Equityworld Futures : Minyak mentah West Texas Intermediate
(WTI) dan Brent memimpin gain mingguan pertama dalam sebulan terakhir
setelah sebuah pesawat penumpang Malaysian Airlines ditembak jatuh di
Ukraina dan Israel mengirim pasukan darat ke Jalur Gaza.
WTI berjangka naik sebesar 0,7 persen di
New York, memperpanjang kenaikan 2 persen kemarin, yang merupakan level
terbesar sejak 12 Juni. Pesawat Boeing Co 777 jatuh dalam perjalanan
menuju Kuala Lumpur dari Amsterdam di wilayah sengketa antara Ukraina
dan Separatis Pro-Rusia, mengancam meningkatnya ketegangan krisis
geopolitik terburuk di Eropa sejak berakhirnya Perang Dingin. Pasukan
Israel dan tank Bergerak ke Gaza menandai operasi serangan darat pertama
yang signifikan di Gaza sejak tahun 2009 silam.
'Kami memiliki berpotensi lebih besar
untuk mendapatkan setelah pasar saham bergerak untuk membangun kembali
premi terhadap resiko,' kata Ric Spooner, analis utama dari CMC Markets
di Sydney yang memprediksi bahwa investor akan menjual kontrak WTI jika
harga naik ke level $ 105,20 per barel.
WTI untuk pengiriman bulan Agustus naik
sebesar 75 sen ke level $ 103,94 per barel di perdagangan elektronik
Mercantile Exchange di New York dan berada di level $ 103,66 pada pukul
12:00 siang waktu Singapura. Kontrak WTI naik dari level $ 1,99 ke level
$ 103,19 kemarin, merupakan penutupan perdagangan tertinggi sejak 8
Juli Volume untuk semua perdagangan berjangka sebesar 76 persen di atas
rata-rata 100 hari. Harga WTI naik 2,8 persen pekan ini dan 5,3 persen
lebih tinggi tahun ini. (knc)
Sumber: Bloomberg
0 comments:
Post a Comment