Monday, August 29, 2022

Tuah Pidato Powell, Kilau Emas Meredup Lagi di Awal Pekan

Pekerja menata perhiasan emas di toko emas Kawasan Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jumat (11/3/2022). Harga emas dunia bergerak melemah pada perdagangan hari ini.  (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) PT Equityworld Futures Medan-Harga emas langsung melemah pada awal pekan. Pada perdagangan Senin (29/8/2022) pukul 06:10 WIB, harga emas dunia di pasar spot berada di US$ 1.735,77 per troy ons. Melemah tipis 0,06%.
Pelemahan pagi ini memperpanjang tren negatif harga emas yang sudah berlangsung sejak Jumat pekan lalu. Pada perdagangan terakhir pekan lalu, emas juga amblas 1,23% ke posisi US$ 1.736,86 per troy ons.

Dalam sepekan, harga emas masih menguat 0,004% secara point to point. Dalam sebulan, harga emas sudah berkurang 1,7% sementara dalam setahun melemah 4,1%.






Analis independen dari New York Tai Wong mengatakan pelemahan emas memang tidak bisa dihindari setelah pidato 8 menit Chairman bank sentral Amerika Serikat (AS)/The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang memberi pernyataan yang sangat hawkish pada simposium Jackson Hole.

"Pasar saham dan logam mulia menderita sejak Powell mengingatkan kembali jika suku bunga acuan akan naik dalam waktu lebih lama. Kemungkinan kenaikan 75 bps di September juga kini menjadi sangat besar kecuali jika data pendukung berbicara sebaliknya," tutur Tai Wong, kepada Reuters.

Seperti diketahui, Powell dalam pidatonya di simposium Jackson Hole pada Jumat (26/8/2022) malam waktu Indonesia menyampaikan komitmen tegasnya untuk menghentikan inflasi. Dia juga menegaskan the Fed akan terus menaikkan suku bunga meskipun itu menyebabkan "kesakitan" pada ekonomi AS.

"Suku bunga yang lebih tinggi, pertumbuhan yang lebih lambat, dan kondisi pasar tenaga kerja yang lebih lemah akan menurunkan inflasi. Itu akan memberi rasa sakit di sektor rumah tangga dan bisnis. Ini adalah biaya yang tidak menguntungkan untuk mengurangi inflasi," tutur Powell.

Philip Streible dari Blue Line Futures Chicago mengatakan pernyataan Powell yang sama sekali tidak mencerminkan sikap dovish sekalipun membuat tekanan emas ke depan akan semakin besar.

Namun, analis dari Standard Chartered Suki Cooper mengatakan emas mungkin akan bergerak melandai ke depan. Namun, semua downside risk emas sudah disesuaikan dan dimasukkan dalam hitungan pelaku pasar.

"Emas bisa diuntungkan oleh tailwinds seperti resesi serta kembali naiknya inflasi," tutur Suki, kepada Reuters.



Sumber : cnbcindonesia.com

PT Equityworld Medan
Equity world Medan


Lowongan Kerja Terbaru 2020
Loker EWF Medan

0 comments:

Post a Comment