This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Tuesday, May 31, 2022

Harga Emas Mulai Turun, Habis Bensin Ya?

cover topik/ emas kontenPT Equityworld Futures Medan-Harga emas melemah setelah bergerak dalam tren positif selama dua hari. Pada perdagangan Selasa (31/5/2022) pukul 06:42 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.852,16 per troy ons. Melemah 0,21%.
Pelemahan harga emas hari ini memutus tren positif yang berlangsung sejak Jumat pekan lalu. Pada perdagangan Senin (30/5/2022), emas ditutup menguat 0,18% di level US$ 1.856,22 per troy ons. Sementara itu, pada perdagangan Jumat, emas menguat 0,15%.

Dalam sepekan, harga emas masih terkoreksi 0,74% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas turun 2,33%.


Pelemahan emas dipengaruhi oleh melonjaknya yield surat utang pemerintah Amerika Serikat (AS).  Pada pagi hari ini, yield surat utang AS tenor 10 taun menguat ke level 2,81%, naik dibandingkan pada Jumat pekan lalu ( 2,74%).

Kenaikan yield dipicu oleh ekspektasi pasar yang memperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps pada Juni dan Juli tahun ini. Beberapa pejabat The Fed juga menginginkan suku bunga acuan dinaikkan di bulan September jika inflasi belum juga terkendali.

Kendati melemah, Craig Erlam dari OANDA, memperkirakan harga emas diperkirakan akan merangkak naik ke depan karena sejumlah faktor. Di antaranya adalah melemahnya dolar AS dan kekhawatiran memburuknya perekonomian AS.

"Jika kekhawatiran memburuknya perekonomian mulai menggoyang yield maka emas bisa terus naik. Sentimen di pasar masih rapuh tetapi selama melemahnya ekonomi menjadi fokus maka emas masih bisa merangkak naik. Kinerja emas akan membaik," tutur Erlam, seperti dikutip dari Reuters.

Senada, Ole Hansen dari Saxo Bank mengatakan semakin banyak trader yang kini melihat emas bisa menjadi alat lindung nilai untuk menghadapi inflasi yang tinggi.
"Emas juga menjadi aset lindung nilai untuk kesalahan kebijakan yang mungkin terjadi," tutur Hansen, seperti dikutip dari Reuters


Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, May 30, 2022

Aduh, Harga Emas Turun Lagi...

 Emas batanganPT Equityworld Futures Medan-Harga emas langsung melemah pada perdagangan awal pekan ini. Pada perdagangan Senin (30/5/2022) pukul 06:12 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.850,68 per troy ons. Melemah 0,11%.
Pelemahan harga emas hari ini berbanding terbalik pada penutupan pekan lalu. Pada perdagangan Jumat (27/5/2022), emas ditutup menguat 0,15% di US$ 1.852,73 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas juga melemah 0,13% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas turun 2,41%.


Pelemahan emas masih dipengaruhi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan The Fed pada bulan depan. Risalah dari pertemuan The Fed 3-4 Mei yang dirilis pekan lalu, mengisyaratkan The Fed akan mengerek suku bunga acuan masing-masing 50 bps pada Juni dan Juli tahun ini. Beberapa pejabat The Fed juga menginginkan suku bunga acuan dinaikkan di bulan September jika inflasi belum juga terkendali.

Ekspektasi kenaikan The Fed ini membuat dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Pada pagi hari ini, Dollar Index ada di 101,683 atau menguat 0,015% dibandingkan Jumat pekan lalu.

Rupert Rowling dari Kinesis Money memperkirakan harga emas akan bergerak di level US$ 1.840-1.860 per troy ons dengan melihat sejumlah faktor yang akan mempengaruhi pergerakan emas dalam waktu dekat. Di antaranya adalah pengumuman data Purchasing Manager Index (PMI) di China, data pengangguran AS, dan data inflasi di negara-negara Eropa.

"Emas sepertinya telah menemukan level harga yang sebenarnya. Sampai ada katalis baru yang muncul, emas kemungkinan akan bergerak di kisaran US$ 1.840-1.860 per troy ons," tutur Rowling, seperti dikutip Reuters




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, May 27, 2022

Dolar 'Meriang', Emas Melenggang

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas terus merangkak naik. Pada perdagangan Jumat (27/5/2022) pukul 14:18 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.854,60 per troy ons. Menguat 0,25%.
Level harga tersebut adalah yang tertinggi 24 Mei 2022 atau tiga hari terakhir. Dalam sepekan, harga emas sudah menguat 0,48% secara point to point.



Kenaikan harga emas dibantu melemahnya dolar Amerika Serikat (AS). Pelemahan dollar AS akan membantu emas karena harga sang logam mulia menjadi murah bagi investor.

Merujuk pada Revinitif, Dollar Index ada di angka 101,613 pada siang hari ini. Level tersebut adalah yang terendah sejak 22 April 2022 atau lebih dalam sebulan terakhir.

FX Street.com mengatakan pelemahan harga emas juga didorong oleh kekhawatiran melemahnya perekonomian China serta resesi AS.

"Harga emas seharusnya bisa lebih tinggi jika tidak ada sinyal kebijakan The Fed yang agresif. Pergerakan inflasi di bulan-bulan mendatang akan sangat menentukan kinerja emas," tutur analis ANZ Bank, kepada FX Street.

Sinyal kebijakan The Fed yang agresif sempat membuat emas melemah pada Kamis (26/5/2022). Risalah dari pertemuan The Fed 3-4 Mei yang dirilis Rabu (25/51), menunjukkan bahwa bank sentral AS tersebut akan menaikkan suku bunga ke tingkat yang cukup tinggi untuk memerangi lonjakan inflasi.

The Fed mengisyaratkan akan mengerek suku bunga acuan masing-masing 50 bps pada Juni dan Juli tahun ini. Beberapa pejabat The Fed juga menginginkan suku bunga acuan dinaikkan di bulan September jika inflasi belum juga terkendali

"Butuh data ekonomi yang sangat kuat untuk meyakinkan The Fed tetap menahan suku bunga.  Karena itulah, investor emas masih enggan untuk membeli lebih besar lagi. Jika ada signal The Fed menahan sku bunga, emas akan naik lebih tinggi ," tutur Stephen Innes dari SPI Asset Management, seperti dikutip dari Reuters.

Wang Tao, analis dari Reuters, mengatakan emas tengah menguji kembali titik resistence nya di US$ 1.867 per troy ons. Jika melewati titik tersebut maka emas bisa bergerak di kisaran US$ 1.887-1.892 per troy ons.

Emas kini stabil di titik support US$ 1.845 per troy ons. Emas akan bergerak di gelombang (c), yang bisa membawanya bergerak di US$ 1.887 per troy ons. Namun, jika emas bergerak di bawah US$ 1.845 per troy ons maka emas bisa terus melemah dan ada di kisaran US$ 1.826-1.837 per troy ons




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, May 25, 2022

Bursa Asia Dibuka Beragam, Shanghai-STI Galau Nih

People walk past an electronic stock board showing Japan's Nikkei 225 index at a securities firm in Tokyo Wednesday, July 10, 2019. Asian shares were mostly higher Wednesday in cautious trading ahead of closely watched congressional testimony by the U.S. Federal Reserve chairman. (AP Photo/Eugene Hoshiko) PT Equityworld Futures Medan-Sementara untuk indeks Shanghai Composite China dan Straits Times Singapura (STI) cenderung 'galau'. Shanghai dibuka turun tipis 0,02%, namun beberapa detik saja, Shanghai langsung menguat tipis 0,16%.

Hal sama juga terjadi di STI, yang dibuka melemah tipis 0,01% dan selang beberapa detik saja langsung naik tipis 0,02%.

Cenderung beragamnya bursa Asia-Pasifik dan galau-nya Shanghai dan STI terjadi di tengah tengah masih terjadinya aksi jual investor di pasar saham global, utamanya yang terjadi di saham-saham teknologi. Hal ini membuat dua indeks utama di bursa AS, Wall Street kembali berjatuhan.

Hanya indeks Dow Jones yang ditutup menghijau pada perdagangan kemarin, yakni naik 0,15% ke level 31.928,619. Sedangkan indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite ditutup memerah. S&P 500 merosot 0,81% ke level 3.941,48 dan Nasdaq ambruk 2,35% ke posisi 11.264,45.

Yang membebani investor pada Selasa kemarin adalah peringatan laba dan pendapatan dari perusahaan pemilik media sosial Snap Chat yakni Snap, sehari sebelumnya yang memperburuk sentimen tentang sektor teknologi.

Saham Snap anjlok US$ 9,68, atau 43%, menjadi berakhir di level US$ 12,79 pada hari Selasa karena investor menanggapi komentarnya bahwa lingkungan ekonomi makro telah memburuk kondisi perusahaan lebih dari yang diharapkan.

Kekhawatiran tentang gangguan pada pendapatan iklan Snap memberikan efek domino ke saham teknologi lain yang juga telah terpukul dalam tahun ini. Saham Meta Platforms ambruk 7,6%, sedangkan induk Google yakni Alphabet ambles 5%.

Selain itu, laporan mengecewakan lain menunjukkan penjualan rumah baru di AS tercatat lebih lambat pada bulan April lalu. Hal ini pun semakin memperkeruh suasana.

Sementara itu, data penjualan rumah yang jauh di bawah ekspektasi ekonom tampaknya menjadi tanda lain bahwa kenaikan suku bunga bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sudah memperlambat ekonomi riil.

Kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan di tengah inflasi yang lebih tinggi telah menjadi salah satu katalis yang membuat S&P 500 jatuh hingga 18% dari level tertinggi Januari.

Investor telah mengkhawatirkan apakah S&P 500 akan memasuki wilayah pasar bearish, yang didefinisikan sebagai penurunan setidaknya 20% dari level tertinggi baru-baru ini.

Ketika saham perusahaan teknologi besar ambles dalam, saham yang lebih terikat dengan ekonomi fisik hanya mengalami koreksi tipis atau malah tumbuh positif.

Sektor S&P 500 seperti kebutuhan pokok konsumen, energi, dan real estat bergerak di zona hijau pada akhir perdagangan.

Aksi jual pada hari Selasa di saham teknologi mendorong investor untuk mengoleksi kembali obligasi pemerintah Negeri Paman Sam.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS (US Treasury) tenor 10 tahun turun menjadi 2,758% dari 2,857% pada hari Senin. Pergerakan yield berlawanan dengan harga obligasi. Jika yield turun, maka harganya pun naik.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, May 24, 2022

Mengekor Bursa Asia, Bursa Eropa Dibuka Kebakaran!

 A computer screen shows news about Brexit with British Prime Minister Theresa May as a broker watches his screens at the stock market in Frankfurt, Germany, Wednesday, Jan. 16, 2019. (AP Photo/Michael Probst)PT Equityworld Futures Medan-Bursa saham Eropa di sesi awal perdagangan kompak terkoreksi pada hari ini, Selasa (24/5/2022), di mana pasar global masih berjuang untuk mempertahankan relinya.
Indeks Stoxx 600 di awal sesi melemah 1% ke level 431,97 di mana saham emiten utilitas merosot 2,4% dan menjadi pemimpin penurunan. Mayoritas saham emiten berada di zona negatif.

Hal yang serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terkoreksi tajam 167,96 poin atau 1,18% ke 14.007,44 dan indeks CAC Prancis melemah 1,13% ke level 6.286,81. Indeks FTSE Inggris merosot 0,86% ke level 7.448,54.


Pelemahan tersebut terjadi setelah pasar global kesulitan untuk mempertahankan relinya.

Kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS turun di pra-pembukaan perdagangan hari ini walaupun saham-saham di Wall Street sempat reli di perdagangan sebelumnya, di mana indeks Dow Jones melesat 618 poin atau 2%. Indeks S&P 500 lompat 1,9% dan Nasdaq menguat 1,6%.

Bursa saham Eropa ditutup lebih tinggi kemarin, di tengah kekhawatiran akan perekonomian global yang mendominasi sentimen pasar. Bursa saham di Asia Pasifik cenderung bergerak melemah pada perdagangan hari ini.

Forum Ekonomi Dunia sedang digelar pada pekan ini di Davos, menyatukan para pemimpin politik dan bisnis di seluruh dunia. Pertemuan tahun ini digelar setelah beberapa tahun terhenti karena pandemi. Perang antara Rusia-Ukraina akan menjadi agenda utama pertemuan tersebut.

Investor di wilayah Eropa akan disibukkan dengan rilis data ekonomi dari Indeks PMI manufaktur untuk bulan Mei.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, May 20, 2022

Good News! Bursa Asia Bangkit Lagi, Hang Seng Naik Nyaris 2%

 FILE PHOTO: An investor looks at an electronic screen at a brokerage house in Hangzhou, Zhejiang province, January 26, 2016.  REUTERS/China DailyPT Equityworld Futures Medan-Bursa Asia-Pasifik dibuka cenderung menguat pada perdagangan Jumat (20/5/2022), setelah melewati periode yang volatil sepanjang pekan ini.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,23%, Hang Seng Hong Kong melejit 1,81%, Shanghai Composite China bertambah 0,46%, Straits Times Singapura melonjak 1,24%, ASX 200 Australia melaju 0,36%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,68%.

Dari China, bank sentral (People Bank of China/PBoC) memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga pinjaman acuannya untuk tenor 1 tahun, di tengah sikap agresif bank sentral di banyak negara, utamanya negara-negara maju. Namun untuk tenor 5 tahun kembali dipangkas.


Suku bunga pinjaman acuan bank sentral China tenor 1 tahun tetap berada di level 3,7%. Sedangkan untuk suku bunga pinjaman acuan tenor 5 tahun dipangkas menjadi 4,45%.


Pemangkasan suku bunga acuan tenor 5 tahun sudah sesuai dengan prediksi pelaku pasar dalam polling Reuters, meski suku bunga acuan tenor 1 tahun meleset dari prediksi pasar.

Sebelumnya, 18 pelaku pasar atau 64% dari 28 peserta dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan adanya pemangkasan suku bunga dasar pinjaman (LPR) satu tahun atau tenor lima tahun.

Sedangkan 10 peserta lainnya percaya bahwa LPR tidak akan berubah untuk bulan keempat berturut-turut, sejalan dengan biaya pinjaman yang stabil dari pinjaman fasilitas pinjaman jangka menengah (MLF) bank sentral, yang sekarang berfungsi sebagai panduan untuk patokan pinjaman.

Sejumlah data termasuk pinjaman kredit, hasil industri, dan penjualan ritel China cenderung melambat akibat langkah-langkah ketat terkait Covid-19 dan pembatasan mobilitas, di mana hal ini juga telah berdampak besar pada ekonomi secara luas.

Pinjaman bank baru mencapai level terendah dalam hampir 4 tahun terakhir dan meleset dari perkiraan pasar dengan selisih yang besar.

Di lain sisi, cenderung cerahnya bursa Asia-Pasifik pada hari ini terjadi di tengah koreksinya kembali bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis kemarin waktu setempat, karena investor masih khawatir dengan potensi kenaikan suku bunga bank sentral AS untuk melawan inflasi.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melemah 0,75% ke level 31.253,13, S&P 500 terkoreksi 0,59% ke posisi 3.900,72, dan Nasdaq Composite terpangkas 0,26% menjadi 11.388,5.

S&P 500 saat ini terhitung anjlok 18% secara point-to-point (ptp) dari rekor tertingginya. Jika koreksi sampai menyentuh 20% atau lebih maka indeks acuan utama bursa AS tersebut terkategori memasuki fase bearish, menjadi yang pertama sejak Maret 2020 ketika terjadi aksi jual akibat pandemi Covid-19.

Sementara Dow Jones telah mencapai level terendah sejak tahun 2021. Terhitung dari puncak harga tertinggi pada awal Januari, Dow Jones telah jatuh 15,3% ptp. Diikuti oleh Nasdaq yang turun 29% ptp.

"Aksi jual bagi investor adalah untuk bersiap menghadapi volatilitas yang berkepanjangan," kata Greg Bassuk, CEO di AXS Investments.


Bursa saham global telah berada di bawah tekanan di sepanjang tahun ini, di mana kekhawatiran akan melonjaknya inflasi dan kenaikan suku bunga acuan telah memicu aksi jual aset berisiko seperti ekuitas.

Inflasi yang masih meninggi juga berpotensi mempengaruhi laba perusahaan, utamanya perusahaan peritel, di mana hal ini sudah terbukti terdampak di beberapa perusahaan peritel di AS.

Sebelumnya, kinerja keuangan peritel AS seperti Target dan Walmart yang menunjukkan bahwa kenaikan harga energi dan permintaan konsumen yang tertahan berujung pada tekanan pendapatan mereka di tengah inflasi yang masih panas. Alhasil, saham peritel seperti Wallmart dan Target kembali turun. Masing-masing anjlok 2,74% dan 5,06%.

"Aksi jual besar-besaran di perusahaan tersebut menunjukkan bahwa tekanan inflasi akhirnya berdampak pada laba," tulis analis Barclays Maneesh S. Deshpande dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Sementara itu, klaim tunjangan pengangguran baru untuk periode pekan yang berakhir 15 Mei 2022 tercatat sebanyak 218.000 dalam sepekan terakhir.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, May 19, 2022

Harga Emas Belum Meyakinkan

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas mulai menguat setelah sempat naik-turun. Pada perdagangan Kamis (19/5/2022) pukul 16;48 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.816,49 per troy ons. Menguat tipis 0,05%.
Sejak pekan lalu, harga emas bergerak naik-turun meskipun lebih banyak berada dalam zona negatif. Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,29% secara point to point. Namun, dalam sebulan, harga emas melemah 7,2%.



Penguatan harga emas didorong sedikit melemahnya dolar Amerika Serikat (AS) serta yield surat utang pemerintah Negeri Paman Sam. Dollar Index pada pukul 06:50 WIB hari ini melemah 0,1% ke 103,79 sementara yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melemah ke level 2,87%.


"Melemahnya saham serta yield surat utang AS membuat harga emas bergerak naik. Pertanyaan pasar sekarang adalah apakah kebijakan The Fed cukup mampu menekan inflasi. Kenaikan suku bunga akan sangat berdampak besar kepada pergerakan emas," tutur David Meger, dari High Ridge Futures, seperti dikutip Reuters.

Chairman The Fed Jerome Powell, Selasa (17/5/2022), kembali menegaskan komitmennya untuk menekan inflasi yang terus melonjak. Inflasi AS menembus 8,3% (year on year/YoY) pada April 2022. Level tersebut memang lebih rendah dibandingkan Maret 2022 tetapi tetap masih berkutat di kisaran tertingginya selama 40 tahun terakhir.

"Pergerakan emas saat ini sangat dipengaruhi oleh suku bunga AS dan outlook kebijakan moneter di tingkat global, termasuk The Fed," tutur Ilya Spivak dari DailyFX , kepada Reuters.

Rupert Rowling, analis dari Kinesis Money juga mengingatkan emas masih berpotensi melemah. Emas memang mampu bertahan di level US$ 1.800 di tengah banyaknya faktor negatif yang menekan pergerakannya tapi kebijakan Teh Fed bisa mengubah arah pergerakan emas.

"Selama inflasi menjadi kekhawatiran utama ekonomi, emas akan sulit bergerak karena kenaikan suku bunga akan membuat emas tidak menarik," tutur Rowling




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, May 17, 2022

Bos Bursa Kripto Ini Bicara Masa Depan Bitcoin, Cerah?

Resmi!  Aset Bicoin Cs jadi Incaran Pajak, Begini tarif dan hitungannya PT Equityworld Futures Medan- Pendiri platform jual-beli cryptocurrency FTX, Sam Bankman-Fried menyatakan Bitcoin tidak memiliki masa depan sebagai jaringan pembayaran. Ia juga mengkritik aset kripto ini karena ketidakefisienannya dan tingginya konsumsi karbon untuk menghasilkannya.
Bitcoin, mata uang kripto terpopuler menciptakan proses yang disebut "proof of work" yang dibutuhkan komputer untuk menambang (mining) Bitcoin dengan memecahkan rumus matematika kompleks. Dalam proses penambangannya dibutuhkan energi listrik yang besar.

Untuk menyelesaikan masalah ini diusulkan alternatif sistem bernama jaringan "proof of stake", di mana pengguna bisa membeli token untuk memungkinkan mereka bergabung dalam jaringan. Semakin besar token yang mereka miliki, semakin banyak Bitcoin yang mereka bisa tambang.


Blockchain Ethereum, yang menampung cryptocurrency ether terbesar kedua di dunia, telah bekerja untuk pindah ke jaringan intensif energi ini.

Sam Bankman-Field. (Dok: AP Photo/Matt York)Foto: Founder dan CEO platform jual-beli cryptocurrency FTX, Sam Bankman-Field. (Dok: AP Photo/Matt York)
Sam Bankman-Field yang juga menjabat sebagai chief executive FTX mengatakan jaringan "proof of stake" akan dibutuhkan untuk mengembangkan kripto sebagai jaringan pembayaran karena lebih murah dan tidak terlalu menghabiskan banyak daya.


Ia juga menyatakan tidak percaya Bitcoin harus menjadi cryptocurrency, dan mungkin masih memiliki masa depan sebagai "aset, komoditas, dan penyimpan nilai," ujarnya kepada Financial Times, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/5/2022).

Platform jual-beli cryptocurrency FTX didirikan pada 2019 dan memiliki valuasi US$32 miliar dalam putaran pendanaan yang berakhir Februari lalu. Forbes menghitung Sam Bankman-Field memiliki kekayaan US$21 miliar.

Bitcoin saat ini sedang berjuang untuk melawan berbagai sentimen negatif yang muncul. Harganya sempat anjlok ke US$29.000 per koin dan jadi level terendah sejak Desember 2021 karena runtuhnya stablecoin TerraUSD.




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Friday, May 13, 2022

Bursa Asia Bangkit Lagi, Nikkei-Hang Seng Melesat

A man paues in front of an electric screen showing Japan's Nikkei share average outside a brokerage in Tokyo, Japan, August 5, 2019.   REUTERS/Issei Kato PT Equityworld Futures Medan-Bursa Asia-Pasifik dibuka menghijau pada perdagangan Jumat (13/5/2022), setelah sehari sebelumnya sempat ambles lagi meski bursa saham Amerika Serikat (AS) kembali berjatuhan pada Kamis kemarin waktu AS.
Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,6%, Hang Seng Hong Kong melonjak 1,63%, Shanghai Composite China melaju 0,63%, Straits Times Singapura melompat 1,15%, ASX 200 bertambah 0,46%, dan KOSPI Korea Selatan melesat 0,8%.

Dari Jepang, saham konglomerat Softbank Group melompat lebih dari 2%, meskipun pada Kamis kemarin melaporkan rekor kerugiannya pada unit investasi Vision Fund.


Kekhawatiran atas inflasi dan prospek ekonomi telah membebani sentimen investor global dalam beberapa hari terakhir dan hal ini turut menjadi pemberat bursa Asia-Pasifik pada pekan ini.

Cenderung bangkitnya kembali bursa Asia-Pasifik pada hari ini terjadi di tengah masih terkoreksinya sebagian besar indeks utama di bursa AS, Wall Street kemarin, meski koreksinya sudah jauh terpangkas.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,33% ke level 31.730,3 dan S&P 500 turun 0,13% ke 3.930,08. Namun untuk indeks Nasdaq Composite berhasil menguat meski tipis-tipis yakni sebesar 0,06% ke posisi 11.370,96.


"Saham dijual di seluruh penjuru dunia, dan nada pasar semakin suram," kata Adam Crisafulli Vital Knowledge dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Indeks S&P 500 anjlok lebih dari 18% dari rekor tertingginya dan merosot 17% sejak awal tahun ini. Nasdaq jatuh mendekati 30% dari level tertingginya. Situasi koreksi lebih dari 20% dari level tertinggi dalam 1 tahun terakhir bisa dikategorikan sebagai situasi pasar yang bearish.

Sebelumnya pada Kamis kemarin, indeks harga produsen (producer price index/PPI) April, yang menunjukkan harga barang di tingkat grosir AS, melonjak 11% secara tahunan. Angka itu memang lebih rendah dari posisi Maret, tetapi lebih buruk dari ekspektasi pelaku pasar.

Hal ini kembali memicu kekhawatiran bahwa inflasi tinggi belum akan berakhir. Data inflasi pada Rabu lalu dari sisi konsumen (Indeks Harga Konsumen/IHK) April berada di 8,3%, yang lebih buruk dari ekspektasi dan masih berada di dekat rekor tertingginya sejak 40 tahun di 8,5%.

Wall Street merupakan bursa saham acuan global. Apa yang terjadi di Bursa New York berpeluang menjangkiti pasar keuangan global.

Maklum, AS merupakan negara super power dengan kekuatan ekonomi terbesar di dunia dan memiliki mata uang reserves currency yang digunakan untuk berbagai kebutuhan transaksi.

Inflasi yang tinggi di AS memang menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi akan kembali jatuh ke dalam jurang resesi. Beberapa leading indicator seperti pembalikan kurva imbal hasil surat utang pemerintah AS (US Treasury) semakin membuat pasar panik.

Bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang agresif dalam mengetatkan kebijakan moneternya membuat pasar panik. Aset berisiko seperti saham dan kripto pun dilanda tekanan jual yang tinggi.

Di pasar kripto, koin digital (token) terbesar yakni Bitcoin sempat anjlok ke bawah kisaran level US$ 27.000 kemarin, karena kekhawatiran terhadap inflasi dan runtuhnya Terra yang kontroversial. Perusahaan teknologi dengan kepemilikan Bitcoin, turun di perdagangan




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, May 12, 2022

Emas Kembali Berkilau!

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas perlahan-lahan mulai bangkit setelah sempat terpuruk. Pada perdagangan Kamis (12/5/2022) pukul 06:30 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.852,76 per troy ons. Menguat tipis 0,03%.
Kenaikan harga emas melanjutkan tren positif hari sebelumnya. Pada perdagangan Selasa (11/5/2022), harga emas juga menguat 0,76% dan ditutup di level US$ 1.852,12 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih terkoreksi 1,6% secara point to point sementara dalam sebulan melemah 6,3%, Namun, dalam setahun, harga emas masih menguat 1,4%.


Penguatan emas didorong semakin meredanya laju inflasi di Amerika Serikat (AS). Indeks Harga Konsumen (IHK) April tercatat 8,3%, lebih landai dari inflasi Maret yang tercatat sebesar 8,5%. Namun, inflasi April tetap lebih tinggi dibandingkan konsensus pasar yakni 8,1%.

Meredanya inflasi tersebut memberikan keyakinan kepada pasar bahwa The Fed tidak akan meningkatkan agresivitas dalam menaikkan suku bunga.

"Harga emas kembali naik. Inflasi lebih tinggi meskipun tidak semenakutkan dugaan sebelumnya. The Fed kemungkinan tidak akan bertindak lebih hawkish dari yang sekarang tetapi juga tidak akan mengendurkan kebijakan moneternya," tutur Tai Wong, trader independen di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Emas dinilai sebagai aset lindung inflasi tetapi sang logam mulia juga rentan terhadap pergerakan yield surat utang pemerintah AS karena tidak menawarkan imbal hasil. Yield surat utang pemeirntah AS sempat melonjak ke atas 3% pekan lalu begitu The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga. Pada hari ini, Kamis (12/5/2022), yield sudah turun ke level 2,9%.

"Intinya, emas bukanlah investasi yang buruk pada saat ini. Harga emas memang bergerak naik turun dalam pergerakan yang sempit. Namun, untuk saat ini, saya lebih memilih memegang emas daripada saham di Nasdaq atau Bitcoin," tutur Phillip Streible, dari Blue Line Futures di Chicago.

Suki Cooper, analis dari Standard Chartered, memperkirakan harga emas akan terus menguat dan kembali bersinar terutama jika emas masih mampu melawan semua risiko downside di semester II tahun ini.

"Kami memperkirakan harga emas bisa berbalik dan harganya relatif tetap di atas rata-rata historisnya," tutur Suki, seperti dikutip dari Reuters




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, May 11, 2022

Harga Bitcoin Ambyar ke Level Terendah, Ini Penyebabnya

A man wearing a a Guy Fawkes mask looks at a newly unveiled statue of the mysterious developer of the Bitcoin digital currency in Budapest, Hungary, Thursday, Sept. 16, 2021. A bronze statue was unveiled in Hungary’s capital on Thursday which its creators say is the first in the world to pay homage to the anonymous creator of the Bitcoin digital currency. Erected in a business park near the Danube River in Budapest, the bust sits atop a stone plinth engraved with the name of Satoshi Nakamoto, the pseudonym of the mysterious developer of Bitcoin whose true identity is unknown. (AP Photo/Bela Szandelszky) PT Equityworld Futures Medan-Harga bitcoin terus melemah sejak mencapai rekor tertinggi pada November 2021. Ada alasan di balik merosotnya harga bitcoin kini.
Menurut beberapa analis, koreksi kripto termasuk bitcoin ini beriringan dengan tren yang terjadi pada saham teknologi.

"Penurunan kripto yang masih terjadi didasarkan pada aksi jual yang dipimpin oleh saham teknologi dan bukan fundamental untuk cryptoverse," kata Edward Moya, senior market analyst di Oanda, dilansir dari CoinDesk, Rabu (11/5/2022).


Sebagai bagian dari aksi jual pasar ini, koefisien korelasi antara Bitcoin dan Nasdaq mencapai titik tertinggi sepanjang masa di angka 0,8, menurut perusahaan penyedia data Kaiko. Hal ini dianggap sebagai korelasi positif yang kuat.

Penurunan harga kripto terjadi di tengah masih meluasnya aksi jual investor di aset berisiko seperti saham dan kripto, karena mereka masih merespons negatif dari kebijakan moneter Amerika Serikat (AS).

Bank sentral AS Reserve/The Fed) pada pekan lalu menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bp).

Kini target suku bunga AS berada di kisaran 0,75-1,00%. Kenaikan drastis suku bunga acuan membuat imbal hasil (yield) surat utang pemerintahnya naik signifikan.

Menurut analisa Glassnode, investor bitcoin berusaha untuk mengurangi risiko, menjual, atau menambahkan jaminan mereka. Selama aksi jual minggu terakhir ini, lebih dari $3,15 miliar nilai bergerak masuk atau keluar dari platform jual-beli, jumlah terbesar sejak pasar mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada November 2021.

Sementara, ada lebih banyak keyakinan di antara investor ritel, di mana data menunjukkan bahwa mereka yang memegang kurang dari 1 bitcoin adalah akumulator terkuat




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Tuesday, May 10, 2022

Dolar Berjaya, Emas Makin Tidak Berdaya

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Harga emas belum juga membaik. Pada perdagangan Selasa (10/5/2022) pukul 06:20 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.853,81 per troy ons. Melemah tipis 0,01%.
Dalam sepekan terakhir, harga emas sudah terkoreksi 1,44% secara point to point. Sementara dalam sebulan melemah 5,1%.


David Meger, dari High Ridge Futures, mengatakan emas terus melemah karena dolar Amerika Serikat (AS) menguat sangat kencang. Kondisi ini membuat emas kehilangan daya tarik karena investor harus menghabiskan uang lebih banyak untuk membeli emas.


"Dolar AS meledak dan terus melonjak karena ekspektasi kebijakan The Fed yang agresif. Kondisi ini membuat harga emas sulit merangkak naik karena emas kini berkurang drastis daya tariknya," tulus David, seperti dikutip dari CNBC International.

Sepanjang pekan lalu, indeks dolar AS tercatat menguat 0,68% dan hari ini naik lagi sekitar 0,4% ke 104,1 yang merupakan level tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Yield untuk surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun juga menembus 3%.

"Kenaikan dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS yang terus terjadi membatasi pergerakan emas," tutur Ravindra Rao, kepala riset komoditas dari Kotak Securities Ltd, seperti dikutip dari mining.com.

Rao mengatakan harga emas sebenarnya bisa jatuh lebih dalam. Namun, pelemahan emas masih ditolong sejumlah faktor seperti kekhawatiran memburuknya perekonomian di China serta ketegangan perang Rusia-Ukraina




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Monday, May 9, 2022

Bursa Asia Dibuka 'Kebakaran', Nikkei Ambles 1% Lebih

 Investors look at computer screens showing stock information at a brokerage house in Shanghai, China September 7, 2018. REUTERS/Aly SongPT Equityworld Futures Medan- Bursa Asia-Pasifik dibuka di zona merah pada perdagangan Senin (9/5/2022), menyusul koreksinya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu.
Indeks Nikkei Jepang dibuka ambles 1,12%, Shanghai Composite China melemah 0,44%, Straits Times Singapura terkoreksi 0,23%, ASX 200 Australia merosot 0,81%, dan KOSPI Korea Selatan terpangkas 0,22%.

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong pada hari ini tidak dibuka karena sedang libur nasional.

Investor di Asia-Pasifik, terutama di China akan memantau data perdagangan China pada periode April lalu, di mana data neraca perdagangan dan data ekspor-impor pada bulan lalu akan dirilis pada hari ini pukul 11:00 waktu setempat atau pukul 10:00 WIB.

Data tersebut dirilis ketika China masih terus memerangi wabah Covid-19 terburuknya sejak awal 2020. Presiden China, Xi Jinping pada Kamis pekan lalu menekankan agar negara itu tetap pada kebijakan "nol-Covid dinamis".

Sementara itu dari Jepang, data pembacaan final aktivitas manufaktur periode April 2022 telah dirilis pada hari ini, di mana aktivitas manufaktur yang tercermin pada Purchasing Manager's Index (PMI) versi Jibun Bank/Markit dilaporkan ekspansi menjadi 51,1, dari sebelumnya di angka 50,3 pada Maret lalu.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 artinya kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.

Meski ada sentimen positif dari Jepang, tetapi bursa Asia-Pasifik cenderung kembali terkoreksi pada hari ini, mengikuti pergerakan bursa saham AS, Wall Street pada perdagangan akhir pekan lalu.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,3% ke level 32.899,37, S&P 500 terkoreksi 0,57% ke 4.123,34, dan Nasdaq Composite anjlok 1,4% ke posisi 12.144,66. Nasdaq ditutup di posisi terendah sejak 2020.

Investor masih merespons negatif dari kebijakan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) yang memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bp).

Menanggapi keputusan tersebut, awalnya tidak ada reaksi yang berlebihan di pasar. Sebab, investor sudah memperkirakan sebelumnya bahwa Ketua Jerome 'Jay' Powell dan sejawat akan mengerek Federal Funds Rate 50 bps. Tidak ada kejutan. Namun pada akhirnya, investor lebih memilih menahan selera risikonya.

"Sekarang, 95% sentimen penggerak pasar adalah suku bunga," ujar Jay Hatfield, CEO Infrastructure Capital yang berbasis di New York, seperti dikutip dari Reuters.

Saat suku bunga di Negeri Paman Sam naik, maka akan diikuti oleh imbal hasil (yield) obligasi pemerintah (US Treasury). Untuk tenor 10 tahun, yield US Treasury Bonds sudah menyentuh di atas 3%, sesuatu yang kali terakhir terjadi pada 2018.

Yield yang terus tinggi akan membuat investor berbondong-bondong memborong surat utang pemerintahan Presiden Joseph 'Joe' Biden




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Thursday, May 5, 2022

Dolar AS 'Terpeleset', Saatnya Lirik Emas?

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan- Harga emas dunia bergerak naik pada perdagangan pagi ini. Sang logam mulia sedang dalam misi membuat harga naik tiga hari beruntun.
Pada Kamis (5/5/2022) pukul 06:42 WIB, harga emas dunia di pasar spot tercatat US$ 1.887,89/troy ons. Naik 0,37% dari perdagangan hari sebelumnya.

Kemarin, harga emas ditutup naik 0,7% dan hari sebelumnya naik 0,27%. Jadi kalau hari ini naik lagi, maka harga emas akan membukukan kenaikan selama tiga hari beruntun.


Dinamika di rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen positif bagi harga emas. Dini hari tadi waktu Indonesia, Ketua Jerome 'Jay' Powell dan rekan memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebanyak 50 basis poin (bps) menjadi 0,75-1%.

Meski ini menjadi kenaikan terbesar dalam sekali rapat selama 22 tahun terakhir, tetapi sudah masuk ke hitungan pelaku pasar. Sudah priced-in, sudah ketaker.

Sekarang yang jadi pertanyaan adalah rapat The Fed berikutnya, yang digelar 15 Juni 2022 waktu setempat. Apakah mungkin The Fed bakal menaikkan Federal Funds Rate lebih agresif, misalnya 75 bps?

"Kenaikan 75 bps adalah sesuatu yang tidak menjadi pertimbangan kami," tegas Powell dalam konferensi pers usai rapat, seperti dikutip dari Reuters.

Berdasarkan CME FedWatch, kemungkinan tertinggi untuk rapat bulan depan adalah kenaikan suku bunga acuan 25 bps. Peluangnya adalah 78,6%.

Well, The Fed memang agresif, tetapi tidak seagresif itu. Kenaikan suku bunga acuan sepertinya masih dalam jangkauan nalar pasar, tidak akan ada kejutan yang berarti.
Perkembangan ini membuat dolar AS kehilangan momentum. Pada pukul 07:08 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) melemah 0,04%. Dalam sepekan terakhir, indeks ini melemah lebih dari 1% secara point-to-point.

Dolar AS dan emas punya hubungan yang berbanding terbalik. Saat dolar AS melemah, itulah peluang bagi emas untuk menguat.

Ini karena emas adalah aset yang dibanderol dalam dolar AS. Saat mata uang Negeri Adidaya terdepresiasi, maka emas jadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan emas pun naik, sehingga harga mengikuti




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

Wednesday, May 4, 2022

Fed Mau Mengumumkan Suku Bunga, Bursa Asia Galau

bursa hong kong PT Equityworld Futures Medan- Bursa saham Asia mengalami pergerakan yang beragam pada perdagangan Rabu (4/5/2022). Beberapa bursa dalam tekanan karena investor menunggu hasil Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC), kekhawatiran memburuknya kondisi perekonomian China serta krisis Rusia-Ukraina.
Namun, di sisi lain, sejumlah bursa juga bergerak dalam zona hijau karena faktor positif seperti kebijakan Selandia Baru yang membuka perbatasan bagi 60 negara serta melonjaknya Purchasing Managers' Index (PMI) Australia.
Pada pukul 09:01 WIB, indeks Hang Seng Hong Kong HSI turun 0,48% ke level 21.001,37. Pada pembukaan hari ini indeks Hang Seng juga langsung jeblok 0,36% ke level 21.025,70.

Straits Times Singapura melemah 0,18% ke 3.350,69 padahal pada pembukaan perdagangan hari ini, Straits Times sempat dibuka menguat.
Namun, ASX 200 Australia terapresiasi 0,14% ke 7.326,10, dan KOSPI Korea Selatan menguat 0,11% ke 2.683,37.
Pada pembukaan perdagangan, ASX 200 Australia juga dibuka dalam zona hijau dan bursa menguat 0,6% ke level 2.696,45.



Saat mayoritas bursa saham Asia-Pasifik rontok, indeks saham di China justru libur Hari Buruh hingga Kamis (5/5/2022), sementara indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) libur Hari Raya Idul Fitri di pekan ini. Bursa Malaysia juga masih libur Hari Raya Idul Fitri.

Sebagai catatan, The Fed menggelar FOMC pada Selasa (3/5) dan diharapkan mengumumkan kebijakan mereka pada Rabu (4/5) waktu Amerika Serikat (AS) atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Berdasarkan piranti CME Fedwatch, pelaku pasar memperkirakan bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin di bulan Mei dengan probabilitas 99,8% atau hampir 100%.

Sementara itu, perekonomian China dikhawatirkan melemah karena kebijakan "zero Covid-19" telah membuat negara tersebut menerapkan lockdown di 45 kota. Akibat lockdown, PMI China melorot di bulan April menjadi 47,4 dari bulan sebelumnya 49,5.

Dengan demikian, sektor manufaktur China sudah mengalami kontraksi dua bulan beruntun. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas. Di bawah 50 artinya kontraksi, sementara di atasnya ekspansi.

Sementara itu, dari perkembangan perang Rusia-Ukraina, Rusia kembali menyerang Ukraina dengan roket. Roket ditembakkan ke pabrik baja yang ada di kota pelabuhan Mariupol.

Dikutip dari Reuters, Selasa (3/5/2022), serangan tersebut menyebabkan asap tebal yang menghitam di langit dan diperkirakan lebih dari 200 orang warga sipil yang masih terjebak di sana.
Serangan ini pun kembali dikecam sehingga Komisi Eropa diminta untuk memberikan sanksi minyak kepada Rusia. Diantaranya melarang pembelian minyak ke negara tersebut.

"Realistis jika melihat pelambatan ekonomi China yang tajam akan terjadi di kuartal II-2022, dan jika melihat sejarah maka perekonomian global juga akan menyusul," kata Rodrigo Cartril, analis National Australia Bank (NAB) dalam, sebuah catatan yang dikutip CNBC International.

Di kawasan Asia Pasifik, bank sentral Australia (RBA) memberikan kejutan ke pasar finansial pada Selasa (3/5/2022). Untuk pertama kalinya dalam lebih dari 10 tahun terakhir RBA menaikkan suku bunganya.
Meski para ekonom sudah memprediksi kenaikan tersebut, tetapi RBA di bawah pimpinan Gubernur Philip Lowe bertindak lebih agresif.
RBA menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 0,35% dari rekor terendah sepanjang masa 0,1%. Kenaikan tersebut menjadi yang pertama sejak November 2010.

Pengetatan kebijakan moneter Australia dikhawatirkan bisa menekan permintaan dan pertumbuhan negara tersebut yang tengah dalam pemulihan. Pemulihan tersebut tercermin dari PMI Australia yang melonjak ke 58,5 di bulan April, rekor tertinggi sejak Juli 2021




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan