Equityworld Futures Medan : Minyak
mentah dekati level harga tertingginya dalam hampir 2 pekan terakhir
setelah perekonomian AS tumbuh pada laju tertingginya dalam lebih dari
satu dekade terakhir, memberikan sinyal permintaan bahan bakar AS
diperkirakan naik.
Kontrak berjangka WTI (West Texas
Intermediate) stabil di New York setelah kemarin naik 3.4%. GDP (gross
domestic product) Juli hingga September tumbuh 5% pada laju tahunan,
pertumbuhan tertinggi sejak 2003 silam, menurut revisi data dari
Departemen Perdagangan AS. Pekan lalu pasokan minyak mentah AS
diperkirakan turun 2.5 juta barel, menurut rilis data dari survey
Bloomberg News menjelang rilis data dari Energy Information
Administration.
Minyak mentah sedang menuju penurunan
tahunan tertajam sejak 2008 lalu ditengah penurunan minyak secara global
yang diakibatkan oleh tingginya output minyak AS dalam lebih dari 3
dekade terakhir dan seiring OPEC (Organization of Petroleum Exporting
Countries) menolak pemangkasan pasokan untuk mempertahankan pangsa
pasar. Irak sebagai produsen minyak terbesar kedua di OPEC telah
menyetujui rencana belanja tahun depan yang lebih rendah dari pemerintah
perkirakan sebelumnya.
WTI untuk pengiriman Februari berada
pada level $57.02 per barel pada perdagangan elektronik di New York
Mercantile Exchange, turun 10 sen pukul 11:49 pagi waktu Sydney. Kemarin
kontrak tersebut catat gain $1.86 ke level $57.12, level penutupan
tertinggi sejak 12 Desember lalu. Volume semua kontrak berjangka
diperdagangkan sebesar 60% dibawah 100 hari rata-rata. Harga WTI telah
mengalami penurunan 42% sepanjang tahun 2014 ini. (bgs)
Sumber : Bloomberg
0 comments:
Post a Comment