Equityworld Futures Medan : Minyak menuju penurunan bulanan tertajam
sejak 2009 lalu di tengah spekulasi meningkatnya pasokan minyak mentah
yang akan memperburuk melimpahnya minyak global yang mendorong turunnya
harga tahun lalu.
Kontrak berjangka minyak stagnan di New
York dan bersiap untuk turun sebesar 16 % pada bulan ini. Stok minyak
mentah AS naik ke level tertinggi setidaknya sejak Agustus 1982 silam
pada pekan lalu, Administrasi Informasi Energi melaporkan 28 Januari.
Sementara senat AS dari Partai Republik yang dikuasai untuk mengsahkan
RUU untuk menyetujui jalur Keystone XL dari Kanada, guna menyiapkan
konflik dengan Presiden Barack Obama yang telah menjanjikan hak veto.
Harga minyak turun ke pasar bearish
tahun lalu karena output AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari
tiga dekade terakhir, didorong oleh pasokan baru dari Texas ke North
Dakota. Sementara Royal Dutch Shell Plc, Occidental Petroleum Corp dan
ConocoPhillips telah berjanji untuk memangkas pengeluaran hampir $ 10
miliar per tahun, sehingga cukup untuk mengebor lebih dari 1.400 sumur
shale, di tengah penurunan harga minyak.
West Texas Intermediate untuk pengiriman
Maret berada di level $ 44,60 per barel pada perdagangan elektronik di
New York Mercantile Exchange, naik 7 sen ke level 11:13 pagi di Sydney.
Kontrak naik 8 sen ke level $ 44,53 pada hari Kamis kemarin. Sementara
volume semua berjangka yang diperdagangkan berada di atas RSI 100-hari.
Harga yang menuju penurunan bulanan ketujuh dan turun sebesar 2,2 %
pekan ini.
Brent untuk pengiriman Maret naik 66
sen, atau 1,4 %, ke level $ 49,13 per barel di ICE Futures Europe
exchange yang berbasis di London, kemarin. Minyak mentah acuan Eropa
mengakhiri sesi sebesar $ 4,60 lebih tinggi dibandingkan WTI. (vck)
Sumber: Bloomberg
0 comments:
Post a Comment