Equityworld Futures Medan : Minyak
WTI (West Texas Intermediate) turun untuk hari ketiga ditengah
spekulasi persediaan minyak mentah naik mendekati level empat bulan
tertingginya di AS, konsumen minyak terbesar. Minyak Brent tergelincir
di London.
Minyak
WTI berjangka turun sebanyak 0,7 persen di New York. Stok minyak mentah
diperkirakan akan tumbuh sebesar 3,8 juta barel menjadi 381.5 juta
barel pekan lalu, sebuah survei Bloomberg News menunjukkan jelang rilis
data pemerintah besok. OPEC tidak mungkin untuk mengurangi target
produksi mereka ketika melakukan pertemuan pada bulan depan, kata Mohsen
Qamsari, direktur untuk urusan internasional di National Iranian Oil
Co, menurut kantor berita Kementerian Minyak.
WTI
untuk pengiriman Desember turun sebanyak 55 sen ke level $80,45 per
barel di perdagangan elektronik di New York Mercantile Exchange dan
berada di level $80,57 pada 10:10 pagi waktu Korea. Kontrak turun
sebesar 1 persen ke level $81 kemarin. Volume semua berjangka yang
diperdagangkan sekitar 46 persen di bawah level moving average 100-hari.
Harga turun 18 persen tahun ini.
Minyak
Brent untuk pengiriman Desember turun sebanyak 65 sen, atau sebesar 0,8
persen, ke level $85,18 per barel di London berbasis ICE Futures Europe
exchange. Minyak mentah acuan Eropa ditransaksikan lebih tinggi $4,71
dibandingkan minyak WTI. Pada penutupan kemarin selisih berada pada
kisaran $4,83 kemarin, penyempitan untuk pertama kalinya dalam seminggu
terakhir.
Minyak
telah anjlok menuju fase bearish di tengah meningkatnya pasokan minyak
global seiring anggota terkemuka dari Organisasi Negara Pengekspor
Minyak menolak panggilan untuk memotong produksi. AS memompa minyak di
laju tercepat dalam hampir tiga dekade terakhir sementara output minyak
Rusia telah naik mendekati rekor tertingginya pasca Soviet. (izr)
Source : Bloomberg
0 comments:
Post a Comment