Monday, September 5, 2022

Pidato 8 Menit Bikin Harga Emas Redup, Lesu Sepanjang Minggu

Emas batangan PT Equityworld Futures Medan-Emas dunia dibuat tak berkutik melawan penguatan dolar AS. Harga emas terpantau melemah lebih dari 1% dalam sepekan.
Di pasar spot, harga emas ditutup di harga US$ 1.711,44/troy ons pada perdagangan Jumat (2/9) kemarin atau melemah 1,42% dibandingkan dengan posisi akhir pekan sebelumnya.

Pada saat yang sama, kinerja greenback yang tecermin dari indeks dolar AS mengalami penguatan sebesar 0,74%.

Jangan Kelewatan, Harga Emas Pegadaian Naik Lagi Bun
Melansir data Refinitiv, harga emas pada hari perdagangan terakhir pekan ini memang tercatat menguat. Akan tetapi penguatan tersebut tidak mampu memangkas penurunan yang terjadi selama 3 hari beruntun yang sempat membawanya ke bawah level psikologis US$ 1.700/troy ons pada perdagangan Kamis (1/9).

Analis menyebut kenaikan harga emas dunia pada perdagangan Jumat merupakan akibat aksi bargain hunting, atau aksi beli pada saat harga dirasa murah.

Pasar logam mulia masih terus dibayangi dengan sejumlah sentimen negatif, mulai dari inflasi di AS yang tampaknya sudah mencapai batas atas dengan hingga pernyataan bos besar The Fed Jerome Powell dalam Simposium Tahunan Jackson Hole pekan lalu soal arah kebijakan suku bunga bank sentral AS.

Apa yang disampaikan oleh Jay Powell kurang lebih memberikan sinyal bahwa ke depan ruang untuk kenaikan suku bunga acuan masih terbuka.

The Fed bersiap untuk mengambil kebijakan yang cukup restriktif untuk mengembalikan inflasi ke kisaran target 2%, meskipun harus berdampak negatif untuk rumah tangga dan pelaku bisnis. Bahkan di bulan ini kemungkinan akan kembali dinaikkan sebesar 75 basis poin, setelah rilis data tenaga kerja yang kuat.

Dolar AS pun merespons garang pernyataan The Fed tersebut. Mata uang negara lain termasuk komoditas seperti emas ikut menjadi tumbalnya.

Di sisi lain, harga minyak mentah global juga mengalami penurunan yang tajam yang diharapkan dapat mendingin inflasi. Seperti yang sudah diketahui bersama, selama ini kenaikan harga minyak telah memicu lonjakan inflasi global.

Dengan penurunan harga minyak tersebut, ada ekspektasi bahwa inflasi dapat melandai ke depannya meskipun masih akan tetap tinggi di sepanjang tahun ini.

Aset seperti emas sangat sensitif terhadap beberapa faktor seperti tren pergerakan dolar AS, inflasi, suku bunga dan harga komoditas lain.

Harga minyak yang melemah, dolar AS yang menguat dan kebijakan moneter yang ketat turut menjadi katalis negatif untuk harga emas di minggu ini




Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment