Equityworld Futures Medan- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada
sesi pertama perdagangan selasa (16/6/20) dibuka terbang 1,26% ke level
4.877,55 selang 5 menit IHSG melanjutkan kenaikannya sebesar 2,37% di
level 4.930,62.
Data perdagangan mencatat, investor asing kembali melakukan aksi jual
bersih sebanyak Rp 12 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai
transaksi hari ini menyentuh Rp 882 miliar.
Saham yang paling banyak dilepas asing hari ini adalah PT
Telekomunikasi Indonesia (TLKM) dengan jual bersih sebesar Rp 43 miliar.
Sejalan dengan gerak IHSG bursa di kawasan Asia juga terpantau
mayoritas hijau, Hang Seng Index di Bursa Hong Kong naik sebesar 3,24%,
Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 3,25%, sedangkan STI Singapore
juga menanjak 2,38%.
Bahan bakar kenaikan IHSG hari ini datang dari bursa saham Amerika
Serikat (AS) ditutup menguat pada Senin (16/6/2020), berkat kebijakan
agresif bank sentral AS yang baru diumumkan tadi malam. Indeks Dow Jones
Industrial Average naik 157,62 poin, atau 0,6%, ke 25.763,16. Indeks
S&P 500 tumbuh 0,8% menjadi 3.066,59 sedangkan Nasdaq melompat 1,4%
ke 9.726,02.
Setelah sempat melemah tajam pada awal perdagangan, situasi berbalik
setelah The Fed mengatakan pihaknya akan membeli obligasi korporasi di
pasar sekunder, memperluas pembelian surat utang korporasi dari semula
hanya di pasar primer.
“The Fed akan selalu mencoba dan menunjukkan siapa yang berkuasa di
sini.. Ia terus membuktikan bahwa ia bisa melakukan hal baru dan
efektif, dan telah menjadi pendorong utama pasar sekarang,” tutur Ilya
Feygin, perencana investasi senior WallachBeth Capital.
Produk reksa-dana yang bisa diperdagangkan di bursa saham (Exchange
Traded-Fund/ETF) iShares iBoxx naik lebih dari 1% setelah pengumuman
itu. Produk dengan aset dasar (underlying asset) obligasi layak
investasi itu naik setelah pengumuman The Fed.
Akan tetapi hari ini secara fundamental masih akan ada kabar buruk
dari dalam negeri, kali ini bersumber dari sektor ritel. Bank Indonesia
bakal merilis laporan survei penjualan eceran per April. Menurut
Tradingeconomics, penjualan ritel periode itu bakal anjlok 11,8% atau
lebih buruk dari Maret.
Dalam survei Maret, Indeks Penjualan Riil (IPR) berada di level 219,9
alias terkontraksi 4,5%. Ini mengindikasikan bahwa penjualan ritel
masih lesu akibat pandemi Covid-19. Penurunan terutama terjadi pada
penjualan subkelompok komoditas sandang yang terkontraksi -42,8%, turun
dalam dibanding periode sebelumnya yang tumbuh 34,3%.
Dengan belum adanya perubahan terkait Pembatasan Sosial Berskala
Besar (PSBB) pada April, maka tak ada alasan untuk berharap penjualan
ritel berbalik menguat. Hal serupa juga terjadi di AS yang juga
dijadwalkan merilis data penjualan ritel (per Mei) yang diprediksi
tertekan 24,6%, setelah sebelumnya melemah 21,6%.
Sumber : cnbcindonesia.com
PT Equityworld Medan
Equity world Medan
Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan
Tuesday, June 16, 2020
IHSG Pesta Pora, Awal Perdagangan Melesat 2% Lebih
June 16, 2020
No comments
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment