Equityworld Futures Medan : Laju nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin (22/6) pagi hingga siang menguat tipis sebesar satu poin menjadi Rp 13.330 dibandingkan posisi sebelumnya Rp 13.331 per dolar AS. Euforia merespons keputusan bank sentral AS (the Fed) yang menahan kenaikan suku bunganya masih terasa di pasar keuangan domestik, terlihat kondisi rupiah cukup stabil.
Akan
tetapi, adanya sentimen negatif terhadap prospek pertumbuhan ekonomi
domestik dapat menutupi sentimen positif lainnya sehingga fluktuasi
rupiah masih akan mudah berubah. Secara umum mata uang rupiah masih
akan tertekan di sepanjang Juni seiring dengan tingginya permintaan
dolar AS.
Dari eksternal, belum adanya kemajuan
pada perundingan utang Yunani juga berpeluang menekan rupiah terhadap
dolar AS. Sentimen Yunani dapat mendorong tingginya permintaan atas aset
“safe haven”. Hari ini pasar akan fokus pada rapat darurat zona Euro
yang akan membahas proposal Yunani untuk menentukan apakah dana talangan
utang akan diberikan atau tidak.
Negosiasi
yang tanpa hasil bisa memberikan sentimen negatif untuk
instrumen-instrumen beresiko karena tenggat waktu perpanjangan ’bailout’
hampir berakhir dan Yunani terancam tidak bisa membayar kewajibannya.
Selain itu, pelaku pasar juga menanti rilis data penjualan rumah kedua
di Amerika Serikat untuk bulan Mei 2015, data itu diproyeksi lebih
bagus dari data bulan sebelumnya. [Sugeng R]
0 comments:
Post a Comment