Equityworld Futures Medan : Saham Asia
berfluktuasi, dengan indeks acuan regional diperdagangkan dekati level
terendah sejak pertengahan Oktober lalu, seiring para investor menunggu
serangkaian data ekonomi China sebagai petunjuk pada laju perlambatan
ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
Dalam jumlah yang sama saham yang naik
dan yang turun pada Indeks MSCI Asia Pacific, menguat 0,1 % ke level
132,87 pada pukul 09:07 pagi waktu Tokyo. Indeks tersebut kemarin
ditutup pada level terendah sejak 14 Oktober lalu seiring melambatnya
tingkat inflasi karena meningkatnya permintaan memicu kekhawatiran atas
merosotnya perekonomian China. Laporan Rabu ini meliputi data penjualan
ritel, produksi pabrik dan investasi aset tetap.
Indeks Topix Jepang sedikit berubah dan
Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,1 %. Indeks S&P NZX 50 Selandia
Baru menguat 0,2 %, dan Indeks Australia S&P / ASX 200 meningkat 0,3
%. Pasar perdagangan di China dan Hong Kong belum memulai perdagangan,
sedangkan di Singapura dan Malaysia dibuka kembali setelah liburan
kemarin.
Saham China yang diperdagangkan di Hong
Kong kemarin mengalami penurunan, dengan Indeks Hang Seng China
Enterprises turun 1,8 %. Indeks harga konsumen China naik 1,3 % pada
bulan Oktober, Data resmi menunjukkan, dibandingkan dengan 1,5 % menurut
perkiraan rata-rata yang disurvei oleh Bloomberg. Laporan saat ini
menunjukkan bahwa pelonggaran moneter gagal untuk menopang perlambatan
ekonomi yang semakin mendalam, setelah sektor ekspor pada bulan Oktober
merosot untuk bulan keempat dan indeks manufaktur mengisyaratkan
manufaktur China masih belum dipercaya keluar di tengah goyahnya
permintaan global.
Kontrak E-mini pada Indeks Standard
& Poor 500 turun 0,1 %. Ukuran yang mendasari kemarin menguat 0,2 %,
terkait saham perawatan kesehatan dan konsumen meningkat setelah
mengalami penurunan tajam pada ekuitas dalam 6 minggu terakhir. (knc)
Sumber : Bloomberg
0 comments:
Post a Comment