Thursday, May 28, 2020

Emas Susah Banget Naik ke US$ 1.800, Apa sih Pemicunya?

Emas Susah Banget Naik ke US$ 1.800, Apa sih Pemicunya?PT Equityworld Futures Medan-Rabu kemarin harga emas terpuruk, Kamis pagi ini logam mulia tersebut masih berusaha bangkit. Risk appetite investor seiring dengan pembukaan kembali ekonomi membuat harga aset safe haven emas terkoreksi.

Kamis (28/5/2020), harga emas dunia di pasar spot naik 0,22% ke US$ 1.712,6/troy ons. Kemarin harga emas turun 0,14% ketika bursa saham global kompak mengalami apresiasi.

Sudah mulai banyak negara yang melonggarkan lockdown dan membuka kembali perekonomiannya. Di Eropa beberapa negara seperti Portugal, Yunani, Spanyol, Italia, Belanda, Swedia dan Islandia bahkan sudah mewacanakan untuk kembali menyambut para pelancong dan memacu sektor pariwisatanya untuk kembali beroperasi.

Di AS, aktivitas ekonomi juga kembali dipacu. Untuk pertama kalinya kemarin para trader kembali menjejakkan kakinya di lantai bursa saham New York, setelah tutup sejak 23 Maret lalu. Beberapa toko ritel di AS juga sudah kembali beroperasi, meski protokol kesehatan masih dijalankan.

Tak hanya negara-negara luar saja yang sudah menyongsong kehidupan era baru new normal, Indonesia pun tak mau kalah. Kunjungan Presiden RI Joko Widodo ke stasiun MRT dan pusat perbelanjaan di Bekasi untuk meninjau kesiapan new normal pun mendapat respons positif dari pasar, walau sebenarnya kasus di Indonesia belum bisa dikatakan menurun.

Sentimen lain yang juga membuat selera investor terhadap risiko berangsur membaik adalah rencana komisi Uni Eropa untuk memberikan paket stimulus tambahan bagi perekonomiannya yang lebur akibat lockdown masal untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Dr. Antoni Fauci selaku penasihat kesehatan Gedung Putih megatakan bahwa AS dapat terhindar dari gelombang kedua wabah jika kembali dibukanya ekonomi secara tepat.

Ekonomi AS memang sudah mulai bergeliat. Salah satu indikatornya adalah dibukanya kembali beberapa toko ritel dan restoran. Mengacu pada data reservasi restoran OpenTable, penurunan tingkat reservasi mulai menunjukkan adanya perbaikan dan tidak separah pada periode sebelumnya ketika lockdown.

Meskipun statistik yang disediakan oleh platform reservasi online OpenTable untuk 26 Mei menunjukkan bahwa jumlah pengunjung yang restoran yang berpartisipasi secara nasional turun 40% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, angka ini masih jauh lebih baik daripada penurunan 100% pada awal bulan Mei dan di sepanjang April lalu.

Namun dengan adanya konflik antara AS dan China yang masih berkecamuk terutama seputar Hong Kong membuat dunia kembali berada dalam ketidakpastian. Hal ini lah yang membuat emas masih kokoh di level tertingginya dalam lebih dari 7 tahun seperti sekarang ini.

Kabar terbaru, DPR AS pada hari Rabu meloloskan RUU yang menyerukan sanksi terhadap para pejabat Tiongkok atas tindakan penahanan dan penyiksaan komunitas Muslim Uighur di wilayah barat Xinjiang negara tersebut.

Konflik AS-China memang rumit. Amerika Serikat kembali 'memukul' China melalui Hong Kong. Dengan UU HAM dan Demokrasi Hong Kong, AS mencabut status khusus bekas koloni Inggris itu.

Ini jadi serangan baru AS untuk negeri Xi Jinping. Hong Kong kini terancam tak bisa mendapatkan hak istimewa lagi sebagai pusat keuangan global untuk melakukan aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan AS

Namun, banjir stimulus dari pemerintah maupun bank sentral akan memicu inflationary effect dalam jangka panjang dan membuat prospek emas jangka panjang masih baik.

Komisi Uni Eropa berencana untuk menambah stimulus guna menyelamatkan perekonomian dari pandemi. Pekan lalu, Jerman dan Prancis mengusulkan untuk meningkatkan utang Eropa bersama dalam upaya mendukung pemulihan ekonomi kawasan zona Euro dari krisis akibat pandemi corona. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen akan mempresentasikan proposalnya sendiri pada hari Rabu, berdasarkan rencana tersebut.

Dengan adanya banjir stimulus ini emas sebagai aset lindung nilai (hedging) mendapat berkah dan menjadi diburu ketika ada ancaman inflasi dan penurunan nilai mata uang. Sehingga dalam jangka panjang prospek emas dinilai masih bullish

Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan

Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment