year-to-date, meski DJIA dan S&P 500 masih minus.



Euforia akibat rilis data ketenagakerjaan AS akhir pekan lalu masih sangat terasa. Bukan apa-apa, rilis tersebut jauh lebih baik ketimbang perkiraan, memberikan kejutan besar.

Pada Mei, perekonomian AS menciptakan lapangan kerja sebanyak 2,51 juta. Jauh membaik ketimbang bulan sebelumnya di mana kesempatan kerja berkurang 20,69 juta. Juga jauh lebih baik ketimbang konsensus pasar yang dihimpun Reuters yang memperkirakan terjadi penyusutan lapangan kerja sebanyak 8 juta.

Bahkan tambahan 2,51 juta lapangan kerja adalah rekor tertinggi setidaknya sejak 1939. Rekor sebelumnya adalah pada September 1983, itu pun 'hanya' 1,12 juta.

Pencapaian ini membuat tingkat pengangguran AS sedikit menurun. Pada Mei, tingkat pengangguran tercatat 13,3% sedangkan bulan sebelumnya mencapai 14,7%.

"Laporan data ketenagakerjaan sangat jauh di atas ekspektasi dan angkanya seperti berasal dari dunia yang berbeda. Kini, pasar mulai melihat bahwa kontraksi (pertumbuhan negatif) ekonomi hanya bersifat sementara dan ke depan akan ada pemulihan yang kuat," tegas Thomas Hayes, Chairman Great Hill Capital yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.


Berdasarkan jajak pendapat yang digelar Reuters pada 1-3 Juni lalu, 58% dari 52 ekonom yang terlibat memperkirakan mata uang negara-negara berkembang akan pulih tahun ini. Penguatan mata uang negara-negara berkembang (termasuk rupiah) didorong oleh derasnya arus modal asing.

rtrsReuters

"Ekonomi di banyak negara mula menunjukkan kebangkitan usai pelonggaran pembatasan sosial. Ini menciptakan sentimen positif di pasar," kata David Hauner, Head of Emerging Markets Strategy di Bank of America Merril Lynch, salah satu yang terlibat dalam survei Reuters.

Akan tetapi, risiko yang menaungi rupiah dan mata uang negara berkembang lainnya masih cukup tinggi. Pertama tentu penyebaran virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) yang belum selesai.

"Sayangnya, Covid-19 masih jauh dari kata terkendali di beberapa negara berkembang," lanjut Hauner.

Bahkan kini ada tendensi virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu menyebar dengan masif di negara-negara berkembang. Brasil, Peru, sampai India menjadi negara yang kini banyak mencatat kasus virus corona.


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat per 8 Juni jumlah pasien virus corona di Brasil adalah 672.846 orang. Sementara di India berjumlah 256.611 orang dan Peru 191.758 orang.


Kedua, ada risiko besar bernama pemburukan hubungan AS-China. Presiden AS Donald Trump mendesak China bertanggung jawab atas penyebaran virus corona yang menjadi pandemi dunia.

Ditambah lagi rencana China yang akan menerapkan UU keamanan baru yang lebih represif di Hong Kong. Relasi Washington-Beijing pun memburuk.


"Selama tidak ada kabar buruk, mata uang negara-negara berkembang masih akan menguat. Namun seberapa lama? Pada musim panas nanti, risiko ketegangan geopolitik akan meninggi karena AS semakin dekat dengan Pemilu," kata Hauner.

"Saat ini ancaman AS masih sebatas pepesan kosong, tetapi sangat mungkin terealisasi dalam beberapa waktu ke depan. Ketika itu terjadi, proses pemulihan mata uang negara-negara berkembang akan terganggu dan investor kembali memilih mata uang yang dipandang aman," tambah Francesca Beausang, Ekonom Continuum Economics.

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, June 8, 2020

BCA, Mandiri, BNI & BRI Bikin IHSG Lompat 2% Lebih

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)PT Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan kedua Senin (8/6/20) berhasil naik ke level 5.000. Terpantau pada 9:37 WIB IHSG berhasil naik 2,14% ke level 5.052,95.

Saham apa saja yang punya bobot paling besar yang membuat IHSG bisa menembus level psikologisnya ini ? Simak tabel berikut.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menjadi motor penggerak utama kenaikkan IHSG hari ini, kendati hanya terapresiasi 1,14% BBCA berhasil mengerek IHSG sebesar 10,59 poin, bandingkan dengan posisi kedua PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang sukses naik 4,12% akan tetapi hanya berhasil menarik IHSG sebesar 6,22 poin.

Dapat dilihat dari tabel diatas, dari 5 penggerak naik pasar pada hari ini 4 diantaranya datang dari sektor perbankan. Maka dari itu sektor yang berjasa pada kenaikkan IHSG ke level 5.000 adalah sektor finansial, indeks sektor finansial sendiri naik 2,92% pada pagi hari ini.

Naiknya harga-harga saham perbankan yang menjadi salah satu konstituen indeks finansial ini masuk akal, karena tulang punggung IHSG memang dari dulu adalah sektor finansial karena sektor ini dihuni oleh para raksasa-raksasa kapitalisasi pasar maka naik atau turunnya IHSG tergantung dari sektor ini.

Selain itu semangat penguatan kembali IHSG masih seputar pembukaan kembali ekonomi dengan New Normal. Tentunya apabila perekonomian diputar kembali, sektor yang paling pertama diuntungkan adalah sektor perbankan, karena kredit-kredit yang tadinya macet akibat terhambatnya ekonomi bisa lancar kembali.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan
Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, June 5, 2020

Tak Peduli Covid-19, 39 Perusahaan Galang Dana di Pasar Modal

Masih Dihantui Virus Corona, IHSG Merah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan- Aktivitas penggalangan dana (fundraising) dari pasar modal masih semarak, pada saat banyak perusahaan terkena dampak virus corona (covid-19). Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat ada 39 perusahaan yang sudah mencari sumber pendanaan dari pasar modal.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna merinci per 4 Juni, ada 15 perusahaan yang akan menawarkan saham di pasar perdana (initial public offering/IPO) dan sebanyak 24 perusahaan akan menawarkan 28 surat utang atau obligasi.

Dari 15 perusahaan yang berencana IPO, 6 perusahaan bergerak di sektor perdagangan, jasa dan investasi, 6 perusahaan di sektor agrikultur, industri dasar dan kimia, keuangan dan industri barang konsumsi. Sedangkan 3 perusahaan lainnya dari sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan.


"Minat perusahaan untuk IPO masih positif dan cukup tinggi hal ini tercermin dari jumlah perusahaan yang terdapat di pipeline IPO saham dan obligasi maupun sukuk di Bursa," kata Nyoman Yetna, Kamis (5/6/2020) di Jakarta.


Menurut Yetna, pandemi covid-19 saat ini memiliki tantangan tersendiri dan berdampak pada semua aspek tidak terkecuali pasar modal dan perusahaan yang mencari pendanaan melalui IPO.

"Tingginya minat tersebut juga tidak terlepas dari dukungan kebijakan OJK di antaranya adalah pemberian relaksasi jangka waktu umur laporan keuangan & laporan penilai dalam rangka penawaran mum yaitu selama 2 bulan," lanjutnya.

Hingga Jumat pekan ini (5/6/2020), sudah ada 28 perusahaan yang mencatatkan saham perdana di BEI. Emiten teknologi digital Grup Indosterling, PT Indosterling Technomedia Tbk, dengan kode saham TECH menjadi emiten ke-28 di tahun ini yang dicatatkan di papan pengembangan.


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, June 4, 2020

Pembukaan Pasar: Rupiah Melemah ke Rp 14.100/US$

Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah di perdagangan pasar spot hari ini, meski masih di dekat level psikologis Rp 14.000/US$.

Pada Kamis (4/6/2020), US$ 1 dibanderol Rp 14.100/US$ di pasar spot. Rupiah melemah 0,36% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.

Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 8:48 WIB:


Periode     Kurs
1 Pekan     Rp14.187
1 Bulan     Rp14.226
2 Bulan     Rp14.291
3 Bulan     Rp14.356
6 Bulan     Rp14.596
9 Bulan     Rp14.760
1 Tahun     Rp15.031
2 Tahun     Rp15.820,3


Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) pada pukul 14:15 WIB:

Periode     Kurs
1 Bulan     Rp 14.150
3 Bulan     Rp 14.300


Berikut kurs jual beli dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 8:45 WIB:

Bank     Harga Beli     Harga Jual
Bank BNI     13.984     14.284
Bank BRI     13.710     14.480
Bank Mandiri     14.075     14.350
Bank BCA     14.138     14.178
CIMB Niaga     13.800     14.500



Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, June 3, 2020

Pembukaan Pasar: Rupiah Melesat 1,32% Rp 14.190/US$

Dollar AS - Rupiah (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)PT Equityworld Futures Medan-Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat di perdagangan pasar spot hari ini, menembus level Rp 14.200/US$.

Pada Rabu (3/6/2020), US$ 1 dibanderol Rp 14.190/US$ di pasar spot. Rupiah menguat 1,32% dibandingkan dengan penutupan perdagangan kemarin.

Berikut kurs dolar AS di pasar Non-Deliverable Forwards (NDF) pada pukul 8:54 WIB:


Periode     Kurs
1 Pekan     Rp14.235
1 Bulan     Rp14.290
2 Bulan     Rp14.350
3 Bulan     Rp14.425
6 Bulan     Rp14.826
9 Bulan     Rp14.882
1 Tahun     Rp15.097
2 Tahun     Rp16.224,5


Berikut kurs Domestic NDF (DNDF) yang terakhir diperbaharui Selasa kemarin pada pukul 14:55 WIB:

Periode     Kurs
1 Bulan     Rp 14.440
3 Bulan     Rp 14.550


Berikut kurs jual beli dolar AS di sejumlah bank nasional pada pukul 8:50 WIB:

Bank     Harga Beli     Harga Jual
Bank BNI     14.299     14.599
Bank BRI     14.245     14.715
Bank Mandiri     14.400     14.650
Bank BCA     14.450     14.500
CIMB Niaga     14.200     14.900



Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, June 2, 2020

AS Rusuh & AS-China Panas, Harga Emas Bangkit ke US$ 1.800?

A customer puts gold bar on basket for sell to the gold shop in Bangkok, Thailand, Thursday, April 16, 2020. With gold prices rising to a seven-year high, many Thais have been flocking to gold shops to trade in their necklaces, bracelets, rings and gold bars for cash, eager to earn profits during an economic downturn.(AP Photo/Sakchai Lalit)PT Equityworld Futures Medan-Harga emas dunia naik tipis pada perdagangan spot pagi ini dan berada pada tren penguatan sejak Kamis pekan lalu (28/5/2020). Depresiasi dolar AS di hadapan mata uang lainnya yang tercermin dari tren penurunan indeks dolar menjadi salah satu faktor pendorong penguatan emas.

Selasa (2/6/2020) pada 07.45 WIB, harga emas di pasar spot bertambah 0,04% ke US$ 1.740,77/troy ons. Sejak Rabu (27/5/2020) pekan lalu, harga emas tercatat telah naik sebesar 1,92%.

Pada periode yang sama, indeks dolar yang mengukur posisi dolar greenback di hadapan enam mata uang lainnya terus melemah. Depresiasi dolar AS membuat harga emas yang dibanderol dalam mata uang tersebut menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga hal ini membuat emas sebagai aset safe haven menjadi lebih menarik. Apalagi di tengah berbagai kondisi yang tak kondusif seperti sekarang ini.

Walau kabar dari kemajuan pengembangan vaksin corona & kembali dibukanya perekonomian sempat membuat harga emas tertekan, tetapi dalam sepekan terakhir kondisi di AS diwarnai kerusuhan akibat gelombang demonstrasi yang meluas di beberapa negara bagian akibat tewasnya seorang warga kulit hitam bernama George Floyd.

Sebagai akibatnya 5 negara bagian Texas, Ariozona, Georgia, Missouri dan Minnesota menyatakan status darurat. Sementara itu, 40 kota menerapkan kebijakan jam malam.

Di sisi lain konflik Washington dan Beijing terus tereskalasi pasca Kongres Rakyat Nasional (NPC) China menyetujui draft undang-undang keamanan baru bagi Hong Kong yang merupakan wilayah administratifnya.

AS merasa bahwa Hong Kong sudah tak otonom lagi seperti dahulu dan sekarang berada dalam kendali China. Merespons hal tersebut, Washington mengatakan akan mencabut status istimewa Hong Kong untuk menghukum Beijing.

Sebagai balasannya, China berbalik menyerang AS dengan meminta para BUMN miliknya untuk menghentikan pembelian kedelai dan daging babi asal AS. China juga dikabarkan menangguhkan impor jagung dan kapas dari AS, melansir CNBC International.


China bisa saja memperluas daftar produk pertanian AS yang akan ditangguhkan impornya jika Negeri Adidaya itu mengambil tindakan lebih lanjut, menurut seorang sumber yang familiar dengan isu ini.

"China telah meminta perusahaan-perusahaan negara [BUMN] untuk menangguhkan pembelian besar-besaran produk pertanian A.S. seperti kedelai dan babi, sebagai tanggapan atas reaksi A.S. ke Hong Kong," kata sumber itu. "Sekarang kita akan menonton dan melihat apa yang dilakukan A.S. selanjutnya," tambahnya.

China siap menghentikan impor lebih banyak produk pertanian dari Amerika Serikat jika Washington mengambil lebih banyak tindakan terhadap Hong Kong, kata sumber itu.

Para importir China telah membatalkan 10.000 hingga 20.000 ton pengiriman daging babi Amerika - setara dengan pesanan sekitar satu minggu dalam beberapa bulan terakhir - mengikuti komentar Trump pada hari Jumat, kata sumber itu.

Dalam skenario terburuk, jika Trump terus menargetkan Cina, Beijing harus membatalkan kesepakatan perdagangan Fase 1, sumber kedua yang mengetahui rencana pemerintah mengatakan.

"Tidak mungkin Beijing dapat membeli barang dari AS ketika menerima serangan konstan dari Trump," kata orang itu.

China berjanji untuk membeli produk pertanian AS senilai 32 miliar dolar AS selama dua tahun di atas garis dasar berdasarkan angka 2017, berdasarkan kesepakatan perdagangan awal kedua negara yang ditandatangani pada Januari.

China telah membeli kedelai, jagung, gandum, dan soyoil dari Amerika Serikat tahun ini, untuk memenuhi komitmennya berdasarkan kesepakatan perdagangan. Beijing juga meningkatkan pembelian daging babi A.S., setelah demam babi Afrika yang mematikan memusnahkan kawanan babinya.

Departemen Pertanian AS melaporkan bahwa China membeli kedelai senilai $ 1,028 miliar dan daging babi $ 691 juta pada kuartal pertama tahun 2020.

Importir swasta belum menerima perintah pemerintah untuk menangguhkan pembelian produk pertanian A.S., menurut sumber ketiga dengan rumah dagang utama, tetapi pembeli komersial sangat berhati-hati saat ini, tambah orang tersebut.

"Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa kesepakatan perdagangan Fase Satu AS-China akan segera dibatalkan," kata Edward Moya, seorang analis pasar senior di broker OANDA, mengutip Reuters.

"Namun di sisi teknis, harga spot sekarang semakin dekat dengan resistance yang ditempatkan di US$ 1.750. Naik dari level tertinggi sebelumnya  di US$ 1.747 pada penutupan dan US$ 1.765 intraday. Hal ini akan membuka ruang untuk kenaikan lebih lanjut," kepala analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa mengatakan dalam sebuah catatan


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan