Equityworld Futures Medan : Gubernur
Bank Rakyat China Zhou Xiaochuan Berusaha untuk menopang kepercayaan
global di ekonomi terbesar kedua di dunia, dengan mengatakan bahwa
pembuat kebijakan masih memiliki ruang untuk bertindak di depan moneter.
Ekonomi China tetap kuat dan struktur
ekonomi serta kualitas membaik, kata Zhou dalam pidato hari Jumat dalam
sebuah pertemuan di Shanghai. Dia berbicara dalam pertemuan Kelompok 20
bank sentral dan menteri keuangan yang akan berlangsung selama dua hari,
dengan prospek ekonomi dan mata uang China diharapkan menjadi fokus
utama dari diskusi.
Para pembuat kebijakan berusaha untuk
menopang perlambatan tekanan pertumbuhan dan melawan tekanan depresiasi
yuan karena melonjaknya arus keluar modal hilang melalui cadangan
devisa. Zhou membuat penampilan publik kedua dalam seminggu sesudah
bulan keheningan setelah pejabat mencoba untuk menenangkan kecemasan
atas mata uang China pasca kejutan devaluasi tahun lalu.
Dengan China menjadi tuan rumah para
pemimpin teratas ekonomi dunia pada tahun yang sama yuan meningkatkan
status cadangan mata uang dari Dana Moneter Internasional, hal tersebut
menemukan kebijakan sendiri berada dalam sorotan. Para pemimpin ekonomi
seperti Managing Director IMF Christine Lagarde dan Menteri Keuangan AS
Jacob J. Lew telah menyerukan komunikasi yang lebih baik dari ekonomi
terbesar kedua di dunia.
Ada bukti bahwa China menanggapi. Zhou
mengatakan dalam sebuah wawancara dengan majalah Caixin bulan ini, bahwa
ada sedikit alasan untuk berpikir yuan harus terdepresiasi lebih
lanjut. Zhou juga dijadwalkan untuk mengadakan konferensi pers hari ini.
Zhou mengatakan dalam wawancara Caixin
bahwa tidak ada dasar untuk melanjutkan depresiasi yuan, bahwa
keseimbangan pembayaran negara baik, arus keluar modal yang normal dan
nilai tukar pada dasarnya stabil terhadap sekeranjang mata uang. China
tidak memiliki insentif mendepresiasi mata uang untuk meningkatkan
ekspor bersih, dan tidak ada hubungan langsung antara produk domestik
bruto nasional dan nilai tukarnya, katanya.
Prospek ekonomi China akan menonjol
dalam pertemuan G-20 di Shanghai. Pejabat China telah disematkan
penyebab volatilitas global yang baru terhadap keputusan Federal Reserve
untuk menaikkan suku bunga pada bulan Desember yang pertama kalinya
dalam hampir satu dekade.(frk)
Sumber: Bloomberg
0 comments:
Post a Comment